Ide pokok paragraf 1 : Trotoar merupakan salah satu komponen jalan raya.
Ide pokok paragraf 2 : Adanya pedagang kaki lima yang menggelar barang dagangannya, pedagang
kaki lina yang bergerobak, banyaknya pejalan kaki, dan bangunan yang semi permanen seperti tenda
adalah penyebab kondisi trotoar begitu buruk.
Ide pokok paragraf 3 : Penertiban pun tidak menjamin bahwa trotoar akan selamanya betsih karena
setelah hal itu dilaksanakan, banyak pedagang kaki lima dan kendaraan bermotor yang kembali
memenuhi trotoar.
Ide pokok paragraf 4 : Akibatnya, trotoar menjadi berantakan dan terlihat kumuh.
Ide pokok paragraf 5 : Untuk menjaga trotoar agar digunakan sesuai fungsinya pemerintah harus
menjaga trotoar agar tidak “dijajah” para pedagang kaki lima maupun para pengguna kendaraan
bermotor.
Ide pokok paragraf 6 : Dengan demikian, sarana trotoar jalan yang seharusnya digunakan oleh
pejalan kaki sering dialihfungsikan.
Trotoar merupakan salah satu komponen jalan raya. Adanya pedagang kaki lima yang menggelar
barang dagangannya, pedagang kaki lima yang bergerobak, banyaknya pejalan kaki, dan bangunan
yang semi permanen seperti tenda adalah penyebab kondisi trotoar begitu buruk. Penertiban pun
tidak menjamin bahwa trotoar akan selamanya bersih karena setelah hal itu dilaksanakan, banyak
pedagang kaki lima dan kendaraan bermotor yang kembali memenuhi trotoar. Akibatnya, trotoar
menjadi berantakan dan terlihat kumuh. Untuk menjaga trotoar agar digunakan sesuai fungsinya
pemerintah harus menjaga trotoar agar tidak “dijajah” para pedagang kaki lima maupun para
pengguna kendaraan bermotor. Dengan demikian, sarana trotoar jalan yang seharusnya digunakan
oleh pejalan kaki sering dialihfungsikan.
Masalah yang dibahas dalam Artikel “Alih Fungsi Trotoar”: Salah satu komponen jalan raya adalah
trotoar. Trotoar seharusnya digunakan oleh pejalan kaki. Namun, seperti yang mungkin kita alami
sehari-hari, sarana trotoar yang ada disebalah jalanan sering kali dialihkan fungsinya secara ilegal
menjadi tempat berdagang atau lahan parkir. Hal ini tentunya membatasi pejalan kaki dan membuat
orang-orang enggan berjalan kaki. Akibatnya, trotoar menjadi berantakan dan terlihat kumuh.
3. Salah satu komponen jalan raya adalah trotoar. Trotoar seharusnya digunakan oleh pejalan
kaki. Namun, seperti yang mungkin kita alami sehari-hari, sarana trotoar yang ada disebalah
jalanan sering kali dialihkan fungsinya secara ilegal menjadi tempat berdagang atau lahan
parkir. Hal ini tentunya membatasi pejalan kaki dan membuat orang-orang enggan berjalan
kaki. Ada berbagai penyebab kondisi trotoar begitu buruk. Misalnya, adanya pedagang kaki
lima yang menggelar barang dagangannya, pedagang kaki lima yang bergerobak, dan
bangunan yang semi permanen seperti tenda. Mereka sering kali menempati seluruh lebar
trotoar sehingga para pejalan kaki harus mengitari tempat mereka dan berjalan di sebelah
bahu jalan. Hal ini berisiko sebab pejalan kaki bisa saja terserempet kendaraan bermotor.
Terlebih lagi para pengendara motor “nakal” yang sering kali menggunakan trotoar sebagau
lahan parkir. Kedua hal di atas tentunya dapat dibereskan oleh pihak yang berwenang
terutama Satpol PP dan polisi. Namun, penertiban trotoar sering kali hanya dilakukan di
jalan-jalan utama yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Nyatanya banyak
trotoar yang masih ditutupi oleh PKL dan kendaraan bermotor yang kurang mendapat
atensi. Akibatnya, trotoar menjadi berantakan dan terlihat kumuh. Untuk menjaga trotoar
agar digunakan sesuai fungsinya pemerintah harus menjaga trotoar agar tidak “dijajah” para
pedagang kaki lima maupun para pengguna kendaraan bermotor.
4. Menurut saya, pemerintah perlu mengeluarkan peraturan yang tegas terkait penggunaan
trotoar. Hal itu sebagai momentum yang tepat untuk melakukan pembenahan fungsi trotoar
yang selama ini kerap disalahgunakan. Agar Trotoar yang diperuntukkan bagi para pejalan
kaki tidak lagi dijadikan jalan alternatif bagi pengendara motor untuk menghindar dari
kemacetan lalu lintas. Tak hanya itu, trotoar juga tidak lagi dipergunakan bagi pedagang kaki
lima untuk berdagang.
Kegiatan 5.2
Kegiatan 5.3
1. Kami ingin mengangkat permasalahan buang sampah sembarangan, masalah antri, dan hal-
hal kecil lainnya yang masih sering disepelekan di Indonesia.
2. Opini kami terhadap permasalahan tersebut yaitu hal-hal kecil tersebut sangat penting
namun dipandang sebelah mata. Kami berharap masyarakat Indonesia, kita semua dapat
semakin mematuhi aturan kecil yang dibuat pemerintah.
3. Salah satu sungai di Indonesia, yakni sungai Citarum dianggap sebagai salah satu sungai
terkotor di dunia. Tingkat polusi di sungai ini membuat Citarum menempati posisi empat
sebagai sungai terkotor di dunia. Sungai Citarum sendiri terletak di Jawa Barat dan
membentang lebih dari 321 km. Selain itu, bila dibandingkan dengan negara-negara lain
seperti negara barat dan Jepang, mereka mau mengantri dengan tertib walaupun antrian
sangat panjang, ini merupakan hal yang patut dicontoh untuk dijadikan panutan untuk
negara kita. Contoh sederhana yang sering kita lakukan saja seperti mengantri toilet,
terkadang ada beberapa orang yang menerobos masuk pada kita sudah mengantri lebih
dahulu.
4.
Topik/Masalah Pentingnya Hal-Hal Kecil di Indonesia
Pendapat/opini Jika mau negara kita maju, kita harus mulai memperhatikan aturan-aturan kecil
yang ditetapkan pemerintah.
Argumen Indonesia termasuk salah satu negara berkembang, hal ini karena kita terkadang
masih tidak menaati peraturan.
Fakta Salah satu sungai di Indonesia, yakni sungai Citarum dianggap sebagai salah satu
sungai terkotor di dunia. Di website Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng
tertulis 10 pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi. Berikut daftarnya:
Menerobos lampu merah
Tidak menggunakan helm
Tidak menyalakan lampu kendaraan
Tidak membawa surat kelengkapan berkendara
Melawan arus (Contra Flow)
Melanggar rambu-rambu lalu lintas
Menerobos jalur busway
Penggunaan kendaraan yang tidak memperhatikan aspek keselamatan
Tidak menggunakan spion
Berkendara melewati trotoar
Kegiatan 5.4
Kegiatan 5.5
Kegiatan 5.6
1.Teknologi mengurangi polusi : Teknologi dapat mengurangi polusi udara melalu produk pestisida
dan pupuk sintetik yang menggunakan partikel nano dan kapsul
2.Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan nano sebagai pestisida dapat mengendalikan hama
atau patogen atau penyakit tanaman dengan langsung ke sel nya
3.Nano dapat dimanfaatkan : Nano dapat dimanfaatkan sebagai pengendali pelepasan bahan kimia,
menyisipkan materi genetik, mendeteksi penyakit tumbuhan
4.Tujuan penelitian ini : Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan nano tech di bidang penyakit
dan hama tanaman
1. Dan : Di beberapa negara berkembang, sektor pertanian menghadapi masalah rendahnya hasil
tanaman karena terkendala serangan hama patogen iklim dan kesuburan tanah : Konjungsi
koordinatif
2. Selain itu : Selain itu, penggunaan partikel nano untuk pengendalian dan pemupukan jumlahnya
sangat sedikit sehingga pupuk tidak terbuang percuma : Konjungsi antar kalimat
3. Tetapi : Tetapi mengembangkan mikroba yang bermanfaat untuk melawan pantogen : Konjungsi
koordinatif
4.Sehingga : Luaran hasil penelitian dalam program ALG adalah dapat diterbitkan dalam jurnal jurnal
nasional maupun internasional sehingga dapat digunakan dalam pengusulan guru besar di
lingkungan unpad : Konjungsi akibat
1.Biodiversitas : Dalam penelitian ini Hersanti memanfaatkan sifat sifat bahan nano diterapkan untuk
mengatasi masalah yang timbul akibat aplikasi pestisida dan pupuk kimia sintetis yang menyebabkan
polusi lingkungan, munculnya hama dan patogen, serta kehilangan biodeversitas : biodiversitas
adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem
pada suatu daerah.
2.Enkapsulasi : Contohnya silica porous (15mm) dan biodegradable, polymeric chitosan (78mm)
nanoparticles melepaskan secara perlahan pestisida dan pupuk yang di enkapsulasi ; emas
berukuran nano (5-25mm) menyisipkan DNA ke sel tanaman : kelas nomina atau kata benda
sehingga enkapsulasi dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan
segala yang dibendakan
3.DNA : Contohnya silica porous (15mm) dan biodegradable, polymeric chitosan (78mm)
nanoparticles melepaskan secara perlahan pestisida dan pupuk yang di enkapsulasi ; emas
berukuran nano (5-25mm) menyisipkan DNA ke sel tanaman : sejenis asam nukleat yang tergolong
biomolekul utama yang menyimpan intruksi genetika setiap organisme dan beberapa virus.
4. ralstonia solanacearum : Hasil peneltan pada tahun pada tahun kedua diperoleh data bahwa
bakteri yang dicampur dengan partikel nano siliika lebih tinggi dalam menekan bakteri Ralstonia
solanacearum : bakteri patogen tular tanah yang menyebabkan layu pada berbagai jenis tanaman
budi daya. R. solanacearum berkembang baik pada lingkungan yang bersuhu 30-35oC dan
berkelembaban tinggi.
5.Partikel : Laboratorium ini menyediakaj partikel partikel nano masih belum banyak tersedia
sehingga harus bekerja sama dengan pusat nano : objek terlokalisasi kecil yang dapat memiliki
beberapa sifat fisik atau kimia seperti volume atau massa.