Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Nosokomial

Infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan atau nosokomial, yaitu infeksi
yang dihasilkan dari penyampaian pelyanan pada suatu sarana pelayanan kesehatan. Infeksi ini
terjadi sebagai hasil prosedur yang invasive, pemakaian antibiotic, adanya organissme yang
resisten dengan berbagai obat, dan pelanggaran dalam kegiatan pencegahan dan control infeksi.

Infeksi iatrogonik merupakan jenis infeksi nosokomial dari suatu prosedur diagnostic
atau terapeutik. Sebagai contoh, ikuti tindakan endoskopi gastrointestinal pada klien yang
terinfeksi P.aeruginosa. gunakan cara berfikir kritis ketika mempraktikkan teknis asepsis dan
mengikuti kebijakan dan prosedur

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi dirumah sakit atau dalam system
pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik
meelalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain.

Sumber infeksi nosokomial

1. Pasien, pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebarkan infeksi melalui ke
pasien lainnya, petugas kesehatan, pengunjung atau benda dan alat kesehatan lainnya.
2. Petugas kesehatan, petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontaak
langsung, yang dapat menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
3. Pengunjung , pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang dapat dari luar kedalam
lingkungan rumah sakit atau sebaliknya, yang didapat dari dalam rumah sakit keluar
rumah sakit.
4. Sumber lain, sumber lain yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah sakit yang
meliputi lingkungan umum atau kondisi kebersihan rumah sakit, atau alat-alat yang ada
dirumah sakit yang dibawa oleh pengunjung atau petugas kesehatan kepada pasien, dan
seballiknya

Pencegahan infeksi

Di masa lalu, focus utama penanganan masalah infeksi dalam pelayanan kesehatan adalah
mencegah infeksi . infeksi serius pascabedah masih merupakan masalah diberbagai Negara ,
ditambah lagi dengan munculnya penyakit Acquired Immuno deficienty Syndrome (AIDS)
dan hepatitis B yang belum ditemukan obatnyaa. Saat ini, perhatian utam ditujukan untuk
mengurangi risiko perpindahan penyakit, tidak hanyaa terhadap pasien, tetapi juga kepada
pemberi pelayanan kesehatan dan karyawan, termasuk pekarya, yaaitu orang yang bertugas
membersihkan dan merawat ruang bedah.

Tindakan pencegahan infeksi


Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah:

1. Aseptic, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelyanan kesehatan. Istilah ini dipakai
untuk menggambarkan semua usaha yang dilaakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang keemungkinan besar akan mengakibatkan infeeksi.
Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik
pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alaat kesehatan dapat dengan
aman digunakan.
2. Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan caraa membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnyaa.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehtan secaaraa aman, terutam petugas pembersihaan medis sebelum pencucian
dilakukan. Contohnya adalah meja peemeriksaan, alat-alaat kesehatan, dan sarung tangan
yang terkontaminasi oleh daarah atau caairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan
dilakukan.
4. Pencucian, yaaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau setiap benda
asing sperti debu dan kotoran.
5. Desinfeksi, yaitu tindakan meenghilangkan sebaagian besar (tidak semua)
mikroorganisme penyebab peenyakit dari benda mati.
6. Sterilisasi, yaitu tindakan untuk menghilangkan semua miikroorganisme (baakteri, jamur,
parasit, dan virus) termasuk bakteri endosspora.

Anda mungkin juga menyukai