Anda di halaman 1dari 13

Penyelesaian dilema etik

Nama kelompok:
 siti nurhidayah
 siti reni nuraeni
 trisa puji astuti
 widi susilo
 willy herdiani
 yulia anggraeni
Pengertian Dilema Etik
Dilema etik adalah suatu masalah yang
memlibatkan dua (atau lebih) landasan moral suatu
tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini
merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif
memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema
etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau
salah dan dapat menimbulkan stress pada perawat
karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi
banyak rintangan untuk melakukannya.
Pendekatan bioetis

Bioetik / bioetis adalah etika yang menyangkut


kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang
berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan
kesehatan. Dalam pelaksanaannya, etika keperawatan
mengacu pada bioetik yang terdiri dari 3 pendekatan,
yaitu :
Lanjutan..
1. Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang
menjelaskan fenomena dan akibatnya, dimana
seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika
dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan-
keputusan etis.
Contoh : Dalam situasi dan kondisi dimana seorang
pasien harus segera dioperasi, sedangkan tidak ada ahli
bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut,
dokter ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun
tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan
pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya. Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien
tersebut.
2. Pendekatan Deontologi merupakan suatu
teori atau studi tentang kewajiban moral.
Contoh : Seorang perawat yang berkeyakinan
bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting, dan
tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah
hal tersebut mengakibatkan orang lain
tersinggung atau tidak.
3. Pendekatan Intuitionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau
sifat manusai dalam mengetahui hal yang benar atau
salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional
atau irasional suatu keadaan.
Contoh : Seorang perawat sudah tentu mengetahui
bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan yang
tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi
kepada perawat karena sudah mengacu pada etika
dari seorang yang diyakini dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.
Metode Pendekatan Etik Keperawatan

1. Metode Pendekatan Intuisi/Self-evidence


Metode ini dinyatakan oleh para ahli filsafat
berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai
konsep teknik intuisi.Metode ini terbatas hanya
pada orang- orang yang mempunyai intuisi tajam
2. Metode Argumentasi atau Metode Sokratik
Menggunakan pendekatan dengan
mengajukan pertanyaan atau mencari jawaban
dengan alasan yang tepat.Metode ini digunakan
untuk memahami fenomena etika
Permasalahan dasar etika keperawatan
1. Kuantitas Melawan Kualitas hidup
2. Kebebasan melawan penanganan dan
pencegahan bahaya
3. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang
bertentangan dengan falsafah agama, politik,
ekonomi, dan ideologi
5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak
ilmiah dan coba coba
Kerangka membuat keputusan etis
MODEL I
• Mengidentifikasi masalah. Ini berarti klasifikasi masalh dilihat
dari nilai dan konflik hati nurani. Perawat juga harus mengkaji
keterlibatannya pada masalah etika yang timbul dan mengkaji
parameter waktu untuk proses pembuatan keputusan. Tahap
ini akan memberikan jawaan pada perawat terhadap
pernyataan, “Hal apakah yang membuat tindakan benar
adalah benar?” Nilai diklasifikasikan dan peran perawat dalam
situasi yang terjadi diidentifikasi.
• Perawat harus mengumpulkan data tambahan. Informasi yang
dikumpulkan dalam tahap ini meliputi orang yang dekat
dengan klien, yangterlibat dalam membuat keputusan bagi
klien, harapan/ keinginan klien dan orang yang teribat dalam
pembuatan keputusan. Perawat kemudian membuat laporan
tertulis kisah dari konflik yang terjadi.
Lanjutan...
• Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif secara
terbuka kepada pembuat keputusan. Semua tindakan yang
memungkinkan harus terjadi, termasuk hasil yang mungkin diperoleh
beserta dampakya. Tahap ini memberikan jawaban atas pertanyaan, “Jenis
tindakan apa yang benar?”
• Perawat harus memikirkan masalah etis secara berkesinambungan. Ini
berarti perawat mempertimbangkan nilai dasar manusia yang penting bagi
individu, nilai dasar manusia yang menjadi pusat masalah, dan prinsip etis
yang dapat dikaitkan dengan masalah. Tahap ini menjawab pertanyaan,
“Bagaimana aturan tertentu diterapkan pada situasi tertentu?”
• Pembuat keputusan harus membuat keputusan. Ini berarti bahwa
pembuatan keputusan memilih tindakan yang menurut keputusan mereka
paling tepat. Tahap ini menjawab pertanyaan etika, “Apa yang harus
dilakukan pada situasi tertentu?”
• Tahap terakhir adalah melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan
hasil.
MODEL II
1. Mengenali dengan tajam masalahyang terjadi
2. Mengumpulkan data atau informasi yang
berdasarkan fakta
3. Menganalisis data yang telah diperoleh dan
menganalisis kejelasan yang terlibat
4. Berdasarkan analisis yang telah dibuat,
mencari kejelasan konsep etika yang relevan
5. Mengonsep argumentasi
6. Mengabil tindakan
7. mengevaluasi
MODEL III (Model Keputusan Bioetis)
1. Tinjau ulang situasi yang dihadapi
2. Kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas
situasi
3. Identifikasi aspek etis dari masalah yang dihadapi
4. Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posisi moral
profesional
5. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yang
berlainan
6. Indentifikasi konflik bila ada
7. Gali siapa yang harus membuat keputusan
8. Identifikasi rentan tindakan dan hasil yang diharapkan
9. Tentukan tindakan yang dilaksanakan
10. Evaluasi hasil dari keputusan atau tindakan

Anda mungkin juga menyukai