Anda di halaman 1dari 18

"tahapan

penyelesaian
masalah dilema
dalam pelayanan
keperawatan"
Kelompok 7

Abdul Jafar (P17320322001)

Siti Sopiah (P17320322048)

Siti Zahra (P17320322049)

Stefani (P17320322050)

Syifa nur F (P17320322051)

Syifa Salsabilla (P17320322052)

Tania Gizka (P17320322053)


PEMBAHASAN
1. Dilema Etik Dalam Keperawatan

2. Dilema Pradigma Etika Keperawatan

3. Langkah Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Dilema Etik Keperawatan

4. Prinsip Etik Dalam Mengambil Keputusan


1. Dilema Etik Dalam Keperawatan

dilema adalah pilihan sulit yang sama-sama tidak mengenakkan untuk


dipilih.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia dilema adalah situasi sulit
dimana seseorang harus menentukan pilihan antara dua pilihan atau
kemungkinan yang sama-sama tidak menguntungkan atau tidak
menyenangkan.
menurut Arens dan Loebbecka, dilema etika adalah situasi yang
dihapadi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak
harus dibuat. Untuk itu diperlakukan pengambilan keputusan untuk
menghadapi dilemma etika tersebut.
Pengertian dilema etik dalam keperawatan adalah dilema atas
tindakan yang harus diputuskan oleh perawat dalam mengobati,
merawat dan menangani kasus pasien dengan tidak
mengesampingkan nilai yang dipegang oleh keluarga.

Contoh kasus dilema etik : Pasien terkena penyakit ganas stadium


akhir dimana dia hidup mungkin tidak sampai 1 tahun lagi. Pihak
keluarga melarang perawat memberitahu si pasien padahal si pasien
tersebut berhak untuk tahu.
Ada 6 pendekatan atau menghadapi dilema:

1. Dapatkan fakta-fakta yang relafan

2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta

3. Menentukan sikap dan bagaimana orang

atau kelompok yang definisi dilema

4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam

memecahkan dilemma

5. Menentukan konsekwensi yang mungkin

dari setiap alternatif


6. Menentapkan Tindakan yang tepat.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai


kebajikan yang mendasar seperti cinta dan kasih sayang,
kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung
jawab dan penghargaan akan hidup.
5 Faktor yang mempengaruhi dilema Etik:

Kurangnya Kerjasama untuk mempertahankan standar


Mengabaikan pasien dan keterlibatan keluarga serta
kebulatan tekad diri sendiri
Tidak memberikan kepercayaan dan
mempertagankan keyakinan
Kewajiban professional dan tugas untuk diri sendiri
Memperpanjang kehidupan vs mengakhiri kehidupan
Dilema Paradigma Etik

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada

situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu lawan masyarakat ( individu vs komunitas )

Dalam paradigma ini menjadi ada antara individu yang berdiri sendiri

melawan kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga bagiannya.

Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan

orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar.

2. Rasa keadilan lawan rasa panggang ( keadilan vs belas kasihan )

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau

tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih

antara keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua orang di satu

sisi, dan membuat harapan karena kemurahan hati dan kasih sayang,

di sisi lain.
Dilema Paradigma Etik

3. Kebenaran lawan kesetiaan ( kebenaran vs kesetiaan )

Kejujuran dan sering menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi

dilema etika. Kadang-kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara

berlaku jujur ​
dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada

orang lain. Apakah kita akan jujur ​


mengungkapkan informasi

berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi,

kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.


Langkah Pengambilan Keputusan Dalam

Situasi Dilema Etik Keperawatan

Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang melibatkan berbagai komponen yang
harus dipertimbangkan secara matang oleh perawat, terutama yang terkait dengan
permasalahan pada tatanan klinik.Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan praktik

keperawatan yang semakin kompleks, adanya tuntutan efisiensi layanan kesehatan ditengah
situasi yang selalu berubah, serta perkembangan budaya yang ada seorang perawat harus
mampu meyakinkan pasien bahwa keputusan etis yang diambil adalah berdasarkan analisa dan
pertimbangan yang matang. Kesepakatan persetujuan antara pasien pasien dan perawat tentang
keputusan tindakan tersebut dapat berupa informed consent sehingga terdapat bukti yang kuat
bahwa keputusan etik tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

Dalam setiap pengambilan keputusan etis peran perawat adalah sebagai konselor dan advokat,
artinya perawat harus memberikan informasi tentang kondisi dan situasi yang terjadi, dan
melibatkan pasien dan keluarga dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai advokat, berarti

perawat melindungi hak pasien untuk mendapatkan perawatan yang menguntungkan dan tidak
merugikan.

Dalam Sumijatun (2009) dikatakan bahwa praktik keperawatan melibatkan interaksi yang
kompleks antara nilai individu, sosial dan politik, serta hubungannya dengan masyarakat
tertentu.Sebagai dampaknya perawat sering mengalami situasi yang berlawanan dengan hati
nuraninya.Meskipun demikian, perawat pasien akan mengalami depresi atau penolakan. Terlepas
dari tujuan tindakan tersebut, perawat dianggap tidak melaksanakan kewajiban suatu profesi
yang harus tunduk kepada kode etik dan peraturan yang berlaku.
Menurut Kozier dan Erb (1989), terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam
memecahkan masalah dilema etik keperawatan, berikut penjelasannya:

1 .Kembangkan Data Dasar


Siapa saja yang terlibat dalam dilema etik, misalnya perawat, klien, keluarga klien,
tokoh agama/kerohanian, Memberikan usulan tindakan yang akan dilakukan,
Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan, disini perawar berperan sebagai
konselor atau advokat dan memberikan edukasi terhadap klien, Memberi tahu segala
bentuk konsekuensi atas tindakan yang dilakukan.
2. Identifikasi Konflik
Misalnya konflik yang timbul ketika perawat tidak menerapkan kode etik profesi dan
tidak melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan kepeawatan
3. Mengambil Tindakan Alternatif terhadap Tindakan yang Diusulkan
Menetapkan apakah tindakan alternatif yang diusulkan akan dilakukan atau tidak.
4. Menetapkan Pembuat Keputusan
Diantaranya yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam dilema etik, seperti perawat, klien,
ataupun keluarga.
5. Identifikasi Kewajiban Perawat
Melaksanakan kode etik dan prinsip moral keperawatan
Menghargai hak otonomi klien
6. Mengambil Keputusan
Keputusan yang diambil harus sudah sesuai dengan hak-hak pasien, atas pertimbangan
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

Perlu diketahui, dalam pengambilan keputusan juga diperlukan adanya peran aktif dari
klien dan keluarga, hal ini menjadi salah satu hal yang berguna untuk meningkatkan
kemandirian klien. Tingkat kemandirian ini bisa dicapai ketika seorang klien mampu
mengambil keputusan dalam memilih asuhan keperawatan terkait kondisi klien tersebut.
Selain itu penting juga bagi perawat untuk meningkatkan kapasitas dirinya supaya bisa
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap asuhan keperawatan yang akan
dilakukan.
Prinsip Etik Dalam Mengambil Keputusan
Terdapat beberapa prinsip-prinsip etik yang terkait dalam pengaturan perawatan kritis,
prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk memberikan hormat dan martabat bagi semua yang
terlibat dalam pengambilan keputusan.
PRINSIP ETIKA
1.Menghargai otonomi (facilitate outonomy)
Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan hidup individu.
Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab terhadap pilihannya
sendiri.
Contohnya:
Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang berhak mengobatinya sesuai
dengan yang diinginkan.
2. Kebebasan (freedom)
Perilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa tekanan atau paksaan pihak
lain (Facione et all, 1991). Bahwa siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut
pandangannya sesuatu yang terbaik.
Contoh:
Klien dan keluargamempunya i hak untukmenerima atau menolak nanti acuhan vana
diherikan
Prinsip Etik Dalam Mengambil Keputusan

3. Kebenaran (Veracity) →kebenaran


Melakukan kegiatan/ tindakan sesuai dengan nilai- nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan tepaf, lengkap). Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987)
didefinisikan sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong.
Contoh:
Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana klien
dirawat.
4. Keadilan (Justice)
Hak setiap orang untuk diperlakukan sama (facione et all, 1991). Merupakan suatu prinsip
moral untuk berlaku adil bagi semua individu. Artinya individu mendapat tindakan yang
sama mempunyai kontribusi yang relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang.
Contoh: Tindakan keperawatan yangdilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di
ruang VIP harus sama dan sesuai SAK.
5. Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)
Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang lain.
(Aiken, 2003).
Contoh: Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
Prinsip Etik Dalam Mengambil Keputusan

6. Kemurahan Hati (Benefiecence)


Menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan merugikan/membahayakan dari
tindakan yang dilakukan. Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Merupakan prinsip
untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain/pasien.
Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan baik dan
benar.
7. Kesetiaan (fidelity)
Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung jawab,
memenuhi janji-janji. Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap
setia pada suatu kesepakatan.
Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh
mengingkari janji tersebut.
8. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga sunguh-sunguh
sebab merupakan sesuatu yang privasi.
9. Akuntabilitaa
Akuntabilitas merupakan standar pasti bahwa tindakan seseorang yang profesional harus
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
TERIMAKASIH
Free Resource Page
Free Resource Page

Anda mungkin juga menyukai