NURSING ADVOKASI
( PENGAMBILAN KEPUTUSAN LEGAL ETIK )
DISUSUN OLEH :
NAMA : RANI N.A BASO
NIM : 201901152
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
pertolongan dan pimpinanNya sehingga Konsep Dasar Keperawatan Dasar 1 yang
berjudul “Nursing Advocasi ( Pengambilan Keputusan Legal Etik)”, dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Saya dalam penulisan makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini dan kami menerima dengan baik semua saran dan kritikan demi
perbaikan penulisan makalah ini.
Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dibidang pendidikan
khususnya di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nursing Advocacy
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-
hak klien, hak-hak klien tersebut antara lain: hak atas informasi; pasien berhak
memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani perawatan. Hak
mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut:
laporan anggaran
laporan sensus pasien
catatan medis
catatan personil pegawai
laporan jumlah waktu sakit pegawai, dan
waktu libur
Pengambilan keputusan adalah proses kognitif yang tidak tergesa-gesa. Suatu rangkaian
tahapan yang dianalisis, diperlukan, dan dipadukan, hingga dihasilkanlah ketepatan
serta ketelitian dalam menyelesaikan masalah.
Masalah
Desired state (keadaan yang diharapkan)
Current state (keadaan saat ini)
Pemecah masalah/manajer
Adanya solusi alternatif dalam memecahkan masalah
Solusi.
Hal lain yang harus diketahui dalam pemecahan masalah adalah, harus mengetahui
perbedaan antara masalah dengan gejala. Pertama, gejala dihasilkan oleh masalah.
Kedua, masalah menyebabkan gejala. Ketiga, ketika masalah dikoreksi maka gejala
akan berhenti, bukan sebaliknya.
Proses pemacahan masalah menurut John Dewey, Profesor di Colombia University pada
tahun 1970, mengidentifikasi seri penilaian pemecahan masalah:
1. Menyelidiki Situasi
Suatu penyelidikan yang diteliti perlu dilakukan berdasarkan tiga aspek, yaitu
aspek penentuan masalah, pengenalan tujuan dan penentuan diagnosis.
2. Mengembangkan Alternative
Dalam pemecahan masalah yang menyangkut manusia, seringkali terdapat sisi yang
terlupakan, yaitu “perasaan”. Perasaan dapat menimbulkan hambatan mental yang
menyebabkan proses pemecahan masalah terganggu. Hambatan mental merupakan
perasaan frustasi yang dapat menghentikan kemampuan berfikir untuk memecahkan
masalah, antara lain:
1. Curah pendapat
2. Menggunakan suatu analogi
3. Menggunakan imajinasi untuk membentuk kreasi baru
4. Persepsi
5. Dengan komunikasi secara berkelompok.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dalam suatu pendekatan sistem ada beberapa hal yang berhubungan. Salah
satunya adalah pemecahan masalah. Sebelum membahas pemecahan masalah, kita
harus mengetahui apa itu masalah. Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki
potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar
biasa. Jadi sebuah masalah tidak harus berkaitan dengan sesuatu yang merugikan.
Kemudian pengertian pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon
terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.
B. Saran
Sebagai perawat harus memahami suatu penyakit dari sudut medik maupun
keperawatan adalah hal yang mutlak sebelum berhadapan dengan berbagai macam
kasus. Oleh sebab itu baik sekali bila perawat menumbuhkan minat baca
untuk menambah wawasan. Perawat juga harus mampu menemukan masalah-
masalah yang sungguh-sungguh terjadi pada klien untuk menegakkan suatu
diagnosa keperawatan yang memerlukan penanganan segera.
DAFTAR PUSTAKA
Admosudirjo, P., 1970. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan
Keputusan. Seri Pustaka Ilmu Administrasi, Jakarta.