Anda di halaman 1dari 3

KASUS KRITIS

(ANALISIS GEJALA, MUNCULNYA DIAGNOSIS, JUSTIFIKASI


TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN)

Di Susun Oleh :

Nanda Triocha (P27905118021)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
SARJANA TERAPAN PROFESI NERS
2021
KASUS KRITIS

Ny.M dengan Diagnosa Congestive heart failure (CGF)

Ny. M berusia 40 tahun datang ke RSUD Kabupaten Tangerang dengan diagnose CHF
(congestive heart failure) mengeluh sesak nafas dan batuk, Pasien mengatakan pernah mendapat
pengobatan rutin selama 1 tahun yang sama. Pasien masuk ICU pada tanggal 14 Maret 2021 jam
14.45 WIB dengan keluhan sesak nafas, KU lemah, kesadaran komposmentis, berkeringat dan
batuk-batuk serta mengeluh sering buang air kecil saat malam, saat di kaji TD : 109/76 mmHg, N
: 97x/mnt, RR : 26x/mnt. Terlihat adanya otot bantu nafas, retraksi dinding dada dan terdengar
suara ronchi. Pasien terpasang DC No : 16, 100 cc/7jam.. Pasien terlihat hanya berbaring di
tempat tidur, terlihat adanya edema dikedua ekstremitas bawah, derajat 1

A Analisis gejala

No Data Etiologi Problem


1 Ds : Gagal jantung Penurunan cardiac output
 Pasien mengatakan sering
berjeringat, sesak nafas dan Gagal ventrikel
batuk-batuk kiri

Do : penurunan
 Pasien terlihat tidur, kadang curah jantung
terlihat duduk. Cuping
hidung (+), batuk (+), ronki penurunan
(+), RR : 26x/mnt kardiak out put

Kerusakan otot
miokard

2 Ds : - Retensi Na + H2O Kelebihan volume cairan


Do : vaskuler
 Pasien hanya berbaring di
tempat tidur, terlihat adanya
edema dikedua ekstremitas
bawah, derajat 1.

B Diagnosis yang mungkin muncul


1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi- ventilasi
2. Kelebihan volume cairan bd Retensi Na+ H2O
C Justifikasi tindakan yang akan dilakukan

No Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan


1 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau keadaan umum
gas berhubungankeperawatan selama 2x 24 pasien
dengan jam diharapkan status 2. Catat dan Observasi
ketidakseimbangan pernafasan : pertukaran gas tanda-tanda vital
perfusi- ventilasi pasien tidak akan terganggu, 3. Auskultasi bunyi nafas
dengan KH : 4. Observasi frekuensi
 RR dalam batas kedalaman nafas
normal 16-24x/m 5. Lakukan EKG
 Nadi 60-80x/m 6. Atur posisi klien semi
 pasien tidak sesak fowler
nafas 7. Kolaborasi pemberian
 ronchi (-) oksigen
2 Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau keadaan umum
cairan bd Retensi Na+ keperawatan selama 2x24 pasien
H2O jam diharapkan kebutuhan 2. Pantau pengeluaran urine,
cairan seimbang, dengan catat jumlah dan warna
KH : 3. Batasi cairan yang masuk
 tidak ada edema 4. Observasi oedema
diekstremitas bawah diekstremitas bawah
 pasien dapat BAK 5. Kolaborasi dalam
 Tanda vital dalam pemberian therapy obat
batas normal

Anda mungkin juga menyukai