IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny.R
2. Umur : 35 tahun
3. Suku/ Bangsa : Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1
6. Pekerjaan : Pegawai Negeri
7. Alamat : Jl. Ijen no.77
8. Sumber Biaya : Asuransi Kesehatan
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama : Pusing
10
11
l. Diet : Padat
m. Diet Khusus : TKTP dan tinggi zat besi
n. Nafsu makan : menurun Frekuensi : 3.x/hari
o. Porsi makan : tidak habis Keterangan :1/2 porsi
p. Lain-lain : Tidak ada
7. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
OD OS
Tidak ada masalah
Normal Visus Normal keperawatan
Normal Palpebra Normal
Anemis Conjunctiva Anemis
Normal Kornea Normal
Normal BMD Normal
Isokor Pupil Isokor
Normal Iris Normal
Normal Lensa Normal
Normal TIO Normal
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
OD OS
Tidak ada masalah
Normal Aurcicula Normal keperawatan
Normal MAE Normal
Normal Membran Normal
Normal Tymphani Normal
Normal Rinne Normal
Normal Weber Normal
Normal Swabach Normal
- Beban : tidak
- Lama pemasangan : tidak
g. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
h. Keluhan nyeri: ya tidak
P : tidak ada
Q : tidak ada
R : tidak ada
S : tidak ada
T : tidak ada
i. Sirkulasi perifer: tidak ada
j. Kompartemen syndrome ya tidak
k. Kulit: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
l. Turgor baik kurang jelek
m. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi : tidak ada
Jenis operasi : tidak ada
Lokasi : tidak ada
Keadaan : tidak ada
Drain : ada tidak
- Jumlah : tidak ada
- Warna : tidak ada
- Kondisi area sekitar insersi : tidak ada
n. ROM : aktif
(……………………………)
15
ANALISIS DATA
Hari/
Tgl/ DATA ETIOLOGI MASALAH
Jam
Data Subjektif: Kondisi fisiologis (anemia) Keletihan
Klien mengeluh lemas dan
letih, Pusing, Pandangan kabur,
Cepat lelah saat beraktivitas,
Tidak nafsu makan
Data Objektif:
- TTV :
TD : 80/60 mmHg N : 120
x/m
RR :22x/m S : 37°c
- Anoreksia
- Hb awal 6,1 gr/dl
- Konjungtiva anemis
- Klien tampak pucat
- Akral teraba dingin dan
berkeringat
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan d.d RR takipnea, pola nafas abnormal,
dipsnea, penurunan kapasitas vital, TD 90/60, CRT > 3 detik, pucat, pusing, akral
dingin.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. faktor biologis d.d.
enggan makan, kurang minat pada makanan, dan gangguan sensasi rasa.
3. Intoleran aktivitas b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d
respon terhadap tekanan darah abnormal, ketidaknyamanan setelah beraktivitas,
dispnea setelah berktifitas.
4. Keletihan b.d anemia d.d kelelahan, peningkatan kebutuhan istirahat (istirahat 5 jam),
tidak mampu mempertahankan aktifitas fisik pada tingkat biasanya, peningkatan
keluhan fisik (pusing), kurang minat terhadap sekitar (aktifitas)
17
RENCANA INTERVENSI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/Shi
Jam Diagnosa Implementasi Paraf
ft
08.00 WIB Dx. 2 Konsultasi dengan ahli gizi
Hasil : pemberian diet TKTP dan tinggi zat besi
08.30 WIB Dx 2 Menentukan status gizi klien dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi
Hasil : status gizi kurang, kemampuan klien kurang
Dx. 1 Mengobservasi sianosis
Hasil : CRT > 3 detik, akral dingin
Evaluasi
30 Juli 2019 Ketidakefektifan pola nafas S : klien mengatakan masih merasa sesak, sakit kepala
13.30 WIB b.d keletihan d.d RR O : TD : 90/60 mmHg, RR : 22x/menit, dispnea, pucat, CRT > 3 detik akral dingin
takipnea, pola nafas A : Masalah belum teratasi
abnormal, dipsnea, penurunan P : Lanjutkan intervensi
kapasitas vital, TD 90/60, 1. Monitor TD
CRT > 3 detik, pucat, pusing, 2. Monitor pola nafas abnormal
akral dingin. 3. Monitor sianosis
4. Monitor sistem cardiorespirasi klien selama kegiatan (takipnea,frekuensi nafas, pucat)
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh S : Klien mengatakan masih mual dan muntah serta tidak nafsu makan
b.d. faktor biologis d.d. O : Klien tampak lemah, mukosa kering, dan tidak menghabiskan makanannya
enggan makan, kurang minat A : Masalah belum teratasi
pada makanan, dan gangguan P : Lanjutkan intervensi
sensasi rasa. 1. Anjurkan makan sedikit tapi sering
2. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan tinggi zat besi
3. Observasi BB klien
Intoleransi aktivitas b.d.
ketidakseimbangan antara S : Klien mengatakan tubuhnya masin terasa lemas
suplai dan kebutuhan oksigen O : Klien masih tampak pucat dan enggan beraktivitas, TD = 90/60 mmHg , N = 110x/menit,
d.d. respon terhadap tekanan RR = 21x/menit
darah abnormal, A : Masalah belum teratasi
ketidaknyamanan setelah P : Lanjutkan intervensi
beraktivitas, dispnea setelah 1. Observasi respon oksigen pasien
berktifitas. 2. Bantu aktifitas fisik klien secara teratur
3. Bantu klien memprioritaskan kegiatan untuk mengakomodasi energi yang diperlukan
21
Keletihan b.d anemia d.d S : klien mengatakan masih merasa pusing, sering merasa lelah, tidak bisa tidur, kurang
kelelahan, peningkatan minat beraktifitas
kebutuhan istirahat (istirahat O : klien tampak lesu, tidur siang 1 jam (sering terbangun), aktifitas lemah
5 jam), tidak mampu A : masalah belum teratasi
mempertahankan aktifitas P : Lanjutkan intervensi
fisik pada tingkat biasanya, 1. Kaji faktor penyebab kelelahan
peningkatan keluhan fisik 2. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur (8 jam)
(pusing), kurang minat 3. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur
terhadap sekitar (aktifitas) 4. Monitor pola tidur klien dan catat kondisi fisik (anemia)