Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

MP-ASI merupakan peralihan asupan yang semata berbasis susu menuju

ke makanan yang semi padat (Chomaria, 2014). MP-ASI bertujuan sebagai

pelengkap untuk melatih serta membiasakan bayi terhadap makanan yang

akan dimakannya setiap hari selain demi memenuhi kebutuhan tubuh yang

semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Sehingga diharapkan MP-ASI tersebut dapat menambah energi, vitamin,

protein, mineral dan serat makanan.

Menurut dokter spesialis anak, Franda Prawita proses pengenalan makanan

pendamping ASI sebaiknya dilakukan sejak enam bulan ke atas. Sebab pada

masa itu, sistem pencernaan bayi mulai terbentuk dan kebutuhan akan nutrisi

semakin bertambah. Maka tidak heran jika bayi terlihat kerap memasukkan

tangan ke mulut, karena rasa lapar tidak cukup dipenuhi oleh ASI.

Meskipun MP-ASI sebaiknya diberikan di umur 6 bulan ke atas, tetapi

menurut data WHO dari 15.264 bayi usia 0-11 bulan yang diperiksa yang

minum ASI ekslusif sebanyak 9.254 bayi (60,6%), yang tidak mendapatkan ASI

eksklusif sebanyak 6.010 bayi (39,3%), sedangkan yang memberikan makanan

pendamping ASI tepat waktu 41%, yang memberikan MP-ASI dini 53%, dan

yang ditunda dalam pemberian MP-ASI 5,1% (Jurnal Kesehatan, hal :

152.20013)

1
Data di Indonesia menunjukan untuk bayi usia 0-23 bulan sejumlah 30.801

diberi ASI dan MP-ASI. Di Indonesia persentase berat badan lahir usia 0-59

bulan menurut karakteristik, untuk kelompok usia 24-35 bulan dengan berat

badan > 4000 gr sebesar 5,1%, usia 36-47 bulan sebesar 4,7%, sedangkan

untuk usia 48-59 bulan diketahui sebesar 4,5% (Profil Kesehatan Indonesia,

2014).

Berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis pada saat melakukan

survey awal terhadap 35 orang ibu, terdapat 29 orang yang memberikan

bayinya MP-ASI dini dan hanya terdapat 6 orang yang ibu yang tidak

memberikan bayinya MP-ASI dini.

Hasil penelitian Septiana (2010) di wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen

menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan,

pendidikan, pekerjaan, kondisi payudara, dukungan keluarga, dan sosial

budaya.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul sebagai berikut : “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian

MP-ASI pada bayi usia 0-5 bulan di Puskesmas Sentani Tahun 2018”.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut : “Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemberian MP-ASI

pada bayi usia 0-5 bulan di Puskesmas Sentani Tahun 2018?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI

pada bayi usia 0-5 bulan di Puskesmas Sentani Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam pemberian MP-

ASI pada bayi usia 0-5 bulan

b. Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan ibu dalam pemberian

MP-ASI pada bayi usia 0-5 bulan

c. Untuk mengetahui gambaran pekerjaan ibu dalam pemberian MP-ASI

pada bayi usia 0-5 bulan

3
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna dan memberikan informasi

mengenai manfaat pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-5 bulan.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai masukan

mengenai hubungan pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-5 bulan

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengatasi

pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-5 bulan

Anda mungkin juga menyukai