Anda di halaman 1dari 2

Bidan Desa Disinyalir Malpraktik, Hingga Ibu Dan Bayi Meninggal Saat Persalinan

kabupaten tasik bidan desa disalah satu kecamatan sodonghilir, kabupaten


tasikmalaya berinisial SR, disinyalir telah melakukan malpraktik. terhadap pasien bernama
popon asal kecamatan sodonghilir.

Pasien itu meninggal dunia, setelah melakukan persalinan di rumah bidan desa tersebut.
Termasuk janin yang tengah dikandung popon tenyata ikut meninggal dunia saat masih
berada di dalam kandungan. Korban mengalami perdarahan hebat hingga kritis, namun
pasien dan bayi sudah jelas berisiko tinggi malah di rawat seadanya, tidak segera dirujuk ke
rumah sakit pada (8 Mei 2019) lalu

“jelas pasien sudah beresiko tinggi malah ditangani diri sendiri, tidak cepat-cepat di bawa ke
PKM,”beber warga cikalong yang enggan namanya dibuka sabtu (25 Mei 2019).

kata sumber, bukan satu kali saja bidan SR sering lalai menangani pasien saat melahirkan,
banyak korban ada bayi yang meninggal dan ada bayi di bawa ke ACU.

sementara itu bidan SR saat dikonfirmasi di rumahnya mengakui meninggalnya pasien popon
dan janinnya itu. namun dia berdalih sudah berusaha membuat surat rujukan ke rumah sakit
namun tidak tertolong.
bidan diduga malpraktik, bayi ini dilahirkan dalam kondisi leher patah

TRIBUN NEWS.COM, PALEMBANG – bersiap menyambuit kelahiran anak keduanya,


irwansyah (35) dan sitrinya Rusmiati (34) malah harus menahan duka.

Rusmiati melahirkan bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan tersebut sudah dalam
keadaan tak bernyawa, usai menjalani persalinan di PMB indayanti yang berada di jalan KH
Azhari kelurahan 13 Ulu kecamatan seberang Ulu (SU) II, kamis (17 Maret 2016) siang.

irwansyahpun harus bertambah sakit hatinya, karena melihat bayi laki-lakinya tersebut harus
lahir dalam keadaan leher yang patah, sekujur tubuh yang mengalami luka, dan tali pusar
yang telah terlepas. melihat apa yang dialami putranya tersebut, membuat irwansyah tak
terima, dan menduga bidan indayanti telah melakukan malpraktik.

“Tadi siang istri saya sudah kesakitan, jadi saya memutuskan untuk membawa istrinya untuk
menjalani persalinan di bidan tersebut. kata bidan itu anak kami lahir sungsang, namun saat
keluar bayi kami sudah tidak bernyawa.” ujar warga lorong beringin Jaya kelurahan 13 Ulu
Kecamatan SU II saat dibincangi Tribunsumsel.

Irwansyah pun menduga ada kesalahan dalam proses persalinan yang dilakukan. Irwansyah
juga tidak bisa terima dengan alasan bidan yang mengatakan, jika bayinya memang sudah
meninggal sebelum dilahirkan.

“Kata bidan itu, anak kami sudah meninggal tiga hari didalam kandungan. Kalau memang
demikian, kenapa istri saya masih merasakan kesakitan sebelum melahirkan. Bayi kami juga
lahir mengenaskan pak,”

Anda mungkin juga menyukai