NIM : 21061014
JAWABAN
Pada Agustus 2019 seorang ibu hamil berinisial N (25) melaporkan pihak
puskesmas di Jakarta Utara setelah diduga diberi vitamin kedaluwarsa. Ibu
hamil tersebut mengalami muntah-muntah hingga perutnya kesakitan setelah
diduga mengonsumsi vitamin kedaluwarsa yang diberikan oleh puskesmas.
Atas kejadian ini, ibu hamil tersebut melaporkan pihak puskesmas ke polisi.
Elvira Natlya selaku kakak dari Allya Siska melaporkan dugaan malpraktik ini
ke Polda Metro Jaya pada Agustus 2015, sepekan setelah meninggalnya Allya
Siska. Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Dinas PTSP dan
Dinas Kesehatan DKI untuk menyegel klinik terapi pengobatan tersebut.
Diketahui, klinik tersebut tidak memiliki izin praktik. Pihak kepolisian pun
mengirimkan surat ke Gubernur DKI Jakarta berkaitan penindakan sesuai
aturan hukum berupa penutupan terhadap lokasi praktik chiropractic yang
tidak berizin di DKI Jakarta sebagai upaya preventif sehingga tidak ada korban
jiwa lain.
3. RS Swasta di Semarang Dipolisikan Terkait Dugaan Malpraktik
(Januari 2021)
Erni Marsaulina (50), ibu dari pasien bernama Samuel Reven (26),
menceritakan anak pertamanya meninggal tanpa dihadiri keluarga di ruang
isolasi COVID-19 meski dua hasil tes swab dinyatakan negatif. Ia kehilangan
putra pertamanya itu tanggal 3 November 2020 saat sedang menikmati liburan
di Semarang usai dari Magelang. Pada Awalnya, pada tanggal 28 Oktober
Samuel mengeluhkan sakit asam lambung kemudian dibawa ke IGD RS Swasta
Telogorejo. Saat itu Samuel sudah membaik dan langsung pulang. Namun
keesokan harinya Samuel kembali drop dan dibawa kembali ke rumah sakit
yang sama. Saat itu mereka bertemu dokter dan diminta agar ke HCU. Pasien
kemudian dibawa ke IGD dan menurut ibunya saat itu anaknya tidak kunjung
dipindah karena tidak mendapatkan kamar. Namun Erni dibujuk agar tidak
pindah rumah sakit. Saat itu pula diberitahu bahwa anaknya reaktif saat rapid
test tapi juga dijelaskan reaktif tersebut tidak selalu positif Corona, namun bisa
karena infeksi yang diderita. Kemudian Erni ditawari sebuah form agar diisi
sehingga cepat dapat kamar dan biaya ditanggung Kemenkes. Namun kamar
itu adalah kamar isolasi COVID-19 sehingga sejak saat itu keluarga tidak bisa
melihat Samuel. Pihak keluarga terus menanyakan kondisi pasien lewat pihak
rumah sakit. Swab pertama menunjukkan hasil negatif, namun pasien belum
boleh keluar karena menunggu swab kedua.
Tanggal 2 November 2020 sekitar pukul 22.30 WIB Erni menelepon anaknya
Samuel dan Samuel mengeluhkan soal pelayanan perawat dan setelah itu
meminta ibunya membawa susu dan air mineral. Selang beberapa saat Erni
ditelepon oleh suster memberitahukan bahwa anaknya kritis. Mereka
sekeluarga langsung menuju ke RS namun sesampainya mereka disana mereka
tidak boleh melihat keadaan Samuel karena sedang ditangani, tidak lama
kemudian dokter jaga keluar dan mengatakan bahwa Samuel sudah meninggal.
Hasil swab kedua diketahui negatif saat anaknya kritis. Pihak keluarga
langsung membawa jenazah ke pemakaman di Jakarta. Dua minggu kemudian
mereka menanyakan soal anaknya itu ke rumah sakit karena hanya ada
keterangan penyebab kematian akibat penyakit tidak menular. Kata Erni di
sana juga dia sempat disuntik insulin,
Pihak keluarga sudah bertemu dengan pihak rumah sakit dua kali dan tidak
membuahkan hasil. Jalur damai yang ditawarkan rumah sakit pun tidak ada
tindak lanjut. Bahkan resume dari rumah sakit sempat berubah karena resume
pertama menurut Erni tidak sesuai kenyataan. Resume pertama anaknya suhu
39 derajat saat datang, resume kedua 36 derajat. Keluarga meminta kejelasan
soal apa yang sebenarnya dialami pasien. Namun komunikasi antara dokter
yang menangani dan perawat yang menangani terputus, seolah-olah mereka
main-main. Akhirnya pihak hukum keluarga Samuel membuat somasi dengan
dugaan malpraktik dan dijawab dengan tetap diselesaikan secara damai.
Kemudian keluarga melakukan pengaduan ke Polda Jawa Tengah dan
diarahkan ke Ditkrimsus," Aduan tercatat dengan nomor register
STPA/46/I/2021/Reskrimsus pada tanggal 25 Januari 2021. Pihak RS tersebut
dipolisikan ke Polda Jawa Tengah karena dianggap ada dugaan malpraktik
hingga menyebabkan pasien meninggal.
SUMBER
1. https://news.detik.com/berita/d-3112502/menelusuri-kematian-allya-
siska-pasien-chiropractic-diduga-korban-malpraktik
2. https://news.detik.com/berita/d-4675781/ibu-hamil-diberi-vitamin-
kedaluwarsa-kepala-puskesmas-apoteker-diperiksa
3. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5351165/rs-swasta-di-
semarang-dipolisikan-terkait-dugaan-malpraktik