Penguji:
1. Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
2. Dr. dr. Meilani Sp. GK (K)
3. dr. Irawati Sp. S
4. dr. Tjie Haming Sp. KFR
5. dr. Anastasia R. B. Sp. KJ
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sadrachlina Julia S.
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal lahir : Indramayu, 6 Januari 1934
Usia : 84 Tahun
Suku bangsa : Tionghoa
Status pernikahan : Tidak Menikah
Agama : Kristen Protestan
Tanggal masuk PWK Hana : 15 Juni 2016
Alasan masuk PWK Hana : Keinginan sendiri karena tidak ada yang mengurus jika
Pasien sakit
Alergi : disangkal
Riwayat Imunisasi:
Pasien tidak mengingat riwayat imunisasinya saat muda. Namun, saat dewasa dan
usia lanjutnya, pasien tidak pernah disuntik imunisasi apapun.
Riwayat Makanan:
Pasien memiliki nafsu makan yang baik, yaitu pasien makan 3 kali sehari dengan
menu nasi dan lauk pauk serta sayur mayur bervariasi. Pasien juga makan selingan 2 kali
sehari dan selalu menghabiskannya. Setiap pagi setelah pasien bangun jam 4.30 pagi
pasien makan 1 biskuit untuk menjanggal rasa lapar. Kemudian sarapan, makan siang,
dan malam dengan menu panti yaitu nasi dengan lauk pauk dan sayur mayur bervariasi.
Satu jam setelah makan malam, terkadang pasien mimum susu anlene 1 gelas dan
akhirnya tidur jam 8 malam. Pasien mengaku minum air putih cukup setiap harinya
dengan ± 4 gelas ukuran 500 ml sehari (± 2L per hari)
Riwayat Kebiasaan :
Pasien bangun setiap hari pukul 04.30 WIB karena suara azan shubuh, menyikat
gigi, dan berdoa pagi. Setelah itu Pasien sering merasa lapar dan memakan 1 biskuit untuk
menjanggal rasa laparnya. Kemudian pasien akan menyapu kamar dan beres-beres, dan
mandi. Pasien lalu diukur tekanan darahnya pukul 05.30 WIB. Pasien selalu mengikuti
senam di panti 3 kali seminggu (hari Senin, Kamis dan Sabtu) dan selalu mengikuti senam
sampai dengan akhir. Lalu pasien kembali ke kamar untuk sarapan pagi dan segera
bersiap ke gereja jika ada kegiatan. Pulang gereja Pasien akan mencuci baju dan pakaian
Riwayat BAK:
Buang air kecil pasien lancar baik pada siang dan malam hari. Frekuensi pada
siang dan malam hari sekitar 2-3 kali per hari. Warna urin kuning jernih, darah (-), nyeri
(-), dengan jumlah kira-kira ¼ gelas tiap kali BAK. Pasien dapat ke kamar mandi sendiri
dan tidak ada keluhan saat buang air kecil.
Riwayat BAB:
Buang air besar teratur dengan frekuensi 1 kali sehari, biasanya pada pagi hari.
Konsistensi lunak, warna kecoklatan. Keluhan nyeri saat BAB, BAB berdarah, dan
berlendir disangkal.
d. Riwayat keluarga :
Keluarga pasien harmonis, orang tua pasien berprofesi sebagai pedagang.
Pasien merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara. Saudara perempuan pasien
berjumlah 2 orang dan laki-laki berjumlah 6 orang. Saat ini keluarga pasien yang
masih hidup ada 2 orang yaitu kakak lelaki pasien (nomor 7) tinggal di cawang
dan adik lelaki pasien yang tinggal di belanda (nomor 9). Hubungan pasien dengan
kedua saudara pasien masih baik dan sering menelepon. Semetara orangtua pasien
sudah meninggal keduanya
e. Riwayat Kehidupan Sosial-ekonomi :
Pasien aktif mengikuti setiap kegiatan di PWK hana. Pasien juga
menghargai para penghuni lain serta pegawai di PWK Hana dan tidak suka
mencari masalah/ bertengkar. Pasien senang bergaul dan baru-baru ini belajar
menggunakan aplikasi Whatsapp sehingga sering mengirim chat dengan teman-
teman dan kerabat. Namun, belakangan ini pasien mulai mengurangi interaksi
dengan penghuni PWK Hana yang lain karena merasa minder jika ia harus
meminta orang lain untuk terus menerus mengulang kata-kata yang mereka
ucapkan. Sesekali pasien juga merasa kesal ketika penghuni lain tidak mengerti
kondisi yang ia alami, dan terus menerus berbicara dengan ritme yg cepat dan
volume yg rendah sehingga menyulitkan pasien untuk memahami apa yang
mereka ucapkan.
f. Riwayat Agama :
Pasien rajin mengikuti ibadah, doa, maupun pendalaman alkitab di Gereja
dan termasuk dalam grup paduan suara. Pasien menganut agama Kristen sejak
lahir dan merasa senang dengan agama yang dianut serta tidak pernah berniat
pindah agama. Namun belakangan ini pasien merasa tidak nyaman di gereja
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 2003. [cited 22 May 2018]. Available
from: http://hyper.ahajournals.org/content/hypertensionaha/42/6/1206.full.pdf
Sumber : Lucile Packard Children’s Hospital Heart Center. Comparative pain scale [updated 2014 May; cited 2018 May 22]. Available from :
http://www.pudendal.info/info/documents/ComparativePainScale.htm
STATUS INTERNUS:
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geriatri
Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
22 Oktober -25 November 2018 13
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut
warna kecoklatan terdistribusi merata, tidak mudah dicabut,
tidak tampak kelainan kulit kepala
Mata :
OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Xantelasma (-) Xantelasma (-)
Konjungtiva Anemis (-) Anemis (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Kornea Jernih Jernih
Arcus senilis (+) Arcus senilis (+)
Refleks kornea (+) Refleks kornea (+)
Pupil Bulat, isokor, 3 mm Bulat, isokor, 3 mm
RCL (+), RCTL (+) RCL (+), RCTL (+)
Lensa Pseudofakia Pseudoafakia
Visus (hitung jari) 3/60 1/60
Lapang pandang Normal Normal
Retina Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler (-) Fistel preaurikuler (-)
Fistel retroaurikuler (-) Fistel retroaurikuler (-)
Abses mastoiditis (-) Abses mastoiditis (-)
Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)
Nyeri tarik aurikuler (-) Nyeri tarik aurikuler (-)
Liang telinga Lapang Lapang
Serumen (-) Serumen (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Ekstremitas :
Superior Inferior
Edema tidak ada tidak ada
Clubbing tidak ada tidak ada
finger
Akral dingin tidak ada tidak ada
Akral sianosis tidak ada tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Kuku tidak ada spoon nails tidak ada spoon nails
M3 M2 M1 P1 P1 C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2M3
M3 M2 M1 P1 P1 C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2 M3
Kesimpulan :
Pada pemeriksaan kedua mata didapatkan adanya arcus senilis, pseudoafakia,
visus 3/60 OD, 1/60 OS, tes penala terdapat kesan tuli sensorineural ADS, pada
tes berbisik 0/6 pada kedua telinga, dan pemeriksaan tulang belakang terdapat
kifosis serta nyeri pada saat fleksi lumbal
Pada pemeriksaan gigi tampak missing teeth pada Molar 3 dextra et sinistra
inferior
STATUS NEUROLOGIS
Fungsi Luhur
o Orientasi : Orientasi tempat, waktu, orang baik
o Gangguan bicara dan bahasa : Normal, tidak ditemukan adanya
afasiamotorik atau sensorik
o Daya ingat : Baik
Rangsang Meningeal
o Kaku kuduk : Negatif o Brudzinsky IV : Negatif
o Brudzinsky I : Negatif o Kernig : Negatif
o Brudzinsky II : Negatif o Laseque : Negatif
o Brudzinsky III : Negatif
Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN DEXTRA SINISTRA
Nervus Olfactorius (N. I)
Daya penghidu normosmia normosmia
Nervus Opticus (N. II)
Visus (Hitung Jari) 3/6 1/6
Lapang pandang normal normal
Funduskopi tidak dilakukan tidak dilakukan
Pemeriksaan Motorik
o Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
o Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
o Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan Tambahan
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
Penampilan
Seorang Perempuan berusia 84 tahun, tampak sesuai usianya,
berperawakan sedang, rambut hitam terdistribusi merata, tampak adanya sedikit
hiperpigmentasi pada kulit, berpakaian baju dan rok dengan motif kotak
berwarna-warni, menggunakkan sandal berwarna coklat tua, bersih, rapih, dan
higienis diri baik.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas dan intonasi yang baik. Kata-
kata serta kalimat dilontarkan dengan jelas dan lantang. Bahasa yang digunakan
untuk percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Tata bahasa dan pilihan
kata-kata pasien baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan asosiasi baik
dan tidak membingungkan.
Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa selama
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tidak tertutup tentang kehidupan pribadinya,
bicara terus terang apa adanya, tidak ragu-ragu, dan ramah.
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Pasien duduk dengan tenang selama percakapan dan pemeriksaan
berlangsung. Pasien tidak gelisah dan tidak menunjukkan gerakan yang tidak
biasa. Terdapat kontak mata dengan pemeriksa saat berbicara. Pasien cukup
terbuka untuk menceritakan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
Isi Pikir
f. Fungsi Intelektual
Taraf Pendidikan
Sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Orientasi
o Waktu : baik, pasien dapat menyebutkan hari tanggal serta jam
pemeriksaan saat itu.
o Tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang.
o Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal pemeriksa dan nama
penghuni panti yang lain.
Atensi
Pengalihan, pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
Memori
o Jangka panjang : Baik, pasien dapat menceritakan tentang
masa lalunya seperti tempat pasien sekolah
dan bekerja.
o Jangka sedang : Baik, pasien ingat beberapa hari yang lalu
pasien berjanji akan diperiksa.
o Jangka pendek : Baik, pasien masih ingat sarapan pagi yang
sudah dimakan.
o Jangka segera : Baik, pasien dapat menyebutkan kata yang
baru saja disebutkan.
Daya Konsentrasi dan Kalkulasi : Baik
Kemampuan Baca dan Tulis : Baik, pasien dapat membaca pesan dengan
baik serta menuliskan obat-obatan yang pasien konsumsi selama ini.
Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka,
serta menempatkan jarumnya sesuai.
JUMLAH 30 28
Instruksi: Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya,
lalu menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh
menit.
Komponen yang dinilai Nilai
Menggambar lingkaran yang tertutup 1
Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 1
Ke – 12 angka komplit 1
Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1
Total nilai 4
ANALISIS GIZI
Dietary Recall 10 November 2018 :
Makan pagi : Nasi goreng + Telur dadar
Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
URT
Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
½
Beras putih 50 174,5 3,4 0,35 39,45
centong
Minyak ½ sdm 5 45 0 5 0
Telur ½butir 30 47,4 3,84 3,45 0,21
Subtotal 266,9 7,24 8,8 39,66
Total Asupan
Makan Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Makan pagi 266,9 7,24 8,8 39,66
Selingan pagi 108,8 0,51 0,68 25,33
Makan siang 386,2 24,08 8,8 52,7
Selingan sore 74,95 2,25 0,26 15,6
Makan malam 408,2 13,09 15,17 54,33
Subtotal 1.245,05 47,17 33,71 187,62
Status Gizi:
𝐵𝐵(𝑘𝑔) 44
𝐼𝑀𝑇 = = = 19,04 kg/m2 (normal)
𝑇𝐵2 (𝑚) (1,52)2
10
𝐵𝐵 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐵𝐵 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 − (10% 𝑥 𝐵𝐵 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) = 44 𝑘𝑔 − ( 𝑥 44 𝑘𝑔)
100
= 39,6 𝑘𝑔
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐸𝑘𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑗𝑎𝑚
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = =
𝐵𝑀𝑅 /𝑗𝑎𝑚
58,95 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚
= 1,47 (𝑔𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛)
40,08 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚
Kebutuhan Nutrien:
o Energi : 1.414,86 kkal
o Protein : 1g x BB aktual = 1 x 44 = 44g/hari
(44 g x 4)/1.414,86kkal x 100% = 12,44% ~ 13%
o Lemak : 25% x 1.414,86 kkal = 565,944 kkal / 9 = 62,88 g
o Karbohidrat : 100% - (13% + 25%) = 62% x 1.414,86 = 877,21 kkal
877,21 kkal/4 = 219,30 g
Evaluasi:
Energi (kkal) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)
Asupan 1.245,05 47,17 33,71 187,62
Kebutuhan 1.414,86 44 62,88 219,30
Selisih -169,81 3,17 - 29,17 - 31,68
I. Laboratorium
Laboratorium DarahTanggal : 03-04-2018 (Laboratorium Klinik Prodia)
Profil lemak
Yang diinginkan <200
Cholesterol Total 235* mg/dL Batas tinggi: 200-239
Tinggi: >= 240
Optimal: <100
Mendekati optimal: 100-129
Cholesterol LDL Direk 167* mg/dL Batas tinggi: 130-159
Tinggi: 160-189
Sangat tinggi: >190
Rendah: <40
Cholesterol HDL 76 mg/dL
Tinggi: >= 60
Normal: <150
Batas tinggi: 150-199
Trigliserida 68 mg/dL
Tinggi: 200-499
Sangat tinggi: >=500
II. Telinga
Audiometri :
o 29-3-2017 RS Proklamasi: Tuli sensorineural sedang-berat ADS
o 13-9-2017 RS Eka Hospital: Tuli sensorineural sedang-berat ADS
o 15-11-2017 RS Eka Hospital: : Tuli sensorineural sedang-berat ADS
o 2-5-2018 RS Eka Hospital: : Tuli sensorineural berat AD, sedang-berat
AS
o Gambaran campuran presbyacusis + NIHL
III. Mata
Amsler Grid (+) bergelombang (wavy) OS
RESUME
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 84 tahun dengan keluhan penurunan
pendengaran pada kedua telinga. Keluhan pertama dirasakan pada awal awal tahun 1990,
namun makin memberat saat masuk PWK Hana yaitu pada tahun 2016 dan 2017. Setelah
diperiksa ke dokter akhirnya dokter menyarankan pasien untuk memakai hearing aid dan
konsumsi mecobalamin hingga saat ini. Dokter mengatakan bahwa kerusakan telinga
disebabkan oleh kerusakan saraf akibat paparan suara ditempat pasien bekerja dahulu kala
selama 13 tahun. Akhirnya pasien membeli hearing aid namun pasien merasa tidak
nyaman dan malah menganggu pendengaran sehingga pasien hanya memakai pada saat
kegiatan di gereja saja.Pasien juga menegluh terdapat nyeri di punggung bagian bawah
terutama saat pasien melakukan aktivitas yang membuat pasien membungkuk dalam
jangka waktu yang cukup lama, seperti pada saat mencui baju. Pasien merasakan nyeri
dengan intensitas 5/10 sehingga pasien harus diam sebentar dan berpegangan jika ingin
berdiri dan jalan lagi. Pasien mengaku hampir setiap hari serangan muncul karena pasien
PERMASALAHAN
Biologi : Penurunan pendengaran pada kedua telinga
Psikososial :-
Lingkungan :-
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geriatri
Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
22 Oktober -25 November 2018 39
DIAGNOSA KERJA
Diagnosis utama : Tuli Sensorineural Berat AD, Tuli Sensorineural Sedang – Berat
AS e.c Noice Induced Hearing Loss (NIHL) dan Presbiakusis
Diagnosis tambahan :
Penglihatan mata kiri berbayang ec susp. AMD DD/ macular hole OS
Nyeri tulang belakang e.c susp. Osteoporosis DD/ HNP
Hipertensi grade I terkontrol obat
Presbiopia ODS
Pseudofakia ODS
Missing teeth
RENCANA PENGELOLAAN
1. Penurunan Pendengaran
Terapi saat ini :
o Farmakologis :
Mecobalamin caps 500 μg (Vit B komplex) 2 x 1 (siang dan
malam)
o Non-farmakologis :
Hearing aid
Usul :
o Farmakologis : Tidak ada
o Non-farmakologis : Tidak ada
Pemeriksaan : Audiometri
2. Nyeri Tulang Belakang
Terapi saat ini :
o Farmakologis :
Glukosamin tab 750 mg 1 x1 malam hari
Kalzana-D (kalsium) 1 x 1 malam hari
Neurobion Merah Muda (vit B1, B6, dan B12) 1 x 1 pagi hari
Ad functionam : Dubia