Anda di halaman 1dari 13

HOME VISITE

Pembimbing:

dr. Esther Haryanto, Sp. KJ

Disusun Oleh:

I Gusti Ayu Avitri Vardhayanti 17710109

Pristy Ayu Permana 17710230

KEPANITERAAN KLINIK DOKTER MUDA


SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Kunjungan Rumah


Nama Penderita : Nn. Maftuha
Nomor Register : 05-70-30
Alamat : Dusun Rojing RT 01 RW 07, Desa Tagungguh, Kec. Tanjung
Bumi, Kab. Bangkalan
Pelaksana Kunjungan Rumah
1. I Gusti Ayu Avitri Vardhayanti (17710109) Dokter Muda Fakultas Kedokteran
UWKS.
2. Robbi Tri Atmaja (17710230) Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS.

Hari dan tanggal kunjungan : Minggu, 02 September 2018 pukul 14.00 – 15.30

Diterima dan disetujui oleh


Dokter Ruang Flamboyan

dr. Benediktus Elie Lie., Sp.KJ


LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. Maftuha
Nomor register : 05-70-30
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Status : Tidak Kawin
Alamat : Dusun Rojing RT 01 RW 07, Desa Tagungguh, Kec. Tanjung
Bumi, Kab. Bangkalan
Diagnosa : F20. Skizofrenia Katatonik

II. SUSUNAN KELUARGA


Ayah : Buradi
Ibu : Surati (58 tahun)
Pasien adalah anak kedua dari 5 bersaudara.

Jenis
No Nama Kelamin Umur Pendidikan Status Pekerjaan Keterangan
1 Alm. Sumarli L - SD Menikah - Meninggal
(ayah pasien)
2 Surati P 58 th SD Menikah IRT Sehat
(ibu pasien)
3 Rudi Setiawan L 39 th SMP Menikah Swasta Sehat
(kakak pasien)
4 Dewi P 37 th SMP Menika Tidak Sakit
Retnowati h bekerja (pasien)
5 Totok L 35 th STM Menikah Swasta Sehat
Triyanto` (adik pasien)

6 Susilo Widodo L 33 th SMP Menikah Satpam Sehat


(adik pasien)
7 Dina Marliana P 30 th SMEA Menikah Tidak Sehat
Bekerja (adik pasien)
 Pasien tinggal serumah dengan suami, anak,ibu,dan adik pasien.

III. KESAN PENERIMAAN


 Sikap keluarga terhadap dokter muda sangat baik dan terbuka.
 Kunjungan rumah diterima dengan baik oleh ibu dan kakak penderita.
 Ibu dan kakak penderita menceritakan semua perihal kehidupan penderita dan riwayat
sakitnya dengan baik dan terbuka.
 Ibu dan kakak penderita menanyakan bagaimana keadaan dan perkembangan
kejiwaan penderita selama dirawat di RS Jiwa Menur Surabaya.

IV. RIWAYAT HIDUP PASIEN


A. Masa Prenatal
 Sewaktu hamil ibu pasien tidak sedang mengalami kelainan maupun penyakit
fisik.

B. Masa Natal
 Pasien lahir normal ditolong oleh dukun bayi pada umur kandungan sembilan
bulan. Lahir bayi dengan berat 3000 gram. Setelah lahir pasien langsung
menangis.

C. Masa Post-natal
 Tumbuh kembang pasien seperti menyangga leher, tengkurap, merangkak,
berdiri, berjalan, dan berbicara dirasa tidak ada kelainan.

D. Riwayat Pendidikan
 Pasien lulusan SMP. Saat sekolah pasien tidak pernah ada laporan dari sekolah,
selalu naik kelas dan mendapatkan ranking kelas. Pasien pernah melanjutkan
sekolah sampai SMA hingga kelas 3 tetapi tidak mengikuti ujian nasional karena
sakit tipes dan tidak mau mengikuti ujian ulang.

E. Riwayat Sakit
 Tahun 2012 pasien menikah dengan suami pertama, selama menikah pasien sering
bertengkar, pasien hamil setelah menikah selama 5 bulan. Saat usia kehamilan 3
bulan pasien pernah ketahuan warga saat mau melompat ke dalam sumur di dekat
rumahnya dan pasien pernah mau loncat dari fly over di daerah waru namun di
cegah oleh adiknya yang mengikutinya. Setelah menikah selama 1 tahun, suami
pasien pergi dari rumah dengan alasan mencari kerja di kalimantan, saat suami
pergi ke kalimantan pasien sedang mengandung anak pertama usia 7 bulan. Sejak
saat itu suami pasien tidak pernah pulang dan berkomunikasi dengan pasien.
Pasien mulai sering berdiam diri di dalam kamar dan tidak mau melakukan
pekerjaan rumah, sering melamun, mandi dan makan jika di suruh. Pasien pernah
bercerita ke ibunya bahwa dia merasa bersalah dan putus asa mempunyai suami
yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Pasien pernah ketahuan ibunya
sedang memukuli perutnya yang sedang mengandung, pasien mengatakan ingin
membunuh anaknya. Pasien juga pernah mau meloncat dari kereta yang berjalan
namun dapat di cegah oleh kakaknya.
 Akhir tahun 2012 pasien pertama kali MRS RSJ Menur dengan keluhan marah-
marah dan ingin bunuh diri. Setelah MRS, pasien dapat bersosialisasi dengan
orang lain dan beraktivitas dengan mandiri. Kontrol di RSJ Menur tidak rutin.
 Tahun 2014 pasien menikah dengan suami kedua dan memiliki satu orang anak
perempuan. Pasien bekerja di pabrik, dan dapat bersosialisasi serta beraktivitas
dengan baik.
 Tahun 2017 pasien MRS 3 kali di RSUD Sidoarjo karena sakit lambung. Pasien
merasa marah dengan dirinya karena tidak bisa kerja dan membantu suami lagi.
Saat penyakit lambungnya kambuh pasien menjadi gelisah dan sulit tidur. Di
RSUD Sidoarjo pasien berobat di spesialis penyakit dalam dan spesialis jiwa.
 Setelah MRS di RSUD Sidoarjo, pasien mulai keluyuran, marah-marah dan ada
keinginan untuk bunuh diri. Pasien di rujuk ke RSJ menur untuk MRS.Sejak saat
itu pasien sering keluar masuk RSJ Menur dengan keluhan marah-marah dan mau
bunuh diri. Jika pasien marah-marah, pasien di ikat di dalam kamar oleh keluarga.
Jika sudah agak tenang pasien meminta di bawa ke RSJ Menur.
 Juli 2018 pasien MRS di RSJ Mneur setelah melakukan percobaan bunuh diri
menceburkan diri di sungai daerah aloha namun dapat di tolong oleh warga
sekitar. Setelah keluar pasien dapat bersosialisasi dengan tetangga, mengikuti
kegiatan pengajian, membantu pekerjaan rumah. Setelah keluar dari RSJ Menur
pasien bisa melakukan aktivitas secara mandiri.
 Agustus 2018 MRS RSJ menur dengan keluhan memukuli ibu dan anaknya,
pasien menyadari atas perbuatannya dan meminta untuk di bawa ke RSJ menur.

V. FAKTOR HEREDITER
Tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita penyakit seperti pasien.
Pasien merupakan orang pertama pada keluarga yang mengalami hal seperti ini.

VI. FAKTOR PREMORBID


Pasien termasuk orang yang pendiam, tidak terlalu terbuka pada keluarga namun
ramah terhadap keluarga.

VII. HUBUNGAN DALAM KELUARGA


 Pasien bercerai dengan suami pertama.
 Pasien menikah lagi dengan suami kedua.
 Pasien tidak memiliki masalah sama sekali dengan salah satu anggota keluarga.
 Pasien di rumah dengan suami kedua, anak, ibu dan adiknya, seluruh saudara kandung
dan keluarganya sangat peduli dengan pasien serta mengharapkan kesembuhan
pasien.
 Pasien dekat dengan kakaknya, kakanya sudah tidak tinggal satu rumah dengan
pasien.
 Keluarga pasien selalu memberikan support untuk kesembuhan pasien.

VIII. SOSIAL EKONOMI


Pasien dan keluarganya merupakan keluarga dengan kemampuan ekonomi menengah
ke bawah. Pasien sendiri merupakan pribadi yang mandiri sebelum sakit, setelah keluar
dari RSJ Menur pasien punya keinginan untuk bekerja dan membantu keluarga. Sebelum
sakit pasien pernah bekerja di pabrik, sehari–hariberangkat bekerja dengan menggunakan
sepeda motor. Pasien dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiridan dapat membantu
orang tuanya. Pasien dirawat di RSJ Menur Surabaya dan melakukan kontrol rutin
dibiayai oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.

IX. KEADAAN RUMAH DAN LINGKUNGAN


A. Ukuran rumah : 15 meter x 7 meter
B. Status rumah : Atas nama ibu pasien
C. Bangunan rumah :
 Dinding rumah terbuat dari bata
 Atap rumah terbuat dari genteng bata
 Lantai rumah beralaskan keramik.
D. Keterangan rumah :
 Terdapat 1 kamar mandi di dalam rumah, dilengkapi dengan bak mandi dan
WC jongkok.
 Rumah mempunyai empat kamar tidur, setiap kamar tidurnya dilengkapi
dengan 1 tempat tidur, 1 lemari baju.
 Ruang tengah dan ruang tamu menjadi satu dan terdapat3 meja, 1 set sofa, 2
TV tabung 14 inch dan 32 inch, 1 kipas angin, dan 1 set speaker.
 Di bagian dapur dilengkapi dengan 1 buah kulkas, 1 buah rak, 1 buah kompor
dengan gas elpiji 3 kg, 1 lemari piring.
 Kamar pasien tampak rapi dan terdapat tali untuk mengikat pasien di kamar.
 Ventilasi dan pencahayaan rumah cukup.
 Di teras rumah depan terdapat 1 sepeda motor, dangarasi samping terdapat 1
sepeda.

E. Keadaan lingkungan :
 Rumah pasien terletak di dalam gang kurang lebih dengan lebar 3 meter dan
sekitar kurang lebih 500 meter dari jalan raya.
 Lingkungan padat penduduk, rumah yang satu dan yang lain tidak
berdempetan.
 Depan rumah pasien ada lahan kosong punya tetangga
 Lingkungan tetangga yang ramah
 Lingkungan rumah terlihat bersih, tertata rapi dan bersih.

X. PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA


 Jangan memusuhi dan mengucilkan pasien sepulang dari RS Jiwa Menur Surabaya,
 Perhatikan semua kebutuhan pasien termasuk berkomunikasi, makan, minum, dan
mandi,
 Perhatikan hal-hal yang menimbulkan rasa sedih atau marah pasien, dan sebisa
mungkin hindarkan pasien dari hal-hal tersebut,
 Motivasi dan latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri,
 Motivasi, latih, dan ajak pasien untuk mampu mengerjakan hal-hal yang berguna
(misalnya bersih-bersih rumah) dengan perlahan-lahan, dimulai dengan lebih sering
memujinya jika pasien melakukan hal berguna dengan baik,
 Ajak pasien berbincang-bincang tentang hal-hal yang bersifat ringan dan menarik
bagi pasien seperti acara TV, sepak bola, dan lain-lain,
 Jangan terlalu sering memarahi dan menasehati pasien, karena hal itu akan
menjadikan pasien merasa tertekan dan memperlambat proses rehabilitasinya,
 Berikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter, awasi pasien dalam
meminumnya, dan taati jangka waktu pemakaian obat,
 Perhatikan efek samping obat yang terlihat pada pasien,
 Kontrol rutin ke dokter bila obat habis atau tampak efek samping obat yang tidak
biasa pada pasien, ataupun jika tidak tampak perkembangan yang bermakna dalam
kejiwaan pasien.

XI. DENAH RUMAH (Skala 1:100)

Gang

Teras depan

Ruang tamu dan


ruang tengah

Kamar 3
Kamar
pasien

Kamar 1 Garasi
samping

Kamar 2 Dapur

Kamar
mandi

Tempat jemura pakaian


XII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai