Pembimbing:
Disusun Oleh:
Hari dan tanggal kunjungan : Minggu, 02 September 2018 pukul 14.00 – 15.30
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. Maftuha
Nomor register : 05-70-30
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Status : Tidak Kawin
Alamat : Dusun Rojing RT 01 RW 07, Desa Tagungguh, Kec. Tanjung
Bumi, Kab. Bangkalan
Diagnosa : F20. Skizofrenia Katatonik
Jenis
No Nama Kelamin Umur Pendidikan Status Pekerjaan Keterangan
1 Alm. Sumarli L - SD Menikah - Meninggal
(ayah pasien)
2 Surati P 58 th SD Menikah IRT Sehat
(ibu pasien)
3 Rudi Setiawan L 39 th SMP Menikah Swasta Sehat
(kakak pasien)
4 Dewi P 37 th SMP Menika Tidak Sakit
Retnowati h bekerja (pasien)
5 Totok L 35 th STM Menikah Swasta Sehat
Triyanto` (adik pasien)
B. Masa Natal
Pasien lahir normal ditolong oleh dukun bayi pada umur kandungan sembilan
bulan. Lahir bayi dengan berat 3000 gram. Setelah lahir pasien langsung
menangis.
C. Masa Post-natal
Tumbuh kembang pasien seperti menyangga leher, tengkurap, merangkak,
berdiri, berjalan, dan berbicara dirasa tidak ada kelainan.
D. Riwayat Pendidikan
Pasien lulusan SMP. Saat sekolah pasien tidak pernah ada laporan dari sekolah,
selalu naik kelas dan mendapatkan ranking kelas. Pasien pernah melanjutkan
sekolah sampai SMA hingga kelas 3 tetapi tidak mengikuti ujian nasional karena
sakit tipes dan tidak mau mengikuti ujian ulang.
E. Riwayat Sakit
Tahun 2012 pasien menikah dengan suami pertama, selama menikah pasien sering
bertengkar, pasien hamil setelah menikah selama 5 bulan. Saat usia kehamilan 3
bulan pasien pernah ketahuan warga saat mau melompat ke dalam sumur di dekat
rumahnya dan pasien pernah mau loncat dari fly over di daerah waru namun di
cegah oleh adiknya yang mengikutinya. Setelah menikah selama 1 tahun, suami
pasien pergi dari rumah dengan alasan mencari kerja di kalimantan, saat suami
pergi ke kalimantan pasien sedang mengandung anak pertama usia 7 bulan. Sejak
saat itu suami pasien tidak pernah pulang dan berkomunikasi dengan pasien.
Pasien mulai sering berdiam diri di dalam kamar dan tidak mau melakukan
pekerjaan rumah, sering melamun, mandi dan makan jika di suruh. Pasien pernah
bercerita ke ibunya bahwa dia merasa bersalah dan putus asa mempunyai suami
yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Pasien pernah ketahuan ibunya
sedang memukuli perutnya yang sedang mengandung, pasien mengatakan ingin
membunuh anaknya. Pasien juga pernah mau meloncat dari kereta yang berjalan
namun dapat di cegah oleh kakaknya.
Akhir tahun 2012 pasien pertama kali MRS RSJ Menur dengan keluhan marah-
marah dan ingin bunuh diri. Setelah MRS, pasien dapat bersosialisasi dengan
orang lain dan beraktivitas dengan mandiri. Kontrol di RSJ Menur tidak rutin.
Tahun 2014 pasien menikah dengan suami kedua dan memiliki satu orang anak
perempuan. Pasien bekerja di pabrik, dan dapat bersosialisasi serta beraktivitas
dengan baik.
Tahun 2017 pasien MRS 3 kali di RSUD Sidoarjo karena sakit lambung. Pasien
merasa marah dengan dirinya karena tidak bisa kerja dan membantu suami lagi.
Saat penyakit lambungnya kambuh pasien menjadi gelisah dan sulit tidur. Di
RSUD Sidoarjo pasien berobat di spesialis penyakit dalam dan spesialis jiwa.
Setelah MRS di RSUD Sidoarjo, pasien mulai keluyuran, marah-marah dan ada
keinginan untuk bunuh diri. Pasien di rujuk ke RSJ menur untuk MRS.Sejak saat
itu pasien sering keluar masuk RSJ Menur dengan keluhan marah-marah dan mau
bunuh diri. Jika pasien marah-marah, pasien di ikat di dalam kamar oleh keluarga.
Jika sudah agak tenang pasien meminta di bawa ke RSJ Menur.
Juli 2018 pasien MRS di RSJ Mneur setelah melakukan percobaan bunuh diri
menceburkan diri di sungai daerah aloha namun dapat di tolong oleh warga
sekitar. Setelah keluar pasien dapat bersosialisasi dengan tetangga, mengikuti
kegiatan pengajian, membantu pekerjaan rumah. Setelah keluar dari RSJ Menur
pasien bisa melakukan aktivitas secara mandiri.
Agustus 2018 MRS RSJ menur dengan keluhan memukuli ibu dan anaknya,
pasien menyadari atas perbuatannya dan meminta untuk di bawa ke RSJ menur.
V. FAKTOR HEREDITER
Tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita penyakit seperti pasien.
Pasien merupakan orang pertama pada keluarga yang mengalami hal seperti ini.
E. Keadaan lingkungan :
Rumah pasien terletak di dalam gang kurang lebih dengan lebar 3 meter dan
sekitar kurang lebih 500 meter dari jalan raya.
Lingkungan padat penduduk, rumah yang satu dan yang lain tidak
berdempetan.
Depan rumah pasien ada lahan kosong punya tetangga
Lingkungan tetangga yang ramah
Lingkungan rumah terlihat bersih, tertata rapi dan bersih.
Gang
Teras depan
Kamar 3
Kamar
pasien
Kamar 1 Garasi
samping
Kamar 2 Dapur
Kamar
mandi