Oleh :
Rizkyallah Garuda Sakti Putri (201710401011012)
Nadya Citra Paramitha (201710401011049)
Pembimbing :
dr.Ivana Sajogo, Sp.KJ
1
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas Home Visite ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tugas Home Visite ini bertujuan untuk memenuhi tugas SMF Ilmu Kedokteran
Jiwa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang, Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, penulis terbuka atas segala saran, kritik yang membangun dari segala pihak.
Semoga tugas ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Penulis
3
I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Sdr. MNU
- Umur : 19 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat Pasien :Desa Balongdowo RT.004 RW.002
Kecamatan Candi, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur.
- Tempat, Tanggal Lahir : Sidoarjo, 11-01-2000
- Agama : Islam
- Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
- Status : Belum Menikah
- Pendidikan terakhir : SLTP
- Pekerjaan : Pelajar
- Tanggal pemeriksaan : 26-02-2019
- No telepon : 081332190064
4
No Nama Jenis Umur Pendidikan Status Pekerjaan Keterangan
Kelamin
5
- Pasien lahir normal dibantu oleh bidan di daerah Sidoarjo, cukup bulan,
berat badan lahir 3200 gram, menangis spontan.
C. Masa Post-natal
- Tumbuh kembang pasien seperti berdiri, berjalan, dan berbicara dalam
batas normal dan tidak ada kelainan.
- Saat bayi, balita, dan anak-anak pasien tidak pernah mengalami kejang,
panas, maupun penyakit serius, hanya panas,diare, dan batuk pilek.
- Pasien tidak pernah mengalami cedera dan trauma kepala.
D. Riwayat Pendidikan
- Pasien pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai lulus. Pasien sedang
menempuh pendidikan SMA kelas XII tetapi dikeluarkan.
E. Riwayat Sakit
- Sebelum mengalami gangguan, pasien adalah orang yang tertutup,
pendiam, pasien juga hanya memiliki beberapa teman dekat. Pasien
tinggal bersama orangtua, dan adiknya. Pasien memiliki hubungan
dengan keluarga yang baik, terutama ayahnya.
- Pada bulan Januari 2019 pasien mulai sering emosi tidak stabil, merasa
dikucilkan oleh teman temannya karena pasien tidak memiliki sepeda
motor, pasien sering marah marah dan mulai keluyuran.
- Bulan Februari 2019 pasien dibawa ke RSJ menur akibat marah marah ke
semua orang dan sempat membuang buang barang, pihak kepala desa
yang membantu keluarga mengantarkan pasien ke RSJ Menur.
V. FAKTOR HEREDITER
- Tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita penyakit seperti
pasien. Pasien merupakan orang pertama pada keluarga yang mengalami hal
seperti ini.
VI. FAKTOR PREMORBID
- Pasien merupakan orang yang pendiam dan tertutup terhadap keluarga dan
orang di sekitarnya. Pasien tidak pernah bercerita jika ada masalah.
VII. HUBUNGAN DALAM KELUARGA
6
- Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara
- Saat dirumah jika ada masalah pasien jarang bercerita kepada keluarganya,
pasien menceritakan masalahnya hanya jika ditanya.
VIII. SOSIAL EKONOMI
Pasien dan keluarganya termasuk keluarga dengan kemampuan ekonomi
menengah kebawah. Saat ini ibu pasien bekerja membantu tetangganya untuk
berjualan kupang, sedangkan ayahnya masih dirumah istirahat untuk pemulihan
setelah sembuh dari kecelakaan pada bulan Januari lalu. Penghasilan yang
didapatkan sekitar Rp 800.000 - 1.000.000 setiap bulannya.
7
- Kamar tidur kedua tidak ada jendela sebagai ventilasi, kasur tidak terdapat
dipan, tembok kamar berwarna biru. Dilengkapi dengan televisi 14 inch,
sound, kipas angin, dan lemari pakaian.
- Kamar mandi terletak disamping dapur
- Dapurnya sangat kecil hanya ada kompor, beberapa panci, rak piring dengan
tabung gas
- Disebelah dapur terdapat kulkas, dan meja makan kecil.
- Di depan kamar terdapat meja dan rak untuk menyimpan sepatu dan timba
air untuk memasak.
- Rumah tampak sederhana dan rapi tetapi kurang bersih.
- Ventilasi hanya terdapat satu jendela di kamar utama dan pencahayaan
rumah kurang.
E. Keadaan lingkungan :
- Tempat tinggal pasien terletak diperkampungan berdempetan dengan
rumah-rumah warga lainnya
- Lingkungan rumah cukup bersih. Terdapat banyak tanaman dan sampah
kupang disekitar rumah pasien.
- Lingkungan tetangga ramah dan keluarga bercerita bahwa pasien sering
marah-marah dan teriak-teriak sehingga sampai membuat tetangga khawatir
lalu menyarankan kepada keluarga agar dibawa ke RSJ Menur.
X. PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA
- Jangan memusuhi dan mengucilkan pasien sepulang dari RS Jiwa Menur
Surabaya,
- Perhatikan semua kebutuhan pasien termasuk berkomunikasi, makan,
minum, dan mandi,
- Perhatikan hal-hal yang menimbulkan rasa sedih atau marah pada pasien,
dan sebisa mungkin hindarkan pasien dari hal-hal tersebut,
- Motivasi dan latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri
dengan bekerja.
8
- Motivasi, latih, dan ajak pasien untuk mampu kembali melanjutkan sekolah
SMA yang kurang sedikit lagi lulus.
- Ajak pasien berbincang-bincang tentang hal-hal yang bersifat ringan
- Menasehati pasien dan tidak menjadikan pasien merasa tertekan dan
memperlambat proses rehabilitasinya,
- Berikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter, awasi pasien dalam
meminumnya, dan taati jangka waktu pemakaian obat,
- Perhatikan efek samping obat yang terlihat pada pasien,
- Kontrol rutin ke dokter bila obat habis atau tampak efek samping obat yang
- tidak biasa pada pasien, ataupun jika tidak tampak perkembangan yang
bermakna dalam kejiwaan pasien.
5 meter
Kamar mandi
Kamar orangtua
Dapur
6 meter
Kamar pasien
9
Rumah pasien merupakan rumah tidak bertingkat atau hanya terdapat
1 lantai. Rumah pasien terbuat dari batu bata sudah di plester. Rumah pasien
tidak terdapat pagar. Rumah pasien memliki pintu depan. Akses masuk rumah
pasien menggunakan pintu kayu. Lantai rumah bagian dapur merupakan
tanah, sedangkan bagian kamar merupakan plester semen. Ruangan paling
depan adalah dapur, meja makan dan kamar mandi tanpa pintu. Disitu terdapat
kulkas, peralatan masak serta rak piring yang semuanya beralaskan tanah.
10
Ruangan setelah ruang tamu ialah tempat tidur pasien dan orangtua.
Didalam kamar pasien terdapat televisi, kipas angin serta lemari pakaian.
Sedangkan disebelahnya tersambung pintu yang menyambungkan dengan
kamar orangtua pasien. Didalam kamar orangtua pasien terdapat televisi,
kipas angina, sound serta lemari pakaian. Tempat tidur pasien adalah dipan
kayu, selain itu juga terdpat jendela yang berhubungan dengan ventilasi.
Rumah pasien tersebut memiliki dapur. Dapur untuk memasak merupakan
milik pribadi dengan ukuran 2 x 5 meter dan sudah menggunkan kompor gas .
11
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
12
Dapur rumah pasien
Kamar mandi
13
Kamar tidur pasien
14