Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA An.

D Di Manado

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas


Stase Keperawatan Keluarga
Nama Dosen : Palupi Triwahyuni S.Kep.Ns.M.Kes

Disusun oleh:
Johanna Natasha Agaatsz
NIM : 2053007

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2021
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Petugas : Johanna Agaatsz


Askep diambil tanggal : 21-22 september 2021

A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas Kepala Keluarga:


Nama : Yudi Guntoro Pendidikan : SLTA
Tgl Lahir : 1 Januari 1976 Pekerjaan : wirausaha
Agama : Muslim Alamat : Argamakmur,bengkulu
Suku : Jawa Nomor Telp : 0895364337657

2. Komposisi Keluarga:

No Nama L/P TglLahir Hub dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket


1 Jouke Agaatsz P 18-10-1976 Ibu SLTA Ibu Rumah Menikah
Tangga
2 Johanna Natasha P 20-11-1999 Anak S1 Mahasiswa Belum menikah
3. Yuliyana P 27-05-2002 Anak SMA Pelajar Belum menikah
4 Daniel Yazreel L 31-10-2008 Anak SMP Siswa Belum menikah
3. Genogram

Keterangan :
 Laki-laki : Keturunan : Satu rumah : - - - - -
 Perempuan : Menikah :
 Meninggal : Klien :
 : Meninggal karena faktor penuaan dan usia.

4. Tipe keluarga : Extended Family


5. Suku bangsa : Tn.Y Jawa Ny.J Manado
6. Agama : keluarga Tn.Y menganut 2 agama yang berbeda yaitu Tn.Y beragama muslim
sedangkan Ny.J beragama Kristen protestan
7. Status sosial ekonomi keluarga : Berkecukupan, mampu memboayai sekolah untuk 3 orang anak dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari
8. Aktifitas rekreasi keluarga : Aktivitas rekreasi keluarga biasanya adalah berkumpul bersama keluarga besar ,tapi
semenjak anak-anak bersekolah di luar daerah dan sedang covid-19 keluarga lebih sering berada dirumah dan keluar rumah
jika ada keperluan mendadak saja.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut dimana anak-anak sudah tidak tinggal lagi
bersama orang tua karena berkuliah dan bersekolah diluar kota.
2.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. y masih belum terpenuhi secara keseluruhan karena Tn. Y dan Ny.J masih harus membiayai ketiga
anaknya dalam berkuliah dan bersekolah. Anak pertama dan kedua Tn. Y yaitu An. J, An. Y masih dalam tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa muda, yang saat ini kuliah profesi dan SMA kelas 3. Dan anak yang ketiga An. D sekolah kelas V SD yang berarti
masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Keluarga Tn. Y dan Ny.J belum memasuki tahap perkembangan middle-
aged parents dan families in later years.
C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

1. Riwayat keluarga sebelumnya:


Menurut pengakuan klien, rata-rata anggota keluarga tidak memiliki penyakit yang serius atau penyakit bawaan namun
yang menderita penyakit asam urat adalah Tn.J ayah dari Ny.J Namun penyakit ini bukanlah penyakit keturunan melainkan
karena pola hidup yang kurang baik di masa lalu, sehingga baik Tn.Y dan Ny.J maupun anak-anak tidak memiliki riwayat
penyakit yang serius seperti penyakit yang mematikan, penyakit menular maupun penyakit keturunan.
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


Kesehatan (BCG/Polio/ Kesehatan Yang telah dilakukan
DPT/HB/Campak
1 Yudi Guntoro 45 70 kg Baik Lengkap - -
2 Jouke Agaatsz 45 55 kg Baik Lengkap - -
3. Johanna Natasha 21 50kg Baik Lengkap - -
4 Yuliyana 19 48kg Baik Lengkap - -
5. Daniel Yazreel 13 55kg sedang Lengkap - -

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh keluarga ialah puskesmas dan rumah sakit.
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah :
a. Gambaran tipe tempat tinggal:
Gambaran tipe tempat tinggal ialah rumah di Manado
b. Denah rumah

KAMAR TOI;ET DAPUR KAMAR


KAMAR
T
E
R
A
S RUANG UTAMA
63
KAMAR

c. Gambaran kondisi rumah:


Kondisi rumah secara umum baik, terdapat 2 jendela dan ventilasi diruang utama dan 1 pintu, terdapat 2 jendela dan
ventilasi di setiap kamar, ventilasi di dapur baik, dan rumah terlihat bersih serta penerangan bagus. cahaya matahari
masuk kesetiap ruangan dan selalu diersihkan setiap hari.
d. Dapur:
Penerangan dan ventilasi di dapur baik sehingga saat memasak asap keluar dengan cepat dari ventilasi.
e. Kamar mandi:
Terdapat kamar mandi dibagian belakang rumah tepat didekat dapur. Terdapat ventilasi yang membuat cahaya masuk
dan kamar mandi tidak lembab, lantai kamar mandi digunakan keramik sehingga tidak mudah licin, jenis toilet ialah
toilet duduk, kamar mandi bersih dan sedikit lembab serta tidak licin.
f. Mengkaji pengaturan tempat tidur di dalam rumah:
Pengaturan tempat tidur dirumah ialah tempat tidur diposisikan disamping jendela dengan kepala tempat tidur
menghadap ke pintu kamar, tempat tidur menempel dengan dinding tembok, lemari berada di samping tempat tidur.
g. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah:
Keadaan umum rumah bersih, keluarga selalu menjaga kebersihan rumah dengan menyapu dan pel rumah setidaknya 1
x dalam 2 hari yaitu sore hari. Sanitasi rumah baik.
h. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah:
Perasaan keluarga terhadap rumah ialah keluarga merasa nyaman, merasa aman, dan merasa tenang. Klien lebih
merasa nyaman bila berada dirumah.
i. Penataan/pengaturan rumah:
Rumah tertata dengan rapi, di dalam ruang tamu terdapat tv,sofa,dan peralatan lainnya dan diberi karpet Di dapur
terdapat tempat untuk menaruh kompor gas, meja ,dan tempat sampah yang digunakan untuk menaruh seluruh
kebutuhan dapur terdapat westafel untuk mencuci dan dispenser air minum serta kamar mandi yang berada disamping
dapur. didapur terdapat rak untuk perabotan makan dan perabotan masak di tempatkan disamping pintu.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Klien berkumpul dengan keluarga saat sepulang dari sekolah, mengobrol dan bercerita mengenai keseharian klien,klien
berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena rata-rata memiliki anak yang usianya sebaya dengan klien,klien dikenal baik
oleh lingkungan sekitar.
5. Sistem pendukung keluarga:
Sistem pendukung keluarga saat ini ialah anggota keluarga, dimana ketika terjadi masalah klien lebih banyak menceritakan
kepada orang tua dan kaka melalui telpon dan menogobrol langsung kepada anggota keluarga yang ada dirumah ,dukungan
dari keluarga lah yang klien butuh.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga:
Pola komunikasi yang dilakukan oleh keluarga ialah pola komunikasi terbuka dan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh
keluarga ialah bahasa Indonesia dan manado. Komunikasi terjadi setiap hari dan setiap waktu sehingga keluarga memiliki
pola komunikasi yang baik.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Struktur kekuatan keluarga ialah Klien dianggap sebagai anak yang baik dan penurut serta aktiv dalam kegiatan gereja dan
sekolah. Setiap Keputusan keluarga diputuskan oleh orangtua klien namun tetap didiskusikan dengan kaka dan keluarga
walau dalam jarak jauh.
3. Struktur peran (formal dan informal):
Tn. Y
Peran Formal : Sebagai suami/kepala keluarga dan wirausahawan
Peran Informal : Sebagai kepala keluarga, suami, ayah
Ny. J
Peran Formal : Sebagai Istri
Peran Informal : Sebagai ibu rumah tangga, istri, ibu
An. J
Peran Formal : Sebagai anggota BEM UNAI,mahasiswa
Peran Informal : Sebagai anak 1
An. Y
Peran Formal : Sebagai Peajar
Peran Informal : Sebagai anak 2
An. D
Peran Formal : Sebagai anggota masyarakat, siswa
Peran Informal : Sebaga anak 3
4. Nilai dan norma keluarga:
Tn. Y menganut agama Muslim dan norma yang berlaku di masyarakat yaitu adat istiadat suku jawa. Keluarga Tn. Y sangat mematuhi
peraturan yang ada di rumah, seperti anak-anaknya tidak boleh keluar rumah tanpa ijin, baik siang hari maupun malam hari. Setiap
pagi dan malam hari harus mengikuti ibadah keluarga sesuai keyakinan masing-masing karena keluarga TnY dan Ny.J menganut
agama yang berbeda,Tn.Y muslim sedangkan Ny.J kristen protestan . Anak-anak Tn. Y harus menuruti semua peraturan yang ada
dirumah demi kebaikan bersama.Tn. y dan Ny. J juga mengajarkan pentingnya bersikap dan berlaku sopan santun, menghargai dan
menghormati orang lain.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga yakin bahwa hal itu karena kelalaian dalam menjaga pola kesehatan. Maka
keluarga Tn. Y akan berdoa kepada Tuhan untuk memohon kesembuhan dan memohon untuk memberikan kekuatan. Keluarga Tn. Y
selalu berusaha dan menyerahkan masalah apapun yang terjadi dalam keluarga mereka kepada Tuhan.

F. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif:
Keluarga Tn. Y dan Ny. J selalu saling mengasihi, menghargai dan memperhatikan anak-anaknya. Tn. Y dan Ny. J selalu memberikan
dukungan dan memberikan arahan kepada anak-anaknya terhadap segala sesuatu yang akan dilakukan oleh anak-anaknya, namun hal-
hal yang dilakukan harus dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika, khususnya tidak melanggar perintah Tuhan.
Fundamental keluarga Tn. Y adalah Alkitab dan Al-Quran berdasarkan kepercayaan masing-masing namun tetap satu tujuan, untuk itu
Tn. Y dan Ny.J selalu berpesan apa pun yang dilakukan anak-anaknya bukan semata-mata harus menyenangkan hati orang tua namun
menyenangkan hati Tuhan.
2. Fungsi sosialisasi:
Hubungan sikap setiap anggota keluarga baik dan saling menghormati meskipun terdapat perbedaan. karena anggota
keluarga selalu menjaga perasaan anggota keluarga yang lain dan saling menyayangi. Hubungan keluarga dengan orang
lain atau lingkungan sekitar juga baik dimana setiap ada kegiatan masyarakat yang dilakukan oleh RT anggota keluarga
turut ikut andil didalamnya. Tidak jarang salah satu anggota keluarga bertemu dengan tetangga untuk berbincang-
bincang.dan selalu memanggil kakak dengan sebutan kakak begitupun sebaliknya.
3. Fungsi perawatan kesehatan:
Keluarga Tn. Y dan Ny.J sadar akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan. Keluarga Tn. Y selalu menjaga kebersihan diri yaitu
mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, mengganti pakaian setiap kali mandi, dan melakukan kebersihan diri lainnya. Keluarga Tn.
Y juga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan rumah mereka, yaitu dengan membersihkan lingkungan seperti menyapu,
mengepel, menguras bak mandi, dapur selalu dibersihkan setelah selesai masak, sampah selalu dibuang setiap hari ke tempat sampah
umum, membersihkan kaca, dan melakukan kebersihan rumah lainnya.
Tn. Y dan Ny. J mengatakan mengetahui fasilitias kesehatan kesehatan yang ada di daerah mereka dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan tersebut. Keluarga Tn. Y selalu mendapatkan pelayanan yang baik oleh petugas kesehatan. Keluarga juga percaya terhadap
informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Klien mengatakan fungsi perawatan kesehatan adalah salah satu hal yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesehatan
masing-masing anggota keluarga. Untuk meningkatkan fungsi perawatan kesehatan, maka ada baiknya setiap anggota
keluarga tetap menjaga kesehatan dengan cara istirahat yang cukup, mengatur jam makan tepat waktu dan berolahraga.
Namun kami sekeluarga memiliki gangguan pola tidur dimana kami susah untuk tidur awal dan selalu begadang dan jam
tidur kurang, pola makan juga tidak teratur sehingga terkadang salah satu anggota keluarga ada yang merasa sakit perut.
4. Fungsi reproduksi:
Fungsi reproduksi klien masih berfungsi dengan sangat baik.
5. Fungsi ekonomi:
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cukup. Mampu membiayai ketiga anak-anaknya dengan baik dan
mampu membiayai kehidupan sehari-hari dengan baik dan cukup.

STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan panjang:
Jangka panjang : Tn. Y mengatakan tidak akan stress memikirkan biaya kuliah dan kesehatan karena ada dana simpanan.
Jangka pendek : Tn. Y dan Ny. J selalu stress pada kebiasaan anak-anaknya yang lebih sering menggunakan handphone. Anak-anak
Tn. Y tidak dapat mengontrol penggunaan handphone dengan efektif. Tn. Y dan Ny.J juga akan stress jika anak-anaknya
mengecewakan mereka baik dari segi perilaku yang tidak sesuai dengan keinginan orangt ua, dan juga perbuatan bahkan perkataan
yang melawan orangtua.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor:
Keluarga mengatasinya dengan cara saling membantu satu sama lain.
3. Strategi koping yang digunakan:
Stres koping yang digunakan klien untuk menghadapi masalah ialah dengan tetap tenang dan tidak memendam sendiri
namun klien akan berdiskusi dengan anggota keluarga baik orang tua maupun saudara untuk sama-sama mencari jalan
keluar.
4. Strategi adaptasi disfungsional:
Klien mengatakan bahwa tidak memiliki strategi disfungsional didalam keluarga dalam menghadapi masalah karana bila
terjadi masalah atau kesalahpahaman dalam keluarga, maka keluarga akan langsung membicarakannya kemudian saling
memberi masukan mana yang terbaik yang harus dilakukan.

G. PEMERIKSAAN FISIK (Setiap individu anggota keluarga)


1. Identitas
Nama : An.D
Umur : 13 tahun
2. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini:
Klien mengatakan sering merasa begah karena BB yang berlebih dan tidak bisa dinkontrol sesuai dengan usianya,dan
sering lelah karena BB nya yang berat.yang disebabkan seing mengkonsumsi fast food.

Riwayat Penyakit Sebelumnya:


Klien tidak memiliki riwayat sakit terdahulu.
3. Penampilan umum:
a. Tahap perkembangan : Tahap perkembangan keluarga dewasa tua
b. Jenis kelamin: laki-laki
c. Cara berpakaian: Cara berpakaian klien rapih dan menggunakan pakaian yang bersih dan harum.
d. Kebersihan personal: Klien selalu mandi 2 kali sehari,tapi akdang 1x sehari jika tidak bepergian keluar rumah dan
mencuci rambut setiap kali klien mandi, selalu menggosok gigi, klien tidak memiliki hambatan dalam melakukan
perawatan diri.
e. Postur dan cara berjalan: klien mampu berjalan sendiri, tidak ada hambatan dalam berjalan postur tubuh baik.tidak
menggunakan alat bantu jalan.
f. Bentuk dan ukuran tubuh: Klien memiliki bentuk dan ukuran tubuh dalam kategori berlebih dan tak sesuai dengan
usianya.
4. Status mental dan cara berbicara:
a. Status emosi: Klien mampu mengontrol emosi dengan baik dibuktikan dengan cara klien menjawab setiap pertanyaan
dengan baik walaupun pertanyaan yang diberikan ada yang pertanyaan personal.
b. Tingkat kecerdasan: Klien memiliki pengetahuan yang baik,dan mengetahui apa saja yang menyebabkan penyakit dan
memahami mengenai masalah kesehatanya.
c. Orientasi: orientasi klien baik.
d. Proses berpikir: Proses berpikir klien cepat. Klien dapat menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan.
e. Gaya/cara berbicara: Gaya berbicara klien sopan, ramah, menggunakan bahasa sehari-hari bahasa manado.
5. Tanda-tanda Vital:
a. Tekanan Darah: 120/80 mmHg
b. Nadi: 80x/m
c. Suhu: Tidak diukur karena tidak ada instrument thermometer.
d. RR: 20x/m
6. Pemeriksaan kulit:
a. Inspeksi: Kelembapan kulit baik, tidak terdapat lesi, kulit klien masih kencang dan segar.
b. Palpasi: turgor kulit baik, tidak teraba edema, tidak terasa nyeri saat ditekan.
7. Pemeriksaan kuku:
a. Inspeksi: Kuku berwarna merah muda, tidak terlihat sianosis, kuku bersih dan pendek, tidak terdapat clubbing finger.
b. Palpasi : Capillary refile <3 detik
8. Pemeriksaan kepala:
a. Inspeksi: Kepala terlihat simetris, pertumbuhan rambut baik, rambut pendek sebahu, tipis, terlihat lurus, rambut bersih.
b. Palpasi: Tidak teraba edema, tidak terasa nyeri saat ditekan, nadi temporal teraba.
c. Auskultasi: Tidak dilakukan pengkajian
9. Pemeriksaan muka:
a. Inspeksi: Kedua mata, alis, bulu mata terlihat simetris, bibir simetris, tidak terdapat lesi dan edema.
b. Palpasi: Tidak terasa nyeri saat ditekan, tidak teraba edema.
c. Tes sensasi wajah: Klien dapat menebak sensasi tajam tumpul yang diberikan, klien dapat senyum dengan baik dan
terlihat simetris.
10. Pemeriksaan mata:
a. Inspeksi: Kedua mata, alis, bulu mata terlihat simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, tidak terlihat skars pada mata,
sclera berwarna putih.
b. Palpasi: Tidak teraba nyeri, dan edema.
c. Tes ketajaman visual: Penglihatan klien masih baik dibuktikan dengan klien masih mampu membaca tulisan dengan
jarak 3cm
d. Tes lapang pandang: Klien masih bisa melihat dari sudut 90o di sebelah kiri dan kanan.
11. Pemeriksaan telinga:
a. Inspeksi: Kedua telinga terlihat simetris sejajar dengan mata, tidak terdapat lesi, edema, telinga terlihat bersih.
b. Palpasi: Tidak teraba adanya edema, tidak terasa nyeri saat ditekan.
c. Tes ketajaman pendengaran: Klien dapat menyebutkan kalimat yang diberikan dengan benar saat dibisikkan.
12. Pemeriksaan hidung dan sinus:
a. Inspeksi: Kedua lubang hidung simetris, tidak terlihat adanya edema dan lesi.
b. Palpasi: Tulang hidupng teraba simetris, sinus maksila, etmoid, frontal, sphenoid tidak teraba dan tidak terasa nyeri saat
ditekan, tidak terdapat hambatan saat bernapas.
c. Tes penciuman: Klien dapat menyebutkan bau-bau yang diberikan dengan benar seperti minyak telon dan alkohol.
13. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan:
a. Inspeksi: Mulut simetris, bibir terlihat lembab berwarna merah muda, gigi bersih, tidak tercium bau mulut.
b. Palpasi: Pergerakan trakea saat menelan normal, tidak teraba edema.
c. Tes rasa: Klien dapat menyebutkan sensasi rasa yang diberikan seperti manis dan asin.
14. Pemeriksaan leher:
a. Inspeksi: Leher terlihat simetris, tidak terdapat lesi dan edema.
b. Palpasi: Tidak teraba pembesaran kelenjar (nodul) di area leher, nadi carotid teraba kencang, tidak terlihat vena
jugularis.
c. Auskultasi: tidak dilakukan pengkajian
d. Tes ROM: klien dapat menggerakkan leher dengan mengangguk dan memutar serta menoleh dengan baik tanpa ada
hambatan. Klien dapat melawan tahanan yang diberikan.
15. Pemeriksaan system pernafasan:
a. Inspeksi: Ekspansi paru simetris, pengembangan dada baik, pernafasan normal
b. Palpasi: Palpasi vokal fremitus sama,
c. Perkusi: Bunyi resonans.
d. Auskultasi: bunyi pernafasan normal, taktil fremitus normal
16. Pemeriksaan system kardiovaskuler:
a. Inspeksi: Terlihat getaran nadi di area apeks ICS ke 5 midclavicular
b. Palpasi: tidak teraba pembesaran jantung.
c. Perkusi: Bunyi sonor
d. Auskultasi: Terdengar bunyi jantung lup-dup S1 dan S2 regular
17. Pemeriksaan payudara dan aksila:
a. Inspeksi: Kedua payudara simetris, tidak terlihat lesi dan skars pada area aksila dan payudara
b. Palpasi: tidak teraba pembesaran kelenjar dan benjolan di aksila dan payudara.
18. Pemeriksaan abdomen:
a. Inspeksi: Bentuk perut buncit simetris, terdapat stretch mark,
b. Auskultasi: Terdengar bunyi bising usus terdengr 8x/m
c. Perkusi: bunyi timpani
d. Palpasi: Tidak teraba hati dan ginjal, tidak terasa nyeri saat melakukan pemeriksaan mcbourney
19. Pemeriksaan ekstremitas atas:
a. Bahu: Bahu simetris, tidak teraba edema, klien mampu melawan tahanan yang diberikan petugas di bahu.
b. Siku: reflex trisep dan bisep positif
c. Pergelangan dan telapak tangan: Teraba nadi brakial dan radial kecang dan regular. Akral hangat.
20. Pemeriksaan ekstremitas bawah:
a. Panggul: -
b. Lutut: Refleks tendon patella dan arciles positif
c. Pergelangan dan telapak kaki: Teraba nadi femur, popliteal dan dorsalis pedis, akral hangat.
H. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga berharap agar masalah ini tidak berlangsung lama dan dapat cepat teratasi.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Keluarga berharap petugas kesehatan dapat membantu klien untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.

FORMAT DIAGNOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS : obesitas Intake makanan yang berlebihan
Klien mengatakan :
 Sering merasa lelah saat
beraktivitas
 Badan terasa lemas dan kepala
pusing
 Sudah berlangsung sejak 5 bulan
yang lalu
DO :
 Klien terlihat kesusahan dalam
beraktivitas
 Masalah belum diatasi dengan
baik

B. PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


No DiagnosaKeperawatan
1 Obesitas b.d intake makanan yang berlebihan
C. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Diagnosa Kep: obesitas b.d intake makanan berlebihan


No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3x1=2/3(0,67) Klien mengatakan sering lelah saat beraktivitas
- Tidak/kurang sehat 3
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahterah 1
2 Kemungkinan masalah 2 2/2x2=2/2 (1) Klien mengatakan mau dibantu perawat untuk
Dapat dirubah menangani masalah ini
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk 1 2/3x1=2/3(0,67) Masalah yang dihadapi tidak cukup berat karena
dicegah 3 tidak terjadi dengan durasi sering namun hilang
- Tinggi 2 timbul dan masih bisa diatas
- Cukup 1
- Rendah
4 Menonjolnya masalah Klien mengatakan ingin cepat diatasi masalah nya
- Masalah berat harus 2 1 2/2x1=1
segera ditangani
- Ada masalah tetapi tidak 1
perlu segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan
0
total 3,34

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No NOC NIC
Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan

1. Obesitas b.d Setelah Setelah dilakukan Verbal 1. Klien mampu 1. Anjurkan klien
intake makanan dilakukan intervensi menjalankan pola menjaga pola makan /
berlebihan tindakan keperawatan, hidup yang sesuai diet sesuai anjuran
keperawatan diharapkan klien serta diet yang dokter/ahli gizi.
diharapkan maupun keluarga sesuai 2. Hitung BB ideal pasien
masalah klien dapat mengatasi 3. Diskusikan bersama
2. Keluarga mampu
dapat teratasi masalah klien keluarga pasien
memutuskan untuk
semua dengan dengan criteria mengenai hubungan
ikut berpartisipasi
baik,BB hasil : antara intake
dalam pengobatan
normal . 1. Klien mencapai makanan
klien
BB yang sesuai ,latihan,peningkatan
2. Keluarga 3. Keluarga mampu BB dan penurunan BB.
melakukan perilaku
mampu patuh terhadap pola 4. Diskusikan bersama
memutuskan hidup yang sehat keluarga pasien
untuk mengenai kebiasaan
4. Keluarga mampu
berpartisipasi ,gaya hidup,dan faktor
merawat anggota
dalam perawatan herediter yang dapat
keluarga yang sakit
kesehatan mempengaruhi BB.
secara mandiri.
3. Keluarga dan 5. Bantu klien / keluarga
klien membuat perencanaan
menerapkan makanan yang
perilaku patuh seimbang dan konsisten
terhadap pola dengan jumlah energi
hidup sehat serta yang dibutuhkan setiap
makanan yang harinya.
sehat 6. Dorong klien
4. Keluarga mengikuti diet yang
mampu merawat memberikan
anggota keluarga kehilangan BB tanpa
yang sakit. mengganggu
pertumbuhan ,aktivitas
normal ,atau psikolog
kesejahteraan.
E. Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Intervensi Implemnetasi Hari/Tanggal Evaluasi Keperawatan


Keperawatan (NIC) Keperawatan Keluarga Selasa,21-09-20212021
Pukul 12.00 WIB
1 Obesitas b.d intake Anjurkan keluarga/klien Implementasi selasa, 21-09-2021 S : Klien dan keluarga
makanan berlebihan untuk melakukan diet mengatakan telah mengerti
Pukul 10.00 WIB
 Memberikan tentang pemaparan solusi
sehat. penjelasan mengenai untuk menangani masalah
1. Libatkan keluarga masalah kesehatan
yang dihadapi .
dalam memilih atau  Memberikan apa saja O:
mengatur pola makan yang harus di
konsumsi dan dibatasi  Klien mampu memilih
untuk klien yang oleh klien. makanan apa saja yang
hendak dilakukan  Menyarankan klien baik untuk
untuk melakukan dikonsumsi .
dalam mengatasi aktivitas fisik tanpa  Klien dan keluarga
masalah yang dihadapi mengganggu melakukan sesuai
pertumbuhan klien. anjuran yang diberikan
2. Motivasi klien/keluarga ,dan keluarga
untuk tetap membantu klien dalam
melakukan aktivitas
menjalankan pola fisik.
hidup sehat. A : Masalah telah teratasi
sebagian
Motivasi keluarga/klien
dalam melakukan
intervensi.
P : Lanjutkan intervensi

PENKES
F. REFERENSI :

Bibliografi
https://id.scribd.com/document/454533344/ASKEP-OBESITAS-PADA-ANAK

Achjar, K. (2010). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAGI MAHASISWA KEPERAWATAN DAN PRAKTISI PERAWAT PUSKESMAS. Jakarta ; Sagung
Seto.

IH, N. (2009). OVERWEIGHT/OBESITAS PADA ANAK. 15.

IH, N. (2010). meningkat fenomena anak obesitas . 15.

Muntiana. (2016). MAKALAH OBESITAS PADA ANAK . 20.

NANDA NIC NOC 2018-2020

Anda mungkin juga menyukai