DI DUSUN OLEH
SHINTA SYARIFAH
NIM. 32018016
ANGKATAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Pulitik Terhadap
Kesehatan dengan tepat waktu
Saya menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena tu dengan rendah hati
saya berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran dan kiritik yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan Penulisan........
BAB II PEMBAHASAN
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BABI PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah bagian dari politik oleh karena pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik
yang seyogianya tidak hanya dijadikan sebagai kendaraan politik para calon atau kandidat kepala daerah
(Bambra et all 2005). Sebuah studi yang dilakukan Navarro et all pada tahun 2006 meneguhkan korelasi
antara ideologi politik suatu pemerintahan terhadap derajat kesehatan masyarakatnya, melalui
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintahan tersebut. Konsep kesehatan yang dianut pemerintah
kita saat ini, berbuah pembangunan kesehatan yang berbentuk pelayanan kesehatan individu,
ketimbang layanan kesehatan komunitas yang lebih luas, program- program karitas yang bersifat reaktif
seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau pengobatan gratis dan Jampersal.
Dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 bagian Pembukaan butir b (menimbang); disebutkan bahwa
setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi- tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan
dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa bagi pembangunan. Hal ini menunjukkan pentingnya pembangunan kesehatan dalam
bentuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat untuk mempersiapkan manusis Indonesia yang
berkualitas dan berdaya saing
Indikator peningkatan derajat kesehatan antara lain adalah meningkatnya usia harapan hidup,
menurunnya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita, serta angka kesakitan (morbiditas).
Boleh jadi indikator ini terus menampakkan grafik membaik. Transparansi tidak hanya menyangkut
masalah keuangan, naman transparansi dalam informasi atas pelayanan publik. Sebagai contoh, data
mengenai jumlah penderita gizi buruk.
jumlah penduduk miskin, rasio jumlah penduduk dengan jumlah sarana kesehatan dan prosedur
pelayanan dasar maupun rujukan hendaknya diberikan pada publik secara transparan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tidak bisa tidak, negara harus berperan aktif. Mengutip Release Media
Indonesia tentang Politik dan kesejahteraan rakyat, Politik kesehatan adalah kebijakan negara di bidang
kesehatan. Yakni kebijakan publik yang didasari okh hak yang paling fundamental, yaitu sehat
merupakan hak warga negara. Untuk mewujudkan hak rakyat itu, jelas diperlukan keputusan politik
yang juga sehat, yang diambil oleh pemerintahan yang juga sehat secara politik. Dengan kata lain. politik
kesehatan ditentukan oleh sehat tidaknya politik negara. Hanya pemerintahan dan DPR yang sakit-
sakitan yang senang dan membiarkan rakyatnya juga sakit-sakitan. Karera se hot merupakan hak rakyat,
dan negara pun tak ingin rakyatnya sakit-sakitan, diambillah keputusan politik yang juga schot. Yaitu,
anggaran untuk kesehatan rakyat mendapatkan porsi yang besar, sangat besar, karena negara tidak
ingin rakyatnya sakit-sakitan.
B. PERMASALAHAN
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui Pengertian Politik dan Pengertian Politik Kesehatan
2. Mengetahui Pengaruh politik terhadap kesehatan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Politik
Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang
mengurus diri sendiri berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan
penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti
politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu: a. Dalam arti
kepentingan umum (politics)
Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada
dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya
adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan aht
yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan. b. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita- cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki
c. Judi politik memurut kami adalah suatu ilmu dan seni mengelola peran
Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat dalam
satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah atau negara.
Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan. Kekuasaan tersebut kelak
Pembahasan
Kesehatan
daerah yang memiliki kapasitas fiskal yang rendah, tidak dapat memberikan
alokasi anggaran untuk sektor kesehatan yang memadai. Sebaliknya daerah
kesehatan rendah. Oleh karena itu perjuangan para aktor kesehatan harus
diberikan apresiasi yang tinggi, karena dapat membawa policy problem tentang
tercapai policy window, dimana politics stream, policy stream dan problem
stream dapat bertemu dalam satu titik.9 Setelah tercapai agenda setting proses
berikutnya adalah menyusun formulasi kebijakan berupa UU No 36 Tahun 2009. Dalam UU tersebut
telah mengatur besaran anggaran yang harus dialokasikan
untuk sektor kesehatan baik di Pusat maupun Daerah, yaitu dalam pasal 171
ayat 1 dan 2.
anggaran untuk sektor kesehatan belum sesuai amanat UU No 36 Tahun 2009. Hal ini disebabkan
politics stream pemerintah dan DPR tidak berjalan beriringan
kesehatan sampai saat ini masih menjadi masalah krusial baik di tingkat Pusat
terlihat bahwa Pemerintah tidak berpihak pada sektor kesehatan. Hal ini tidak
unik karena penuh dengan konflik kepentingan, terjadi tarik- menarik dari para
aktor untuk memenuhi preferensi mereka. Konflik rebutan kekuasaan terjadi baik
pada saat penetapan pagu indikatif, pagu sementara maupun pagu definitif.
Kemenkeu dan DPR untuk Pusat, TAPD dan DPRD untuk Daerah.
merupakan kekuasaannya
Proses penganggaran di Daerah sangat dipengaruhi oleh TAPD dan
DPRD. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya komitmen dari para aktor
anggaran yang diusulkan memang sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kani dkk.11 Selain itu, kemungkinan juga untuk memenuhi preferensi
politik dari aktor besar.
sangat sulit untuk diketahui secara detil. Easton dalam Buse et al mengatakan
dianggap sebagai kotak hitam atau “black box”.12 Dalam proses penetapan
anggaran hal ini bisa diasumsikan bahwa anggaran yang diusulkan oleh
Saat ini, arus informasi sudah sangat terbuka dan tidak bisa dibendung,
begitu pula hak bicara dan pendapat masyarakat menjadi hal yang sangat
anggaran yang dikelola oleh Lembaga Negara, hasil perolehan anggaran dapat
lebih baik atau lebih buruk. Dalam kondisi politik yang kurang stabil maka
undang) yang dibuat bersama antara rakyat dan pemerintah. Bila pemimpin
dibayangkan apa yang dapat dilakukan pemimpin Daerah terhadap undang- undang. Seharusnya muncul
pertanyaan dari rakyat (baca: DPR/DPRD),
Hal ini penting agar ketika Pemerintah membuat peraturan untuk masyarakat
maka peraturan tersebut akan diikuti dan mampu merubah perilaku masyarakat.
Sisi yang lain, perasaan hati sebagian besar pemimpin melihat kesehatan
bukanlah hal yang penting bagi bangsa ini. Kesehatan adalah anak pinggiran,
saat ini, yang harus diterima dengan legowo oleh para pemilih yang “pro”
kesehatan. Yang perlu diperhatikan para “Pemilih” adalah : jangan terbuai kata- kata manis pada saat
kampanye yang menyatakan prioritas pada kesehatan,
kesehatan gratis dan seterusnya, tapi dalam hati dan rasionya bertolak belakang.
“Kemunafikan” sistem politik tidak cepat teridentifikasi karena pemahaman dan
masyarakat mesti dibantu oleh masyarakat lain yang sudah melek politik dengan
di negara kita lebih kepada model elitisme.12 Model kekuasaan mana yang tepat
untuk negara kita? Apakah model pluralis, pilihan rakyat atau elitisme? Masing- masing model tentu
mempunyai dampak positif dan negatif serta
kekuasaan pluralisme dapat diadop oleh negara kita. Hal tersebut dapat
dilakukan jika pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat sudah baik. Dengan
negara ini.
Mengapa sektor kesehatan sampai saat ini masih menjadi salah satu
sektor yang menarik untuk menjadi “ladang kepentingan politik DPR”? Hal ini
dari para staf di sektor kesehatan yang masih kurang, kemampuan teknis dalam
berdasar formula.
tepat dan benar dalam dunia nyata mungkin sulit dilakukan, namun model yang
baik adalah model rasional teknis dan disesuaikan dengan fungsi dari anggaran.
Health Account/ District Health Account. Dari hasil tersebut dapat dibuat
intervensi politik dari berbagai pihak. Mengapa anggaran untuk rumah sakit yang
perebutan kekuasaan DPR? Analisis yang dilakukan oleh penulis karena formula
anggaran untuk program rumah sakit terlalu rumit dan sulit dipahami pihak luar.
DPR kemungkinan besar berasumsi bahwa formula anggaran yang telah dibuat
untuk rumah sakit yang digulirkan melalui dana tugas pembantuan hanya
menyebabkan DPR tidak mau melihat dan mempelajari pentingnya formula yang
Moore, formula anggaran yang baik adalah simpel, tidak rumit, mudah
dapat menjadi alat advokasi kepada DPR, karena justifikasi mudah diterima dan
rasional.15
Kesimpulan
indikatif, sementara dan definitif, adapun aktor yang paling berperan adalah
A.
KESIMPULAN
1. Politik dalam arti kepentingan umum adalah suatu rangkaian azas prinsip. keadaan serta jalan, cara
dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki
disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
2. Politik memiliki pengaruh begitu besar terhadap kebijakan dan pengembangan di bidang kesehatan 3.
Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat dalam
satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah atau negara 4.
Politik kesehatan atau kebijakan kesehatan memang akhirnya ditentukan oleh keputusan politik. Kahu
kehidupan politik di suatu Daerah tidak sehat, jangan harap kesehatan masyarakat di daerah itu akan
diurus
dengan sehat pula. Politik yang sakit akan membiarkan rakyatnya sakit.
B. SARAN
Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami mohon kritik maupun saran yang sifatnya
membangun dari pembaca demi kesempurnaan kedepannya.
Daftar Pustaka
Mada. 2011.
4. Denzin NK, Lincoln YS. Qualitative Research. Pustaka Pelajar, 2009. 5. Herawati DMD. Intervensi Politik
Dalam Proses Penganggaran
2013.
9. Kingdon JW. Agendas, Alternatives and Public Policies, 2nd edn. New
10. Rafei UM. Health Politics, Menjangkau yang Tidak Terjangkau, Health
13. Norton A, Nelson D. What’s Behind The Budget? Politics, Rights and
2002.
14. Stone D. Policy Paradox, The Art of Political Decision Making. 2002.