DI SUSUN OLEH:
DOSEN PENGGAMPUH:
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur penyaji sampaikan kehadirat Allah SWT, berkat segala rahmat dan
karunia-Nya penulis telah dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada ibu hamil hiperemesis gravidarium dan preeklamasi”.Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah”Gizi”. Penyusun menyadari akan keterbatasan
makalah yang telah disusun ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampuh pada mata kuliah Komunikasi keperawatan bunda SARDANIAH,S. St, M. Kes
yang telah memberikan saran, motivasi dan bimbingan kepada kelompok sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................6
1.4 Manfaat...........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................6
A. Definisi............................................................................................................................6
B. Etiologi............................................................................................................................7
C. Patofisiologi..................................................................................................................11
E. Diagnosis Keperawatan.................................................................................................16
F. Intervensi Keperawatan.................................................................................................16
G. Implementasi Keperawatan...........................................................................................19
H. Evaluasi Keperawatan...................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................21
A. Kesimpulan...................................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah
yang berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari sehingga
membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, mual muntah juga berdampak negatif bagi ibu hamil, seperti aktivitas
sehari-hari menjadi terganggu. Biasanya mual muntah sering terjadi saat pagi hari,
bahkan dapat timbul kapan saja maupun terjadi kadang dimalam hari. Gejala tersebut
40-60% biasa terjadi pada multigravida (Rocmawati, 2011).
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah suatu yang wajar pada
ibu hamil trimester 1. Kondisi ini akan berubah jika mual muntah terjadi >10 kali
dalam sehari, sehingga dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan elektrolit, dan
dapat memengaruhi keadaan umum serta menganggu kehidupan sehari-hari (Morgan,
2009).
Preeklamsia dan eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias hipertensi, proteinuria,
dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu hamil tersebut
tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya (Sofian, 2015). Risiko cedera pada janin yaitu berisiko mengalami
bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama proses kehamilan dan persalinan (Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
ini adalah
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau tenaga
medis dapat memahami Asuhan Keperawatan pada ibu hamil Hiperemesis
Gravidarium dan Preeklamisa
1.4 Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan
langsung dalam proses keperawatan khususnya tentang Asuhan Keperawatan pada ibu
hamil Hiperemesis Gravidarium dan Preeklamisa
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Wiknjosastro (2005;h.275) mengatakan bahwa Hiperemesis gravidarum
adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita
hiperemesis gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala macam yang
dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit kurang
diurese kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
Preeklamsia dan eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias hipertensi, proteinuria,
dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu hamil
tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vaskuler atau
hipertensi sebelumnya (Sofian, 2015).
B. Etiologi
Etiologi Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini belum diketahui secara pasti.
b. Molahidatidosa
Ini merupakan gejala kehamilan yang berebihan. Biasanya jika ada janin
kembar maka ibu akan mengalami mual di pagi hari yang dapat berlipat
ganda. Akan tetapi semua ini juga bisa terjadi pada kehamilan janin
tunggal.
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolic
3. Faktor psikologis : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan
sebagainya.
a. Diabetes
Vomitus yang terjadi pada saat makan atau segera sesudahnya dapat
menunjukkan vomitus psikogenetik atau ulkus peptik dengan
pilorospasme. Muntah yang terjadi 4-6 jam atau lebih setelah makan dan
mengenai eliminasi jumlah besar makanan yang tidak ditelan sering
menunjukan retensi lambung atau gangguan esofagus tertentu. Vomitus
yang bersifat proyektif atau tanpa didahului nausea menunjukan
kemungkinan lesi pada sistem saraf pusat (Horison. 2000; 243).
Etiologi Preeklamsia
a. Usia Ibu
b. Usia Kehamilan
c. Paritas
e. Genetik
g. Obesitas
C. Patofisiologi
Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Patofisiologi Preeklamsia
Ditandai dengan :
1) kehilangan BB 3-5%
4) RR : normal
7) Mata : normal
Ditandai dengan :
1) kehilangan BB 6-9%
2) kesan dan kondisi umum : haus, gelisah atau letragis tetap iritabel bila
dipegang, mengantuk
3) nadi : cepat dan lemah Asuhan Kebidanan Ibu..., Rita Muliasari, Kebidanan
DIII UMP, 2011
7) Mata : cekung
Ditandai dengan :
10) Perkiraan defisit cairan : 100/lebih mL/kg (Prof. DR. dr. A Samik Wahab,
SpA (K) 2000;261)
a. Tekanan darah
c. Proteinuria
Pada preeklamsia ringan, proteinuria hanya minimal positif
satu, positif dua, atau tidak sama sekali. Pada kasus berat
proteinuria dapat ditemukan serta dapat mencapai 10 g/dL.
Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan hipertensi
serta kenaikan berat badan (BB) yang berlebihan.
1. Nyeri kepala
2. Nyeri epigastrium
3. Gangguan penglihatan
E. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses keperawatan yaitu
suatu penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial. Tujuan diagnosis keperawatan adalah untuk mengidentifikasi respon
pasien individu, keluarga, komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Tabel 1
Diagnosis Keperawatan
F. Intervensi Keperawatan
Intervensi merupakan tahap ketiga proses keperawatan yang meliputi
perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada
pasien. Dan berdasarkan analisis pengkajian agar masalah kesehatan serta
keperawatan pasien dapat diatasi (Bararah, 2013).
Tabel 2
Edukasi
a. Jelaskan risiko janin
mengalami kelahiran
premature
b. Anjurkan melakukan
perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan
c. Anjurkan ibu untuk
beraktivitas dan
beristirahat yang cukup
d. Ajarkan mengenali
tanda bahaya
Kolaborasi
a. Kolaborasikan dengan
spesialis jika ditemukan
tanda dan bahaya
kehamilan
G. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap ke empat dalam proses keperawatan,
pengolahan dan tahap perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan. Implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri,
kolaborasi, dan tindakan rujukan (Bararah, 2013)
H. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan.
Evaluasi keperawatan adalah evaluasi yang dicatat disesuaikan dengan setiap
diagnosa keperawatan. Evaluasi keperawatan terdiri dari dua tingkat yaitu evaluasi
sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif yaitu evaluasi respon (jangka
panjang) terhadap tujuan, dengan kata lain, bagaimana penilaian terhadap
perkembangan kemajuan ke arah tujuan atau hasil akhir yang diharapkan.
Evaluasi formatif atau disebut juga dengan evaluasi proses, yaitu evaluasi
terhadap respon yang segera timbul setelah intervensi keperawatan di lakukan.
Format evaluasi yang digunakan adalah SOAP. S: Subjective yaitu pernyataan
atau keluhan dari pasien, O: Objective yaitu data yang diobservasi oleh perawat
atau keluarga, A: Analisys yaitu kesimpulan dari objektif dan subjektif, P:
Planning yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis
(Nurhaeni, 2013)
Tabel 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual
muntah yang berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
sehingga membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Selain itu, mual muntah juga berdampak negatif bagi
ibu hamil, seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
B. Saran
Diharapkan bagi pelayanan kesehatan tidak hanya melaksanakan
hiperemesis gravidarum