Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APLIKASI TEHNIK AKUPRESURE UNTUK MENGURANGI MUAL


PADA KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Oleh :
Kelompok III (B12-A)

1. Dwi Febriana (193223055)


2. Gusti Ayu Istri Vikanamurti (193223057)
3. I.G.A. Anggreni (193223059)
4. I Made Widhi Arthayasa (193223069)
5. Komang Ariyani (193223075)
6. Ni Kadek Lisna Andarini (193223079)
7. Ni Komang Ayu Widyasari (193223082)
8. I Wayan Sumarta (193223073)
9. Ni Ketut Masrayani (193223080)

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengurangi Mual pada Kasus Hiperemesis
gravidarum”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua serta
sebagai bahan dalam proses pembelajaran terutama dalam lingkup keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Denpasar, 24 Februari 2020

Tim Penyusun

3
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan............................................................................................................6
D. Manfaat..........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A Hiperemesis gravidarum................................................................................7
B. Tehnik akupresure.......................................................................................10
C. Aplikasi tehnik akupresure untuk mengurangi mual pada kasus hiperemesis
gravidarum..........................................................................................................13
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan..................................................................................................17
2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

i4ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma,
yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang
mengelilinginya (Bobak, 2005). Berbagai perubahan terjadi pada ibu hamil di trimester
pertama salah satunya morning sickness, mual dan muntah (Kurnia, 2009).
Mual (nausea) dan muntah (morning sickness) adalah gejala yang wajar dan sering
didapatkan pada kehamilan tribulan I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. (Prawirohardjo,
2009). Separuh dari wanita hamil mengalami mual dan muntah (emesis gravidarum), bahkan
hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hampir 50% –90% dari wanita hamil
mengalami mual pada trimester pertama. Mual dan muntah (emesis gravidarum) terjadi pada
60% -80% primi gravida dan 40% -60% pada multi gravida (Prawirohardjo, 2002). Selain itu
Sekitar 20-30% dari wanita hamil akan mengalami gejala mual dan muntah lebih dari 20
minggu, hingga saat persalinan (Gadsby et al.,1993).
Meskipun mual dan muntah akan menghilang dengan sendirinya ketika kehamilan
memasuki trisemester kedua, tetapi mual dan muntah patut diwaspadai. (Triyana, 2013).
Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu
muntah terus menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah,
muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin
berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran
darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang,
kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).
Trisemester pertama merupakan masa kritis saat janin berada dalam tahap awal
pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu,
pembentukan organ yang sempurna bisa mengalamI kegagalan. Selain itu janin beresiko lahir
dengan berat badan lahir rendah. (Triyana, 2013).

5
Menurut Sinclair (2010), intervensi medis untuk mual muntah pada kehamilan tidak
ada yang disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration). Beberapa pegobatan yang
dianjurkan adalah salah satunya pengobatan cina titik P6 selanjutnya ditulis titik P6.
Referensi yang dapat dirujuk antara lain pada "Accupunctur in Clinical Practice" dinyatakan
bahwa stimulus pada titik P6 merupakan titik penting yang diberikan akupresur pada klien
dengan hyperemesis (Nadia Ellis dalam Artika, 2006).
Hal ini juga didukung oleh Koosnadi Saputra (2000) yang menuliskan bahwa titik P6
merupakan salah satu titik yang digunakan pada kasus darurat dengan mual dan muntah.
Pengobatan ini mengurangi mual pada banyak wanita.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hyperemesis gravidarum?
2. Apa yang dimaksud dengan tehnik akupresure?
3. Bagaimana aplikasi tehnik akupresure untuk mengurangi mual pada kasus
hyperemesis gravidarum?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang hyperemesis gravidarum
2. Mengetahui tentang tehnik akupresure
3. Mengetahui tehnik akupresure untuk mengurangi mual pada kasus hyperemesis
gravidarum

D. MANFAAT
Akupresure untuk mengurani mual dapat diterapkan secara efektif pada tatanan
pelayanan di klinis serta dapat menjadi rekomendasi intervensi keperawatan secara
independent bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang
mengalami mual dan muntah, sehingga proses asuhan keperawatan dapat menerapkan
intervensi yang tepat dan efektif dan masalah yang terjadi teratasi.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Heperemisis Gravidarum


2.1.1 DEFINISI
Hyperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita muntah-muntah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu
kesehatan (Nugroho, 2011).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan yang terjadi pada
wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit,
penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan
kekurangan nutrisi. Hal ini mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh
kehamilan dan selanjutnya akan membaik sampai usia kehamilan 20 minggu, atau pada
kasus tertentu dapat berlanjut hingga sampai tahap kehamilan selanjutnya (Runiari,
2010).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan yang terjadi kira-kira
sampai umur kehamilan 20 minggu. Ketika umur kehamilan 14 minggu (trisemester
pertama), mual dan muntah yang dialami ibu begitu hebat semua yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga memengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari,
berat badan ibu juga akan menurun, terjadi dehidrasi, terdapat aseton dalam urine
(Hutahaean, 2013).
Hiperemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan
trimester I, mual biasanya terjadi pada pagi hari, akan tetapi dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Gejala ini biasanya terjadi kurang lebih 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Solikhah, 2011; Aspiani,
2017).
Jadi kesimpulan yang dapat diambil, hyperemesis gravidarum biasanya terjadi pada
umur kehamilan 14 minggu (trisemester pertama). Hiperemesis gravidarum adalah mual
dan muntah yang berlebih dapat mengganggu aktivitas sehari- hari, dan dapat
mengakibatkan kekurangan cairan dan penurunan berat badan.

7
2.1.2 ETIOLOGI
Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui penyebabnya secara pasti dan
tidak ada bukti penyakit ini disebabkan oleh factor toksik ataupun juga kelainan biokimia
(Hutahaean, 2013; Solikhah, 2011). Penyebab terjadinya hyperemesis lainnya adalah
adanya perubahan hormone Human Chorionic Gonadotropin (HCG), perubahan
metabolism karbohidrat, dan factor psikologis (Nugroho, 2011). Dahulu penyakit ini
dikelompokkan ke dalam penyakit toksemia gravidarum karena diduga adanya semacam
racun yang berasal dari janin atau kehamilan, penyakit ini juga di golongkan ke dalam
gestosis bersama preeklamsia dan eklamsia (Runiari, 2010).
Beberapa factor predisposisi dari terjadinya hyperemesis gravidarum yaitu (Aspiani,
2017; Hutahaean, 2013; Solikhah, 2011) :
a. Factor predisposisi yang dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda.
b. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistasi yang menurun dari pihak ibu.
c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, yang disebut sebagai
salah satu faktor organic.
d. Faktor psikologis memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun
hubungan dengan terjadinya hyperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti.

2.1.3. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya dibagi menjadi
dalam tiga tingkatan, yaitu (Aspiani, 2017; Hutahaean, 2013; Solikhah, 2011):
a. Hiperemesis gravidarum tingkat I
1) Muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita
2) Ibu merasa lemah
3) Nafsu makan tidak ada
4) Berat badan menurun
5) Nyeri pada epigastrium
6) Nadi meningkat sekitar 100x/ menit

8
b. Hyperemesis gravidarum tingkat II
1) Penderita tampak lebih lemah dan apatis
2) Turgor kulit lebih mengurang
3) Lidah mengering dan tampak kotor
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu terkadang naik dan mata icterus
6) Berat badan menurun dan mata menjadi cekung
7) Tekanan darah turun
8) Oliguria
9) Konstipasi
10) Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat juga ditemukan dalam kencing.
c. Hyperemesis gravidarum tingkat III
1) Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti
2) Kesadaran menurun sampai koma
3) Nadi kecil dan cepat
4) Suhu meningkat dan tekanan darah turun
5) Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai Enselopati
Wernick dengan gejala nystagmus, diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini
diakibatkan kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks.
2.1.4 PATOFISIOLOGI
Patofisiologis hyperemesis gravidarum masih belum jelas namun peningkatan kadar
progesteron, esterogen dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor
pencetus mual dan muntah (Runiari, 2010). Hyperemesis gravidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus- menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, hyponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urine,
selanjutnya akan terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan
menyebabkan tertimbunnya zat toksik (Aspiani, 2017; Runiari, 2010; Solikhah, 2011).
Hyperemesis gravidarum dapat juga mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak
habis terpakai untuk keperluan energi, karena oksidasi lemak yang tak sempurna
terjadilah ketosis (Hutahean, 2013; Solikhah, 2011). Hypokalemia akibat muntah dan

9
ekskresi yang berlebih selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar.
Selaput lendir esophagus dan lambung dapat robek sehingga terjadi perdarahan
gastrointestinal (Aspiani, 2017).

2.2 Tehnik Akupresur


Akupresur adalah Asian Bodywork Therapy (ABT - Terapi Tubuh ala Asia) dengan
akar yang berasal dari pengobatan tradisional Tiongkok. Akupresur menggunakan konsep
mendasar dari chi: energi yang mengalir melalui tubuh dalam garis-garis yang disebut
meridian. Meridian bisa diakses pada beberapa titik spesifik, sehingga seseorang bisa
memanipulasi aliran energinya
Konsep akupresur. Akupresur adalah ABT yang dikembangkan lebih dari 5.000 tahun
yang lalu. Akupresur berpusat pada penempatan jari dan tekanan di seluruh titik tekan pada
tubuh.
Titik-titik ini dipercaya disusun di sepanjang saluran yang disebut meridian.
Stimulasi pada area-area ini dianggap mampu meredakan ketegangan dan meningkatkan
aliran darah. Beberapa orang percaya bahwa akupresur dan berbagai terapi tubuh Asia
lainnya membetulkan ketidakseimbangan dan halangan aliran energi vital di seluruh tubuh
Kegunaan Akupresur
Akupresur digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Salah satu kegunaan
umumnya adalah meredakan rasa sakit seperti sakit kepala, sakit leher, serta sakit punggung.
Orang juga menggunakan akupresur untuk membantu mengatasi masalah mual serta muntah-
muntah, kelelahan, stres mental dan fisik, menurunkan berat badan, bahkan mengatasi
kecanduan. Akupresur dipercaya bisa menghasilkan relaksasi yang mendalam serta
mengurangi ketegangan otot
Banyak dokter, praktisi kesehatan, serta ahli kesehatan holistik percaya bahwa
akupresur memiliki efek-efek penyembuhan dan positif terhadap tubuh.[6] UCLA memiliki
Center for East-West Medicine (Pusat Pengobatan Timur-Barat) yang mempelajari basis
ilmiah dari akupresur. Mereka mencoba menyediakan penjelasan dan aplikasi praktis dari
teknik-tekniknya.
Untuk menjadi ahli akupresur tersertifikasi, seseorang harus mengikuti program
latihan pada sekolah-sekolah khusus akupresur dan akupunktur. Ia juga bisa mengikuti

10
kursus terapi pijat. Program-programnya termasuk studi anatomi dan fisiologi, titik-titik
akupresur dan meridian, teknik dan protokolnya, serta teori pengobatan Tiongkok. Program-
program ini membutuhkan masa belajar hingga 500 jam
Teknik-teknik akupresur memiliki efek kumulatif pada tubuh. Setiap kali Anda
memanipulasi titik-titik tekanannya, Anda sedang membantu menyeimbangkan keadaan
tubuh.. Beberapa orang mungkin langsung mengalami hasil, sementara lainnya mungkin
memerlukan beberapa perawatan. Meski rasa sakit mungkin bisa langsung dihilangkan, rasa
sakit tersebut bisa saja kembali. Hal ini normal. Akupresur bukanlah metode pengobatan
instan. Akupresur adalah sebuah teknik yang bisa Anda gunakan untuk membantu meredakan
rasa sakit, dengan mengurangi hambatan aliran energi serta memulihkan tubuh ke kondisinya
yang seimbang.Kebanyakan orang menyarankan akupresur setiap hari. Jika memungkinkan,
lakukan setidaknya 2-3 kali sehari.
Melakukan Akupresur dengan Benar, cara melakukan yaitu :
1. Gunakan kekuatan yang tepat.
Tekan titik-titik pada tubuh dengan kuat dan dalam untuk stimulasi. Kekuatan
tekanan ini akan bergantung pada kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh. Saat
menekan, Anda mungkin akan merasa sedikit sakit, tetapi pastikan Anda tetap
mendapatkan perasaaan nyaman juga.
Beberapa titik di tubuh mungkin akan terasa tegang; sementara beberapa lainnya akan
terasa sakit saat ditekan. Jika merasa sangat sakit, kurangi tekanan secara bertahap
hingga mendapatkan keseimbangan rasa sakit dan perasaan nyaman.
Jangan anggap akupresur sebagai latihan meningkatkan ketahanan terhadap rasa sakit.
Jika sesuatu terlalu menyakitkan sehingga merasa tidak nyaman, berhentilah
2. Gunakan alat bantu yang tepat.
Akupresur biasanya dilakukan dengan jari untuk memijat, menggosok, dan memberi
stimulasi pada titik-titik tekan. Anda juga bisa menggunakan kepalan tangan, siku,
lutut, betis, serta kaki.
Jari tengah adalah jari yang paling cocok untuk memberikan tekanan. Jari tersebut
paling panjang dan paling kuat. Banyak orang juga menggunakan jempolnya.
Agar bisa memanipulasi titik tekan dengan benar, gunakan sesuatu yang tumpul. Bagi
beberapa titik, jari-jari Anda mungkin terlalu tebal. Pilihlah benda setebal 3-4 mm,

11
misalnya penghapus pensil bekas. Anda juga bisa menggunakan benda-benda lain
seperti biji avokad atau bola golf. Beberapa titik tekan bisa ditekan menggunakan
kuku jari.
3. Tekan areanya.
Cara ini adalah metode akupresur yang paling umum. Untuk memulainya, gunakan
benda tumpul. Jangan gosok atau pijat area tersebut, tekanlah dengan tenaga yang
stabil.
Jika mencubit kulit, sudut tekanan akan menjadi tidak akurat. Tekanlah tepat di
tengah-tengah titiknya. Pastikan menekan pada titik yang benar. Titik-titik akupresur
sangat kecil, jadi harus akurat. Jika tidak merasakan efek apa pun, cobalah titik yang
berbeda.
Saat melakukan akupresur, carilah titik tekan yang terasa sakit. Jika tidak ada
hambatan aliran energi di titik tersebut, Anda tidak akan merasakan efek apa pun dan
tidak perlu merawatnya, juga bisa memaksimalkan efek akupresur dengan
beristirahat
4. Tekan dalam waktu yang cukup panjang.
Akupresur melibatkan penekanan stabil pada titik-titik energi di tubuh. Dengan
menekan sebuah titik hanya selama setengah detik, tubuh akan mulai merespons. Ini
adalah cara yang baik untuk mencari titik tekan saat Anda baru saja mulai.
Untuk mendapatkan efek maksimal akupresur, tekanlah dan tahan selama setidaknya
2-3 menit.
Jika tangan Anda lelah, kurangi tekanan perlahan-lahan, kibas-kibaskan tangan dan
tarik napas panjang, kemudian tekan kembali titik tersebut.
5. Hentikan tekanan secara bertahap.
Setelah Anda menekan selama yang Anda inginkan, kurangi tekanannya sedikit demi
sedikit. Jangan langsung melepas tangan Anda. Pengurangan tekanan secara bertahap
dipercaya memampukan jaringan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri, karena
jaringan tersebut mendapat waktu merespons terhadap pengurangan tekanan.
Penekanan serta pelepasannya secara bertahap membantu membuat perawatan
akupresur menjadi lebih efektif

12
6. Lakukan akupresur saat tubuh berada pada kondisi yang tepat. Akupresur harus
dilakukan saat rileks, terutama di tempat yang personal. Anda bisa duduk atau
berbaring saat melakukan akupresur. Cobalah menghentikan gangguan dari luar tubuh
serta perasaan stres. Matikan telepon genggam dan mainkan musik yang membuat
rileks. Gunakan aromaterapi. Cobalah semua teknik yang membantu rileks. Kenakan
pakaian yang nyaman dan longgar. Hindari semua pakaian yang membatasi gerak
tubuh, misalnya sabuk, celana ketat, atau bahkan sepatu. Pakaian-pakaian seperti ini
bisa menghambat aliran energy, tidak boleh melakukan akupresur tepat sebelum
makan atau dalam keadaan kenyang. Tunggulah setidaknya hingga satu jam setelah
Anda makan agar tidak mual.
Jangan minum minuman dingin karena hal tersebut bisa menonaktifkan efek
akupresur. Sebaiknya Minum hangat setelah melakukan akupresur.

2.3 Aplikasi Terapi Akupressure Untuk Mengurangi Mual Pada Kasus Hiperemisis
Gravidarum
Terapi komplementer dapat diaplikasikan diberbagai tahapan kehidupan tak terkecuali
pada ibu hamil. Adapun jenis-jenis terapi komplementer sesuai dengan PERMENKES Nomor
1109/Menkes/Per/IX/2007, antara lain:
1. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi: Hipnoterapi,
meditasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga.
2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda.
3. Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut.
4. Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah.
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient, mikro
nutrient.
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi: terapi ozon, hiperbarik.
Berdasarkan sekian jenis terapi komplementer diatas beberapa terapi komplementer yang
dapat diterapkan pada ibu hamil adalah:

13
Dari beberapa hasil literature review terhadap artikel jurnal, dapat dijelaskan bahwa
intervensi keperawatan komplementer akupresur pada titik P6 yang dikombinasikan dengan titik
ST36 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam mengurangi
mual dan muntah pada ibu hamil yang yang belum memerlukan antiemetik dan dalam kategori
mual dan muntah ringan dan sedang. Akupresur pada titik perikardium 6 (P6) dan St36
dilakukan selama 9 sampai 10 hari (Juwita,2015).

Terapi akupressur, dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan secara manual pada
P6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal pergelangan tangan antara dua
tendon dan dikombinasikan dengan titik ST36. Terapi ini menstimulasi sistem regulasi serta
mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan mekanisme fisiologi dalam
mempertahankan keseimbangan (Runiari, 2010).
Selain itu ada beberapa titik pada akupressue yang bisa mengurangi mual pada kasus ibu
hamil, seperti di bawah ini :

14
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hyperemesis gravidarum biasanya terjadi pada umur kehamilan 14 minggu (trisemester
pertama). Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebih dapat
mengganggu aktivitas sehari- hari, dan dapat mengakibatkan kekurangan cairan dan
penurunan berat badan. Akupresur digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Salah satu
kegunaan umumnya adalah meredakan rasa sakit seperti sakit kepala, sakit leher, serta sakit
punggung. Orang juga menggunakan akupresur untuk membantu mengatasi masalah mual
serta muntah-muntah, terutama pada ibu yang sedang mengalami hyperemesis gravidarum.
Intervensi keperawatan komplementer akupresur pada titik P6 yang dikombinasikan
dengan titik ST36 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam
mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil yang belum memerlukan antiemetik dan dalam
kategori mual dan muntah.

17
3.2 Saran
Melakukan aplikasi keperawatan komplementer akupresur sesuai dengan titiknya cukup
efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil sebelum memerlukan antiemetik
dalam mengurangi mual dan muntah saat hamil

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Yesie. 2016. Essential Oil yang Aman untuk Ibu Hamil & Melahirkan . Diakses melalui
http://www.bidankita.com/essential-oil-yang-aman-untuk-ibu-hamil-melahirkan-part-1/
Pada Tanggal 22 November 2018

Aspiani, Reny Yuli. 2017. Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi Nanda, NIC, NOC. Jakarta.
CV Trans Info Media.

Femina Group.2015.Yoga Untuk Ibu Hamil. Diakses melalui


http://www.parenting.co.id/hamil/yoga+untuk+ibu+hamil Pada Tanggal 22 November
2018
Fontaine, K.L. (2005). Complementary & alternative therapies for nursing practice. 2th ed. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Handayani,Dona.2018. 5 Posisi Yoga Terbaik Untuk Ibu Hamil. Diakses melalui
https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/donahandayani/posisi-yoga-terbaik-
untuk-ibu-hamil/full Pada Tanggal 22 November 2018

18
Hitchcock, J.E, Schubert, P.E., Thomas, S.A.(1999). Community health nursing: Caring in
action. USA: Delmar Publisher.
Hutahaean, Serri. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta. Salemba Medika.

Juwita, Linda. 2015. Literature Review: Terapi Komplementer Akupresur Pada Titik
Perikardium 6 Dalam Mengatasi Mual Dan Muntah Pada Kehamilan Jurnal Ners
LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Kozier, B. et al., 2010. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik 7th ed., Jakarta:
EGC.

Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan: Maternitas, Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta. Nuha Medika.Satria, D., 2013. COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE
MEDICINE ( CAM )  : FAKTA ATAU JANJI ? Idea Nursing Journal, IV(3), pp.82–90.

StafWikihow.https://id.wikihow.com/Melakukan-Akupresur.Diunduh23feb2020

Snyder, M. & Lindquist, R., 2006. Complementary/Alternative Therapies in Nursing 5th ed. S.
Yoo, ed., New York: Springer Publishing Company.

Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. (2004). Clinical nursing skills: Basic to advanced skills.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. 6th ed. St. Louis:
Mosby Inc.
Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi III. Jakarta :
Selemba Medika

Widyastuti,W.2008. Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Terdapat dalam Jurnal


Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 53-57

19

Anda mungkin juga menyukai