Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

“DIAGNOSA KEPERAWATAN SEKSUAL”

DIKERJAKAN OLEH:

NAMA: SITI ANITA SARI

NPM: F0H022075

TINGKAT: 1B

MATKUL: KEPERAWATAN DASAR LANJUT

DOSEN PENGAMPUH:

Ns.Rina Delfina, S.Kep.M.Kep

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUUN 2023/2024
1. Buatlah 2 Diagnosa Keperawatan Seksual Berdasarkan SDKI,SLKI,SIKI
 Diagnosis Keperawatan

Disfungsi Seksual
Definisi
Perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa
hasrat,terangsang,orgasme,dan/atau relaksasi yang dirasa tidak memuaskan tidak bermakna
atau tidak adekuat.

1. Disfungsi Seksual

Berhubungan Dengan:

Penyebab :
1. Perubahan fungsi/struktur tubuh (mis.kehamilan,baru melahirkan,obat-
obatan,pembedahan,anomali,proses penyakit,trauma,radiasi)
2. Perubahan biopsikosoosial seksualitas
3. Ketidaan mdel peran
4. Moodel peran tidak dapat mempengaruhi
5. Kurang privasi
6. Ketidakaan pasangan
7. Kesalahan informasi
8. Kelainan seksual (mis.hubungan penuh kekeerasan)
9. Konflik nilai
10. Penganiayaan fisik (mis.kekerasan dalam rumah tangga)
11. Kurang terpapar informasi

Di Tandai Dengan:

 Gejala Tanda Mayor


Subjektif Objektif
1. Mengungkapkan aktivitas seksual berubah (tidak tersedia)
2. Mengungkapkan eksitasi seksual berubah
3. Merasa hubungan seksual tidak memuaskan
4. Mengungkapkan peran seksual berubah
5. Mengeluh hasrat seksual menurun
6. Mengungkapkan fungsi seksual berubah
7. Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)

 Kondisi Klinis Terkait


Subjektif Objektif
1. Mengungkapkan ketertarikan pada pasangan berubah (tidak tersedia)
2. Mengeluh hubungan seksual terbatas
3. Mencari informasi tentang kemampuan mencapai kepuasan seksual
 Kondisi klinis terkait
1. Gangguan endokrin,perkemihan,neuromuskuler,muskuloskletal,kardiovaskular
2. Trauma genital
3. Pendarahan pelvis
4. Kanker
5. Menpause
6. Gangguan psikiatrik seperti mania,depresi berat,demensia,gangguan
kepribadian,penyalhgunaan atau penggunaan zat,gangguan kecemasan,dan
schizopherenia.

 Luaran Keperawatan
Fungsi seksual
Definisi
Integrasi aspek fisik dan sosloemosional terkait penyaluran dan kinerja seksual

Ekspetasi Membaik

Kriteria Hasil

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


Menurun Meningkat
Kepuasan 1 2 3 4 5
hubungan
seksual
Mencari
informasi
untuk 1 2 3 4 5
mencapai
kepuasan
seksual

Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun


Meningkat Menurun
Merbalisasi 1 2 3 4 5
aktivitas
seksual
berbedah
Verbalisasi 1 2 3 4 5
eksitasi
seksual
berubah
Verbalisasi 1 2 3 4 5
peran seksual
berubah
Verbalisasi 1 2 3 4 5
fungsi seksual
berubah
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
saat
berhubungan
seksual
(dispareunia)
Keluhan 1 2 3 4 5
hubungan
seksual
terbatas
Keluhan sulit 1 2 3 4 5
melakukan
aktivitas
seksual
Verbalisasi 1 2 3 4 5
aktivitas
seksual
berubah
Verbalisasi
perilaku 1 2 3 4 5
seksual
berubah
Konflik nilai 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik


Mmburuk Membaik
Hasrat Seksual 1 2 3 4 5
Orientasi 1 2 3 4 5
Seksual
Ketertarikan 1 2 3 4 5
Pada
Pasangan

 Intervensi Keperawatan
1. Edukasi Seksualitas
Definisi
Memberikan informasi dalam memahami dimensi fisik dan psikososial seksualitas
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informas

Teraupeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media
Edukasi

- Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan


- Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan
- Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
- Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas sosial
- Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis.kemiskinan,kehilangan
karir dan pendidikan)
- Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
- Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya
- Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
- Ajarkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman sebaya dan
sosial dalam aktivitas seksual

2. Edukasi Stimulasi Bayi/Anak


Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan stimulus yang tepat di tiap tahapan usia bayi/anak
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi kesiapan orang tua dalam menerima informasi
- Indentifikasi faktor yang menghambat keberhasilan edukasi

Teraupetik

- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan pujian atas keberhasilan orang tua

Edukasi

- Jelaskan bayi memberikan isyarat prilaku yang menunjukkan kebutuhannya


- Jelaskan stimulus yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan bayi/anak
- Ajarkan cara mengindentifikasi isyarat perilaku bayi/anak (mis.lapar,tidak nyaman)
- Ajarkan caea stimulasi perkembangan mootorik kasar,motrik halus,dan bahasa sesuai
tahapan usia bayi/anak.

2. Pola seksual Tidak Efektif

Definisi

Kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang beresiko menyebabkan


perubahan Kesehatan.

Pola Seksual Tidak Efektif


Berhubungan dengan:

Penyebab:

1. Kurang privasi

2.Ketiadaan pasangan

3. Konflik orientasi seksual

4. Ketakutan hamil

5. Ketakutan terinfeksi penyakit menular seksual

6. Hambatan hubungan dengan pasangan

7. Kurang terpapar informasi tentang seksualitas

Ditandai dengan:

Gejala Dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Mengeluh sulit melakukan aktivitas (Tidak tersedia)

seksual

2. Mengungkapkan aktifitas seksual berubah


3. Mengungkapkan perilaku seksual berubah
4. Orientasi seksual berubah

Gejala Dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Mengungkapkan hubungan dengan pasangan 1. Konflik nilai

Berubah

Kondisi klinis terkait

1. Mastektomi
2. Histerektomi
3. Kangker
4. Kondisi Yang menyebabkam paralisis
5. Penyakit menular seksual (mis.sifilis, gonore, AIDS)
 Luaran keperawatan

Identitas Seksual

Definisi

Pengenalan dan penerimaan diri terhadap aspek seksual

Ekspetasi Membaik

Keriteria Hasil

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


Menurun Meningkat
Menunjukan 1 2 3 4 5
Pendirian
seksual yang
jelas
Integrasi 1 2 3 4 5
orientasi
seksual
kedalam
kehidupan
sehari hari
Menyusun 1 2 3 4 5
Batasan-
batasan
sesuai jenis
kelamin
Pencarian 1 2 3 4 5
dukungan
social
Verbalisasi 1 2 3 4 5
Hubungan
harmonis
Verbalisasi 1 2 3 4 5
hubungan
seksual sehat

 Intervensi Keperawatan
1. Edukasi Seksualitas

Definisi

Memberikan informasi dalam memahami dimensi fisik dan psikososial


Tindakan

Observasi

- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Teraupetik

- Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan


- Jadwalkan Pendidikan Kesehatan seksual kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Fasilitas kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media

Edukasi

- Jelaskan anatomi dan fisiologi system reproduksi laki laki dan perempuan
- Jelaskan perkembangan seksualitas Panjang siklus kehidupan
- Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
- Jelaskan pengaru tekanan kelompok dan social terhadap aktivitas seksual
- Jelaskan kosekuensi negative mengasuh anak pada usia dini(Mis. Kemiskinan, kehilangan
karir, dan Pendidikan)
- Jelaskan resiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
- Anjurkan orang tua menjadi enduktor seksualitas bagi anak anaknya
- Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
- Ajarkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman sebaya dan
social dalam aktivitas seksual
-

2. Konseling seksualitas

Definisi

Memberikan bimbingan seksual pada pasangan sehingga mampu menjalankan fungsinya


secara optimal

Tindakan

Observasi

- Identifikasi tingkat pengetahuan,masalah sisstem reproduksi, masalah seksualitas dan


penyakit menular seksual
- Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
- Monitor stress, kecemasan,defresi dan penyebab disfunsi seksual

Teraupetik

- Fasilitas komuniksi antara pasien dan pasangan


- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
- Berikan pujinan terhadap perilaku yang benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan Bahasa yang
mudah di terima, di pahami dan tidak menghakimi
Edukasi

- Jelaskan efek pengobatan Kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual


- Informasikan pentingnya modifikasi pada aktifitas seksual

Kolaborasi

- Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai