Oleh
PUTU SETIA WATI
NIM 1915471040
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Modul : Menjelaskan penyakit hepar
Mengetahui
Ketua Program Studi Penulis
Menyetujui
Direktur Poltekkes Tanjungkarang
2
KATA PENGANTAR
Modul Teori ini disusun untuk membantu dan memfasilitasi peserta didik dalam
mempelajari Penyakit Menular Seksual. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
sebuah pembelajaran di kelas adalah modul teori oleh karena itu keberadaan dan
pemberdayaan buku ini menjadi baguan yang penting.
Modul teori ini terdiri dari delapan kegiatan pembelajaran dengan topik bahasan
sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran 1: Patofisiologis penyakit hepar
Modul ini masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun berharap agar para
pemakai modul ini dapat memberikan sumbangan saran untuk perbaikan modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, semoga modul teori ini dapat bermanfaaat.
3
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................. 3
DAFTAR ISI............................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR.................................................................. 7
MODUL VI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: USUS BESAR
A. Deskripsi...................................................................................... 7
B. Petunjuk Penggunaan Modul...................................................... 7
C. Tujuan Capaian Pembelajaran.................................................... 8
D. Uraian ......................................................................................... 8
E. Rangkuman.................................................................................. 10
F. Daftar Pustaka............................................................................. 10
G. Tugas........................................................................................... 10
H. Tes Formatif................................................................................ 11
I. Kunci Jawaban Tugas.................................................................. 12
J. Kunci Jawaban Formatif............................................................. 13
4
MODUL I : USUS BESAR
Kegiatan Belajar I : USUS BESAR
A. Deskripsi
Pembahasan dalam kegiatan pembelajaran I ini berfokus pada bahan kajian tentang
Penyakit Menular Seksual dengan Sifilis. Metode pembelajaran menggunakan
pendekatan student center learning (SCL), mahasiswa aktif mencapai outcome learning
dengan melakukan proses pembelajaran mandiri, mengatur waktu dan tempat belajar
sesuai dengan kemampuan, gaya , dan kecepatan yang dimiliki, mengembangkan
kemampuan menjadi Pembelajaran secara mandiri. Selain itu, Mahasiswa hendaknya
secara mandiri melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri.
2. Bagi Mahasiswa
a. Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama
hingga Anda benar-benar memahami materi tersebut. Selanjutnya
tandai/warnai hal yang penting dalam topik tersebut serta tandai hal yang
belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen pada saat pembelajaran di
kelas.
b. Lakukan kegiatan belajar secara sistematis berdasar mekanisme
pembelajaran yang telah ditulis di modul ini.
5
c. Pelajarilah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul sehingga
Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.
D. Uraian Materi
a. Pengertian :
Usus besar terbagi menjadi empat bagian utama dengan fungsi yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keempat bagian usus besar
beserta fungsinya:
1) Sekum
6
Rektum adalah bagian bawah usus besar yang berukuran sekitar 15 cm
dan terhubung dengan kolon sigmoid. Bagian usus besar ini berfungsi untuk
menerima dan menyimpan limbah dari kolon hingga tiba saatnya dikeluarkan
oleh tubuh melalui anus. Ketika ada limbah seperti gas atau tinja masuk ke
dalam rektum, akan ada sensor yang mengirimkan rangsangan ke otak.
Selanjutnya, sistem saraf pada otak akan memberikan sinyal kapan gas atau
tinja tersebut dikeluarkan.
4) Anus
Anus adalah bagian akhir dari usus besar. Ketika rektum sudah terisi
penuh dan tinja siap dikeluarkan melalui anus, Anda akan merasakan mulas dan
muncul dorongan untuk buang air besar. Proses pengolahan dan pencernaan
makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30–
70 jam
c. Gangguam pada usus halus
gangguan yang dapat memicu beberapa penyakit, antara lain:
1) Diare
Diare ditandai dengan intensitas buang air besar yang lebih sering dan
kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi karena konsumsi
makanan atau minuman yang tidak higienis atau telah terpapar virus, bakteri,
dan parasit.Selain beberapa penyebab di atas, diare juga dapat terjadi karena
intoleransi terhadap makanan tertentu, efek samping obat-obatan, dan
malabsorpsi makanan.
2) Perdarahan usus besar
Perdarahan usus besar termasuk dalam gangguan saluran cerna
bagian bawah. Kondisi ini umumnya ditandai dengan keluarnya darah
berwarna merah segar dari anus atau darah yang bercampur dengan
tinja.Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan usus besar,
yaitu radang usus, kanker usus besar, divertikulitis, dan wasir.
3) Kanker usus besar
Kanker usus besar disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada
jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum
diketahui dengan pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga
berisiko meningkatkan terjadinya kanker usus besar, seperti pola makan
7
kurang serat, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak, serta
kadar gula tinggi.
4) Polip usus besar
Polip usus besar adalah benjolan kecil yang tumbuh pada bagian
dalam usus besar. Benjolan tersebut umumnya tidak berbahaya, tetapi
beberapa jenis polip usus besar dapat berkembang menjadi kanker usus
besar.Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena polip usus besar, antara lain perokok, orang dengan berat badan
berlebih, dan ada riwayat anggota keluarga pernah menderita polip usus
besar.
5) Kolitis
Kolitis adalah peradangan usus besar yang biasanya disebabkan oleh
infeksi atau reaksi autoimun. Gejala yang muncul tergantung jenis kolitis
yang diderita. Akan tetapi, gejala khas yang ditunjukkan penderita kolitis
adalah diare berdarah, demam, dan menggigil.
6) Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah gangguan penyakit kronis yang
menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Penyakit ini dapat
memengaruhi bagian mana saja dari saluran pencernaan, termasuk usus
besar.Gejala yang ditunjukkan penyakit Crohn adalah nyeri perut, diare
kronis, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi. Penyakit Crohn
juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
7) Divertikulitis
Divertikulitis merupakan peradangan yang terjadi pada divertikula,
yaitu kantung yang terbentuk di sepanjang lapisan usus.Kondisi ini
umumnya disebabkan oleh tekanan dari gas, makanan, atau cairan di
lapisan dalam usus sehingga terbentuk kantong-kantong kecil. Divertikulitis
paling sering terjadi di usus besar, tepatnya di bagian bawah usus
besar.Usus besar merupakan salah satu organ pencernaan yang memiliki
fungsi penting. Berkat kerja sistem organ ini, Anda dapat memperoleh
nutrisi dan energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.Untuk
menjaga kesehatan usus besar, Anda disarankan untuk mengonsumsi
makanan bergizi, termasuk tinggi serat dan rendah kalori. Jika Anda
8
mengalami gejala gangguan usus besar dan tidak kunjung reda, segera
periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Parasit
Jenis parasit yang menyebabkan infeksi usus antara lain Entamoeba
histolytica dan Balantidium coli. Parasit ini umumnya menyebar melalui
air, misalnya akibat berenang di kolam renang umum serta minum air dari
sumur atau tangki air yang terkontaminasi.
3. Virus
Cytomegalovirus merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi
usus. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak dengan air liur dan
urine penderita, atau melalui transfusi darah. Infeksi
virus Cytomegalovirus dapat menimbulkan kondisi yang lebih serius pada
penderita HIV/AIDS dan penerima transplantasi organ.
4. Jamur
Jamur Candida hidup di dalam usus dalam jumlah yang terkendali.
Namun, jika berkembang terlalu banyak, jamur ini dapat menyebabkan
9
infeksi usus.Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi usus, yaitu:
Bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain
Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum
makan
Minum atau makan dari air dan makanan yang terkontaminasi
Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita
diabetes atau HIV/AIDS
Menjalani kemoterapi atau radioterapi
Pernah menjalani transplantasi organ
10
Gagal ginjal
Radang pankreas (pankreatitis)
Penurunan kadar gula darah dan elektrolit darah
Sindrom Guillain- Barré
Radang sendi reaktif (Sindrom Reiter)
Sepsis
g. Pencegahan
Infeksi usus merupakan penyakit yang dapat dicegah. Caranya antara lain dengan
melakukan hal-hal berikut:
Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum atau
setelah makan, menyajikan makanan, dari toilet, serta setelah menyentuh hewan.
Jangan minum air dari sumber yang tidak terjamin kebersihannya.
Gunakan peralatan masak atau makan yang sudah dicuci bersih.
Bersihkan bahan makanan menggunakan air mengalir.
Masak makanan, seperti telur, daging, dan seafood sampai benar-benar matang.
Simpan bahan makanan di lemari pendingin.
Tutupi hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
Jangan melakukan kontak dengan orang lain bila Anda sedang sakit infeksi, atau
ketika orang lain sedang sakit infeksi.
h. Pengobatan
Penanganan infeksi usus dapat berupa pemberian obat-obatan hingga
operasi. Berikut adalah penjelasannya
1) Pemberian obat-obatan
Jenis obat-obatan yang diberikan tergantung pada penyebab infeksi
usus, antara lain:
a) Obat antiradang, seperti aminosalisilat atau kortikosteroid untuk
mengurangi peradangan di usus
b) Obat antibiotik, seperti ciprofloxacin, ampicillin, dan rifaximin untuk
mengatasi infeksi usus yang disebabkan bakteri
c) Obat imunosupresan, seperti mercaptopurine, azathioprine, atau
cyclosporine
11
d) Obat pereda nyeri, seperti acetaminophen, ibuprofen, dan naproxen
e) Obat antijamur untuk menangani infeksi jamur
f) Obat antidiare, seperti loperamide
g) Obat pereda asam lambung, kembung, atau mual,
seperti lansoprazole, metoclopramide, atau ondansentron
2) Operasi
Jika pemberian obat-obatan tidak efektif untuk mengatasi infeksi
usus atau bila infeksi usus makin memburuk, dokter akan menyarankan
prosedur operasi untuk mengangkat usus yang bermasalah. Selain metode
pengobatan di atas, dokter juga akan menyarankan pasien menjalani
perawatan mandiri untuk mempercepat proses pemulihan, seperti:
a) Minum air putih lebih sering atau oralit bila perlu
b) Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering
c) Mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah serat ketika diare
d) Menghindari konsumsi susu dan produk olahannya, minuman
berkafein, dan minuman yang mengandung gula tinggi
E. Rangkuman
Usus besar merupakan merupakan organ pencernaan yang sebagai lanjutan
dari usus halus. Fungsi utama dari usus besar yakni untuk sebagai penyerapan
makanan yang tidak mampu diserap di usus halus, Juga Menyerap air dan garam
sehingga bisa mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Dengan melalui
penyerapan air tersebut usus besar juga memiliki peran untuk membentuk
konsistensi feses (cair / padat). Adapun ukuran usus besar yakni berdiameter
sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati usus
besar akan berakhir di bagian rektum yang menajadi muara dari usus besar (anus).
F. Daftar Pustaka
12
G. Tugas
1. Apa saja yang bisa menyebabkan infeksi usus ?
H. Tes Formatif
1. Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke BPM, mengeluh demam, Flu
seluruh badan terasa sakit serta ada lepuhan pada daerah vagina seperti
cacar air, terasa perih jika lelepuhan pecah dan mengenai lelepuhan
disekitarnya. Hasil pemeriksaan :Suhu 390C terdapat benjolan yg berisi air
di daerah kemaluan, bewarna merah.
Apakah diagnosa dari kasus di atas ?...
a. Sifilis
b. Klamedia
c. Gonorhoe
d. Keputihan
e. Herpes simpleks
2. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang
lain melalui hubungan
a. Berpengangan
b. Sentuhan
c. Makan bersama
d. Genital
e. Seks oral,berpengangan,sentuhan
13
e. 15-24 minggu
4. Gejala adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan,
mual, lelah, demam dan anemia, pada penjelasan yang diatas bahwa kasus
tersebut pada stadium ?
a. Stadium I
b. Stadium I dan II
c. Stadium II
d. Stadium III
e. Stadium IV
Kram perut
14
Diare
Demam
Kembung
Hilang nafsu makan
Mual dan muntah
Terdapat darah pada tinja
15