Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMBELAJARAN

PATOFISIOLOGIS PENYAKIT HEPAR

Oleh
PUTU SETIA WATI
NIM 1915471040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Modul : Menjelaskan penyakit hepar

Mata Kuliah : Penyakit Kelainan Yang Mempengaruhi Kesehatan


Reproduksi ( PPKR )
Kode Mata Kuliah : Bd 53B5006
Penulis/Ketua Tim Penulis
Nama Lengkap : Putu setia wati
NIM : 1915471040
Tempat Tanggal Lahir: Mataram Baru, 15 juli 1962
Pangkat/Golongan : III/d
Jabatan Fungsional : Lektor
Jurusan/prodi : Kebidanan Metro

Bandar Lampung, xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx2020xx

Mengetahui
Ketua Program Studi Penulis

Islamiyati, AK., M.KM Yuliawati, S.Pd, M.Kes


NIP. 1972040319930222001 NIP.196207151984022001

Menyetujui
Direktur Poltekkes Tanjungkarang

Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes


NIP. 196401281985021001

2
KATA PENGANTAR
Modul Teori ini disusun untuk membantu dan memfasilitasi peserta didik dalam
mempelajari Penyakit Menular Seksual. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
sebuah pembelajaran di kelas adalah modul teori oleh karena itu keberadaan dan
pemberdayaan buku ini menjadi baguan yang penting.
Modul teori ini terdiri dari delapan kegiatan pembelajaran dengan topik bahasan
sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran 1: Patofisiologis penyakit hepar

Modul ini masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun berharap agar para
pemakai modul ini dapat memberikan sumbangan saran untuk perbaikan modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, semoga modul teori ini dapat bermanfaaat.

Metro, Desember 2021


Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................. 3
DAFTAR ISI............................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR.................................................................. 7

MODUL VI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: USUS BESAR
A. Deskripsi...................................................................................... 7
B. Petunjuk Penggunaan Modul...................................................... 7
C. Tujuan Capaian Pembelajaran.................................................... 8
D. Uraian ......................................................................................... 8
E. Rangkuman.................................................................................. 10
F. Daftar Pustaka............................................................................. 10
G. Tugas........................................................................................... 10
H. Tes Formatif................................................................................ 11
I. Kunci Jawaban Tugas.................................................................. 12
J. Kunci Jawaban Formatif............................................................. 13

4
MODUL I : USUS BESAR
Kegiatan Belajar I : USUS BESAR
A. Deskripsi
Pembahasan dalam kegiatan pembelajaran I ini berfokus pada bahan kajian tentang
Penyakit Menular Seksual dengan Sifilis. Metode pembelajaran menggunakan
pendekatan student center learning (SCL), mahasiswa aktif mencapai outcome learning
dengan melakukan proses pembelajaran mandiri, mengatur waktu dan tempat belajar
sesuai dengan kemampuan, gaya , dan kecepatan yang dimiliki, mengembangkan
kemampuan menjadi Pembelajaran secara mandiri. Selain itu, Mahasiswa hendaknya
secara mandiri melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri.

B. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Bagi Dosen
a. Baca dan cermati betul deskripsi mata kuliah dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS)
b. Pelajari Capaian Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, dan Penilaian
c. Lihat Tujuan Akhir Pembelajaran apakah sudah sesuai dengan Indikator
RPS sebagai tuntutan Kriteria Kinerja deskripsi kompetensi. Cocokkan
cakupan kegiatan perkuliahan dengan deskripsi Materi Pembelajaran dan
Kegiatan Pembelajaran.
d. Fasilitasi mahasiwa untuk mempelajari konsep dasar asuhan kebidanan
pada masa nifas dan menyusui sehingga mahasiwa dapat mengaplikasikan
ke dalam pelayanan asuhan masa nifas dan menyusui.

2. Bagi Mahasiswa
a. Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama
hingga Anda benar-benar memahami materi tersebut. Selanjutnya
tandai/warnai hal yang penting dalam topik tersebut serta tandai hal yang
belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen pada saat pembelajaran di
kelas.
b. Lakukan kegiatan belajar secara sistematis berdasar mekanisme
pembelajaran yang telah ditulis di modul ini.

5
c. Pelajarilah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul sehingga
Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

C. Tujuan : Capaian Pembelajaran


Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan atau mengaplikasikan Penyakit- penyakit
menular seksual Untuk mencapai capaian pembelajaran (learning outcome)
tersebut, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan menjelaskan atau
mengaplikasikan :
Penyakit Menular Seksual

D. Uraian Materi
a. Pengertian :

b. Anatomi Usus Besar dan Fungsinya

Usus besar terbagi menjadi empat bagian utama dengan fungsi yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keempat bagian usus besar
beserta fungsinya:

1) Sekum

Sekum adalah bagian usus besar berbentuk seperti kantong yang


menghubungkan bagian akhir usus kecil (ileum) dengan usus besar. Sisa
makanan dari usus kecil yang masuk ke dalam sekum umumnya masih
berbentuk bubur cair (chyme). Pada bagian organ usus besar ini, terjadi
penyerapan kembali nutrisi dan sisa air dari chyme.
2) Kolon
Kolon adalah bagian usus besar yang paling panjang dan terbagi atas
empat bagian, yaitu asenden (kanan rongga perut), transversum (melintang dari
kanan ke kiri di bagian atas rongga perut), desenden (kiri rongga perut), dan
sigmoid (bagian yang terhubung dengan rektum). Fungsi utama dari kolon
adalah mencampur chyme dengan enzim pada saluran cerna agar menjadi tinja
untuk dikeluarkan dari tubuh. Kolon harus menyerap kembali air dan elektrolit
untuk membentuk tinja. Inilah penyebabnya, ketika Anda mengalami dehidrasi,
Anda bisa mengalami sembelit.
3) Rektum

6
Rektum adalah bagian bawah usus besar yang berukuran sekitar 15 cm
dan terhubung dengan kolon sigmoid. Bagian usus besar ini berfungsi untuk
menerima dan menyimpan limbah dari kolon hingga tiba saatnya dikeluarkan
oleh tubuh melalui anus. Ketika ada limbah seperti gas atau tinja masuk ke
dalam rektum, akan ada sensor yang mengirimkan rangsangan ke otak.
Selanjutnya, sistem saraf pada otak akan memberikan sinyal kapan gas atau
tinja tersebut dikeluarkan.
4) Anus
Anus adalah bagian akhir dari usus besar. Ketika rektum sudah terisi
penuh dan tinja siap dikeluarkan melalui anus, Anda akan merasakan mulas dan
muncul dorongan untuk buang air besar. Proses pengolahan dan pencernaan
makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30–
70 jam
c. Gangguam pada usus halus
gangguan yang dapat memicu beberapa penyakit, antara lain:
1) Diare
Diare ditandai dengan intensitas buang air besar yang lebih sering dan
kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi karena konsumsi
makanan atau minuman yang tidak higienis atau telah terpapar virus, bakteri,
dan parasit.Selain beberapa penyebab di atas, diare juga dapat terjadi karena
intoleransi terhadap makanan tertentu, efek samping obat-obatan, dan
malabsorpsi makanan.
2) Perdarahan usus besar
Perdarahan usus besar termasuk dalam gangguan saluran cerna
bagian bawah. Kondisi ini umumnya ditandai dengan keluarnya darah
berwarna merah segar dari anus atau darah yang bercampur dengan
tinja.Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan usus besar,
yaitu radang usus, kanker usus besar, divertikulitis, dan wasir.
3) Kanker usus besar
Kanker usus besar disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada
jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum
diketahui dengan pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga
berisiko meningkatkan terjadinya kanker usus besar, seperti pola makan

7
kurang serat, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak, serta
kadar gula tinggi.
4) Polip usus besar
Polip usus besar adalah benjolan kecil yang tumbuh pada bagian
dalam usus besar. Benjolan tersebut umumnya tidak berbahaya, tetapi
beberapa jenis polip usus besar dapat berkembang menjadi kanker usus
besar.Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena polip usus besar, antara lain perokok, orang dengan berat badan
berlebih, dan ada riwayat anggota keluarga pernah menderita polip usus
besar.
5) Kolitis
Kolitis adalah peradangan usus besar yang biasanya disebabkan oleh
infeksi atau reaksi autoimun. Gejala yang muncul tergantung jenis kolitis
yang diderita. Akan tetapi, gejala khas yang ditunjukkan penderita kolitis
adalah diare berdarah, demam, dan menggigil.
6) Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah gangguan penyakit kronis yang
menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Penyakit ini dapat
memengaruhi bagian mana saja dari saluran pencernaan, termasuk usus
besar.Gejala yang ditunjukkan penyakit Crohn adalah nyeri perut, diare
kronis, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi. Penyakit Crohn
juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
7) Divertikulitis
Divertikulitis merupakan peradangan yang terjadi pada divertikula,
yaitu kantung yang terbentuk di sepanjang lapisan usus.Kondisi ini
umumnya disebabkan oleh tekanan dari gas, makanan, atau cairan di
lapisan dalam usus sehingga terbentuk kantong-kantong kecil. Divertikulitis
paling sering terjadi di usus besar, tepatnya di bagian bawah usus
besar.Usus besar merupakan salah satu organ pencernaan yang memiliki
fungsi penting. Berkat kerja sistem organ ini, Anda dapat memperoleh
nutrisi dan energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.Untuk
menjaga kesehatan usus besar, Anda disarankan untuk mengonsumsi
makanan bergizi, termasuk tinggi serat dan rendah kalori. Jika Anda

8
mengalami gejala gangguan usus besar dan tidak kunjung reda, segera
periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

d. Penyebab infeksi usus


Infeksi usus atau enterokolitis dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, virus
atau jamur. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing penyebab
infeksi usus dan cara penyebarannya:
1. Bakteri
Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi usus adalah:
 E. coli
 Shigella
 Salmonella
 Campylobacter
 Clostridium
 Yersinia

Seseorang dapat terinfeksi bakteri tersebut jika mengonsumsi makanan,


seperti telur dan daging, yang tidak dimasak matang atau mengonsumsi air
yang terkontaminasi.

2. Parasit
Jenis parasit yang menyebabkan infeksi usus antara lain Entamoeba
histolytica dan Balantidium coli. Parasit ini umumnya menyebar melalui
air, misalnya akibat berenang di kolam renang umum serta minum air dari
sumur atau tangki air yang terkontaminasi.
3. Virus
Cytomegalovirus merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi
usus. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak dengan air liur dan
urine penderita, atau melalui transfusi darah. Infeksi
virus Cytomegalovirus dapat menimbulkan kondisi yang lebih serius pada
penderita HIV/AIDS dan penerima transplantasi organ.
4. Jamur
Jamur Candida hidup di dalam usus dalam jumlah yang terkendali.
Namun, jika berkembang terlalu banyak, jamur ini dapat menyebabkan

9
infeksi usus.Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi usus, yaitu:
 Bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain
 Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum
makan
 Minum atau makan dari air dan makanan yang terkontaminasi
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita
diabetes atau HIV/AIDS
 Menjalani kemoterapi atau radioterapi
 Pernah menjalani transplantasi organ

e. Gejala Infeksi Usus


Gejala infeksi usus dapat muncul dalam hitungan jam atau beberapa hari
setelah terjadi infeksi. Beberapa gejala infeksi usus yang umum terjadi adalah:
 Kram perut
 Diare
 Demam
 Kembung
 Hilang nafsu makan
 Mual dan muntah
 Terdapat darah pada tinja

f. Komplikasi Infeksi Usus
Infeksi usus dapat meningkatkan risiko munculnya masalah kesehatan lain,
terutama bila tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi
antara lain:

 Robekan di usus besar


 Perdarahan hebat
 Dehidrasi berat
 Kanker usus besar
 Radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis)
 Kejang

10
 Gagal ginjal
 Radang pankreas (pankreatitis)
 Penurunan kadar gula darah dan elektrolit darah
 Sindrom Guillain- Barré
 Radang sendi reaktif (Sindrom Reiter)
 Sepsis

g. Pencegahan
Infeksi usus merupakan penyakit yang dapat dicegah. Caranya antara lain dengan
melakukan hal-hal berikut:

 Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum atau
setelah makan, menyajikan makanan, dari toilet, serta setelah menyentuh hewan.
 Jangan minum air dari sumber yang tidak terjamin kebersihannya.
 Gunakan peralatan masak atau makan yang sudah dicuci bersih.
 Bersihkan bahan makanan menggunakan air mengalir.
 Masak makanan, seperti telur, daging, dan seafood sampai benar-benar matang.
 Simpan bahan makanan di lemari pendingin.
 Tutupi hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
 Jangan melakukan kontak dengan orang lain bila Anda sedang sakit infeksi, atau
ketika orang lain sedang sakit infeksi.

h. Pengobatan
Penanganan infeksi usus dapat berupa pemberian obat-obatan hingga
operasi. Berikut adalah penjelasannya
1) Pemberian obat-obatan
Jenis obat-obatan yang diberikan tergantung pada penyebab infeksi
usus, antara lain:
a) Obat antiradang, seperti aminosalisilat atau kortikosteroid untuk
mengurangi peradangan di usus
b) Obat antibiotik, seperti ciprofloxacin, ampicillin, dan rifaximin untuk
mengatasi infeksi usus yang disebabkan bakteri
c) Obat imunosupresan, seperti mercaptopurine, azathioprine, atau
cyclosporine

11
d) Obat pereda nyeri, seperti acetaminophen, ibuprofen, dan naproxen
e) Obat antijamur untuk menangani infeksi jamur
f) Obat antidiare, seperti loperamide
g) Obat pereda asam lambung, kembung, atau mual,
seperti lansoprazole, metoclopramide, atau ondansentron

2) Operasi
Jika pemberian obat-obatan tidak efektif untuk mengatasi infeksi
usus atau bila infeksi usus makin memburuk, dokter akan menyarankan
prosedur operasi untuk mengangkat usus yang bermasalah. Selain metode
pengobatan di atas, dokter juga akan menyarankan pasien menjalani
perawatan mandiri untuk mempercepat proses pemulihan, seperti:
a) Minum air putih lebih sering atau oralit bila perlu
b) Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering
c) Mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah serat ketika diare
d) Menghindari konsumsi susu dan produk olahannya, minuman
berkafein, dan minuman yang mengandung gula tinggi

E. Rangkuman
Usus besar merupakan merupakan organ pencernaan yang sebagai lanjutan
dari usus halus. Fungsi utama dari usus besar yakni untuk sebagai penyerapan
makanan yang tidak mampu diserap di usus halus, Juga Menyerap air dan garam
sehingga bisa mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Dengan melalui
penyerapan air tersebut usus besar juga memiliki peran untuk membentuk
konsistensi feses (cair / padat). Adapun ukuran usus besar yakni berdiameter
sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati usus
besar akan berakhir di bagian rektum yang menajadi muara dari usus besar (anus).

F. Daftar Pustaka

Soegijanto, soegeng. 2016. KUMPULAN MAKALAH PENYAKIT TROPIS DAN


INFEKSI DI INDONESIA JILID 6. Airlangga University Press; Surabaya

12
G. Tugas
1. Apa saja yang bisa menyebabkan infeksi usus ?

2. Sebutkan obat yang dianjurkan pada penyakit infeksi usus?

3. Jelaskan tanda dan gejala dari infeksi usus ?

4. Apa saja gangguan pada usus besar ?

5. Uraikan cara mencegah penyakit infeksi usus ?

H. Tes Formatif
1. Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke BPM, mengeluh demam, Flu
seluruh badan terasa sakit serta ada lepuhan pada daerah vagina seperti
cacar air, terasa perih jika lelepuhan pecah dan mengenai lelepuhan
disekitarnya. Hasil pemeriksaan :Suhu 390C terdapat benjolan yg berisi air
di daerah kemaluan, bewarna merah.
Apakah diagnosa dari kasus di atas ?...
a. Sifilis
b. Klamedia
c. Gonorhoe
d. Keputihan
e. Herpes simpleks

2. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang
lain melalui hubungan
a. Berpengangan
b. Sentuhan
c. Makan bersama
d. Genital
e. Seks oral,berpengangan,sentuhan

3. Tanda dan gejala dalam sifilis stadium 1 berapa minggu ?


a. 1-2 minggu
b. 2-4 minggu
c. 4-6 minggu
d. 6-14minggu

13
e. 15-24 minggu

4. Gejala adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan,
mual, lelah, demam dan anemia, pada penjelasan yang diatas bahwa kasus
tersebut pada stadium ?
a. Stadium I
b. Stadium I dan II
c. Stadium II
d. Stadium III
e. Stadium IV

5. Sifilis disebabkan oleh virus ….


a. E-coli
b. Rhinovirus
c. Myxovirus
d. Treponema Pallidum
e. Semua benar

I. Kunci Jawaban Tugas


1. Apa saja yang bisa menyebabkan infeksi usus ?
Infeksi usus atau enterokolitis dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, virus atau
jamur

2. Sebutkan obat yang dianjurkan sesuai infeksi usus ?


a) Obat antiradang, seperti aminosalisilat atau kortikosteroid untuk mengurangi
peradangan di usus
b) Obat antibiotik, seperti ciprofloxacin, ampicillin, dan rifaximin untuk
mengatasi infeksi usus yang disebabkan bakteri
c) Obat imunosupresan, seperti mercaptopurine, azathioprine, atau cyclosporine
d) Obat pereda nyeri, seperti acetaminophen, ibuprofen, dan naproxen
e) Obat antijamur untuk menangani infeksi jamur
f) Obat antidiare, seperti loperamide
g) Obat pereda asam lambung, kembung, atau mual,
seperti lansoprazole, metoclopramide, atau ondansentron

3. Jelaskan gejala dari infeksi usus ?


Gejala infeksi usus dapat muncul dalam hitungan jam atau beberapa hari
setelah terjadi infeksi. Beberapa gejala infeksi usus yang umum terjadi adalah:

 Kram perut

14
 Diare
 Demam
 Kembung
 Hilang nafsu makan
 Mual dan muntah
 Terdapat darah pada tinja

4. Apa saja gangguan pada infeksi usus besar?


a) Diare
b) Perdarahan pada usus besar
c) Kanker usus besar
d) Polip usus besar
e) Kolitis
f) Penyakit crohn
g) Divertikulitis
5. Uraikan cara mencegah infeksi usus ?
a) Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum atau
setelah makan, menyajikan makanan, dari toilet, serta setelah menyentuh
hewan.
b) Jangan minum air dari sumber yang tidak terjamin kebersihannya.
c) Gunakan peralatan masak atau makan yang sudah dicuci bersih.
d) Bersihkan bahan makanan menggunakan air mengalir.
e) Masak makanan, seperti telur, daging, dan seafood sampai benar-benar
matang.
f) Simpan bahan makanan di lemari pendingin.
g) Tutupi hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
h) Jangan melakukan kontak dengan orang lain bila Anda sedang sakit infeksi,
atau ketika orang lain sedang sakit infeksi.

J. Kunci Jawaban Formatif

15

Anda mungkin juga menyukai