Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan dan mendapatkan pengalaman
nyata dalam asuhan kebidanan pada ibu persalinan di PMB Sri Haryati. Amd.
Keb
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data
subjektif dan pemeriksaan penunjang objektif secara lengkap pada ibu
bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb
b. Mahasiswa mampu menginterpretasi data yang meliputi diagnosa
kebidanan lengkap pada ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb
c. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb
d. Mahasiswa mampu mendokumentasikan manajemen asuhan kebidanan
pada ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb

D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb
2. Tempat
Lokasi pengambilan studi kasus asuhan kebidanan pada ibu bersalin di PMB Sri
Haryati,Amd. Keb

1
3. Waktu
Waktu pelaksanaan pembuatan 23 September 2021

E. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam studi kasus tersebut adalah :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
a. Sebagai perbandingan antar teori dan praktik dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan pertimbangan sekaligus evaluasi dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb

2. Manfaat Teoritis
a. Bagi mahasiswa
Kegiatan studi kasus ini berguna untuk bahan informasi, menambah dan
meningkatkan kompetensi penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu bersalin di PMB Sri Haryati,Amd. Keb

b. Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan atau informasi bagi pelaksana studi kasus selanjutnya
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kebidanan.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu

B. Jenis-jenis persalinan
Manuaba (1998) mengatakan ada 2 jenis persalinan, yaitu berdasarkan bentuk
persalinan dan menurut usia kehamilan

1. Jenis persalinan berdasar bentuk persalinan


a. Persalinan spontan. Persalinan spontan adalah proses persalinan
seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
b. Persalinan buatan. Persalinan buatan adalah proses persalinan dengan
bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan anjuran. Persalinan anjuran adalah apabila kekuatan yang
diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan
2. Jenis persalinan menurut usia kehamilan
a. Abortus. Pengeluaran buah kehamilan sebelum usia 20 minggu atau berat
badan janin kurang dari 500 gr
b. Partus immatur. Pengeluaran buah kehamilan anatara usia kehamilan 20
dan 28 minggu atau berat badan janin antara 500 gr dan kurang dari 1000
gr
c. Partus prematur. Pengeluran buah kehamilan anatara usia kehamilan 28
minggu dan kurang dari 37 minggu dan berat janin 1000 gr dan kurang
dari 2500 gr

3
d. Partus matur. Pengeluran buah kehamilan anatara usia kehamilan 37
minggu dan 40 minggu atau berat janin lebih dari 2500 gr
e. Partus serotinus atau partus postmatur. Pengeluaran buah kehamilan lebih
dari 42 minggu
C. Etiologi Persalinan
Sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Banyak faktor yang
memegang peranan dan bekerja sama sehingg terjadi persalinan. Beberapa teori yang
dikemukakan ialah:
1. Penurunan Kadar Progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebliknya esterogen


meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara
kadar progesteron dan esterogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga menimbulkan his.

2. Teori Oxytosin

Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah, oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.

3. Kerenggangan Otot-Otot

Dengan majunya kehamilan maka makin merenggang pula otot-otot dan otot-
otot rahim makin menjadi rentan

4. Teori Prostagladin

Prostagladin yang dihasilkan dari desidua meningkat saat umur kehamilan 15


minggu. Hasil percobaan menunjukan bahwa prostagladin menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan.

4
D. Patofisiologi Persalinan
1. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
a. Lightening
Pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus karena kepala
bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh :
1) Kontraksi Braxton Hicks
2) Ketegangan otot perut
3) Gaya berat janin kearah bawah
b. Terjadinya his permulaan
Makin tua usia kehamilan, pengeluaran progesteron dan esterogen semakin
berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi, yang lebih sering disebut
his palsu. Sifat his palsu sebagai berikut:
1) Rasa nyeri ringan diabgian bawah
2) Datangmya tidak teratur
3) Tidak ada perubahan servik
4) Durasi pendek
5) Tidak bertambah jika beraktivitas

2. Tanda-tanda Persalinan
a. Terjadinya his persalinan
His persalinan mempunyai sifat:
1) Pinggang terasa sakit, yang menjalar kedepan
2) Sifatnya teratur, interval pendek dan kekuatannya makin besar
3) Kontraksi uterus dapat menyebabkan perubahan uterus
4) Makin beraktivitas, kekuatan makin bertambah
b. Bloody show (Pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada servik yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas,kapiler
pembuluh darah pecah menjadikan pendarahan sedikit.

5
c. Pengeluaran cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang pecah pada
pembukaan kecil.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


Menurut mochtar ( 1998 ) faktor – fakor yang berperan dalam persalinan
antara lain :
1. Jalan lahir (passage). Jalan lahir di bagi atas :
a. Bagian keras tulang – tulang panggul ( rangka panggul ).
b. Bagian lunak panggul.
Anatomi jalan lahir
1) Jalan lahir keras : pelvis/panggul Terdiri dari 4 buah tulang, yaitu :
a) Os.coxae, terdiri dari : os. Illium, os. Ischium, os.pubis
b) Os.sacrum : promontorium
c) Os.coccygis.
Tulang panggul di pisahkan oleh pintu atas panggul menjadi 2 bagian :
1) Pelvis major : bagian di atas pintu atas panggul dan tidak
berkaitan dengan persalinan.
2) Pelvis minor : menyerupai suatu saluran yang menyerupai sumbu
melengkung ke depan.

2 ) Jalan lahir lunak : segmen bawah rahim, serviks, vagina, introitus vagina, dan
vagina, muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam dan bawah
panggul.
Bidang – bidang Hodge
Adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan
kemajuanpersalinan, yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan
dalam. Bidang hodge :

6
Ø Hodge I : promontorium pinggir atas simfisis
Ø Hodge II : hodge I sejajar pinggir bawah simfisis
Ø Hodge III : hodge I sejajar ischiadika
Ø Hodge IV : hodge I sejajar ujung coccygeus
Ukuran – ukuran panggul :
Ø Distansia spinarium (24 – 26 cm)
Ø Distansia cristarium (28 – 30 cm)
Ø Conjugate externa (18 – 20 cm) Ø Lingkar panggul (80-90 cm)
Ø Conjugate diagonalis (12,5 cm)

2. Passenger ( janin dan plasenta )


1) Janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur, presentasi
belakang kepala, sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000 gr
2) Plasenta
Plasenta berada di segmen atas rahim (tidak menhalangi jalan rahim). Dengan
tuanya plasenta pada kehamilan yang bertambah tua maka menyebabkan turunya
kadar estrogen dan progesterone sehinga menyebabkan kekejangan pembuluh darah,
hal ini akan menimbulkan kontraksi.
3. Power (kekuatan)
Yaitu faktor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar dalam
persalinanterdiri dari :
a. His (kontraksi otot rahim) His yang normal mempunyai sifat :
1) Kontraksi dimulai dari salah satu tanduk rahim.
2) Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim.
3) Kekuatannya seperti memeras isi rahim dan otot rahim yang
berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehinnga terjadi
refleksi dan pembentukan segmen bawah rahim.

7
b. Kontraksi otot dinding perut.
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum.
F. Pembagian Tahap Persalinan
1. Persalinan kala I
Menurut azwar (2004), persalinan kala I adalah pembukaan yang berlangsung
antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Dengan ditandai dengan :
a. Penipisan dan pembukaan serviks.
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit).
c. Keluarnya lendir bercampur darah.
Menurut wiknjosasto, kala pembukaan di bagi atas 2 fase yaitu :
a. Fase laten Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari
pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam.
b. Fase aktif Dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm, belangsung
kira – kira 7 cm
Di bagi atas :
a. Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.
b. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
c. Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
jadi 10 cm.
Kontraksi menjadi lebih kuat dan sering pada fase aktif. Keadaan tersebut
dapat dijumpai pada primigravida maupun multigravida, tetapi pada multigravida fase
laten, fase aktif das fase deselerasi terjadi lebih pendek.
i. Primigravida
Osteum uteri internum akan membuka terlebih dahulu sehingga serviks akan
mendatar dan menipis. Keadaan osteum uteri eksternal membuka, berlangsung kira –
kira 13 – 14 jam.

8
ii. Multigravida
Osteu uteri internum sudah membuka sedikit sehingga osteum uteri internum
dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang
bersama.

2. Kala II (pengluaran)
Menurut winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm)
sampai bayi lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida
berlangsung 1 jam. Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama,
kira – kira 2 -3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air
bersih, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan,
vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan maksimal kepala
janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati
perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk meneluarkan
anggota badan bayi.
3. Kala III (pelepasan uri)
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengluaran uri (mochtar, 1998). Di
mulai segera setelah bayi baru lahir samapi lahirnya plasenta ysng berlangsung tidak
lebih dari 30 menit (saifudin, 2001) 1) Tanda dan gejala kala III Menurut depkes RI
(2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri, tali
pusat memanjang, semburan darah tiba – tiba. Fase – fase dalam pengluaran uri (kala
III) Menurut Mochtar (1998) fase – fase dalam pengluaran uri meliputi :
a. Fase pelepasan uri Cara lepasnya luri ada beberapa macam, yaitu :
1) Schultze : lepasnya seperti kita menutup payung , cara ini paling sering
terjadi (80%). Yang lepas duluan adalah bagian tengah, kemudian
seluruhnya.

9
2) Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir, uri lahir akan mengalir keluar
antara selaput ketuban pinggir plasenta.

b. Fase pengeluaran uri Persat – perasat untuk mengetahui lepasnya uri, antara
lain :
1) Kustner, dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada atas simfisis,
tali pusat di tegangkan maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika
diam atau maju ( sudah lepas).
2) Klein, saat ada his, rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat kembali
( belum lepas), diam atau turun ( sudah lepas).
3) Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok fundus bila tali pusat
bergetar (belum lepas), tidak bergetar (sudah lepas), rahim menonjol di
atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar dank eras,
keluar darah secara tiba – tiba.

4. Kala IV ( obsevasi )
Menurut saifudin (2002), kala IV dimulai dari saat lahirnya plasena sampai 2
jam pertama post partum. Observasi yang di lkukan pada kala IV adalah :
a. Tingkat kesadaran
b. Pemeriksaan tanda – tanda vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan
c. Kontraksi uterus
d. Perdarahan : dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc.
G. Asuhan Persalinan Pada Ibu Bersalin
1. ASUHAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I
Manejeman Kala Satu
a. Mengidentifikasi masalah Bidan melakukan identifikasi terhadap
permasalahan yang ditemukan.
b. Mengkaji riwayat kesehatan Riwayat kesehatan meliputi: riwayat kesehatan
sekarang dan mulai his, ketuban, perdarahan pervaginam bila ada. Riwayat

10
kesehatan saat kehamilan ini, meliputi riwayat ANC, keluhan selama hamil,
penyakit selama hamil. Riwayat kesehatan masa lalu bila ada.
c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik ibu meliputi, keadaan umum,
pemeriksaan head to toe, vaginal toucher.
d. Pemeriksaan janin. Kesejahteraan janin diperiksa DJJ ( denyut jantung janin)
meliputi frekuensi, irama, dan intesitas.
e. Menilai data dan membuat diagnosa. Diagnosa dirumuskan berdasar data
yang ditemukan.
f. Menilai kemajuan persalinan. Kemajuan persalinan dinilai dan pemeriksaan
fisik dan vaginal toucher.
g. Membuat rencana asuhan kebidanan kala I.

2. ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KALA II


a. Mekanisme Persalinan Normal
Menurut Manuaba (1999) gerakan – gerakan janin dalam persalinan adalah
sebagi berikut :
1) Engagement ( masuknya kepala ) : Kepala janin berfiksir pada pintu atas
panggul.
2) Descent ( penurunan ) Penurunan di laksanakan oleh satu / lebih.
a) Tekanan cairan amnion
b) Tekanan langsung fundus pada bokong kontraksi otot abdomen.
c) Ekstensi dan penelusuran badan janin.
d) Kekuatan mengejan.
3) Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan karena anak di dorong maju dan ada tekanan pada PAP,
serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang melalui
jalan lahir kecil, karena diameter fronto occopito di gantikan diameter sub occipito.

11
4) Internal rotation ( rotasi dalam)
Pada waktu terjadi pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga
bagian terendah dari janin memutar ke depan ke bawah simfisis ( UUK berputar ke
depan sehingga dari dasar panggul UUK di bawah simfisis)
5) Extensition ( ekstensi )
Ubun – ubun kecil (UUK) di bawah simfisis maka sub occiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).
6) External rotation (rotasi luar)
Gerakan sesudah defleksi untuk menyesuaikan kedudukan kapala denga
punggung anak.
7) Expulsion ( ekspusi ) :
Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi sebagai hypomoclion
untuk kelahiran bahu. Kemudian setelah kedua bahu lahir disusul lahirlah trochanter
depan dan belakang samai lahir janin seutuhnya.
b. Tanda Gejala Kala II:
1) Adanya dorongan mengejan
2) Penonjolan pada perineum
3) Vulva membuka
4) Anus membuka
c. Manufer Tangan dan langkah-Langkah dalam Melahirkan Janin
Tujuan manufer tangan adalah untuk
1) Mengusahakan proses kelahiran janin yang aman mengurangi resiko
trauma persalinan seperti kejadian hematum
2) Mengupayakan seminimal mungkin ibu mengalami trauma persalinan
3) Memberikan rasa aman dan kepercayaan penolong dala menolong ibu dan
janin
Manufer tangan dan langkah-langkah melahirkan janin menurut APN adalah
sebagai berikut:

12
Melahirkan Kepala
a. Tidak memanipulasi atau tidak melakukan tindakan apapun pada perineum
sampai kepala tampak di vulva
b. Menahan perineum untuk menghindari laserasi perineum pada saat
diameter kepala janin sudah tampak 5-6 cm di vulva
c. Menahan belakang kepala dengan memberikan tekanan terukur pada
belakang kepala dengan cara tiga jari tangan kiri diletakkan pada belakang
kepala untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran dan bernafas cepat dan dangkal
d. Setelah kepala lahir menunggu beberapa saat untuk memberi kesempatan
kepada janin agar dapat terjadi putar paksi luar
e. Mengkaji adanya lilitan tali pusat

Melahirkan bahu janin


a. Setelah kepala mengadakan putar paksi luar, kedua tangan penolong
diletakkan pada kedua parietal anterior dan posterior
b. Lakukan gerakan tekanan ke arah bawah / tarikan ke bawah untuk
melahirkan bahu depan dan gerakan tekanan ke atas/tarikan untuk
melahirkan bahu belakang

Melahirkan seluruh tubuh janin


a. Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah ke arah perineum, sanggah
kepala janin dengan meletakkan tangan penolong pada bahu. Bila janin
punggung kiri, maka ibu jari penolong di dada janin dan keempat jari
lainnya di punggung janin. Bila janin punggung kanan, maka ibu jari
penolong pada punggung janin, sedangkan keempat jari lain pada dada
janin.
b. Tangan di bawah menopang samping lateral janin, di dekat simpisis pubis

13
c. Secara simultan, tangan atas menelusuri dan memegang bahu, siku, dan
tangan
d. Telusuri sampai kaki, selipkan jari telunjuk tangan atas di ke-2 kaki
e. Pegang janin dengan kedua tangan penolong menghadap ke penolong,
nilai janin: manangis kuat dan atau bernafas kesulitan, bayi bergerak aktif
f. Letakkan bayi di atas handuk di atas perut ibu dengan posisi kepala sedikit
rendah
g. Keringkan, rangsang taktil/bayi tertutup handuk

Menolong tali pusat


a. Pasang klem tali pusat pertama dengan jarak 3 cm dari dinding perut bayi.
Tekan tali pusat dengan 2 jari, urut ke arah ibu, pasang klem tali pusat
kedua dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Pegang ke-2 klem dengan
tangan kiri penolong sebagai alas untuk melindungi perut janin
b. Pakai gunting tali pusat DTT, potong tali pusat diantara kedua klem
c. Ganti kain kering, selimuti bayi seluruh tubuh hingga kepala
d. Lakukan inisiasi menyusui dini atau bila terjadi asfiksia lakukan
penanganan asfiksia dengan resusitasi

d. Pemantauan Kala II
1) Pemeriksaan nadi ibu setiap 30 menit, meliputi frekuensi irama,
intensitas
2) Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit 63
3) Warna ketuban. Merupakan hal yang perlu diwaspadai bila ketuban
bercampur mekonium pada presentasi kepala berarti terjadi gawat
janin, atau ketuban bercampur darah
4) DJJ setiap selesai meneran/mengejan, antara 5-10 menit
5) Penurunan kepala tiap 30 menit. VT tiap 4 jam/atas indikasi
6) Adanya presentasi majemuk

14
7) Apakah terjadi putaran paksi luar
8) Adakah kembar tidak terdeteksi

e. . Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Kala II


Asuhan yang diperlukan selama kala II antara lain:
1) Meningkatkan perasaan aman dengan memberikan dukungan dan
memupuk rasa kepercayaan dan keyakinan pada diri ibu bahwa ia
mampu untuk melahirkan
2) Membimbing pernafasan adekuat
3) Membantu posisi meneran sesuai pilihan ibu
4) Meningkatkan peran serta keluarga, menghargai anggota keluarga atau
teman yang mendampingi
5) Melakukan tindakan-tindakan yang membuat nyaman seperti
mengusap dahi dan memijat pinggang, libatkan keluarga
6) Memperlihatkan pemasukan nutruisi dan cairan ibu dengan memberi
makan dan minum
7) Menjalankan prinsip pencegahan infeksi
8) Mengusahakan kandung kencing kosong dengan cara membantu dan
memacu ibu mengosongkan kandung kencing secara teratur
f. Amniotomi
Selama selaput ketuban masih utuh, janin akan terhindar dari infeksi dan
asfiksia. Cairan amniotik berfungsi sebagai perisai yang melindungi janin dari
tekanan penuh dikarenakan kontraksi. Oleh karena itu perlu dihindarkan amniotomi
dini pada kala I. Biasanya selaput ketuban akan pecah secara spontan.
Keuntungan tindakan amniotomi
1) Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya mekonium
2) Menentukan punctum maksimum DJJ akan lebih jelas
3) Mempermudah perekaman pada saat memantau janin

15
4) Mempercepat proses persalinan karena mempercepat proses pembukaan
serviks

Kerugian tindakan amniotomi


1) Dapat menimbulkan trauma pada kepala jann yang mengakibatkan
kecacatan pada tulang kepala akibat dari tekanan deferensial meningkat
2) Dapat menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik
berkurang

Indikasi Amniotomi:
1) Pembukaan lengkap
2) Pada kasus solusio placenta

g. Episiotomi

Indikasi Episiotomi :
1) Gawat janin.Untuk menolong keselamatan janin, maka persalinan harus
segera diakhiri
2) Persalinan pervaginam dengan penyulit, misalnya presbo, distorsia bahu,
akan dilakukan ekstraksi forcep, ekstraksi vacum
3) Jaringan parut pada perineum ataupun pada vagina
4) Perineum kaku dan pendek
5) Adanya ruptur yang membuat pada perineum
6) Prematur untuk mengurangi tekanan pada kepala janin

3. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA III


a. Manajeman Aktif Kala III

Manajeman aktif kala III terdiri dari :

16
1) Pemberian oksitosin
2) Penegangan tali pusat terkendali.
3) Masase fundus uteri.

Pemeriksaan plasenta meliputi :


1) Selaput ketuban utuh atau tidak.
2) Plasenta: ukuran plasenta
a) Bagian maternal : jumlah kotiledon, keutuhan pinggir
kotiledon.
b) Bagian fetal : utuh atau tidak.
Tali pusat : jumlah arteri dan vena, adakan arteri atau vena yang terputus untuk
mendeteksi plasenta suksenturia. Insersi tali pusat, apakah sental, marginal serta
panjang tali pusat.

b. Pemantauan kala III


1) Perdarahan. Jumlah darah diukur, deisertai dengan bekuan darah atau
tidak.
2) Kontraksi uterus: bentuk uterus, intensitas.
3) Robekan jalan lahir/laserasi, rupture perineum.
4) Tanda vital :
a) Tekanan darah bertambah tinggi dari sebelum
persalinan.
b) Nadi bertambah cepat.
c) Temperature bertambah tinggi.
d) Respirasi: berangsur normal.
e) Gastrointestional: normal, pada wal persalinan
mungkin muntah.

17
c. Pendokumentasian Kala III
1) Lama kala III
2) Pemberian oksitosin berapa kali
3) Bagaimana pelaksaan penanganan tali pusat terkendali
4) Perdarahan
5) Kontraksi uterus
6) Adakah laserasi jalan lahir
7) Vital sign ibu
8) Keadaan bayi baru lahir

H. Kebutuhan Dasar Selama Persalinan


Kebutuhan Dasar Manusia menurut Maslow
1. Kebutuhan fisiologi
a. Oksigen
b. Makan dan minum
c. Istirahat selama tidak ada his
d. Kebersihan badan terutama genetalia
e. Buang air kecil dan buang air besar
f. Pertolongan persalinan yang terstandar
g. Penjahitan perineum bila perlu

2. Kebutuhan rasa aman


a. Memilih tempat dan penolong persalinan
b. Informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan
c. Posisi tidur yang dikehendaki ibu
d. Pendampingan oleh keluarga
e. Pantauan selama persalinan
f. Intervensi yang diperlukan

18
3. Kebutuhan dicintai dan mencintai
a. Pendampingan oleh suami/keluarga
b. Kontak fisik (memberi sentuhan ringan)
c. Masase untuk mengurangi rasa sakit
d. Berbicara dengan suara yang lemah, lembut dan sopan

4. Kebutuhan harga diri


a. Merawat bayi sendiri dan mentekinya
b. Asuhan kebidanan dengan memperhatikan privacy ibu
c. Pelayanan yang bersifat empati dan simpati
d. Informasi bila akan melakukan tindakan
e. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan

5. Kebutuhan aktualisasi diri


a. Memilih tempat dan penolong sesuai keinginan
b. Memilih pendamping selama persalinan
c. Bounding and attachment
d. Ucapan selamat atas kelahirannya

19
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DENGAN
PERSALINAN NORMAL DI PMB SRI HARYATI Amd.Keb
SUMBER AGUNG,LAMPUNG TENGAH

Tempat pengkajian : PMB Sri Haryati Amd.Keb


Tanggal pengkajian : 23 September 2021
Jam pengkajian : 03.30 WIB
Pengkaji : Yunda Yutisa Purnomo
A. Kunjungan Awal
1. Data Subjektif
a. Identitas/Biodata
Nama ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 35 th Umur : 34 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun VI Alamat : Dusun VI
Sumber Agung Sumber Agung
Gol. Darah :- Gol. Darah :-

b. Keluhan Utama
Ibu datang dengan mengeluh mules-mules. Ibu mengatakan mules terjadi
sejak pukul 02.30 WIB. Dan ibu juga mengatakan bahwa sering bolak-
balik kamar mandi sebelum kerumah bidan.
c. Riwayat Menstruasi
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) tanggal 17 Desember 2020
Tafsiran Persalinan 24 September 2021

20
d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kondisi
Tahun Tempat Jenis Anak
No UK Penolong Nifas anak
Partus Partus Partus JK/BB
sekarang
1 2011 38 Pmb spontan bidan Baik Lk / Hidup
3000

e. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan keluarga ibu maupun keluarga suami tidak ada penyakit
menurun seperti asma, jantung, hipertensi, DM dan penyakit menular
seperti HIV/AIDS, hepatitis atau dan lain-lain
f. Riwayat Imunisasi
Tahun Waktu pemberian Status
1986 Saat baru lahir (belum berhasil) TT0
1992 BIAS, sd kelas 1 TT 1
1997 Sd kelas 6 TT 2
2010 Catin 1 TT1
Catin 2 TT 2
2011 Hamil 1 TT 3
2021 Hamil 2 ( bulan juni ) TT 1

g. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


1) Nutrisi
a) Makan
Ibu makan terakhir jam 20.00 WIB, ibu makan nasi ½ piring lauk
tempe,tahu dan sayur.

b) Minum
Hari ini ibu minum air putih 5 gelas kaca beling. Selama hamil
ini, ibu juga meminum susu ibu hamil 1 gelas 1 hari

21
2) Pola eliminasi
Ibu mengatakan hariini BAK sudah 5 kali dan terakhir BAB jam 03.15
WIB dan sedikit
3) Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur nyenyak ±8 jam saat malam hari, saat siang hari
terkadang ibu tidur 1-2 jam
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran umum : Composmentis
Keadaan umum : Baik
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat hamil : 63 kg
TB : 155 cm
LILA : 27 cm
IMT : 24,4
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36,60C
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah : inspeksi, tak tampak pucat,tak tampak adanya
oedema, tak tampak adanya lesi, tak tampak
ikterus, sklera putih, conjungtiva merah muda.
Palpasi, tak ada benjolan dan nyeri tekan
Leher : inspeksi, tak ada pembesaran pada kelenjar
tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
Palpasi, tak ada pembengkakan pada kelenjar
tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis, dan
tak ada nyeri tekan

22
Payudara : Puting susu menonjol, ASI sudah keluar
Abdomen
1) Tidak ada bekas luka oprasi
2) Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat-Px, Mc Donald: 34 cm,
teraba lunak dan tidak melenting yang berarti
bokong
Leopold II : Bagian kiri teraba keras seperti papan, memanjang
berarti punggung kanan, bagian kanan teraba
bagian kecil-kecil berarti ekstremitas.
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, dan
melenting berarti kepala dan kepala sudah masuk
PAP
Leopold IV : Divergen
TBJ : (34-11) x 155 = 3565 gram
Palpasi His : 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik
Auskultasi DJJ : 148 x/menit
Genetalia : pengeluaran lendir bercampur darah, pemeriksaan
dalam pada jam 03.35 WIB
3) Pemeriksaan dalam
a) Penipisan : 100%
b) Pembukaan : 10 cm
c) Presentasi : Belakang Kepala
d) Penunjuk : Ubun-Ubun Kecil
e) Posisi : Ubun-Ubun Kecil kiri depan
f) Presentasi majemuk : tidak ada
g) Penurunan : Hodge IV
h) Ketuban : Negatif

23
Ektremitas : Tidak oedema, turgor kulit baik, reflek
patella positif kanan dan kiri
c. Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan buku KIA didapatkan hasil:
Hb : 12,0 gr/dl
HIV : Negatif
Sifilis : Negatif
HbSAg : Negatif
3. Assessment
Diagnosa : G2P1A0usia kehamilan 39 minggu inpartu kala II
Masalah : tidak ada masalah

4. Planning
a. Beriahu ibu tentang kondisinya
b. Persiapan alat, bahan dan obat
c. Berikan asuhan sayang ibu
d. Persiapan untuk menolong
e. Penanganan BBL
f. Beritahu ibu bahwa akan disuntik
g. Menjepit, memotong tali pusat
h. Melakukan IMD

LEMBAR IMPLEMENTASI KALA II

24
Waktu Kegiatan Evaluasi Paraf

1. Beriahu ibu bahwa Ibu mengerti akan kondisi


kodisi ibu dan janin baik nya
serta pembukaan sudah
lengkap

2. Menyiapkan alat( set Alat,bahan dan obat sudah


partus, set heacting) , disiapkan)
bahan (kassa steril,
handcon) dan obat
(oksitosin,vit k dan salep
mata bayi)

3.Memberikan asuhan suami ibu memberikan agar-


sayang ibu antara lain agar kepada ibu untuk nutrisi
memberi ibu semangat, ibu dan minum untuk ibu di
memberikan makan dan sela-sela kontraksi
minum ibu ketika ibu
sedang tidak kontraksi

4. Melakukan persiapan Bayi lahir spontan pada


untuk menolong ibu : pukul 04.04 WIB
melindungi perineum, cek
lilitan talipusat,tunggu
putaran paksi
luar,biparietal, sanggah
kepala bayi lalu susuri
badan bayi dan bersihkan

25
jalan nafas bayi
5. Melakukan penanganan Bayi telah diletakkan dan
BBL dengan meletakkan telah di keringkan
bayi di atas perut bagian
bawah ibu lalu
mengeringkan bayi

6. Memberitahu ibu Ibu telah disuntik oksitosin


bahwa akan disuntik disepertiga paha bagian luar
secara IM

7. Menjepit, dan Sudah dilakukan


memotong tali pusat

8. Melakukan IMD Bayi telah di letakkan di atas


dada ibu dan telah diselimuti

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III


Tanggal 23 September 2021 (Pukul 04.10 WIB)
1. Data Subjektif (S)
Ibu mengatakan perut masih terasa mules

2. Data Objektif
Pemeriksaan umum
Kesadaran umum : Composmentis
Keadaan umum : Baik

26
Tekanan darah : 130/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,50C
Pemeriksaan obstetri
a. Inspeksi
Tali pusat memanjang : Ya,tali pusat bertambah panjang
Semburan darah secara tiba-tiba : Ya, ada semburan darah secara tiba-tiba
b. Palpasi
Uterus : Keras

3. Assessment
Diagnosa : P1A0 inpartu kala III
Masalah : tidak ada masalah

4. Plan
a. Lakukan pemotongan tali pusat
b. Lakukan inisiasi menyusu dini
c. Jelaskan kondisi ibu dan penyebab mules yang ia rasakan itu
hal yang normal karena ibu memasuki kala pengeluaran
plesenta.
d. Lakukan manajemen aktif kala III

LEMBAR IMPLEMENTASI KALA III


Waktu Evaluasi
Tindakan Paraf
(tgl/jam) Tindakan
23/09/2021 Melakukan pemotongan tali Tali pusat telah
pusat 2 menit setelah bayi terpotong
lahir

27
Melakukan inisiasi menyusu Bayi mencari
dini di dada ibu puting susu ibu
Menjelaskan kondisi ibu Ibu sudah
dan penyebab mules yang ia mengetahui
rasakan itu hal yang normal informasi bahwa
karena ibu memasuki kala kondisi ibu dalam
pengeluaran plesenta keadaan normal
Melakukan manajemen Plasenta lahir
aktif kala III lengkap pukul
04.15 WIB, berat
plasenta 500 gram,
panjang tali pusat
50 cm, tebal
plasenta 3 cm,
jumlah kotiledon
20, insersi tali
pusat sentral
pengeluaran darah
150 cc

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Tanggal 23 September 2021 ( Pukul 04.15 WIB)


1. Data Subjektif (S)
Ibu mengatakan perut masih terasa mulas

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran umum : Composmentis

28
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 360C
b. Pemeriksaan Fisik
Plasenta lahir lengkap : Iya
Kontraksi : Baik
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih : Tidak penuh
Bayi berhasil menemukan puting susu ibu

3. Assessement (A)
P1A0 inpartu kala IV

4. Plan
a. Beritahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan
normal dan baik
Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik dan
normal
Evaluasi: ibu paham dengan keadaan nya dan ibu bersyukur karena keadaan
dirinya dan bayi nya normal
b. Anjurkan ke ibu untuk istirahat dan makan makanan yang bergizi
tidak ada pantangan apapun
Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat dan makan makanan yang bergizi,
tidak ada pantangan untuk makanan apapun terutama konsumsi ikan, daging,
telur sangat dianjurkan untuk kesehatan ibu
Evaluasi : ibu sudah paham tentang yang dijelaskan pemeriksa, ibu akan
mengonsumsi apa yang telah dianjurkan pemeriksa

29
c. Ajarkan ibu dan keluarga untuk masase uterus
Mengajarkan masase uterus kepada ibu dan keluarga supaya kontraksi uterus
tetap baik
Evaluasi : ibu mampu mengulangi gerakan masase uterus sesuai dengan yang
diajarkan pemeriksa
d. Berikan vitamin A kepada ibu
Memberikan vitamin A kepada ibu untuk memperoleh kualitas ASI yang baik
sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat
proses pemulihan saat melahirkan
Evaluasi : ibu sudah diberikan Vitamin A dan sudah diminum oleh ibu
e. Pantau IMD bayi
Memantau IMD bayi selama 1 jam dan bayi berhasil atau tidak dalam IMD
Evaluasi : Bayi berhasil IMD jam 05.15 WIB

LEMBAR IMPLEMENTASI KALA IV

Waktu Kegiatan Evaluasi Paraf

30
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesis dari pasien Ny K pasien seorang wanita dengan usia


24 tahun datang ke PMB Sri Haryati, Amd. Keb pada tanggal 20 september 2021, Ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Pada anamnesis pasien mengaku saat
ini adalah kehamilannya yang pertama. Pasien mengaku hamil dengan usia kehamilan
34 minggu. Pada pemeriksaan USG terakhir dikatakan janin dalam keadaan baik.
Demam selama hamil tak ada, buang air besar dan buang air kecil dalam batas
normal. Pasien belum pernah melakukan operasi apapun. Tidak mempunyai riwayat
asma, alergi, hipertensi, dan diabetes mellitus. Tidak ada riwayat penyakit dari
keluarga kandung pasien . Pasien sebagai IRT dan suami bekerja sebagai petani.
Siklus menstruasi pasien yaitu 28 hari dan tidak ada keluhan yang berati selama

31
menstruasi semua dalam batas normal. Pasien hamil 1 kali yaitu hamil saat ini. Pasien
tidak pernah menggunaan KB. HPHT pada tanggal 10 Januari 2021. Kehamilan
sudah berusia ± 34 minggu sesuai HPHT. Dari hasil pemeriksaan Tekanan Darah
110/80 mmHg, BB saat ini 53 kg, IMT 20 kg/m 2, Hb 12, 1 gr/dl, tinggi fundus 29 cm
dari atas sympisis,detak jantung janin 146 kali/menit, dan punggung berada di bagian
kanan perut ibu (PUKA).
Berikut tatalaksana yang telah dilakukan untuk Ny T:
Setelah dilakukan tatalaksana pada Ny. T usia 22 tahun pada kehamilan 29
minggu dengan Partus Prematurus Imminen tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek pelaksanaan yang sudah di terapkan.

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
Ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu berdasarkan HPHT janin
tunggal, hidup intrauteri , Djj daalam batas normal, TFU sesuai usia kehamilan. Data
tersebut berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaaan
penunjang. Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat yakni dengan dilakukan
edukasi kepada ibu tentang tanda bahaya trimester 3, persiapan persalinan, tanda-
tanda persalinan, mengaanjurkan ibu untuk senaam hamil, memberi ibu tablet Fe dan
membuat kesepakatan kunjungan ulang.

32
2. Saran
a. Bagi PMB Sri Haryati,Amd. Keb 2021
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dapat
diwujudkan melalui peningkatan ketrampilan dan motivasi.

b. Bagi Poltekes Prodi Kebidanan Metro


Sebagai sarana menambah referensi bacaan mahasiswa dan evaluasi
pembelajaran pratikum di lapangan.

c. Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan kemampuan untuk membandingkan teori dengan
praktik lapangan serta dapat menjadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengalaman
praktik di lapangan.

33

Anda mungkin juga menyukai