Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.

S
DENGAN PASIEN NY. T DI DUSUN TAMBAKREJO DESA TANJUNGARUM

KECAMATAN SUKOREJO PASURUAN

Di Susun Oleh :

NAMA : SINTA OLIVIA RAHAYU


NIM : 201903090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
KAB. MOJOKERTO
TAHUN AJARAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan keluarga dengan penyakit Diabetes Mellitus
Telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik di Dusun
Tambakrejo Desa Tanjungarum Kecamatan Sukorejo.

Hari :

Tanggal :

Mojokerto, April 2020


Mahasiswa

( )

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( ) ( )

Mengetahui,

Kepala Desa Mojotamping

( )
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S

PADA NY. T DENGAN DIABETES MELLITUS

Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2020 pukul 11.00

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Umur : 58 th
3. Alamat : Dusun Tambakrejo Desa Tanjungarum Kec. Sukorejo
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : PNS
6. Agama : Islam
7. Komposisis Keluarga

No Nama Se Umur Hub. Dg Pend. Agama Pekerjaan Status


x KK kesehatan
1. Tn. S L 58th Kepala SMA Islam PNS -
Keluarga
2. Ny. T P 49th Istri SD Islam IRT Diabetes
Mellitus
3. Nn. M P 23th Anak SMA Islam Mahasisw -
a
Genogram

8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu Nuclear Family (Keluarga Inti) karena terdiri dari orangtua dan
anak yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam 1 rumah.

9. Kewarganegaraan atau suku bangsa


Kewarganegaraan Indonesia, suku Jawa.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. S beragama Islam
11. Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga adalah antara Rp3.700.000 Sampai Rp 4.000.000 perbulan yang
diperoleh dari hasil bekerja di pengairan. Uang tersebut digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening listrik.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi di keluarga Tn. S tidak rutin dilakukan, hanya saja dilakukan disaat
semua anggota keluarga lagi libur kerja maupun kuliah. Tetapi untuk Ny. T biasanya
berlibur dengan teman-temannya di organisasi tempat suaminya bekerja. Tn. S setiap
hari minggu selalu berolahraga jalan kaki maupun bersepeda.
B. Riwayat perkembangan keluarhga
1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S yaitu Keluarga usia pertengahan karena Tn. S
sedang dalam masa persiapan masa tua/ pension.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukan tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Tn. S mengatakan bahwa belakangan ini kolesterolnya tinggi saat diperiksakan di
Puskesmas. Sedangkan Ny. T mengatakan bahwa dirinya penderita DM sejak 7 tahun
yang lalu. Tetapi tidak pernah dikontrolkan.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
Ny. T mengatakan bahwa tidak memiliki kelurga yang menderita DM, hanya dirinya
saja yang menderita DM.
C. Keadaan lingkungan
1. Karakteristik rumah
 Perumahan

Jenis rumah permanen dengan  luas bangunan 10 m x 30 m. Status rumah milik

pribadi dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi cukup, setiap kamar

terdapat ventilasi sehingga penerangan bisa sampai dalam rumah. Penerangan di

rumah menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan tegel.  Kondisi 

kebersihan  rumah  secara  keseluruhan  bersih.  Bagian-bagian  rumah terdapat

ruang tamu, ruang tidur, dapur, mushollah, gudang, dan kamar mandi serta WC.

 Pengelolaan Sampah

Keluarga  biasanya membuang sampah di pekarang belakang rumah.

 Sumber Air
Sumber air keluarga Tn. S untuk keperluan MCK yaitu menggunakan air sumur.

Untuk keperluan air minum keluarga Tn.S membeli air mineral. Keadaan air tidak

berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.

 Jamban Keluarga

Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan jarak pembuangan

tinja dengan sumber air yaitu > 10 meter.

 Pembuangan Air Limbah

Keluarga  mempunyai  saluran  pembuangan  air  limbah  dengan  kondisi  mengalir


melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.

Gb : Denah Rumah Keluarga Binaan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Interaksi dengan tetangga cukup baik dan saling membantu jika ada yang
membutuhkan bantuaan.
3. Mobilitas keluarga
Tn. S dan Ny. T adalah warga tetap Dusun Tambakrejo sejak setelah pernikahan,
tidak pernah berpindah tempat tinggal.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S selalu berkumpul untuk menonton TV saat malam hari. Setiap bulan
sekali anaknya yg di Malang pulang kerumah, sehingga dapat berkumpul bersama.
Tn. S dan Ny. T selalu mengikuti kegiatan yang ada di kampong seperti tahlil dan
pengajian rutin.
5. System pendukung keluarga
Keluarga Tn. S yaitu berjumlah 6 orang, yang terdiri dari Kepala keluarga, istri, 2
orang anak kandung perempuan, 1 menantu laki-laki dan 1 cucu laki-laki.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dengan keluarga sangat baik, saat ada masalah selalu diselesaikan
bersama.
2. Struktur peran keluarga
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. S sebagai kepala keluarga,
sebagai bapak untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai
pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami
bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.T berperan sebagai
ibu dan nenek. Tidak  ada  perubahan  peran  ataupun  konflik  ketidaksesuaian 
peran  dalam keluarga.
3. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. S bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu yang
bertentangan dengan kesehatan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afeksi
Tn. S dan Ny. T sangat menyayangi anak-anaknya, menantunya dan cucunya tanpa
membeda-bedakan, meskipun salah satu anaknya tinggal di Malang.
2. Fungsi social
Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar
dengan mengikuti kegiatan dalam masyarakat (diba’an, tahlil dan pengajian)
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Tn. S mengetahui bahwa Ny. S menderita penyakit DM, tetapi keluarga
tidak memeriksakan ke pelayanan kesehatan.
F. Stress dan koping keluarga
1. Stressor yang dimiliki
a. Stressor jangka pendek

Ny S mengeluh

b. Stressor jangka panjang

Ny. S menderita penyakit DM yang sudah lama dan takut jika muncul luka baru
seperti yang telah terjadi 4 tahun yang lalu.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga tidak memeriksakan anggota keluarga ke pelayanan kesehatan saat ada
anggota keluarga yang sakit.
d. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan tindakan kekerasan, jika ada yang salah selalu
dinasehati dengan baik.

G. Harapan Keluarga
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
H. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan
keperawatan keluarga.

No. Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Tn. S Ny. T Nn. M
Fisik
1. Keadaan Umum
BB : 73 kg 50 kg 45 kg
TB : 171 cm 153 cm 160 cm
2. Kepala :
Rambut Rambut putih Rambut putih Rambut hitam
campr hitam campr hitam tidak ada lesi

Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
Penglihatan Penglihatan Penglihatan baik
menurun kadang kabur

Hidung penciuman baik, penciuman penciuman baik,


tidak terdapat baik, tidak tidak terdapat
polip terdapat polip polip

Telinga Pendengaran Pendengaran Pendengaran


baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
serumen serumen serumen

Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada


keluhan keluhan keluhan
kesulitan kesulitan kesulitan
menelan, bibir menelan, menelan,
agak kering, mukosa bibir mukosa bibir
mulut agak bau agak kering, lembab
mulut agak bau
3. Leher
JVP tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran

Kelenjar Tiroid tidak ada tidak ada tidak ada


pembengkakan pembengkakan pembengkakan
pada kelenjar pada kelenjar pada kelenjar
tyroid tyroid tyroid

4. Dada
Inspeksi tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada lesi ada lesi ada lesi

Palpasi tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan

Paru-paru
Inspeksi tidak ada tidak ada tidak ada
retraksi dinding retraksi retraksi dinding
dada dinding dada dada

Palpasi getaran fremitus getaran getaran fremitus


sama antara fremitus sama sama antara
kanan dan kiri antara kanan kanan dan kiri
dan kiri

Auskultasi tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara
nafas tambahan nafas nafas tambahan
tambahan

Jantung
Inspeksi ictus cordis ictus cordis ictus cordis
tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat

Palpasi ictus cordis ictus cordis ictus cordis


teraba teraba teraba

Perkusi terdengar pekak terdengar terdengar pekak


pekak

Auskultasi bunyi jantung bunyi jantung bunyi jantung


S1 dan S2 S1 dan S2 S1 dan S2
tunggal tunggal tunggal
5. Abdomen
Inspeksi simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan ada benjolan ada benjolan

Auskultasi bising usus bising usus bising usus


10x/menit 15x/menit 15x/menit

Perkusi timpani timpani timpani

Palpasi tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan

6. Genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

7. Ekstremitas atas tangan dan kaki tangan dan tangan dan kaki
dan bawah dapat kaki dapat dapat
digerakkan digerakkan digerakkan
dengan baik, dengan baik, dengan baik,
tidak ada oedem tidak terdapat tidak ada oedem
luka gangrene. dan tidak ada
luka.
Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1. DS : Manajemen kesehatan Kurang terpapar
 Keluarga Tn. S mengetahui tidak efektif informasi
bahwa Ny. S menderita penyakit
DM, tetapi keluarga tidak
memeriksakan ke pelayanan
kesehatan.
 Ny. S menderita penyakit DM
yang sudah lama dan takut jika
muncul luka baru seperti yang
telah terjadi 4 tahun yang lalu
 Keluarga tidak memeriksakan
anggota keluarga ke pelayanan
kesehatan saat ada anggota
keluarga yang sakit.
Rumusan diagnose keperawatan
1. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurang terpapar informasi
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


1. Manajemen kesehatan TUM : 1. Keluarga mampu
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan menjelaskan masalah
berhubungan dengan keperawatan selama 1 kali kesehatan yang dialami
kurang terpapar pertemuan, diharapkan 2. Aktivitas keluarga
informasi manajemen kesehatan mengatasi masalah
meningkat kesehatan tepat
TUK : 3. Menunjukkan TUK 1 (Keluarga dapat mengenal masalah
1. TUK 1 : Keluarga pemahaman perilaku kesehatan)
mampu mengenal sehat 1. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga
masalah 4. Resiko komplikasi 2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
a. Faktor resiko DM penyakit menurun 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
yang dapat diubah kesepakatan
b. Pentingnya menjaga
kebersihan kaki
c. Cara mencegah agar
tidak terjadi cidera
pada kaki
2. TUK 2 : mengambil TUK 2 (Keluarga dapat mengambil keputusan
keputusan untuk untuk tindakan yang tepat)
merawat dan mencegah 1. Berikan kesempatan untuk bertanya
terjadinya komplikasi 2. Fasilitasi memutuskan bagaimana masalah akan
pada DM diselesaikan
3. Ajarkan menentukan perilaku spesifik yang akan
diubah
3. TUK 3 : Keluarga TUK 3 (Memberikan perawatan anggota
merawat angota keluarga yang sakit)
keluarga yang berisiko 1. Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
komplikasi DM 2. Ajarkan pencegahan cedera
a. Latihan Senam DM

4. TUK 4 :Keluarga TUK 4 (Memodifikasi lingkungan)


mampu memodifikasi 1. Diskusikan bersama keluarga dalam
lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
menciptakan lingkungan untuk menghindari resiko komplikasi pada
yang aman sehingga anggota keluarga yang sakit
menghindari komplikasi 2. Libatkan keluarga dalam memodifikasi
lain seperti resiko lingkungan an perangkat pelindung
cidera, gangrene
TUK 5 (Memanfaatkan fasilitas pelayanan
5. TUK 5 : Keluarga kesehatan)
mampu memanfaatkan 1. Ajarkan penggunaan system fasilitas pelayanan
fasilitas kesehatan kesehatan

1. Keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga dapat
mengambil keputusan
untuk tindakan yang
tepat
3. Memberikan
keperawatan anggota
keluarga yang sakit
4. Memodifikasi
lingkungan
5. Memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
IMPLEMENTASI

Dx Kep Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf


(Implementasi)
Manajemen Selasa, 24/03 20 Implementasi (TUK 1) Subyektif :
kesehatan tidak 18.30 Keluarga mampu mengenal masalah  Keluarga mengatakan bahwa faktor resiko
efektif Teaching : proses penyakit DM dan DM pada Tn. K adalah memiliki kebiasaan
berhubungan pentingnya latihan senam DM makan-makanan yang manis, dan juga setelah
dengan kurang Media : Leaflet makan biasanya Ny. T selalu tidur sejak ± 7
terpapar Metode : Ceramah tahun.
informasi Waktu : 30 menit  Keluarga mengatakan pentingnya senam DM
Tempat : Rumah Ny. T untuk memperbaiki sirkulasi darah,
Proses : memperkuat otot-otot kecil, mengatasi
Setelah semua persiapan selesai, maka keterbatasan gerak dan meningkatkan
dilakukan penjelasan tentang faktor kekuatan otot betis dan paha.
resiko DM yang bisa diubah,  Keluarga menyebutkan cara mencegah agar
pentingnya senam DM dan pencegahan tidak terjadi cidera/ timbul luka pada kaki
terjadinya komplikasi dengan yaitu dengan melakukan perawatan kaki
menggunakan leaflet. Dalam kegiatan secara tepat seperti saat mandi dibersihkan
ini dihadiri oleh Ny. T dan Nn. M. dengan menggunakan sabun, keringkan
Keluarga mendengarkan penjelasan dengan handuk terutama sela-sela jari, bila
selama proses berlangsung kaki kering, olesi dengan lotion,
menggunakan alas kaki kemanapun perginya.
Obyektif :
 Keluarga memperhatikan saat diskusi
berlangsung
 Keluarga langsung bertanya ketika masih diberi
penjelasan terkait materi dan menjawab saat
diberi pertanyaan evaluasi
 Terdapat kontak mata saat diskusi
 Mengangguk saat mengerti penjelasannya

Analisis :
 TUK 1 tercapai, dimana keluarga mampu
mengenal masalah
Perencanaan :
Lanjutkan TUK 2 mengambil keputusan untuk
merawat dan mencegah terjadinya komplikasi pada
DM

Rabu, 24/03/20 Implementasi (TUK 2) Subyektif :


10.00 Keluarga mampu mengambil  Keluarga mengatakan memahami masalah
keputusan yang tepat untuk yang terjadi di pertemuan pertama kemarin
merawat anggota keluarga dengan bahwa senam kaki DM sangat penting
DM untuk melancarkan peredaran darah agar
Teaching : Jenis senam DM dan tidak terjadi luka/ cidera yang bisa
Dukungan keputusan membuat harapan menyebabkan gangrene
Media : Leaflet  Keluarga mengatakan senam DM adalah
Metode : Ceramah & diskusi salah satu hal yang bisa mencegah
Waktu : 25 menit timbulnya keadaan atau masalah yang lebih
Tempat : Rumah Ny. T serius pada penderita DM
Proses :  Keluarga mnengatakan senam DM bisa
Setelah semua persiapan selesai, maka dilakukan dengan bantuan keluarga terlebih
dilakukan penjelasan tentang senam dahulu, jika kondisi pasien memungkinkan
kaki DM dengan menggunakan untuk mencoba latihan gerak bisa dilakukan
peragaan, yang dihadiri oleh Ny. T dan sendiri dengan dampingan keluarga
anaknya Nn. M. Keluarga  Keluarga mengatakan akan membantu
mendengarkan dan memahami selama pasien melakukan senam kai DM dan
proses berlangsung mendampinginya agar segera pulih kembali
Obyektif :
 Keluarga memperhatikan saat diskusi
berlangsung
 Keluarga menanyakan apa yang tidak
dimengerti
 Keluarga menjawab pertanyaan evaluasi
 Keluarga mengangguk kepala saat
mendengar penjelasan
 Ada kontak mata antara keluarga dengan
penyaji
Analisis :
 TUK 2 tercapai, dimana keluarga mampu
mengambil keputusan terkait kondisi Ny. T
 Pengetahuan senam kaki DM
 Mengambil keputusan tindakan yang tepat
Perencanaan :
 Lanjutkan TUK 3 kemampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan DM
Kamis , 26/03/20 Implementasi (TUK 3) Subyektif :
19.00 Keluarga merawat angota keluarga  Keluarga dapat menjelaskan tentang cara
yang berisiko komplikasi DM perawatan keluarga yang menderita DM
Teaching : cara perawatan DM seperti mengurangi makan-makanan yang
Media : Leaflet dan lembar balik manis, santan, gorengan dan daging-
Metode : Ceramah & diskusi dagingan. Rutin berolahraga, terutama
Waktu : 25 menit latihan senam kaki DM. Pentingnya kontrol
Tempat : Rumah Ny. T rutin ke fasilitas kesehatan terdekat tiap
Proses : bulan.
Setelah semua persiapan selesai, maka Obyektif :
dilakukan penjelasan pencegahan  Keluarga menyimak penjelasan dengan baik
terjadinya komplikasi dengan  Keluarga menjawab setiap pertanyaan yang
menggunakan leaflet dan lembar balik, diajukan
yang dihadiri oleh Ny. J dan anaknya  Pasien dan keluarga belum bisa melakukan
Sdr. S. Keluarga mendengarkan dan senam kaki DM dengan baik
memahami selama proses berlangsung Analisis:
 TUK tercapai sebagian
Planning :
Pemberian HE :

Keluarga harus tetap melanjutkan apa yang telah


diajarkan sebelumnya mengenai perawatan DM
dari mulai pola nutirisi, kontrol rutin (bisa di
posyandu lansia, perawatan kaki diabetik, dan
olahraga dengan senam kaki untuk DM.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai