Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

Z
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN FRAKTUR

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pembimbing : Enny Virda Y, S. Kep.Ns., M.Kes

Disusun Oleh :
Mega Dwi Desinta
202003066

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN:

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS


a. Nama : Nn Z PENANGGUNG
b. Tanggal lahir : 18 September 2001 JAWAB : Ny.S
c. Status Perkawinan : belum kawin a. Nama : kawin
d. Pendidikan : b. Status Perkawinan : berjualan
e. Pekerjaan : Mahasiswa c. Pekerjaan : Ds. Singopadu –
f. Agama : Islam d. Alamat Tulangan – Sidoarjo
g. Alamat : Ds. Singopadu – Hubungan dengan klien : Ibu px
Tulangan - Sidoarjo
h. MRS Tanggal : 11 januari 2021
i. Dx Masuk : Fraktur Falang
j. Ruang :
k. Pengkajian tanggal : 13 januari 2021
l. Pukul : 15.00 wib

B. STATUS KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Px mengeluh nyeri pada jari kelingking

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Px mengatakan nyeri pada jari kelingking sebelah kiri karena px mengalami patah tulang
akibat kecelakaan motor, pasien MRS dan dilakukan oprasi pada tanggal 13 oktober 2020.
Kemudian dikarenakan patah tulang belum dapat tersambung dengan sempurna sehingga
dilakukan oprasi kembali pada tangal 11 januari 2021. Pasien mengatakan setelah oprasi
merasakan nyeri yang sangat hebat pada jari kelingkingnya sehingga pasien juga
mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan pasien tidak mempunyai penyakit dahulu dan pasien belum pernah
sakit seperti ini sebelumnya.

4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga dan tidak pernah
menderita penyakit menular dan menurun.
C. POLA FUNGSI KESEHATAN

1) Pola kesehatan dan managemen kesehatan


Selama sakit pasien mengatakan bahwa kesehatan itu mahal harganya, sehingga pasien
berusaha dapat merawat diri dengan baik dan akan lebih memperhatikan kesehatan dan
juga akan lebih berhati hati jika menaiki kendaraan.

2) Pola Nutrisi dan Metabolisme


Selama sakit pasien mengatakan makan dengan porsi normal , 2-3x dalam sehari yang
terdiri dari nasi, lauk dan sayur. Minum air putih kurang lebih 7 gelas perhari. Dan tidak
ada pantangan makanan apapun

3) Pola Eliminasi
Eliminasi uri : pasien mengatakan BAK 3-4x/hari, warna urine kuning dengan bau khas
urine dan tidak menggunakan alat bantu.
Eliminasi alvi : pasien mengatakan BAB 1x saat pagi hari dengan konsistensi lunak dan
bau khas.

4) Pola Aktivitas dan latihan


Selama sakit padien mengatakan susah melakukan aktivitas sehari –hari, dan untuk
melakukan aktivitas sehari –harinya pasien dibantu oleh keluarga seperti makan di suapi,
berganti pakaian, dan pergi ke kamar mandi

5) Pola Istirahat dan tidur


Selama sakit pasien mengatakan tidur setelah meminum obat, pasien bisa tidur tetapi jika
tiba tiba merasa nyeri pasien akan terbangun, sehingga pasien tidur kurang dari 6jam

6) Pola Kognitif Perseptual


Sebelm sakit pasien mengatakan tidak tidak tahu bahaya dari patah tulang, dan selama
sakit pasien mengatakan sudah tahu tentang tindakan penanganan dari patah tulang,
pasien mendapatkan informasi dari dokter dan perawat yang merawat selama pasien di
rumah sakit

7) Pola persepsi diri dan konsep diri


Pasien mengatakan sedih dengan keadaannya sekarang ini, tetapi paien tetap bisa
menerima kondisinya, pasien juga mengatakan pasien tidak malu dan tetap rendah diri
karena ada keluarga yang selalu menemani dan pasien berharap untuk cepat sembuh

8) Pola Peran dan Hubungan


Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan orang sekitar terjalin dengan baik

9) Pola Seksualitas dan Reproduksi


Tidak terkaji

10) Pola Koping dan Toleransi


Pasien sebelum sakit maupun saat sakit seperti selalu mendapat perhatian dan dukungan
dari keluarganya.
11) Pola Nilai dan kepercayaan
Pasien menjalankan ibadahnya dengan baik menjalankan sholat 5 waktu dan tidak ada
nilai-nilai yang dianut berkaitaan dengan kesehatan
KEADAAN UMUM :
Tanda-tanda vital: Nadi : 85x/menit SUHU : 36,5 C RR : 24x/menit TD: 90/70mmHg

II. PENGKAJIAN SISTEM


1. B1 (BREATING)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pola nafas teratur, pergerakan dinding dada normal, tidak
menggunakan alat bantu nafas,pola nafas vesikuler, frekuensi nafas 24x/menit,
tidak ada suara nafas tambahan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas Normal ( vesikuler)

2. B2 (BLOOD)
Inspeksi : konjungtiva pucat (Andmis), sklera putih, RR : 24 x/menit, S : 36,5˚C
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, CRT <3 detik, akral hangat, N : 85x/menit
Perkusi: redup
Auskultasi: suara jantung normal

3. B3 (BRAIN)

Inspeksi: Tingkat kesadaran : composmentis , GCS : 456


Palpasi :
P= Jari kelingking sebelah kiri, nyeri terasa jika untuk bergerak.
Q= Nyeri sepeti tertusuk
R= Nyeri terasa di jari kelingking sebelah kiri
S= Skala nyeri 7
T = Nyeri dirasakan terus menerus, berhenti jika posisi enak dan tidak bergerak
4. B4 (BLADDER)
Inspeksi: tidak ada pembesaran kandung kemih,
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

5. B5 (BOWEL)
Inspeksi: mukosa bibir lembab, tidak ada muntah , tidak ada gangguan menelan, bentuk
abdomen simetris, BAB lancar 1x/hari
Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan

6. B6 (BONE)
Inspeksi: Warna kulit :normal sawo kecoklatan tidak ada sianosis ( pada telinga, hidung,
bibir dan membran mukosa). Turgor kulit normal ,< 2 detik. Tidak menggunakan alat bantu,
kekuatan otot
2 5
5 5
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto thorax
IV. TERAPI

Terapi Oral
1. Vit. Albumin 1x sehari
2. Mevinal 2x sehari
ANALISA DATA

Nama Pasien: No. Reg:


NO
DATA ETIOLOGI MASALAH TTD
Dx

1 DS : px mengeluh nyeri pada jari Trauma Langsung Nyeri akut


kelingking sebelah kiri berhubungan dengan
P= Jari kelingking sebelah kiri, agen pencedera fisik
nyeri terasa jika untuk bergerak. Fraktur (fraktur)
Q= Nyeri sepeti tertusuk
R= Nyeri terasa di jari kelingking
Pergeseran Fragmen
sebelah kiri
Tulang
S= Skala nyeri 7
T = Nyeri dirasakan terus menerus,
berhenti jika posisi enak dan Nyeri Akut
tidak bergerak

DO : - wajah tampak meringis kesakitan


-Px terlihat gelisah
-TTV:
TD: 90/70 mmHg
N: 85x/menit
S: 36,6 ˚C
RR: 24x/menit

2 DS : Pasien mengatakan sulit untuk Trauma Langsung Ganguan mobilitas fisik


melakukan aktivitas berhubungan dengan
kerusakan
DO : - pasien tampak cemas Fraktur muskuloskeletal
- Dalam beraktivitas pasien dibantu
oleh keluarga
- kekuatan otot Pergeseran Fragmen
2 5 Tulang

5 5
Nyeri

Ekstermitas tidak
berfungsi dengan baik

Gangguan mobilitas
fisik
DAFTAR DIAGNOSIS

Nama Pasien: No. Reg:


NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD

1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (fraktur)

2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan muskuluskeletal


RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien: No. Reg:


NO TUJUAN &
INTERVENSI RASIONAL
Dx KRITERIA HASIL

1 Tingkat Nyeri Observasi : Observasi :


(L.08066) - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Mengetahui dimana
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri lokasi nyeri timbul,
Ekspektasi : Menurun - Identifikasi skala nyeri dan lama nyeri yang
- Identivikasi respon nyeri non verbal dirasakan pasien
Kriteria hasil : - Identifikasi faktor yang memperberat - Mengetahui berapa
1. Keluhan nyeri dan memperingan nyeri skala yang timbul
menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan pada waktu nyeri
2. Meringis tentang nyeri timbul
menurun - Identifikasi pengaruh budaya terhadap - Mengetahui
respon nyeri bagaimana respon
- Identifikasi pengaruh nyeri terhadap pasien jika nyeri
kualitas hidup timbul
- Monitor keberhasilan terapi - Mengetahui faktor
komplementer penyebab nyeri
- Monitor efek samping penggunaan Terapeutik :
analgetik - Memberikan terapi
Terapeutik : air hangat pada
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk pasien saat nyeri
mengurangi rasa nyeri timbul dapat
- Kontrol lingkungan yang memperberat mengurangi rasa
rasa nyeri sakit pasien
- Fasilitasi istirahat dan tidur - Kondisi lingkungan
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri yang tenang dan
dalam pemilihan strategi meredakan nyaman dapat
nyeri mengurangi rasa
Edukasi : nyeri pada pasien
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu - Memberikan fasilitas
nyeri istirahat yang cukup
- Jelaskan strategi meredakan nyeri dapat membantu
- Anjurkan memonitor nyeri secara pasien mengurangi
mandiri nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara Edukasi :
tepat - Memberikan
- Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk pengetahuan tentang
mengurangi rasa nyeri cara mengurangi
Kolaborasi : nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien: No. Reg:


NO TUJUAN &
INTERVENSI RASIONAL
Dx KRITERIA HASIL

2 Mobilitas fisisk Observasi : Observasi :


(L.05042) - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan - Mengetahui dimana
fisik lainnya adanya nyeri yang
Ekspektasi : Meningkat - Identifikasi toleransi fisik dirasakan pasien
melakukan ambulasi - Mengetahui berapa
Kriteria hasil : - Monitor frekuensi jantung dan tekanan tekanan darah pasien
1. Pasien darah sebelum memulai ambulasi sebelum ambulasi
mampu Terapeutik : Terapeutik :
beraktivitas - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat - Memberikan terapi
secara bantu untuk meningkatkan
bertahap - Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, kekuatan otot
2. Pasien tidak jika perlu - Meminta keluarga
takut lagi - Libatkan keluarga untuk membantu untuk bisa membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi pasien dalam
untuk
Edukasi : beraktivitas
bergerak
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi Edukasi :
- Anjurkan melakukan ambulasi dini - Memberikan
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus pengetahuan tentang
dilakukan cara sederhana untuk
melatih otot dan
sendi agar tidak
mengalami
komplikasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

DX Tanggal Tindakan keperawatan


1 14 Januari 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
2021 kualitas, intensitas nyeri
2. mengidentifikasi skala nyeri
Pukul 09.00
3. mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
5. memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (relaksasi dan distraksi)
6. mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
7. menjelaskan strategi meredahkan nyeri

2 14 Januari 1. mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


2021 2. memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
memulai ambulasi
Pukul 09.00
3. melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
4. menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
5. menganjurkan melakukan ambulasi dini
6. mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien: No. Reg:


NO EVALUASI TTD
Dx S-O-A-P
1 S : px mengeluh nyeri pada jari kelingking tangan sebelah kiri
P= Jari kelingking sebelah kiri, nyeri terasa jika untuk bergerak.
Q= Nyeri sepeti tertusuk
R= Nyeri terasa di jari kelingking sebelah kiri
S= Skala nyeri 7
T = Nyeri dirasakan terus menerus, berhenti jika posisi enak dan tidak bergerak

O : -wajah tampak meringis kesakitan


-Px terlihat gelisah
-TTV:
TD: 90/70 mmHg
N: 85x/menit
S: 36,6 ˚C
RR: 24x/menit

A : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (fraktur)

P : 1.Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri


2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(relaksasi dan distraksi)
6. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
7. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
8. Nyeri belum teratasi
9. intervensi dilanjutkan

2 S : Pasien mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas

O : - pasien tampak cemas


- Dalam beraktivitas pasien dibantu oleh keluarga
- kekuatan otot
2 5
5 5

A : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan muskuluskeletal


P : 1 mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2.memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
ambulasi 3.melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi 4.menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
5. menganjurkan melakukan ambulasi dini
6. mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
7. gangguan mobilisasi fisik belum teratasi
8. intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai