Anda di halaman 1dari 30

1.2.1.

1 LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KEHAMILAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas


Dr. Indah Lestari

Oleh :
AISIAH AMBARWATI
202003080

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
2 KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas dengan judul “
Laporan Pendahuluan dan Askep Kehamilan”. Selesainya penulisan laporan ini
adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp, M.Kes selaku Ketua StiKes Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto
2. Eka Nur Soemah, S. Kep. Ns., M. Kes selaku Ka. Prodi Profesi Ners
3. Dr. Indah Lestari selaku pembimbing Profesi Ners

Akhirnya penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna sehingga
memerlukan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini.

Mojokerto, 14 Desember 2020


Hormat saya

Aisiah Ambarwati
BAB I
PENDAHULUAN

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan
fisik emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam lingkungan keluarga. Pada
umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi masalah. System
penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002)
Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu dan
bayinya. Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu; bukan hanya kelangsungan hidup
tetapi juga kualitas hidup yang baik perawatan antenatal yang baik mencakup :
 Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung
normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk
mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periade
postnatal
 Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-
cara mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup; hampir
setiap pertemuan dengan ibu hamil (dengan suaminya) memberikan kesempatan
untuk memberikan penyuluhan dalam satu atau lain bentuk
 Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran,
dan pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi
 Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis
Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan, “kualitas hidup yang
baik” berarti ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan ibu mengetahui cara merawat
bayi serta dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon ayah ke dalam
program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer, 2001).
Pada trimester tiga pemeriksaan dilakukan setiap dua minggu atau setiap
minggu. Rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa terhadap keadaan normal dan
keluhan hamil trimester tiga, pemeriksaan fisik (umum, khusus dan tambahan).
Kesimpulan dari pemeriksaan ini adalah normal, sehat dan memuaskan dan
penggolongan kehamilan (resiko tinggi, meragukan, atau resiko rendah). Juga
dilakukan pengobatan penyakit ibu atau komplikasi kehamilan. Obat penyokong
kesehatan hamil adalah vitamin tambahan dan obat khusus, juga pemberian vaksinasi
tetanus toxoid II. Anjuran pada masa ini berkaitan dengan kesehatan umum dan
kesehatan khusus berkaitan dengan kehamilannya juga petunjuk kapan datang ke
rumah sakit. Pada bulan ke sembilan, dilakukan pemeriksaan setiap minggu dengan
rancangan yang sama. Kelahiran dapat terjadi setiap waktu, oleh karena itu perlu
diberikan petunjuk kapan harus datang ke rumah sakit. Anjuran untuk datang ke
rumah sakit adalah bila :
 Sakit perut datang menghilang dan makin lama makin bertambah keras
dan waktu makin pendek
 Terjadi pengeluaran darah, keluar banyak (sampai basah), keluar lendir
campur darah
 Adanya keluhan badan panas, penglihatan kabur, sakit kepala berat dan
sakit ulu hati (manuaba, 1999).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa
kehamilan terakhir (Farrer, 1999).
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
sembilan bulan (28-40 minggu).

B. Perubahan
anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal
ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai
peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sbb:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama di bawah pengaruh
estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus; di samping itu, serabut-
serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar
estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm
dan dinding lebih kurang 2,5 cm.pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk
uterus seperti buah advokad, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus
berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk
semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya
kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis
apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita
penyakit seperti molahidatidosa, dsb.

Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira3 jari diatas


pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada kehamilan
32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus
xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di
bawah prosessus xifoideus.
2. Servic uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone
estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka
servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jarinagn otot.
Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi
servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio
pun tampak livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus
luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. kemudian, ia mengecil setelah
plasenta terbentuk.
5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih, sisebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah partus, kolostrum ini
agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun kolostrum telah dapat
dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ini
ditekan oleh PIH (prolactine inhibiting hormone).
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi
keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan.volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%,
dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang
meninggi sebanyak kira-kira 30%.
7. Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.hal ini di temukan pada
kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma, sehingga difragma kurang leluasa bergerak.
8. Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea).
Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot
traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang
dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi,
akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memeng merupakan salah satu
keluhan utama wanita hamil.
9. Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu
atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing mulai tertekan kembali.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormone
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat
deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, yang di kenal sebagai kloasma
gravidarum.
(Prawirohardjo, 2002)

C. Tanda subjektif dan


objektif kehamilan trimester tiga
1. Tanda subjektif
a. 29-33 minggu
- Fatigue
- Ansietas tentang masa depan
- Mimpi buruk
- Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b. 34-38 minggu
- Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
- Ketidaksabaran untuk pengakhiran kehamilan
- Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. Sebelum kelahiran
- Lightening
Lightening merupakan tanda dini dimulainya persalinan, dimana
kepala janin telah terbenam kedalam rongga panggul karena
berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya simfisis;
keadaan ini sering meringankan keluhan pernafasan serta heartburn dan
pada primigravida akan terlihat pada kehamilan 36 minggu sedangkan
pada multipara baru tampak setelah persalinan dimulai mengingat otot-
otot abdomennya lebih kendor.
- Sakit perut bagian bawah
2. Tanda objektif
a 29-33 minggu
- Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus
hernia dan muntahan asam perut ke dalam esophagus
- Kontraksi Braxton-Hicks mungkin terjadi
Kontraksi Braxton-Hicks merupakan kontraksi tak teratur rahim dan
terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang kehamilan; kontraksi ini membantu
sirkulasi darah dalam plasenta.
Kontraksi Braxton-Hicks akan dirasakan oleh ibu selama beberapa
minggu terakhir kehamilannya.
- Fundus terletak diantara umbilicus dan xipoid
b. 34-38 minggu
- Peningkatan sesak nafas dan tanda tekanan lain (heartburn,
merasa penuh setelah makan, konstipasi, varicose veins, edema,
haemoroid)
 Heartburn (pirosis, nyeri dada)
Pirosis merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi
lambung ke dalam esophagus bagian bawah. Keluhan sering
ditemukan dalam kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap, atau
menelan sesuatu makanan tertentu atau obat. Pada kehamilan tua,
mungkin kelainan ini agak sering dijumpai karena pengaruh rahim
yang membesar. pirosis biasanya tidak akan menimbulkan
komplikasi seperti striktura, perdarahan, karena waktunya sebentar
saja. Pengobatan cukup dengan memberikan obat antacid, mengubah
posisi tubuh dan menegakkan kepala serta mencegah tengkurap
setelah makan. Keadaan yang lebih berat, kadang-kadang
menyebabkan penderita sulit menelan, ada perdarahan
(hematemesis), sebagai akibat terjadi esofagitis erosif.
 Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan
motilitas usus sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk
menyerap cairan. Demikian pula usus dapat saling berdesakan akibat
tekanan dari uterus yang membesar.
 Vena varikosa (varicose veins)
Varicose veins mengakibatkan melemahnya dinding vena atau
cacatnya fungsi katup. Kurang baiknya sirkulasi di ekstremitas
bawah merupakan predisposisi wanita terkena varicose veins di kaki
dan paha, juga lamanya berdiri atau duduk. Berat uterus gravid di
pelvis aggravates berkembang dari varicosities di kaki dan area
pelvis menghalangi aliran balik vena.
Penatalaksanaan dengan metode pembedahan dan injeksi tidak
dianjurkan selama kehamilan. Wanita yang tahu mungkin akan
melakukan treatment setelah melahirakn karena akan menimbulkan
masalah dalam keberhasilan kehamilan.
 Edema kaki
Sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir
kehamilan karena peningkatan kesulitan pengembalian darah vena
dari ekstremitas bawah. Lamanya duduk dan udara yang panas
meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki menjadi perhatian
ketika disertai hipertensi atau proteinuria.
 Haemoroid (wasir)
Dalam kehamilan dapat terjadi pelebaran vena hemoroidalis
interna dan pleksus hemoroidalis eksterna, karena terdapatnya
konstipasi dan pembesaran uterus. Hemoroid ini lebihnyata dan
dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak
menimbulkan keluhan, sedang yang besar sering menimbulkan
keluhan bahkan dapat menimbulkan komplikasi hebat yaitu rasa
nyeri serta perdarahan pada saat buang air besar, serta ada sesuatu
yang keluar dari anus.
Wasir dapat didiagnosis dengan mudah, yaitu adanya keluhan
rasa perih di daerah anus, perdarahan, serta pada pengamatan
ditemukan vena yang membengkak di anus atau di rectum. Pada
hemoroid interna dan eksterna yang tidak menimbulkan keluhan,
tidak perlu diberi pengobatan, dan setelah melahirkan hemoroid
tersebut akan mengecil.
c. Sebelum kelahiran
- Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk
kedalam rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan
(Dickason, 1997)

D. Adaptasi kehamilan
1. Tugas perkembangan selama kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan
untuk kelahiran bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari
kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreativitas, proses perpisahan
dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau
abandonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan
hal yang normal dan sehat.
Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat,
puncaknya pada trimester tiga, selama persalinan dan periode asuhan
kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri
sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa
kebutuhannya meningkat terutama untuk seseoarang yang dapat dipercaya
untuk merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak
instrospektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya
mengingatkan khususnya pada periode ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada
trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan dan
pengalaman.seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses
kelahiran, perubahan fisik dan emosianal. Ekspresi pada trimester tiga ini
antara lain:
a. Kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan
bayi, bagaiman pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b. Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c. Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika
ada di rumah sakit)
d. Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran
bayi, bagaimana perencanaan selama di rumah sakit, bagaimana pasangan
merespin bayi)
2. Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah
Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian
kepada kedatangan bayi. Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang
pada kelas pendidikan kelahiran bayi atau mendengar rencana atau ide tentang
bayi berulang-ulang. Seorang ayah mungkain akan mengecat ruang bayi atau
menata ulang perabotannya.
Seperti seorang ibu, seorang ayah juga mengungkapkan peningkatan
kecemasan kelahiran bayi yang semakin dekat.dia mungkin takut dengan
kesehatan pasangannya dan kesehatan bayinya. Bantuan yang dapat di
lakukan pada proses ini antara lain support dan pengakuan pencapaian hasil.
(Dickason, 1997)
E. Perubahan
psikologis Ibu dan Ayah pada trimester tiga
1. Perubahan psikologis pada Ibu
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga
mengharuskan mengulang hubungan sosial dan perubahan peran anggota
keluarga. Bagaimapun juga, wanita menunjukkan respon psikologis dan
emosional yang sama selama kehamilan, antara lain:
a. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang
mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan
dengan pemilihan waktu yang “salah;” kekhawatiran tentang modifikasi
kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier; ketakutan tentang
peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakannya kehamilan dan
bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan
bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini,
khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidak nyamanan fisik kembali meningkat dan
istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan
akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk
mempertimbangkan nama anaknya.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan
peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang
tertarik dengan aktivitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan
kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Mood swings (perasaan buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan
suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik
perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif di
samping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.

e. Changes in body image (perubahan gambaran tubuh)


Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanitaperiode waktu yang
singkat. Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang
sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi Ibu/ istri pada kehamilan trimester tiga:
 Lebih cemas akan kecanggungan fisik
 Ketidaknyamanan
 Persiapan persalinan
 Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat
 Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba
2. Perubahan psikologis pada Ayah
Expectant fathers (harapan ayah) menunjukkan persamaan perasaan dan
konflik dengan ibu yang mengandung ketika kehamilan akan ditegaskan.
Tingkat ambivalence tergantung beberapa faktor, seperti apakah kehamilan
direncanakan, hubungan laki-laki dengan pasangannya, pengalaman
kehamilan sebelumnya, umurnya, dan stabilitas ekonaminya.
Pada trimester tiga, perhatian dan ketakutan mungkin berulang. Banyak
laki-laki merasa takut melukai bayi yang belum lahir selama intercourse. Ayah
juga mulai takut dan membayangkan tentang apa yang akan terjadi dengan
pasangannya dan bayinya yang belum lahir selama persalinan dan kelahiran.
Reaksi Ayah/ suami pada kehamilan trimester tiga:
 Memilih alternative kontak seksual
 Perhatian tertuju pada tanggung jawab financial
 Melamun tentang anak, jadi apa, kehilangan istri
 Merubah perilaku seksual dengan pasangannya
(Olds, 1995)

F. Kebutuhan
pengetahuan bagi orang tua : pada kehamilan trimester ketiga dan kelahiran
bayi
1. Perubahan fisik pada trimester tiga
2. Perubahan emosional pada trimester tiga dan periade post
partum
3. Sexuality
a. Perubahan kebutuhan
b. Sexual expression (cara yang berbeda)
c. Sexual concerns
d. Problem solving
4. Ketidaknyamanan ringan kehamilan
a. Frequency unnation
b. Sakit punggung
c. Dyspnea
d. Varicose veins
e. Kontraksi Braxton Hicks
f. Kram kaki
g. Vaginal discharge
h. Konstipasi
i. Nyeri di sekitar tulang
j. Fatigue
5. Tanda bahaya
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri perut
c. Edema pada muka, tangan dan
kaki
d. Sakit kepala yang hebat
e. Gangguan bicara
f. Rupture of membrane (sebelum
38 minggu)
6. Nutrisi
7. General hygiene
a. Istirahat dan tidur
b. Latihan
8. Penggunaan obat
a. Rokok
b. Alcohol
c. Obat OTC
d. Resep obat
9. Pertumbuhan janin
10. Persiapan menyusui
11. Support system
12. Persiapan kelahiran bayi
a. Rasa takut dan cemas
b. Keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. Pemilihan masalah
d. Anatomi dan fisiologi kelahiran bayi
e. Manajemen nyeri
f. Intervensi obstetri
13. persiapan menjadi orang tua
a. Perubahan gaya hidup
b. Perubahan peran
c. Konflik peran
d. Keseimbangan tuntutan keluarga
e. Tugas perkembangan maternal
14. Persiapan untuk bayi baru lahir
15. Rencana keluarga
(Reeder, 1992)

G. Reaksi kognitif dan


emosianal ibu pada kehamilan trimester tiga
1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik
 Fatigue, beban yang berat, frekuensi, sleeplessness, kekakuan

2. Pengembangan ukuran psychososial


 Kebanyakan perubahan gambaran diri terjadi pada trimester tiga;
perasaan kejanggalan dan kekakuan
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian
 Ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance”
selama persalinan
 Ketakutan pada kesehatan bayi
5. Pemikirkan penerimaan peran sebagai ibu
 Membayangkan situasi sebagai orang tua
 Obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan
 Peningkatan nesting behavior
(Reeder, 1992)

H. Komplikasi
kehamilan trimester tiga (28-40 minggu)
1. Persalinan prematuritas
Persalinan prematuritas (premature) dimaksudkan dengan persalinan
yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir
kurang dari 2,5 kg. persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena
berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat
vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :
a. Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. Kehamilan disertai komplikasi (pre eklamsia, eklamsia)
c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal
atau penyakit jantung, dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang
darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu
pendek

2. Kehamilan ganda (kembar)


Beberapa pengaruh yang merugikan ibu yang hamil ganda:
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu : diperlukan gizi yang lebih banyak,
sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada hamil muda
sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering
terjadi penyulit hamil (hidramnion, pre eklamsia, dan eklamsia), pada saat
persalinan dijumpai kesulitan
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin : dapat terjadi persalinan
prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah
persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum
waktunya dan membahayakan janin kedua
3. Kehamilan dengan perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan
ibu dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan
berhubungan dengan kehamilan pada trimester ke tiga adalah mengalami
perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari
pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.
4. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi
kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu gerak janin makin
terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin dapat terjadi deformitas.
Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan mengeluarkan air
apalagi belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan
fasilitas yang memadai.
5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian jani dalam rahim :
a. Kehamilan di atas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes
mellitus
b. Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c. Terjadi symbol tali pusat
d. Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. Kehamilan dengan perdarahan
f. Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6. Kehamilan lewat waktu persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu :
a. Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan
diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga
tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan hamil lewat waktu
b. Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan sehingga dapat
menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat
memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi
persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan
dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio
sesaria
7. Kehamilan dengan pre-eklamsia dan eklamsia
Gejala klinik pre eklamsia ringan :
a. Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg
untuk sistolik 15 mmHg untuk diastolic dengan interval pengukuran
selama 6 jam
b. Terdapat pengeluaran protein dalam urine 0,3 gr/liter atau kualitatif +1-+2
c. Edema (bengkak kaki, tangan atau lainnya)
d. Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala pre eklamsi berat ( kelanjutan pre eklamsia ringan) :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. Pengeluaran protein dalam urine lebih dari 5 gr/24 jam
c. Terjadi penurunan produksi urine kurang dari 400 cc/24 jam
d. Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak nafas
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan,
nyeri di daerah perut atas)
(Manuaba, 1999)

I. Pengkajian
biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga
1. Trimester pertama
a. Penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
b. Deteksi IUD
c. Diagnosis kehamilan ektopik
d. Diagnosis multiple gestation
e. Pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester kedua dan ketiga
a. Pengkajian plasenta
b. Pengkajian struktur tubuh fetus
c. Pengkajian pertumbuhan fetus
d. Visualization of fetus, plasenta dan amniotic
cavity selama amniosintesis
e. Pengkajian posisi dan presentasi fetus
f. Diagnosa kelangsungan hidup fetus
g. Biophysical profile score
(Dickason, 1997)

BAB III
KASUS V DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA

Klien Ny. W 34 th. Datang ke poliklinik kandungan tanggal 3 Agustus 2005.


status obstetric G1 P0 A0, trimester III. Keluhan utama saat datang klien merasa tidak
nyaman dengan bertambahnya usia kehamilan. Klien menarche usia 15 th, lama haid
1 minggu, teratur tiap 28 hari. HPHT 15 Desember 2004 dan HPL 22 September
2005. TB 146 cm, BB 55 kg, TD 120/70 mmHg, N 84 x/mnt, dan T 36,9°C. dari
pemeriksaan Leopold didapatkan data TFU 4 jari dibawah px, presentasi kepala, puki,
konvergen. Klien menyatakan mulai kehamilan klien merasa malas melakukan
pekerjaan rumah, mungkin karena bawaan bayi. Klien juga menyatakan pegal di
daerah punggung belakang, kaki bila berdiri atau berjalan terlalu lama. Klien bertanya
bagaimana nanti dengan persalinannya karena ini pengalaman pertama. Klien juga
tinggal sendiri dengan suami sehingga tidak ada tempat untuk bertanya. Klien
berkemih dalam sehari lebih 10 kali., setiap kali BAK sekitar 100 cc tetapi terasa
seperti akan BAK banyak. Ini sering membuat klien terbangun malam hingga tidur
terganggu, dalam sehari klien minum sekitar 6 gelas air putih, tetapi terkadang klien
mengurangi minumnya supaya tidak berkemih sering.
Setelah dilakukan intervensi, klien kini mengerti bagaimana cara mengejan
yang baik nanti, memahami perubahan-perubahan yang terjadi. Klien menyatakan
akan segera datang ke RS bila mulai terasa mulas-mulas, keluar lendir, atau air
ketuban, juga bila keluar darah. Klien merasa puas dengan penjelasan anda, klien
mengangguk-angguk tanda mengerti. Klien mengerti mengapa kini ia sering
berkemih, klien juga akan berusaha untuk mempertahankan minumnya 6 gelas sehari,
dengan membatasi minum sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak sering bangun
malam. Klien akan menggunakan sandal tidak berhak untuk mengurangi pegal di
kaki. Dan akan beristirahat bila lelah.

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
 Nama : Ny. W
 Umur : 34 tahun
2. Keluhan utama
 Ny. W merasa tidak nyaman dengan
bertambahnya usia kehamilan
 Ny. W merasa malas melakukan pekerjaan rumah
 Ny. W menyatakan pegal di daerah punggung
belakang, kaki bila berdiri atau berjalan terlalu lama
 Ny. W mengatakan dalam sehari berkemih 10
kali, tiap BAK sekitar 100 cc tetapi terasa seperti akan BAK banyak, hal
ini membuat terbangun malam hingga tidur terganggu
 Ny. W dalam sehari minum sekitar 6 gelas air
putih, tetapi kadang klien mengurangi minumnya supaya tidak berkemih
sering
3. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
- Menarche : 15 tahun
- Siklus : 28 hari
- Durasi : 1 minggu
b. Riwayat kehamilan sekarang
- Kehamilan ke :I
- HPHT :
15 Desember 2004
- HPL :
22 September 2005
4. Pemeriksaan umum
a. Tinggi badan : 146 cm
b. Berat badan : 55 kg
c. TTV
: TD
120/70 mmHg, N 84x/mnt, RR 24 x/mnt, dan T 36,9°C
5. Pemeriksaan khusus (obstetric)
a. Leopold I : Tinggi fundus uteri 4 jari di bawah
prosesus xipoideus
b. Leopold II : Teraba memanjang keras seperti papan
pada perut jari (puki)
c. Leopold III : Presentasi kepala
d. Leopold IV : Konvergen.

B. Analisa Data
No Data Masalah keperawatan
1. DS: Ketidaknyamanan
 Klien merasa tidak nyaman dengan
bertambahnya usia kehamilan
 Klien menyatakan pegal di daerah
punggung belakang, kaki bila
berdiri atau berjalan terlalu lama
DO:
 TD: 120/70 mmHg
 N: 84 x/mnt
 RR: 24 x/mnt
 T: 36,9°C

2. Perubahan pola eliminasi


DS:
 Klien mengatakan dalam sehari
berkemih 10 kali
 Tiap BAK sekitar 100 cc tetapi
terasa seperti akan BAK banyak.
Ini sering membuat klien
terbangun malam hingga tidur
terganggu
 Dalam sehari klien minum sekitar
6 gelas air putih, tetapi kadang
.
klien mengurangi minumnya
supaya tidak berkemih sering

3. Kurang pengetahuan
DS:
 Klien mengatakan bahwa dia
tinggal sendiri dengan suami
sehingga tidak ada tempat untuk
bertanya
DO:
 Klien bertanya bagaimana nanti
dengan persalinannya karena ini
pengalaman pertama

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik
2. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus dan
peningkatan tekanan abdomen
3. Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan berhubungan
dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang
normal

. Implementasi dan evaluasi


No- Tanggal Implementasi Evaluasi Ttd
Dx
1. 3Agustus2005  Mengkaji dan S:
mengatasi  Klien memahami
ketidaknyaman klien perubahan-perubahan
 Memperhatikan yang terjadi
adanya keluhan  Klien akan
ketegangan menggunakan sandal
 Mengkaji keluhan tidak berhak untuk
frekuensi BAK dan mengurangi pegal
tekanan kandung pada dan akan beristirahat
kemih bila lelah
 Menganjurkan klien O:
untuk menggunakan  Klien menganguk-
sandal tidak berhak angguk tanda
mengerti
 Klien tampak rileks
A:
 Ketidaknyamanan
dapat diminimalkan
P:
 Ulangi intervensi
yang telah dilakukan
 Ulangi pengukuran
TTV setiap 24 jam
 Evaluasi derajad
ketidaknyamanan
 Ajarkan teknik
relaksasi

2. 3Agustus2005  Memberikan
S:
informasi tentang  Klien mengerti
perubahan perkemihan mengapa kini ia
 Menganjurkan klien sering berkemih
untuk  Klien akan berusaha
mempertahankan mempertahankan
minumnya 6 gelas minumnya 6 gelas
sehari sehari, dengan
 Memperhatikan
keluhan-keluhan membatasi minum
nokturia sekitar 1-2 jam
sebelum tidur agar
tidak sering bangun
malam
O:
 Klien tampak
mengangguk-angguk
tanda mengerti
 Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
A:
 Ketidaknyamanan
karena sering
berkemih dapat
teratasi
 Klien tidak bangun
pada malam hari
P:
 Ulangi pengukuran
TTV setiap 24 jam
 Tinjau ulang
perubahan fisiologis
yang mempengaruhi
frekuensi berkemih
 anjurkan untuk
mempraktikkan
latihan kegel
(pengencangan
perineum) sepanjang
hari
 Kaji terhadap tanda-
tanda dan gejala ISK
3. 3Agustus2005  Memberikan
informasi tentang S:
perubahan fisik  Klien menyatakan
 Memberikan akan segera ke RS
informasi tentang bila mulai terasa
tanda-tanda awitan mulas, keluar lendir,
persalinan atau air ketuban, juga
 Mengidentifikasi bila keluar darah
tanda bahaya O:
kehamilan  Klien menganguk-
angguk tanda
mengerti dan puas
dengan penjelasan
yang di berikan
 Klien meminta
informasi tentang
persalinannya
A:
 Kurangnya
pengetahuan,
sebagian telah dapat
diatasi dibuktikan
dengan klien akan
segera kerumah sakit
bila ada tanda awitan
persalinan
P:
 Ulangi intervensi
yang telah dilakukan
 Diskusikan tahap-
tahap persalinan
 Berikan informasi
bagaimana cara
mengejan yang baik
 Lanjutkan program
penyuluhan tentang
perawatan bayi

DAFTAR PUSTAKA

Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri:


Mosby
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memehami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Women’s Health
Care.USA: Lipponcott Company

Anda mungkin juga menyukai