Oleh :
AISIAH AMBARWATI
202003080
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas dengan judul “
Laporan Pendahuluan dan Askep Kehamilan”. Selesainya penulisan laporan ini
adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp, M.Kes selaku Ketua StiKes Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto
2. Eka Nur Soemah, S. Kep. Ns., M. Kes selaku Ka. Prodi Profesi Ners
3. Dr. Indah Lestari selaku pembimbing Profesi Ners
Akhirnya penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna sehingga
memerlukan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini.
Aisiah Ambarwati
BAB I
PENDAHULUAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan
fisik emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam lingkungan keluarga. Pada
umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi masalah. System
penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002)
Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu dan
bayinya. Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu; bukan hanya kelangsungan hidup
tetapi juga kualitas hidup yang baik perawatan antenatal yang baik mencakup :
Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung
normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk
mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periade
postnatal
Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-
cara mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup; hampir
setiap pertemuan dengan ibu hamil (dengan suaminya) memberikan kesempatan
untuk memberikan penyuluhan dalam satu atau lain bentuk
Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran,
dan pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi
Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis
Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan, “kualitas hidup yang
baik” berarti ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan ibu mengetahui cara merawat
bayi serta dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon ayah ke dalam
program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer, 2001).
Pada trimester tiga pemeriksaan dilakukan setiap dua minggu atau setiap
minggu. Rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa terhadap keadaan normal dan
keluhan hamil trimester tiga, pemeriksaan fisik (umum, khusus dan tambahan).
Kesimpulan dari pemeriksaan ini adalah normal, sehat dan memuaskan dan
penggolongan kehamilan (resiko tinggi, meragukan, atau resiko rendah). Juga
dilakukan pengobatan penyakit ibu atau komplikasi kehamilan. Obat penyokong
kesehatan hamil adalah vitamin tambahan dan obat khusus, juga pemberian vaksinasi
tetanus toxoid II. Anjuran pada masa ini berkaitan dengan kesehatan umum dan
kesehatan khusus berkaitan dengan kehamilannya juga petunjuk kapan datang ke
rumah sakit. Pada bulan ke sembilan, dilakukan pemeriksaan setiap minggu dengan
rancangan yang sama. Kelahiran dapat terjadi setiap waktu, oleh karena itu perlu
diberikan petunjuk kapan harus datang ke rumah sakit. Anjuran untuk datang ke
rumah sakit adalah bila :
Sakit perut datang menghilang dan makin lama makin bertambah keras
dan waktu makin pendek
Terjadi pengeluaran darah, keluar banyak (sampai basah), keluar lendir
campur darah
Adanya keluhan badan panas, penglihatan kabur, sakit kepala berat dan
sakit ulu hati (manuaba, 1999).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa
kehamilan terakhir (Farrer, 1999).
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
sembilan bulan (28-40 minggu).
B. Perubahan
anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal
ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai
peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sbb:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama di bawah pengaruh
estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus; di samping itu, serabut-
serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar
estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm
dan dinding lebih kurang 2,5 cm.pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk
uterus seperti buah advokad, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus
berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk
semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya
kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis
apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita
penyakit seperti molahidatidosa, dsb.
D. Adaptasi kehamilan
1. Tugas perkembangan selama kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan
untuk kelahiran bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari
kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreativitas, proses perpisahan
dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau
abandonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan
hal yang normal dan sehat.
Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat,
puncaknya pada trimester tiga, selama persalinan dan periode asuhan
kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri
sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa
kebutuhannya meningkat terutama untuk seseoarang yang dapat dipercaya
untuk merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak
instrospektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya
mengingatkan khususnya pada periode ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada
trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan dan
pengalaman.seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses
kelahiran, perubahan fisik dan emosianal. Ekspresi pada trimester tiga ini
antara lain:
a. Kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan
bayi, bagaiman pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b. Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c. Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika
ada di rumah sakit)
d. Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran
bayi, bagaimana perencanaan selama di rumah sakit, bagaimana pasangan
merespin bayi)
2. Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah
Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian
kepada kedatangan bayi. Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang
pada kelas pendidikan kelahiran bayi atau mendengar rencana atau ide tentang
bayi berulang-ulang. Seorang ayah mungkain akan mengecat ruang bayi atau
menata ulang perabotannya.
Seperti seorang ibu, seorang ayah juga mengungkapkan peningkatan
kecemasan kelahiran bayi yang semakin dekat.dia mungkin takut dengan
kesehatan pasangannya dan kesehatan bayinya. Bantuan yang dapat di
lakukan pada proses ini antara lain support dan pengakuan pencapaian hasil.
(Dickason, 1997)
E. Perubahan
psikologis Ibu dan Ayah pada trimester tiga
1. Perubahan psikologis pada Ibu
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga
mengharuskan mengulang hubungan sosial dan perubahan peran anggota
keluarga. Bagaimapun juga, wanita menunjukkan respon psikologis dan
emosional yang sama selama kehamilan, antara lain:
a. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang
mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan
dengan pemilihan waktu yang “salah;” kekhawatiran tentang modifikasi
kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier; ketakutan tentang
peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakannya kehamilan dan
bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan
bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini,
khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidak nyamanan fisik kembali meningkat dan
istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan
akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk
mempertimbangkan nama anaknya.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan
peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang
tertarik dengan aktivitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan
kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Mood swings (perasaan buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan
suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik
perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif di
samping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.
F. Kebutuhan
pengetahuan bagi orang tua : pada kehamilan trimester ketiga dan kelahiran
bayi
1. Perubahan fisik pada trimester tiga
2. Perubahan emosional pada trimester tiga dan periade post
partum
3. Sexuality
a. Perubahan kebutuhan
b. Sexual expression (cara yang berbeda)
c. Sexual concerns
d. Problem solving
4. Ketidaknyamanan ringan kehamilan
a. Frequency unnation
b. Sakit punggung
c. Dyspnea
d. Varicose veins
e. Kontraksi Braxton Hicks
f. Kram kaki
g. Vaginal discharge
h. Konstipasi
i. Nyeri di sekitar tulang
j. Fatigue
5. Tanda bahaya
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri perut
c. Edema pada muka, tangan dan
kaki
d. Sakit kepala yang hebat
e. Gangguan bicara
f. Rupture of membrane (sebelum
38 minggu)
6. Nutrisi
7. General hygiene
a. Istirahat dan tidur
b. Latihan
8. Penggunaan obat
a. Rokok
b. Alcohol
c. Obat OTC
d. Resep obat
9. Pertumbuhan janin
10. Persiapan menyusui
11. Support system
12. Persiapan kelahiran bayi
a. Rasa takut dan cemas
b. Keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. Pemilihan masalah
d. Anatomi dan fisiologi kelahiran bayi
e. Manajemen nyeri
f. Intervensi obstetri
13. persiapan menjadi orang tua
a. Perubahan gaya hidup
b. Perubahan peran
c. Konflik peran
d. Keseimbangan tuntutan keluarga
e. Tugas perkembangan maternal
14. Persiapan untuk bayi baru lahir
15. Rencana keluarga
(Reeder, 1992)
H. Komplikasi
kehamilan trimester tiga (28-40 minggu)
1. Persalinan prematuritas
Persalinan prematuritas (premature) dimaksudkan dengan persalinan
yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir
kurang dari 2,5 kg. persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena
berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat
vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :
a. Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. Kehamilan disertai komplikasi (pre eklamsia, eklamsia)
c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal
atau penyakit jantung, dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang
darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu
pendek
I. Pengkajian
biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga
1. Trimester pertama
a. Penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
b. Deteksi IUD
c. Diagnosis kehamilan ektopik
d. Diagnosis multiple gestation
e. Pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester kedua dan ketiga
a. Pengkajian plasenta
b. Pengkajian struktur tubuh fetus
c. Pengkajian pertumbuhan fetus
d. Visualization of fetus, plasenta dan amniotic
cavity selama amniosintesis
e. Pengkajian posisi dan presentasi fetus
f. Diagnosa kelangsungan hidup fetus
g. Biophysical profile score
(Dickason, 1997)
BAB III
KASUS V DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Ny. W
Umur : 34 tahun
2. Keluhan utama
Ny. W merasa tidak nyaman dengan
bertambahnya usia kehamilan
Ny. W merasa malas melakukan pekerjaan rumah
Ny. W menyatakan pegal di daerah punggung
belakang, kaki bila berdiri atau berjalan terlalu lama
Ny. W mengatakan dalam sehari berkemih 10
kali, tiap BAK sekitar 100 cc tetapi terasa seperti akan BAK banyak, hal
ini membuat terbangun malam hingga tidur terganggu
Ny. W dalam sehari minum sekitar 6 gelas air
putih, tetapi kadang klien mengurangi minumnya supaya tidak berkemih
sering
3. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
- Menarche : 15 tahun
- Siklus : 28 hari
- Durasi : 1 minggu
b. Riwayat kehamilan sekarang
- Kehamilan ke :I
- HPHT :
15 Desember 2004
- HPL :
22 September 2005
4. Pemeriksaan umum
a. Tinggi badan : 146 cm
b. Berat badan : 55 kg
c. TTV
: TD
120/70 mmHg, N 84x/mnt, RR 24 x/mnt, dan T 36,9°C
5. Pemeriksaan khusus (obstetric)
a. Leopold I : Tinggi fundus uteri 4 jari di bawah
prosesus xipoideus
b. Leopold II : Teraba memanjang keras seperti papan
pada perut jari (puki)
c. Leopold III : Presentasi kepala
d. Leopold IV : Konvergen.
B. Analisa Data
No Data Masalah keperawatan
1. DS: Ketidaknyamanan
Klien merasa tidak nyaman dengan
bertambahnya usia kehamilan
Klien menyatakan pegal di daerah
punggung belakang, kaki bila
berdiri atau berjalan terlalu lama
DO:
TD: 120/70 mmHg
N: 84 x/mnt
RR: 24 x/mnt
T: 36,9°C
3. Kurang pengetahuan
DS:
Klien mengatakan bahwa dia
tinggal sendiri dengan suami
sehingga tidak ada tempat untuk
bertanya
DO:
Klien bertanya bagaimana nanti
dengan persalinannya karena ini
pengalaman pertama
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik
2. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus dan
peningkatan tekanan abdomen
3. Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan berhubungan
dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang
normal
2. 3Agustus2005 Memberikan
S:
informasi tentang Klien mengerti
perubahan perkemihan mengapa kini ia
Menganjurkan klien sering berkemih
untuk Klien akan berusaha
mempertahankan mempertahankan
minumnya 6 gelas minumnya 6 gelas
sehari sehari, dengan
Memperhatikan
keluhan-keluhan membatasi minum
nokturia sekitar 1-2 jam
sebelum tidur agar
tidak sering bangun
malam
O:
Klien tampak
mengangguk-angguk
tanda mengerti
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
A:
Ketidaknyamanan
karena sering
berkemih dapat
teratasi
Klien tidak bangun
pada malam hari
P:
Ulangi pengukuran
TTV setiap 24 jam
Tinjau ulang
perubahan fisiologis
yang mempengaruhi
frekuensi berkemih
anjurkan untuk
mempraktikkan
latihan kegel
(pengencangan
perineum) sepanjang
hari
Kaji terhadap tanda-
tanda dan gejala ISK
3. 3Agustus2005 Memberikan
informasi tentang S:
perubahan fisik Klien menyatakan
Memberikan akan segera ke RS
informasi tentang bila mulai terasa
tanda-tanda awitan mulas, keluar lendir,
persalinan atau air ketuban, juga
Mengidentifikasi bila keluar darah
tanda bahaya O:
kehamilan Klien menganguk-
angguk tanda
mengerti dan puas
dengan penjelasan
yang di berikan
Klien meminta
informasi tentang
persalinannya
A:
Kurangnya
pengetahuan,
sebagian telah dapat
diatasi dibuktikan
dengan klien akan
segera kerumah sakit
bila ada tanda awitan
persalinan
P:
Ulangi intervensi
yang telah dilakukan
Diskusikan tahap-
tahap persalinan
Berikan informasi
bagaimana cara
mengejan yang baik
Lanjutkan program
penyuluhan tentang
perawatan bayi
DAFTAR PUSTAKA