OLEH :
NIM. 20.300.0116
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
NIM. 20.300.0116
Banjar,
Mengetahui,
Preseptor Akademik
tidak hanya bebas dari penyakit. Pergeseran fokus dari sehat ke sakit
sangat berarti karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relaitif, yang
mempunyai beberapa tingkat, maka akan lebih mudah bila sehat dan sakit
ditentukan sesuai dengan titik tertentu pada skala sehat sakit. Konsep sehat
sebagai kondisi yang normal dan alami, yang bersifat dinamis yang
keseimbangan yang sempurna, baik fisik mental dan sosial, tidak hanya
tidak normal atau sehat, secara sederhana dapat disebut penyakit yang
melebihi batas normal (tekanan sistole di atas 140 mmHg, dan diastole di
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 persen penghuni
bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6 persen pria dan 26,1
persen wanita. Angka ini kemungkinan akan terus meningkat menjadi 29,2
persen di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di
dan preventif merupakan fokus dari asuhan keluarga itu sendiri tanpa
keluarga.
keluarga
keluarga
direncanakan.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilaksanakan.
dan keluarga.
TINJAUAN TEORITIS
sebagai tim kesehatan selalu bergantung pada profesi kesehatan lain. Sejalan
kesehatan yang bermutu sejak tahun 1983, PPNI dalam lokakarya nasional
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
Primipara / Multipara.
Menderita Hipertensi.
Lahir premature.
BB suka naik.
Asi kurang.
Salah satu orang tua meninggal, cerai atau lari dari tanggung
jawab.
keluarga adalah:
1. Tujuan Umum:
keluarganya.
2. Tujuan Khusus:
keluarga.
dasar keluarga.
mutu hidupnya.
masalah
masalah kesehatan.
prasarana).
terpisah
dalam keluarga
berinteraksi
kesehatan
kesehatan tersebut
mandiri I
mandiri II
mandiri III
perawatan di rumah.
2. Dokumentasi
5. Advokasi
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi
yang artinya tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension
(ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala
kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks
dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik sama dengan atau lebih dari
140mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau lebih dari 90mmHg
(WHO, 1999). Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Mansjoer Arief, 1999).
2.3.2 Etiologi
Contoh:
(1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi
(2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi
c) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari
indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya
mereka.
Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.
3. Penentuan prioritas masalah
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga
menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan
pedoman sebagai berikut
No Kriteria Skala Bobot Skoring Rasional
1 Sifat Masalah 1
- Aktual 3
- Resiko 2
- Potensial/ weliness 1
2 Kemungkinan 2
Masalah dapat diubah
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah 1
untuk dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah 1
- Segera 2
- Tidak perlu segera 1
- Tidak dirasakan 0
Total
Skoring :
1. Tentukan skor untuk tiap criteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
skor
× bobot=¿
angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama
dengan seluruh bobot
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Puskesmas
1. Nama : Ny. S
2. Status : Isteri
3. Jenis kelamin :P
4. Umur : 60 tahun
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Agama : Islam
8. Keadaan kesehatan : Sakit
9. Imunisasi : Ya
10. KB : Tidak
11. Bahasa Indonesia : Ya
Genogram :
= laki-laki
= perempuan
= meninggal
= garis keturunan
= tinggal serumah
d. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn. J merupakan rumah sendiri tipe permanen yang terdiri dari
1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi. Dapur terletak di dalam
ruangan tanpa sekat dengan ruang tamu. lantai dari keramik, tembok
permanen, ventilasi >10%.
Denah rumah 10M
R. Sholat R. Tamu
7M
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Tetangga Tn. J mayoritas berlatar belakang pendidikan SMP sampai
dengan SMA dan mayoritas dalam lingkup tetangga adalah saudara
dan pekerjaan yang dijalani adalah sebagai petani, buruh dan
wiraswasta . Jika ada tetangga yang sakit maka tetangga yang lainnya
datang menjenguk, hal ini membuktikan bahwa rasa solidaritas antar
warga masih baik.
3. Mobilitas geografis keluarga
Kurang lebih selama 30 tahun Ny. S menetap tinggal di desa kedung
cowek RT 05.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. J dan Ny. S aktif dalam bersosialisasi dengan keluarga di
sekitarnya, ketika Tn. J dan Ny. S Kurang enak badan Tn. J selalu
merawat atau mengantar Ny. S ke pelayanan kesehatan. Keluarga Tn.
J sering mengikuti kegiatan posyandu yang diadakan setiap minggu di
Balai RW.
5. Sistem pendukung keluarga
Bila Ny. S sakit, mereka berobat ke puskesmas atau pustu dengan
kartu BPJS yang mereka miliki.
6. Struktur peran
Ny. S berperan sebagai kepala keluarga di rumahnya karena suami
nya telah meninggal dan anak-anaknya telah meninggalkan rumah.
7. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Tn. J dan Ny. S bila ada masalah dilakukan
secara terbuka. Kebiasaanya langsung segera diseleseikan dan
dimusyawarahkan masalah tersebut. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa jawa.
8. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga pengambil keputusan dilakukan Tn. J
9. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. J dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mengandalkan
uang pensiunan yang diterima setiap bulannya.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn. J sudah mampu mencukupi kebutuhan sandang, pangan,
papan. Mampu mencukupi kebutuhan psikologi, termasuk dalam hal,
pendidikan untuk ketiga putrinya dan dukungan keluarga yang baik.
Dalam hal pengembangan, Tn. J menyisihkan uang yang diberikan
anaknya yang bekerja untuk ditabung dan mencukupi kebutuhan
rumah. Hubungan dengan tetangga juga baik selalu berkomunikasi.
2. Fungsi pendidikan
Tn. J adalah kepala keluarga tamatan SMA yang juga sebagai pencari
nafkah :
3. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam lingkup sosial sudah baik meskipun hanya tinggal
berdua dirumah, tetapi setiap pagi dan sore Tn. J dan Ny. S selalu
menyempatkan berbincang-bincang dengan tetangga di sekitar
rumahnya, karena anaknya yang lain sudah bekerja di luar kota.
4. Fungsi pemenuhan (perawatan / pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. J mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi
dalam keluarga
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan secara tepat
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat.
Keluarga belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah yang sakit
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
secara optimal
5. Fungsi religious
Tn. J dan Ny. S beragama Islam dan menjalankan ibadah sholat 5
waktu.
6. Fungsi reproduksi
Jumlah anak dari Tn. J dan Ny. S adalah 3 dan semuanya perempuan.
Jarak anak ke 1 dan ke 2 adalah 2 tahun, dan antara anak ke 2 dan ke 3
jaraknya adalah 3 tahun. Ketiga anak nya tidak mengalami penyakit
atau gangguan kelamin
7. Fungsi afeksi
Tn. J dan Ny. S mengatakan hubungan antar anggota keluarga baik,
jika ada permasalahan diselesaikan dengan cara musyawarah
h. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. J dan Ny. S berharap mendapat informasi kesehatan lebih
lanjut dan berharap memiliki status kesehatan yang baik bagi keluarganya.
Obyektif :
Obyektif :
Q : berat di kepala
S : 3 (1-10)
T : terus menerus
TD: 140/90
Perilaku Tujuan Umum: Tujuan Khusus : 1. Verbal Keluarga mampu 1. Kaji tingkat
kesehatan Setelah mengambil keputusan pengetahuan
cenderung dilakukan i. Keluarga tentang penyakit hipertensi. keluarga tentang
beresiko kunjungan mampu Dengan menyebutkan hipertensi
berhubungan rumah mengambil kembali tentang : R/ untuk mengetahui
dengan Belum sebanyak 2 kali keputusan seberapa banyak
mampu kunjungan ii. Keluarga 1. Pengertian pengetahuan keluarga
mengambil diharapkan mampu 2. Penyebab tentang penyakit dan
keputusan keluarga merawat 3. Tanda dan gejala masalah- masalah
kesehatan mampu anggota 4. Komplikasi tersebut.
mengambil keluarga yang 5. Penatalaksanaan
keputusan. sakit 6. Pencegahan 2. Jelaskan pada
iii. Keluarga keluarga tentang
mampu pengertian
memodifikasi hipertensi .
lingkungan R/ memberikan
yang sehat edukasi dan
iv. Keluarga menambah informasi
mampu pada keluarga tentang
memahami penyakit dan masalah-
memanfaatkan
fasilitas masalah tersebut.
kesehatan
3. Jelaskan pada
keluarga tentang
penyebab terjadinya
hipertensi
R/ memberikan
edukasi dan
menambah informasi
pada keluarga tentang
tentang penyakit dan
masalah- masalah
tersebut.
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
tanda dan gejala
hipertensi.
R/ memberikan
edukasikan menambah
informasi pada
keluarga tentang
penyakit dan masalah-
masalah tersebut.
5. Jelaskan pada
keluarga tentang
komplikasi yang
dapat timbul,
pelaksanaan untuk
hipertensi
R/ memberikan
edukasi dan
menambah informasi
pada keluarga tentang
penyakit dan masalh-
masalah tersebut.
05 Feb 2022 Perilaku kesehatan 1. Memperkenalkan diri membina hubungan saling percaya dengan keluarga
cenderung beresiko 2. Mengkaji pengetahuan keluarga dengan menanyakan apa itu hipertensi dan
15.30 WIB berhubungan dengan apa saja yang keluarga tahu tentang hipertensi
keluarga Belum mampu 3. Memberikan leaflet dan berdiskusi dengan keluarga tentang pengertin
melaksanakan tindakan hipertensi, penyebab terjadinya hipertensi, dan tanda gejala hipertensi.
kesehatan 4. Menyuruh keluarga untuk melakukan pemeriksaan tentang hipertensi ke
pelayanan kesehatan.
5. Memberikan saran kepada keluarga untuk kontrol tentang hipertensi nya
setiap bulan ke pelayanan kesehatan.
05 Feb 2022 Ketidakefektifan 1. Menanyakan kembali pada keluarga tentang hipertensi. (sebagai indikator
pemeliharaan kesehatan evaluasi apakah keluarga sudah benar-benar mengenal masalah)
15.30 WIB berhubungan dengan 2. Menjelaskan pada keluarga tentang komplikasi yang dapat timbul,
keluarga Belum mampu pencegahan serta pengobatan untuk hipertensi.
melaksanakan tindakan 3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyuluhan-penyuluhan yang telah
kesehatan didapatkan
4. Menganjurkan pada keluarga untuk berobat ke pelayanan kesehatan
05 Feb 2022 Nyeri akut berhubungan 1. Mendekati keluarga dan menanyakan menu makanan yang biasa dikonsumsi
dengan keluarga Belum 2. Memberikan leaflat yang berisi tentang jenis-jenis makanan yang dapat
mampu melaksanakan berpotensi menimbulkan hipertensi.
tindakan kesehatan 3. Mengajak pasien untuk mengubah kebiasaan makan yang asin-asin jangan
terlalu sering.
4. Memberikan nasihat pada Tn. J dan Ny. S untuk mengkompres dingin
bagian leher dan pundak dan mengajarkan teknik relaksasi untuk
menurunkan nyeri kepala.
5. Selalu mengontrol TTV pada Ny.S
D. EVALUASI
P : intervensi dihentikan
O:
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dari hasil tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, penulis dapat menarik
1. Tahap Pengkajian
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Pelaksanaan
4. Tahap Evaluasi
penulis.
4.2 SARAN
Dari hasil pengamatan penulis masih ada masalah yang belum teratasi,
1. Kepada keluarga
keluarga.
pelayanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC,
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3 rd edition.
Oxford: Oxford University Press
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga.Buntara Media:malang
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,