Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

KELOMPOK 5
1. Umi Suswati (112019030661)
2. Rudyah Anggis Saputri (112019030693)
3. Uminailil Faroh (112019030694)
4. Ananda Rima Mega Kirana(112019030695)
5. Nurul Azizah (112019030697)
6. Millenia Nurfitriana Shinta Dwija M. (112019030701)
 Ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan
kesehatan fisik dan mental, dan efisien. (Prof.
Winslow, Universitas Yale)
 Ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
(Ikatan Dokter Amerika,1948)
 Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak
menular.
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Perbaikan lingkungan pemukiman
 Pemberantasan Vektor
 Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
 Pembinaan gizi masyarakat
 Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
 Pengawasan Obat dan Minuman
 Pembinaan Peran Serta Masyarakat 
Kesehatan gizi yang mengacu pada cabang
populasi terfokus kesehatan masyarakat yang
memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan
program pangan dan gizi, dan memberikan peran
kepemimpinan dalam menerapkan publik
kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang
mengarah pada promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pengembangan
kebijakan dan perubahan lingkungan.
 Edukasi Gizi.
 Konseling Asi Ekslusif (melalui Pos pembinaan
Terpadu Penyakit tidak menular, melalui Pos
pembinaan Terpadu Penyakit tidak menular).
Dasar Penyelenggaran Kab/ Kota Sehat :
UU Nomor : 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah

UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri

Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor :


1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota sehat
Dasar hukum pembentukan Tim Pembina Teknis
Kab./Kota Sehat :
KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang

Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan


Program Kabupaten/Kota Sehat
KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang

Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan


Program Kabupaten/Kota Sehat.

Indikator Program Kabupaten/Kota Sehat sesuai Peraturan


Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan
Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor :
1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota sehat.
Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan
potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi
forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan masing-masing desa.

Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang


bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan
mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja
masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan
wilayah.

Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan


aspirasinya dan berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan
pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga
dapat mewujutkan wilalah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni
oleh warganya.
 Pendekatan tergantung permasalahan yang dihadapi
 Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat,
sedangkan pemerintah sebagai fasilitator
 Mengutamakan pendekatan proses daripada target, tidak
mempunyai batas waktu, berkembang sesuai sasaran yang
diinginkan masyarakat yang dicapai secara bertahap.
 Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat
(Toma, LSM setempat) bersama Pemkab
 Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.
 Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan
 Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan
daerah, kegiatan inovatif dari berbagai sektor yang dilakukan
melalui partisipasi masyarakat dan kerjasama
 Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik,
ekonomi, dan budaya setempat.
Definisi Puskesmas :
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).

Visi :
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat.
Misi :
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dam

masyarakat di wilayah kerjanya.


Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.


Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga

dan masyarakat beserta lingkungannya.


PHN

Pengertian
Perawatan kesehatan masyarakat / public healty nurse
(PHN) adalah perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan
terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya masyarakat.
Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan P tujuan yang
diharapkan adalah meningkatnya kemandirian
individu, keluarga, kelompok/masyarakat (rawan
kesehatan) untuk mengatasi masalah
kesehatan/keperawatannya sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai