Anda di halaman 1dari 9

KOTA SEHATBERAWAL DARI LINGKUNGAN

YANG SEHAT

Pengertiankota/kabupatensehatsendiriadalahsuatukondisikotaataukabupaten yang bersih,
nyaman, aman, dansehatuntukdihunipenduduk.
Terselenggaranyapenerapanbeberapatatanandankegiatan yang terintegrasi yang
disepakatiolehmasyarakatdanpemerintahdaerahnya,
Tatanandisiniadalahsasaran yang
akandicapaiolehkotaataukabupatentersebutsesuaidenganpotensidanpermasalahanpadamasing-
masingkecamatandikabupatenataukotatersebut
(PeraturanBersamaMenteriDalamNegeridanMenteriKesehatannomor 34 tahun 2005 dannomor
1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentangPenyelenggaraanKabupaten/Kota Sehat)

Bahwa konsepnya tidak hanya kondisi pelayanan kesehatan dankondisi masyarakatnya yang
selalu sehat saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu kepada faktor pendukung kesehatan seperti
lingkungan.

WHO memperkirakan, lebih 3 juta penduduk di dunia hidup diperkotaan. Di tahun 2007, laju
pertambahan populasi penduduk perkotaan melampaui 50% dan proporsi ini akan terus
bertambah di tahun-tahun mendatang. Diproyeksikan pada tahun 2030, enam dari sepuluh
orang akan menjadi penghuni daerah perkotaan dan akan meningkat menjadi tujuh dari sepuluh
orang di tahun 2050.
Di Indonesia, pada tahun 2009, lebih dari 43% penduduk tinggal di wilayah perkotaan, dan
menurut prediksi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 60%. Akibatnya pemerintah kota
akan menghadapi tantangan besar seperti penyediaan air minum, sanitasi, kepadatan lalu lintas,
pencemaran udara, perumahan yang tidak sehat, kriminalitas dan penggunaan minuman keras
dan obat-obat terlarang.

Presentasi berjudul: "PUSKESMAS VISI Tercapainya


Kecamatan sehat menuju"— Transcript presentasi:
1  PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat 2010Masyarakat yang hidup dlm lingk dan perilaku sehat,memiliki
kemampuan untuk menjangkau yankesyang bermutu secara adil dan merataserta memiliki
derajat kesehatanyang setinggi- tingginya

2  INDIKATOR KECAMATAN SEHAT


Indikator pencapaian• Lingkungan sehat• Perilaku sehat• Cakupan pelayanan kesehatan yg
bermutu• Derajad kesehatan penduduk kecamatan

3  Misi Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya


Mendorong kemandirian hidup sehat bagikeluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya•
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataandan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yangdiselenggarakannya• Memelihara dan meningkatkan kesehatanperorangan, keluarga dan
masyarakat beserta

4  Tujuan MENDUKUNG TERCAPAINYA TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


NASIONAL
YAKNI MENINGKATKAN KESADARAN,KEMAUAN DAN KEMAMPUAN HIDUPSEHAT BAGI
SETIAP ORANG YANGBERTEMPAT TINGGAL DI WILAYAHKERJA PUSKESMAS

5  (PUBLIC GOODS) yankes perorangan


FUNGSIPUSKESMASPUSAT pusatYankes str
IPEMBANGUNANBERWAWASANKESEHATANPUSATPEMBERDAYAANKELG &
MASYYANKESMAS(PUBLIC GOODS) yankes perorangan(private goods)

6  FUNGSI (1)PUSAT PEMBANGUNANBERWAWASAN KESEHATAN1. Berupaya


menggerakkan lintas sektor dan duniausaha di wilayah kerjanya agarmenyelenggarakan
pembangunan yg berwawasankesehatan2. Aktif memantau dan melaporkan dampakkesehatan
dari penyelenggaraan setiap programpembangunan di wilayah kerjanya3. Mengutamakan
pemeliharaan kesehatan danpencegahan penyakit tanpa mengabaikanpenyembuhan dan
pemulihan

7  PUSAT PEMBERDAYAAN KELUARGA &MASYARAKAT


FUNGSI (2)PUSAT PEMBERDAYAAN KELUARGA &MASYARAKAT1. Berupaya agar
perorangan terutama pemukamasyarakat, keluarga & masyarakat :– Memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuanmelayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat– Berperan
aktif dalam memperjuangkankepentingan kesehatan termasuk pembiayaan– Ikut menetapkan,
menyelenggarakan danmemantau pelaksanaan program kesehatan

8  PUSAT PELAYANAN KESEHATAN


FUNGSI (3)PUSAT PELAYANAN KESEHATANSTRATA PERTAMA1. Menyelenggarakan
pelayanan kesehatantingkat pertama secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungana.
Pelayanan kesehatan peroranganb. Pelayanan kesehatan masyarakat

9  kedudukan Sistem Kesehatan Nasional


--> sebagai sarana pelayanan kesehatan(perorangan dan masyarakat) strata pertama• Sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota--> unit pelaksana teknis dinas yangbertanggungjawab
menyelenggarakan sebagiantugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota• Sistem
Pemerintah Daerah--> unit pelaksana teknis dinas kesehatankab/kota yang merupakan unit
struktural pemdaKab/kota

10  Lanjutan kedudukan...... Antar sarana yankes strata pertama


- sebagai mitra yankes swasta stratapertama• Sebagai pembina yankes bersumberdaya
masyarakat

11  Struktur organisasi – Kepala Puskesmas – Unit Tata Usaha


– Unit Pelaksana Teknis Fungsional• Upaya Kesehatan Masyarakat• Upaya Kesehatan
perorangan– Jaringan Pelayanan• Puskesmas pembantu• Puskesmas Keliling• Bidan di
Desa/Komunitas

12  Dipimpin oleh kepala puskesmas, seorang 


sarjana di bidang kesehatan yang kurikulumpendidikannya mencakup
kesehatanmasyarakat.Eselon Kepala Puskesmas : Es IV a ( IIIb?)• Struktur: tergantung jenis
kegiatan danbeban kerja• Memp staf tehnis utk := upaya kes perorangan= upaya kes masyaraka

13  TATAKERJA1. Dengan kantor kec: berkoordinasi2. Bertanggung jawab kpd Dinkes


kab/kota3. Bermitra dengan sarana yankes tk pertamalainnya4. Menjalin kerjasama yg erat dg
fasilitasrujukan5. Dengan Lintas sektor: berkoordinasi6. Dengan masyarakat: bermitra dg
BPP( BPP: Organisasi yg menghimpun tokohmasy yg peduli kes masyarakat

14  UPAYA PUSKESMAS A. Upaya kesehatan wajib puskesmas


1. Upaya promosi kesehatan2. Upaya kesehatan lingkungan3. Upaya perbaikan gizi4. Upaya
pencegahan & pemberantasan penyakit menular5. Upaya kesehatan ibu, anak & KB6. Upaya
pengobatan dasarB. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas

15  UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN PUSKESMAS:


1. Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersamaDinkes kab/kota dengan
mempertimbangkanmasukan BPP2. Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagaipenugasan dari
Dinkes kab/kota3.Dilaksanakan bila upaya kes wajib telah terlaksana secara optimal (target
cakupan & mutu terpenuhi

16  AZAS PENYELENGGARAANPUSKESMAS1. Azas pertanggungjawaban wilayah2. Azas


pemberdayaan masyarakat3. Azas keterpaduan- Lintas program- Lintas sektoral4. Azas rujukan-
Rujukan medis- Rujukan kesehatan masyarakat

17  Azas pertanggungjawaban
wilayah1. Pusk bertanggungjawab meningkatkanderajat kesehatan masy yang bertempattinggal
di wilayah kerjanya2. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luarGedung3. Ditunjang dengan
puskesmas pembantu,Bidan di desa, puskesmas keliling
18  AZAS PEMBERDAYAANMASYARAKAT1. Puskesmas harus memberdayakanperorangan,
keluarga dan masyarakat agarberperan aktif dlm menyelenggarakansetiap upaya Puskesmas2.
Potensi masyarakat perlu dihimpun

19  AZAS KETERPADUAN1. Setiap upaya diselenggarakan secaraTerpadu Keterpaduan lintas


programLOKAKARYA MINI BULANAN Keterpaduan lintas sektoralLOKAKARYA MINI
TRIBULANAN

20  AZAS RUJUKAN1. Rujukan medis/upaya kes perorangana. rujukan kasusb. bahan


pemeriksaanc. ilmu pengetahuan2. Rujukan upaya kesehatan masyarakata. rujukan sarana dan
logistikb. rujukan tenagac. rujukan operasional

21  Sumber pembiayaan Puskesmas


1. Pemerintah ( anggaran pembangunan dananggaran rutin)2. Pendapatan Puskesmas3.
Sumber Lain, antara lain dari :pt askes, jamsostek,jpsbk/ pkps bbm

22  SELAMAT BELAJAR

Indikator dan Dasar Hukum Pelaksanaan Program


Kabupaten/Kota Sehat
Bagi rekan praktisi Public Health mungkin sudah paham dengan program unggulan yang
sudah menjadi agenda dua tahunan Depkes, program Kabupaten/Kota Sehat. Program ini
mencoba mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai program di tingkat Kabupaten 
dan Kota (dengan peran aktif masyarakat) sehingga dapat sinkron dan menjelma menjadi
daya ungkit besar terhadap kriteria sehat pada segala sektor dan bidang. Berikut ini informasi
terkait program tersebut serta link download indikator kabupaten dan kota sehat seseuai 
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat

Dasar Penyelenggaran Kab / Kota Sehat


1. UU Nomor : 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan
Daerah
2. UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat
Dasar hukum pembentukan Tim Pembina Teknis
Kab./Kota Sehat adalah :

1. KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja


Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
2. KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
Pengertian : Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi
masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh
sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.
Tatanan : adalah sasaran Kabupaten Sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan
pada masing-masing kecamatan di Kabupaten.
Kawasan sehat : dalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi
pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan
pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor
terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui
pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan wilayah.
Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan
berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang
mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilalah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.
Forum Komunikasi Desa Sehat adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan kabupaten
untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensimplikasikan
prioritas, perencanaan antara desa satu dengan desa lainnya diwilayah kecamatan yang
dilakukan oleh masing-masing Pokja Desa Sehat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni warganya.
Kelompok Kerja adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan perkotaan / di pedesaan atau
yang bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial dan budaya dan kesehatan untuk menyalurkan
aspirasinya dan berpartisipasim kegiatan yang disepakati mereka sehingga dapat mewujutkan
wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja.
Tujuan : Tujuan Program Kabupaten Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi
Kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja
bagi warganya dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain,
sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat.
Sasaran :
1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan
masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.
2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat,
pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan
kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan sinergi
pembangunan yang baik.
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku
dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan
memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten tersebut secara mandiri.
4. Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan produktifitas
dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan
penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Model Kabupaten Sehat.
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum : penanggung jawab teknis Dinas
PU.
2. Kawasan sarana lalu lintas yang tertib dan Pelayanan Transportasi : penanggung jawab
Dinas Perhubungan
3. Kawasan Pertambangan sehat : penanggung jawab Pertambangan.
4. Kawasan Hutan sehat : penanggung jawab Dinas Kehutanan.
5. Kawasan Industri dan Perkantoran sehat : penanggung jawab Dinas Koperindag.
6. Kawasan Pariwisata sehat : penanggung jawab Kantor Pariwisata.
7. Ketahanan Pangan dan Gizi : Penanggung Jawab Dinas Pertanian
8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri : penanggung jawab Dinas Kesehatan.
9. Kehidupan sosial Yang sehat : penanggung jawab Dinas Pemberdayaan Masyarakat.
Penghargaan “SWASTI SABA” diklasifikasikan atas 3 katagori :

1. Penghargaan PADAPA (Pemantapan) dari MENKES


2. Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) dari MENKES
3. Penghargaan WISTARA (Pengembangan) dari PRESIDEN
4. Penghargaan “WISTARA” diberikan pada taraf pengembangan :
Ciri-Ciri Kota Sehat
1. Pendekatan tergantung permasalahan yang dihadapi
2. Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat, sedangkan pemerintah
sebagai fasilitator
3. Mengutamakan pendekatan proses daripada target, tidak mempunyai batas waktu,
berkembang sesuai sasaran yang diinginkan masyarakat yang dicapai secara bertahap.
4. Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat (Toma, LSM
setempat) bersama Pemkab
5. Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.
6. Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan
7. Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan daerah, kegiatan
inovatif dari berbagai sektor yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat dan
kerjasama
8. Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik, ekonomi, dan budaya
setempat
Kebijakan
1. Penyelenggaraan Kab./Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua
program yang menjadi permasalahan di daerah, secara bertahap, dimulai kegiatan
prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau
bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu.
2. Pelaksanaan Kab./Kota sehat dilaksanakan dengann menempatkan masyarakat sebagai
pelaku pembangunan dengan melelui pembentukan Forum yang disepakati masy. Dengan
dukungan pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitasi dari sektor terkait melalui
program yang telah direncakan
3. Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai entry point“ yang dimulai
dengann kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat”, kemudian berkembang dalam
suatu kawasan atau aspek yang lebih luas, menuju kabupaten/kota sehat 2010.
4. Penyelenggaraan Kab./kota sehat lebih mengutama kan proses dari pada target, berjalan
terus-menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan dan
dicapai dalam waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan semua stakeholder
yang mendukung.
5. Kesepakatan tentang pilihan tatanan kabupaten/kota sehat dengan kegiatan yang menjadi
pilihan serta jenis dan besaran indikatornya ditetapkan oleh forum bersama-sama dengan
pemerintah daerah.
6. Program-program yang belum menjadi pilihan masy. diselenggarakan secara rutin oleh
masing-masing sektor dan secara bertahap program-program tsb disosialisasikan secara
intensif kepada masy. dan sektor terkait melalui pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan oleh forum kabupaten/kota sehat.
7. Pelaksanaan kegiatan kabupaten/kota sehat sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan oleh
daerah yang bersangkutan dan masyarakat dengan menggunakan mekanisme pendekatan
konsep pemberdayaan ma-syarakat dari, oleh dan untuk masyarakat.
8. Evaluasi kegiatan kabupaten/kota sehat dilakukan oleh forum dan pokja kota sehat
bersama-sama pemerintah daerah, LSM, perguruan tinggi, media massa selaku pelaku
pembangunan.
Strategi
1. Melibatkan semua potensi yang ada di masy. dalam forum & pokja, sebagai penggerak
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
2. Forum didampingi oleh sektor tehnis sesuai dengan potensi kawasan sehat melakukan
advokasi kpd penentu kebijakan
3. Mengembangkan kegiatan kab./kota sehat yang sesuai dengann visi dan misi potensi
daerah dengann berbagai simbol/moto, semboyan yang dipahami & memberikan rasa
kebanggaan bagi warganya.
4. Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat sesuai dengan kondisi setempat baik
berupa media cetak, elektronik termasuk melalui internet, media tradisional.
5. Meningkatkan potensi ekonomi daerah/wilayah dengan kegiatan yang menjadi
kesepakatan masyarakat.
6.
7. Menjalin kerjasama antara forum kab./kota yang melaksanakan program kabupaten/kota
sehat.
Tatanan Kab./Kota sehat

1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum


2. Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi
3. Kawasan Industri & Perkantoran yang Sehat
4. Kawasan Kawasan Pariwisata Sehat
5. Kawasan Pertambangan Sehat
6. Kawasan Hutan Sehat
7. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
8. Ketahanan Pangan dan Gizi
9.
10. Kehidupan Sosial yang Sehat.
Komponen yang harus ada pada program Kota / Kab. Sehat antra lain :

1. Tim Pembina Tehnis Kabupaten (Tingkat Kabupaten).


2. Forum Kabupaten/Kota Sehat (Tingkat Kabupaten)
3. Forum Komunikasi Desa/Kelurahan Sehat (Tk. Kecamatan)
4. Kelompok Kerja (Tk. Desa/Kelurahan)
Peran PKK pada program Kota /Kab.Sehat adalah pemberdayaan masyarakat pada tatanan
yang dipilih oleh Forum antra lain :

1. Kawasan Permukinan Sarana dan Prasarana Sehat


2. Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
3. Ketahanan Pangan dan Gizi
4. Kehidupan Sosial yang Sehat
5. Kawasan Pariwisata Sehat
6. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
Klasifikasi dan Kriteria Penghargaan Kab/Kota Sehat
1. Klasifikasi Kab/Kota Sehat : Pemantapan, Pembinaan, dan Pengembangan
2. Klasifikasi ditentukan berdasarkan jumlah tatanan yang dipilih
3. Kriteria tatanan
4. Kegiatan dalam tatanan
5. Berfungsinya Forum Kabupaten Sehat, FKDS, dan Pokja tingkat Desa
6. Berfungsinya Tim Teknis Kabupaten
Sedangkan jenis penghargaan diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Penghargaan PADAPA (Pemantapan) Minmal 2 tatanan


2. Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) 3 – 4 tatanan
3. Penghargaan WISTARA (Pengembangan) > 5 tatanan
Verifikasi Program Kabupaten Kota Sehat
Dalam rangka pemberian penghargaan terhadap program kabupaten/Kota Sehat dilakukan
pemberian penghargaan setiap 2 tahun sekali. Dasar pelaksanaan penghargaan ini antra lain
tercantum pada BAB V pasal 11 dijelaskan bahwa penghargaan Kab/ Kota Sehat Tingkat
Nasional dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Dalam selang waktu tersebut dilaksanakan
seleksi thd kab/ kota oleh tim Seleksi Kab/ Kota Sehat tingkat Propinsi. Selanjutnya
pengiriman hasil seleksi Kab/Kota Sehat oleh Tim Penilai Tingkat Propinsi ke Pusat (dengan
melampirkan formulir penilaian dan dokumen pendukung) sesuai pedoman verifikasi.
( Pebruari-Maret 2009)

1. Tim Penilai Kab/Kota Sehat Tkt Pusat menseleksi administrasi (April-Mei 2009)
2. Tim Penilai tkt Pusat ke daerah utk mengklarifikasi / verifikasi (Juni-Agustus 2009)
3. Penetapan calon penerima penghargaan oleh tim pusat (September 2009)
4. Pengiriman calon pemenang kab/ kota sehat ke Mendagri utk mendapat rekomendasi/
persetujuan (September 2009)
5. Pengesahan Penenang Kab/ Kota sehat oleh Menkes (Oktober 2009)
6. Pemberian penghargaan SWASTI SABA (Nopember 2009)
Sedangkan variabel yang diverifikasi

1. Cakupan Pelaksanaan (Tatanan, Kecamatan, Desa/Kel)


2. Prestasi Daerah (penghargaan-penghargaan yang sudah diperoleh)
3. Aktifitas TIM PEMBINA
4. Aktifitas FORUM
5. Aktifitas FORKOM DESA/ KEL
6. Aktifitas POKJA DESA
7. HASIL KEGIATAN
Indikator Program Kabuppaten/Kota Sehat sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri
dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, Dapat Anda DOWNLOAD disini
Incoming Search Terms:
 kriteria k0ta kabupaten sehat
 indikator tatanan kawasan sehat
 program kota sehat di indonesia
 syarat kota sehat
 tatanan kota sehat
Tagged with  
dasar hukum kabuapetn/kota sehat   indikator kabupaten/kota sehat   komponen kabupaten

sehat   komponen kota sehat   permendagri kabupaten/kota sehat   permenkes kabupaten/kota

sehat

← PreviousNext →
Related Posts:
1. Download Permenkes 39 Tahun 2016, Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat
2. Syarat Laik Sehat Restoran
3. Syarat Pemukiman Sehat
4. Panduan Lokakarya Mini Puskesmas
5. Kriteria Permukiman Sehat
6. Permenkes Pasar Sehat
7. Indikator Kualitas Biologis Air Bersih
8. Fasilitator Desa Siaga
9. Sanitasi Rumah Sehat
10. Praktik Pelaksanaan STBM

One thought on “Indikator Kabupaten/Kota Sehat”


1. Mustika Aulia Adha
03/11/2017 at 9:31 pm

apakah ada pedoman terbaru kota sehat ini?


Reply

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment 
Name * 
Email * 
Website 
Post Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda mungkin juga menyukai