Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah
yang tidak lainbertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridorkebersamaan. Dalam angan setiap anggota
masyarakat, negara yang dibentuk oleh merekaini akan melaksanakan
fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitandengan
konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di
kehidupansehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai
“kebutuhan publik”. Salahsatu contoh kebutuhan publik yang mendasar
adalah kesehatan
Sehat merupakan kebutuhan yang mutlak dipenuhi oleh semua orang.
Pada hakikatnya, setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memiliki
kondisi tubuh yang sehat agar dapat beraktivitas dengan baik tanpa
mengalami kendala. Orang bijak mengatakan “kesehatan memang bukan
segalanya, namun tanpa kesehatan segalanya bukan apa-apa”. Perkataan itu
nampaknya cukup untuk menggambarkan urgensi dari kesehatan.
Pemerintah sebagai lembaga yang paling berwenang dalam menjamin
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sudah sepatutnya memiliki peranan
terbesar dalam mewujudkan Indonesia yang sehat. Tuntutan akan program-
program dan berbagai tempat pelayanan kesehatan sebenarnya telah direspon
baik oleh pemerintah. Terbukti dengan program-program Kartu Indonesia
Sehat (KIS), BPJS, dan pengobatan gratis. Ditambah lagi berbagai tempat
pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dll.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah seberapa efektif hal-hal tersebut
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal yang paling disoroti
adalah efektivitas fungsi dari Puskesmas. Seperti kita ketahui, puskesmas
merupakan unit pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
rehabilitatif, dan kuratif. Namun nyatanya, 4 fungsi dari puskesmas tersebut

1
seringkali mengalami tumpang tindih, atau hanya salah satu yang dominan
yang terdapat di puskesmas tersebut. Fasilitas dan SDM puskesmas juga
belum memadai.
Fakta dari sumber data Bank Dunia postingan Mohamad Zaki Hussein
dikatakan , “selama 2000-2012, jumlah dokter per 1000 penduduk di
Indonesia bertambah dari 0,16 menjadi 0,20. Jumlah tempat tidur rumah sakit
per 1000 penduduk juga bertambah dari 0,60 menjadi 0,90. Namun,
pertambahan tersebut tidak signifikan. Jumlah ini turun lagi menjadi 1,38
pada 2012. Secara umum, pertambahan jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan
di Indonesia belum bisa melampaui pertambahan penduduk”. Oleh
karenanya, pemerintah harus melakukan evaluasi nyata terhadap
permasalahan di puskesmas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbentuknya PUSKESMAS ?
2. Apa definisi dan Batasannya ?
3. Apa fungsi dari PUSKESMAS ?
4. Apa saja sasaran dari PUSKESMAS ?
5. Apa perencanaan dari PUSKESMAS ?
6. Apa program kerja dari PUSKESMAS ?
7. Bagaimana lingkungan kegiatan dari PUSKESMAS ?
8. Bagaimana struktur organisasi ?
9. Apa saja unit penunjang ?
10. Apa saja stratifikasi mikroplan ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Puskesmas
Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke-16 yaitu adanya upaya pemberantasan
penyakit cacar dan cholera yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Pada tahun
1968 diterapkan konsep puskesmas yang dilangsungkan dalam Rapat Kerja
Nasional di Jakarta, yang membicarakan tentang upaya mengorganisasi
sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan pada
saat itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti
Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), Balai Pengobatan (BP),
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dan sebagainya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.
Melalui rakernas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan kesehatan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas
dibedakan menjadi 4 macam yaitu : 1) puskesmas tingkat desa, 2) puskesmas
tingkat kecamatan 3) puskesmas tingkat kewedanan, 4) puskesmas tingkat
kabupaten. Pada tahun 1979 mulai dirintis pembangunan di daerah-daerah
tingkat kelurahan atau desa, untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang
berada di suatu kecamatan maka selanjutnya disebut sebagai puskesmas
induk sedangkan yang lain disebut puskesmas pembantu, dua kategori
inidikenal sampai sekarang (hhtp:/PelangiIndonesia,Sejarah perkembangan
puskesmas di Indonesia no.04, 2005, diakses tgl 7 Agustus 2013).

3
B. Definisi Puskesmas Dan Batasan Puskesmas
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat, dikatakan bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan
unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggungjawab Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas
Kesehatan/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah suatu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggunjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau
RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

4
Disamping itu dikenal pula Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling.Puskesmas Pembantu adalah unit pelayanan kesehatan
sederhana yang merupakan bagian integral dari Puskesmas keliling
yaitu unit pelayanan kesehatan keliling berupa kenderaan bermotor roda
empat atau perahu motor, dilengkapi peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas
(Depkes, 2004).
Batasan puskesmas dengan kewenangan kemandirian sebagai
berikut :
1. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai
dengan situasi dan kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
2. Kewenagan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan
yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain
dengan sepengetahuan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang
kemudian dipertanggungjawabkanuntuk pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya.
3. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi atau honorer
pemindahan tenaga dan pendaya gunaan tenaga kesehatan di
wilayah kerjanya dengan sepengetahuan dinas kesehatan
kabupaten/kota.
4. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk
peralatan medis dan non mesdis yang dibutuhkan.

C. Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi dari puskesmas menurut KMK
Nomor.128/MENKES/SK/II/2004 yaitu :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

5
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya
sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan.
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

6
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif
dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program

D. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggitingginya (Depkes, 2004).

7
E. Sasaran
1. Individu
Individu sebagai sasaran pelayanan kesehatan Individu yang
menjadi sasaran pelayanan keperawatan adalah individu yang dianggap
sebagai mahluk bio-psiko-sosial-spiritual.
2. Keluarga
Keluarga adalah kumpulan individu yang hidup bersama sebagai
satu kesatuan dengan atau tanpa ikatan darah. Sebagai unit dalam
masyarakat, keluarga mempunyai ikatan yang kuat diantara anggotanya
dan rasa ketergantungan dalam menghadapi berbagai masalah yang
timbul termasuk masalah kesehatan.
3. Masyarakat
Menurut Prof.Dr. Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut salah satu sistem adat istiadat
yang bersifat kontinu daan terkait oleh suatu brasa identitas bersama.
Sasaran dari stratifikasi puskesmas adalah :
a. Puskesmas tingkat kecamatan
b. Puskesmas tingkat ke;urahan ( puskesmas pembantu )
c. Unit-unit kesehatan lain
d. Pembinaan peran serta masyarakat

F. Perencanaan
1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
denganperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

8
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4
indikator utama yakni:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya
Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat serta wilayah kecamatan setampat (Depkes, 2004)
2. Misi Puskesmas
Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya (Depkes, 2004)
3. Upaya Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Indonesia Sehat, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan
dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari
Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama.Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2 (dua)
yakni:

9
a. Upaya Kesehatan Wajib.
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta mempunyai daya ungkit tinggiuntuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
1) Upaya Promosi kesehatan
2) Upaya Kesehatan lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak,termasuk Keluarga Berencana
4) Upaya Perbaikan gizi masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular
6) Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih
dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
yakni:
1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Kesehatan Olah Raga
3) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4) Upaya Kesehatan Kerja
5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6) Upaya Kesehatan Jiwa
7) Upaya Kesehatan Mata
8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

10
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang
dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apaila upaya kesehatan
wajib di pukesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target
cakupan erta peningkatan mutu pelayanan tercapai (Depkes,
2004).

G. Program kerja
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas
dapat berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang
lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
11. Usaha Kesehatan Kerja
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17. Kesehatan Usia Lanjut
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

11
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas
dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (
PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok
Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat
diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah
Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik
petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah
Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai
kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit
menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas
bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
Rancangan Kewenangan Wajib dan Standard Pelayanan Minimal
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b. Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah
c. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
d. Pelayanan kesehatan usia subur
e. Pelayanan kesehatan usia lanjut
f. Pelayanan imunisasi
g. Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
h. Pelayanan pengobatan / perawatan
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang
Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi dasar (kebidanan, bedah,
penyakit dalam, anak)
a. Pelayanan laboratorium kesehatan yang mendukung upaya
kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat
b. Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan

12
c. Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular
d. Pelayanan kesehatan darurat
3. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB)
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS
g. Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
h. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare
i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit fliariasis
4. Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat
a. Pemantauan pertumbuhan balita
b. Pemberian suplemen gizi
c. Pelayanan gizi
d. Penyuluhan gizi seimbang
e. Penyelenggaraan kewaspadaan gizi
5. Penyelenggaraan promosi kesehatan
a. Penyuluhan prilaku sehat
b. Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan
6. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar
a. Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia, biologi
b. Pengendalian vektor
c. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum
7. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lain. Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan
dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA) yang berbasis
masyarakat

13
8. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan
farmasi, alat kesehatan serta makanan dan minuman
a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar
b. Penyediaan dan pemerataan pelayanan kefarmasian di saranan
pelayanan kesehatan
c. Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan

H. Lingkungan kegiatan
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kacamata. Factor kepadatan penduduk , luas daerak geografis dan keadaan
infra struktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah
dearah tingkat II , sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas di tetapkan
oleh Bupati, mendengar saran teknis dari kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Provinsi. Di kota besar wilayah kerja biasa satu kelurahan.
Sedangkan puskesmas di ibu kota kecamatan merupakan puskesmas rujukan
yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga
mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata- 30 ribu penduduk setiap puskesmas.
Ruang Lingkup Kegiatan Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok Pusskesmas yang diselenggarakan oleh
puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang. Usaha pokok kesehatan
yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada
dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/ anggaran yang
tersedia. Oleh karena itu pemerintah dewasa ini menetapkan 20 pokok usaha
kesehatan puskesmas yang terdiri dari:
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi,
balita, dan anak prasekolah.

14
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
karena kekurangan kalori dan protein, serta bila ada pemberian
makanan tambahan dan mineral.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara
stimulasinya.
d. Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3
kali dan campak 1 kali pada bayi.
e. Penyuluhan keehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA
f. Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus
pada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan ibu beresiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan.
h. Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberikan penerangan dan pendidikan tentang
kesehatan dan mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai
mengunjungi puskesmas dan meminta mereka datang ke puskesmas
lagi.
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi.
2. Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.
b. Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja
sebagai penggerak calon peserta KB.
c. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada
kesempatan baik di puskesmas maupun ketika mengadakan
kunjungan rumah.
d. Memasang IUD, cara—cara penggunaan pil, kondom, dan cara- cara
lain dengan memberikan sarannya.

15
e. Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan.
3. Upaya peningkatan gizi
a. Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program
perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara perseorangan
kepada mereka yang membutuhkan terutama dalam rangka
program KIA.
d. Melaksanakn program:
1) program perbaikan gizi keluarga
2) memberikan makanan tambahn yang mengandung protein dan
kalori yang cukup pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan
ibu yang menyususi.
3) Memberiakn vitamin A pada anak-anak dibawah umur 5 tahun
4. Upaya kesehatan lingkungan
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan makanan dan minuman
e. Pelaksanaan peratuaran dan perundang-undangan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


a. Mengumpulkan dan menganalisa penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan
yang masuk untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk
mengetahui sumber penularan.
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber
infeksi

16
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasa vektor
h. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
6. Upaya penyuluhan kesehatan
a. penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan
kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di
klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
b. Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi
di tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator
penyuluhan kesehatan. koordinator membantu para petugas
puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di
puskesmas.
7. Upaya kesehatan sekolah
a. membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan
gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersiahn lingkungan.
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif
dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
e. Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV
dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana
f. Imunisasi peserta didik I dan VI.
g. Pengawasan terhadap keadaan air
h. Pengobatan ringan pertolongan pertamaRujukan medik
i. Penanganan kasus
j. anemia gizi
k. Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah
l. Pencatatan pelaporan
8. Upaya kesehatan olah raga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala

17
b. Penentuan takaran latihan
c. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
d. Pengobatan akibat cedera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan latihan
9. Upaya kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah
dengan berbagi tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh
kembang dan jenis kelamin
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu
hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
d. Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat
10. Upaya kesehatan kerja
a. Identifikasi masalah, meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja
2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke
puskesmas
3) Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja dan peningkatan kegiatan kesejahteraan.
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:
1) Penyuluhan kesehatan
2) Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain
antara alat kerja agar tidak terjadi stress fisik
3) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
4) Pemakaian alat pelindung
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

18
11. Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pembinaan / pembangunan kemampuan peran serta masyarakat
dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi: anak sekolah,
kelompok ibu hamil, menyusui dan anak prasekolah
c. Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang
rujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang
lebih mampu
3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4) Meemlihara kesehatan (hygiene klinik)
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan dan pelaporan
12. Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok
puskesmas.
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegaitan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta
masyarakat
d. Pengemabangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan
bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy,
dan pemeriksaan laboratorium.
e. Penataan dan pelaporan
13. Upaya kesehatan mata.
a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu
dengan kegaiatan lainnya
b. Upaya kesehatan mata
1) Anamnesa

19
2) Pemeriksaan visus dan mata keluar, tes buta warna, tes tekanan
bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus
copy, dan pemeriksaan laboratorium.
3) Pengobatab dan pemberian kaca mata
4) Operasi katarak
5) Perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan
oleh tim rujukan dari rumah sakit
6) Perawatan post operasi katarakdan glukoma akut
7) Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi
8) Pemberian protesa mata
c. peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan
kesehatan, serta mencipatkan kemandirian masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan mata mereka
d. pengembangan masyarakat kesehatan mata masyarakat
e. pencatatan dan pelaporan
14. Upaya laboratorium kesehatan
a. Diruang laboratorium
1) penerimaan pasien
2) Pengambilan specimen
3) Penanganan specimen
4) Pelaksanaan pemeriksaan
5) Penanganan sisa specimen
6) Pencatata hasil pemeriksaan
7) Pengecekan hasil pemeriksaan
8) Penyampaian hasil pemeriksaan
b. Terhadap specimen yang akan dirujuk
1) Pengambilan specimen
2) Penaganan specimen
3) Pengemasan specimen
4) Pengiriman specimen
5) Pengambilan hasil pemeriksaan

20
6) Pencatatan hasil pemeriksaan
7) Penyampaian hasil pemeriksaan
c. Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi |
1) persiapan pasien
2) pengambilan specimen
3) menyerahkan specimen untuk diperiksa
d. diluar gedung meliputi:
1) melakukan tes skrining Hb
2) pengambilan specimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium
puskesmas
3) memberikan penyuluhan
4) pencatatan dan pelaporan
15. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi
kesehatan.
a. Dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina, pembantu, dan keliling)
b. Pencatatan dan pelaporan mencakup :
1) data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
2) data ketenagaan di puskesmas
3) data sarana yang dimiliki puskesmas
4) data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik didalam
maupun diluar gedung puskesmas.
c. Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan, dan tahunan)

I. Struktur organisasi
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Puskesmas
1. Stuktur organisasi dan tata kerja puskesmas menurut nasrul effendi
1998:171
a) Susunan organisasi puskesmas
Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas.
Unsur pembantu pimpinan : Urusan tata usaha

21
Unsur pelaksana : Unit I dan II, Unit II, Unit IV,Unit
V, Unit VI, Unit VII
b) Tugas pokok
1) Kepala Puskesmas, Mempunyai tugas memimpin, mengawasi,
dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat
dilakukan dalam jabatan structural dan jabatan fungsional
2) Kepal Urusan Tata Usaha, Mempunyai tugas di bidang
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan surat- menyurat
serta pencatatan dan pelaporan
3) Unit I, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan
ibu dan anak, keluarga berencana, dan perbaikan gizi
4) Unit II, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan
dan pemberantasan penyakit khususnya imunisasi, kesehatan
lingkungan, dan labolatorium sederhana.
5) Unit III, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan
gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.
6) Unit IV, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olah raga,
kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
7) Unit V, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan
dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan
penyuluhan kesehatan masyarakat, kesejahteraan remaja dan
dana sehat.
8) Unit VI, Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan
rawat jalan dan rawat inap
9) Unit VII, Melaksanakan tugas ke-farmasian
c) Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya, puskesmas wajib menetapkan
prinsip koordinasi, in tegrasi, dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan puskesmas maupun dalam satuan organisasi di luar
puskesmas sesuia dengan tugasnya masing-masing.

22
J. Unit penunjang
1. PUSKESMAS PREMBUN (PUSKESMAS INDUK)
Puskesmas Prembun sebagai puskesmas induk terletak tepat di
ibukota kecamatan dengan luudikan rata-r(s bangunan sekitar 30×40 m.
Merupakan puskesmas rawat inap dengan kapasitas 15 tempat tidur (VK
2 kamar, bangsal anak 4 TT, bangsal umum 9 TT).
Jenis pelayanan:
a. Pelayanan Gawat Darurat Umum 24 jam
b. Pelayanan Gawat Darurat Obstetrik dan Neonatal 24 jam
c. Pelayanan Rawat Inap dan Persalinan 24 jam
d. Pelayanan Rawat Jalan/BP Umum
e. MTBS (Menajemen Terpadu Balita Sakit)
f. Pelayanan Imunisasi (Dasar rutin bagi bayi ,capeng, dan WUS)
g. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
h. Pelayanan Kesehatan Gigi clan Mulut
i. Pojok Batuk ( Rawat Jalan Bagi Penderita. TB Paru)
j. Konsultasi Gizi (bagi rawat jalan dan rawat inap)
k. Deteksi dini Ca cervik (IVA) dan SADARI
l. Pelayanan Keluarga Berencana (KB: IUD, IMPLANT, PIL,
m. SUNTIK, dan KONDOM )
n. Pelayanan kesehatan Mata (BP Mata)
o. Klinik Sanitasi
p. Fifioterapi
q. Laboratorium
r. Radiologi
s. Pemeriksaan penunjang lain: EKG, dan USG,
t. Program-program lain seperti P2M, PTM, dll
u. Pelayanan rujukan (horizontal dan vertikal)
v. Pelayanan surat keterangan dokter
w. Pembinaan dukun bayi
x. Pembinaan kader

23
2. PUSKESMAS PEMBANTU KABUARAN
Puskesmas Prembun mempunyai satu buah puskesmas pembantu
yang terletak di Desa Kabuaran Kecamatan Prembun dengan fasilitas
pelayanan sebagai berikut:
a. Pelayanan Rawat Jalan/BP Umum
b. MTBS (Menajemen Terpadu Balita Sakit)
c. Pelayanan Imunisasi (Dasar rutin bagi bayi , capeng, dan WUS)
d. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
e. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Pelayanan Keluarga Berencana (KB: IUD, IMPLANT,
g. PIL,SUNTIK, dan KONDOM
h. Pemeriksaan IVA
i. Pelayanan rujukan (horizontal dan vertikal)
3. POLINDES/PKD
Untuk mendekatkan pelayanan di tingkat desa/primer puskesmas
menyelenggarakan pelayanan di polindes dan PKD yang menjadi
tanggung jawab bidan desa setempat. Polindes/PKD dalam waktu dekat
akan diupayakan menjadi Poskesdes yang merupakan salah sate syarat
dari Desa Siaga. Di wilayah kerja Puskesmas Prembun baru 5 Desa yang
rnemiliki PKD/Polindes dan baru 3 Dcsa yang menjadi Desa Siaga
(Pesuningan, Kedungwaru, dan Pecarikan). Sesuai dengan target
Kabupaten Kebumen, bahwa paling lambat thn 2009 semua desa harus
mampu men gern bang kan Desa Siaga, maka diambil kebijakan paling
lambat bidan Juni 2009 dengan menggunakan dana APBD clan swadana
Desa semua desa di wilayah kerja UPTD Unit Puskesmas Prembun harus
menjadi Desa Siaga.
Adapun pelayanan yang diberikan melalui
Poskesdes/PKD/polindcs adalah:
a. Pelayanan pengobatan dasar bagi kasus/penyakit ringan
b. Pelayanan ANC,partus normal, dan PNC
c. Pelayanan deteksi dini resti dan rujukannya

24
d. Pelayanan pertolongan pertama pada kasus gawat darurat
e. Pembinaan dukun bagi
f. Pembinaan kader
1) Peningkatan PSM bidang kesehatan
2) Dan upaya promotif dan preventif lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan program yang ada.
4. POSYANDU BALITA (78 buah)
5. POSYANDU LANSIA
6. PUSKESMAS KELILING

K. Stratifikasi
Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam
rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi
puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah.
Hal ini diharapkan dapat menimbulkan gairah kerja, rasa tanggung jawab dan
kreatifitas kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri.
1. Pelaksanaan Stratifikasi
Mencakup seluruh aspek puskesmas meliputi puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, hasil pembinaan peran serta masyarakat
misal posyandu.
Kegiatan stratifikasi mencakup:
a. pengumpulan data
b. pengolahan data
c. analisa masalah dan penentuan langkah penanggulangan.
2. Tahap-Tahap Stratifikasi
Dilakukan dalam 3 tahap, sebagai berikut :
a. Tahap I, Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I, II,
dan III
b. Tahap II, Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor
yang menghambat dan menunjang

25
c. Tahap III, Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu
rencana kerja atau rencana pembinaan untuk meningkatkan
kemampuan puskesmas berdasar hasil analisa dan masalah yang
dijumpai di semua tingkat.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas di perlukan perhatian khusus dari pemerintah
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

B. Saran
Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

27

Anda mungkin juga menyukai