TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh,terpadu, merata,dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna,dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
mencapai derjat kesehatan yang optimal,tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (Depkes RI,2004).
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan. Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas,
aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh Dinas Kesehatan, bertanggung jawab
untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya
manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
pemulihan kesehatan.
C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Pembiayaan Puskesmas Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab Puskesmas,
pembiayaan Puskesmas didukung oleh berbagai sumber yakni:
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi
tiga fungsi utama: Pertama, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer
ditingkat pertama di wilayahnya; Kedua sebagai pusat penyedia data dan informasi kesehatan di
wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan perannya sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan di wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi pada pengguna
layanannya. Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni : Pertama,
pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni puskesmas sebagai pemberi layanan
promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan Kedua, Puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan perseorangan primer dimana peran Puskesmas dimaknai sebagai gate
keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai
dengan standard pelayanan medik.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesma perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik.
yang ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :
semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan
Puskesmas, memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk
menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk
menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari
perencanaan efektif. Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas yang
pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan dengan
perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian
struktur organisasi, tata kerja, dan personalia Puskesmas yang akan melaksanakan tugas
organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia yang bekerja dalam
organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk
mencapai tujuan Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan). Semua
aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan dibimbing agar aktivitas
tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan
pengendalian). Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja
pegawai dan organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi
yaitu pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan terget
kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian). Penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
3. Upaya penunjang
sebagai berikut :
1. Persiapaan
Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya
dalam persiapan :
PUSKESMAS
2. Analisis Situasi :
pakai, peralatan, sumber pembiayaan, sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data
penduduk & sasaran program, data sekolah, data kesling.
1. Identifikasi masalah,
Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu ada beberapa yang kurang / tidak
berhasil mencapai target. Identifikasi masalah diutamakan untuk kegiatan-kegiatan dengan hasil
kesenjangan yang lebih besar, permasalahan dapat dicari dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas,
hasil laporan SPM (Standar Pelayanan Minimal) atau dari Laporan Tahunan Puskesmas.
2. Prioritas masalah,
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian scoring dengan menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth )
a) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
Dengan menggunakan score 1-5 skala linkert, masing-masing anggota dapat menilai besar
kecilnya kriteria tersebut.
3. Merumuskan masalah,
Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa, bagaimana, berapa, dimana dan kapan
masalah tersebut ada.
4. Penyebab masalah
Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Ishikawa), dapat menggali semua penyebab
masalah dari masing-masing variable Manusia, Dana, Metode, Material dan Lingkungan.
b. Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku
secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di puskesmas. Puskesmas haruslah mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana usulan kegiatan
harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana,
dan operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan RUK untuk tahun
mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan januari tahun berjalan (H)
berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini
diharapkan penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan januari
tahun berjalan (H).
pelaksanaan kegiatan.
Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan, puskesmas membuat rencana
pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU),
adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang disusun adalah
persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang
diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain dari DAU), dan lain-
lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum
lokakarya mini yang pertama.
DAFTAR PUSTAKA
128/Menkes/SK/II/2004.