Anda di halaman 1dari 27

“SISTEM PENCAHAYAAN”

Dosen : Ir.Retno Dewanti, MT


Disusun Oleh:
1. Tathmainul Qulub Al-Asrori 18031010149
2. Putri Tiara 18031010149
3. Fachru Nizar Rosyadi 18031010159
4. Gerri Adhit Fachriansyah 18031010162
5. Alda Febriyanti 18031010173
 Definisi
 Sumber Pencahayaan
 Kualitas Pencahayaan
 Sistem Pencahayaan
 Alat Pengukur Cahaya
 Cara Menghitung Kapasitas Cahaya
 Standart Pencahayaan di Ruangan
 Akibat Pencahayaan Tidak Baik
 Kelelahan Mata
 Upaya Pencegahan
Definisi
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromag netik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002,
penerangan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Sumber Pencahayaan
Pencahayaan Alami (Berasal dari sinar matahari)

Keuntungan:
- Bersifat alami, tersedia melimpah, renewable
- Tidak memerlukan biaya
- Memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia
- Memberikan kesan lingkungan yang berbeda
Kelemahan
-Cahaya sulit dikendalikan
-Tidak tersedia pada malam hari
-Sinar UV mudah merusak benda didalam ruangan
-Perengkapan pelindung dari silaunya membutuhkan biaya tambahan yang cukup
tinggi
Pencahayaan Buatan (Berasal dari sinar selain matahari)
Fungsi Pokok
-Keadaan sekitar dapat terlihat secara jelas
-Memungkinkan bergerak secara mudah dan aman
-Tidak menimbulkan pertambahan suhu pada ruangan
-Memberikan cahaya dengan intens dam merata
-Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan
-Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan
-Tingkat pencahayaan yang diinginkan
- Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior
- Arah cahaya
- Warna yang akan dipergunakan
- Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi
Kualitas Pencahayaan
• Brightnes Distribution
• Glare atau silau
a. Cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan(Discamfort Glare)
b. Cahaya menyilaukan yang mengganggu (Disability Glare)
c. Shadows (Bayang-bayang)
d. Background (Latar Belakang)
Sistem Pencahayaan
A. Sistem Pencahayaan Merata
1. Sistem pencahayaan terarah
2. Sistem pencahayaan setempat
a. Seistem pencahayaan langsung (direct lighting)
b. Pencahayaan semi langsung(semi direct lighting)
c. Sistem pencahayaan difus(general diffuse lighting)
d. Sistem pencahayaan semi tidak langsung(semi indirect lighting)
e. Sistem pencahayaan tidak langsung(indirect lighting)
Alat Ukur Pencahayaan
Dikenal beberapa teknik yang digunakan oleh lightmeter,
yaitu:
• Spot Metering
• Avarage Metering
• Center-weighted Metering
• Matrix Metering
Cara Menghitung Kapasitas Cahaya
(Luas jendela di ruangan X Kapasitas cahaya Matahari (1500
Lux)) = bila hasil lebih besar dari kapasitas normal, maka
kapasitas cahaya di ruangan sudah mencukupi atau sesuai
kriteria. Nilai saran 1/12 atau 9%.
Standart Pencahayaan Diruangan

• Menurut Suma’mur (2009)


Nilai pantulan (reflektan) yang dianjurkan menurut Suma’mur (2009)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri
Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan
Komputer

TingkatPencahayaan
Keadaan Pekerja
(lux)

Kegiatan Komputer dengan sumber


300
dokumen yang terbaca jelas

Kegiatan Komputer dengan sumber


400-500
dokumen yang tidak terbaca jelas
AKIBAT PENCAHAYAAN YANG TIDAK BAIK
Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan
baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama
kerja:

• Kelelahan mata sehinga berkurangnya daya dan efisiensi kerja.


• Kelelahan mental.
• Keluhan pegal di daerah sekitar mata dan sakit kepala di sekitar mata.
• Kerusakan indera mata dan lain-lain.
Pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara kepada
penurunan performansi kerja, sebagai berikut:

• Kehilangan produktivitas.
• Kualitas kerja rendah.
• Banyak terjadi kesalahn
• Kecelakaan kerja meningkat.
KELELAHAN MATA
Definisi Kelelahan Pada Mata

Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh


penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan
kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan
biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidakBnyaman
Sidarta (1991), menyebutkan bahwa gejela-gejala
kelelahan mata antara lain :

• Iritasi pada mata (mata pedih, merah, berair)


• Penglihatan ganda
• Sakit sekitar mata
• Berkurangnya kemampuan akomodasi
• Menurunnya ketajaman penglihatan, kepekaan kontras
dan kecepatan persepsi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan
Mata
• Usia
Menurut Guyton (1991), menyebutkan bahwa daya akomodasi
menurun pada usia 45 – 50 tahun.
• Riwayat Penyakit
a. Diabetes Mellitus
b. Hipertensi
• Lamanya Melihat
• Jarak Pandang
• Masa Kerja
• Bentuk dan Ukuran Objek Kerja
Mekanisme Terjadinya Kelelahan Mata
Kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi pada fungsi
penglihatan. Stress pada otot yang berfungsi untuk akomodasi dapat
terjadi pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada obyek
berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama.
Pada kondisi demikian, otot-otot mata akan bekerja terus menerus dan
lebih dipaksakan. Ketegangan otot-otot pengakomodasi (korpus siliaris)
makin besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai
akibatnya terjadi kelelahan mata, stress pada retina dapat terjadi bila
terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan
waktu pengamatan yang cukup lama.
Untuk pencegahan kelelahan mental oleh upaya mata yang berlebihan, perlu
diusahakan :
• Perbaikan kontras
• Meninggikan pencahayaan
• Pemindahan tenaga kerja dengan virus yang setinggi-tingginya

Sifat – sifat dari pencahayaan yang baik ditentukan oleh :


• Pembagian luminensi dalam lapangan penglihatan.
• Pencegahan kesilauan
• Arah sinar
• Warna, dan
• Panas pencahayaan terhadap lingkungan.
Intensitas kesilauan tergantung dari beberapa faktor, yaitu :

• Luminensi sumber cahaya dan sekitarnya, yaitu langit-langit, yang perlu


diberi warna muda dan disinari secukupnya.
• Ukuran dari sumber cahaya
• Lokasi sumber cahaya pada lapngan penglihatan. Sumber cahaya yang
berada di tengah lapangan penglihatan sangat mengganggu dibanding
dengan yang terdapat di pinggir.
Adapun upaya pencegahan kesilauan dapat dilakukan dengan
(Suma’mur, 1996) yaitu :

• Pemilihan lampu secara tepat, yang tidak menjadi perlambang


kedudukan seseorang, melainkan dimaksudkan untuk penerangan
yang baik.
• Penempatansumber-sumber cahaya terhadap meja danmesin
juga diperhitungkan letak jendela.
• Penggunaan alat-alat pelapis yang tidak atau mengkilat (untuk
dinding,lantai,meja dan lain-lain)
• Penyaringan sinar matahari langsung
Usaha – usaha yang ditempuh untuk mendapatkan pencahayaan yang
baik sehingga memungkinkan seseorang bekerja dengan baik, perlu
memperhatikan :

• Pembagian Luminensi, jika mungkin terbesar setengah lapangan


penglihatan, permukaan-permukaan berwarna menengah
• Pencegahan kesilauan, sumber-sumber cahaya yang terpilih,
pengaturan meja dan mesin, tak seorang pun menghadap ke jendela.
• Warna – warni dari tempat kerja tergantung dari pencahayaan yang
dipakai.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai