PENERANGAN
Oleh
Kelompok 5
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2017
RINGKASAN
Untuk itu upaya kesehatan bagi tiap individu perlu dijaga dan
ditingkatkan di manapun individu itu berada, tidak terkecuali di tempat
kerja, karena di tempat kerja terdapat berbagai macam faktor fisik yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Salah
satu faktor fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. Penilaian
intensitas penerangan di tempat kerja sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1405 tahun 2002, tentang Persyaratan Lingkungan Kerja
Industri, Pencahayaan di Ruangan, untuk jenis kegiatan pekerjaan rutin,
seperti : pekerjaan kantor/administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin
dan perakitan/penyusun tingkat pencahayaan minimalnya adalah 300
Lux(1).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pencahayaan
Cahaya menurut IES adalah pancaran energi yang dapat dievaluasi secara
visual. Secara sederhana, cahaya adalah bentuk energi yang memugkinkan
makhluk hidup dapat mengenali sekelilingnya dengan mata(4). Pencahayaan
adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk
(5)
melaksanakan kegiatan secara efektif .
B. Luminasi
Luminasi (L) merupakan besaran penerangan yang kaitannya erat dengan
kuat penerangan (E). Luminasi adalah kuantitatif jumlah cahaya yang
dipantulakn oleh permukaan pada suatu arah. Luminasi suatu permukaan
ditentukan oleh kuat penerangan dan kemampuan memantulkan cahaya oleh
permukaan. Kemampuan memantulkan cahaya oleh permukaan disebut faktor
refleksi atau reflekstasi.(4).
4
KETERANGAN :
5
2 1. Tempat sampah
2. Tempat untuk
memperbaiki
sepeda motor
2 3. Mesin untuk
6 3 memperbaki
sepeda motor.
7 4. Lemari
27 penyimpanan
5. Meja
6
2 Titik mengukur
kebisingan
1 kebisingan
C. Waktu & Cara Pengukuran
Hari : Senin, 10 April 2017
Waktu : 14.30-15.30 WIB
Cara pengukuran :
1. Pengukuran intensitas penerangan umum :
a. Membagi luas ruang kerja menjadi beberapa titik untuk diukur
yaitu 7 titik
b. Melakukan pengukuran pada tiap titik yang telah ditentukan,
kemudian setiap photo cell menghadap sumber cahaya, alat
dipegang 85 cm dari lantai
c. Membaca dan mencatat hasilnya
d. Melanjutkan pengukuran pada titik ke 2 dan seterusnya,
sampai dengan titik terakhir.
B. Hasil Perhitungan
Tanggal : 10-4-2017
Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan pada pukul 14.00 WIB
di Dealer Arisna Jaya Perkasa Suzuki Semarang diperoleh hasil perhitungan
penerangan yaitu sebesar 265.71 lux. Hasil ini merupakan antara dari
penerangan tinggi 1 dan penerangan tinggi 2. Deskripsi dari ruangan yang kami
ukur penerangannya adalah di ruangan tersebut memiliki pencahyaan yang
cukup baik dikarenakan lokasi bengkel pada dealer ini dipinggir jalan dan dengan
pintu atau garasi yang terbuka maka cahaya matahari secara tidak langsung
dapat menambah pencahayaan saat pekerja melakukan pekerjaan. Dengan
jumlah lampu 4 buah masing-masing 2 bola lampu dalam 1 amartur posisi lampu
ini berada di tengah-tengah dari ruangan tersebut, dinding yang bercat putih dan
lantai keramik berwarna putih tidak membuat pekerja mengalami kesulitan atau
menyebabkan penglihatan berkurang. Kondisi lampunya masih sangat bagus
serta cahaya dari lampunya dan kondisi amarturnya masih baik tidak ada
kecacatan dalam lampu ataupun amarturnya, dinding nya pun masih bagus dan
kokoh.
Dikarenakan lokasi yang dipilih ini adalah bengkel maka dalam ruangan
tersebut alat-alatnya masih belum tertata dengan rapi, pekerjaan yang menguras
tenaga ini dilakukan oleh laki-laki saja, kondisi lantai yang kotor dikarenakan
pekerjaan mereka yang memang menyebabkan lantai tersebut kotor, debu yang
dihasilkan dari motor, tumpahnya oli dan lain-lain sebagainya.
Tidak ada keluhan dari pekerja saat melakukan pekerjaan, mereka sangat
nyaman dan aman dalam menyelesaikan tugasnya. Apalagi penerangan yang
sangat cukup bagi pekerjaannya. Berdasarkan tingkat pencahayaan pada
lingkungan kerja dimana ruangan ini berfungsi sebagai tempat melakukan
service motor, maka tingkat penerangan sudah cukup baik dengan lokasi
bengkel ini. Tetapi penerangan tambahan juga dapat dilakukan disesuaikan
dengan kebutuhan dan tidak boleh menyilaukan lokasi ini.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencahayaan di bengkel sepeda motor Arisna Jaya Perkasa
Suzuki adalah sebesar 265,71 lux.
2. Penerangan di bengkel sepeda motor Arisna Jaya Perkasa
Suzuki kurang dari 300 lux.
3. Penerangan di bengkel sepeda motor Arisna Jaya Perkasa
Suzuki bisa menyebabkan gangguan konsentrasi dan
gangguan mata pada montir
B. Saran
1. Untuk peneliti :
a. Sebelum melakukan praktikum hendaknya dilakukan
pengecekan alat yang akan digunakan agar pada saat
pengukuran tidak mengalami kesulitan.
DAFTAR PUSTAKA