Anda di halaman 1dari 6

INTENSITAS PENERANGAN PADA

KAMAR LPBA NURUL JADID

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika


Sebagai Salah Satu Persyaratan Mengikuti Penilaian Akhir Semester(PAS)
Tahun Pelajaran 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap hari manusia melakukan aktivitas di lingkungan yang berbeda –
beda di mana semua aktivitas yang dilakukan akan didukung dengan adanya
pencahayaan. Pencahayaan yang baik sangat diperlukan untuk menunjang segala
aktivitas manusia. Pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu pencahayaan alami
dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami dapat berupa cahaya matahari
(Ginanjar,2012). Sedangkan pencahayaan buatan merupakan segala bentuk cahaya
yang bersumber dari suatu alat buatan manusia (Juningtyastuti,dkk.,2012).
Pencahayaan merupakan salah satu factor penting dalam perancangan
ruang. Pencahayaan pada suatu ruangan jika dilihat dari kualitas adalah berupa
kuat penerangan atau tingkat iluminasi yang dibutuhkan dimana untuk jenis
kegiatan yang berbeda akan memerlukan tingkat iluminasi yang berbeda pula.
Penggunaan pencahayaan bukan hanya dilihat dari kuantitas tetapi juga kualitas.
Dalam hal ini pencahayaan yang kurang sesuai dengan standarnya, seperti terlalu
berlebihan ataupun terlalu kurang dapat berakibat buruk yang dapat berefek pada
kelelahan mata. Kelelahan mata berakibat terhadap berkurangnya daya pandang
saat beraktifitas dan kelelahan otot mata dapat membuat mata berkunang –
kunang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada pengelihatan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Sedangkan system pencahayaan yang sudah
memenuhi standar juga akan mempengaruhi pada tingkat produktifitas manusia
dalam ruangan tersebut (Tongkukut,2016).
Kamar LPBA Al – Hasyimiah adalah ruangan dimana hampir 18 jam
digunakan oleh santri LPBA untuk melakukan aktifitasnya, seperti mengaji,
belajar, dan beristirahat. Menurut SNI 7062:2019, kuat penerangan minimum
yang direkomendasikan adalah 250 lux. Kuantitas pencahayaan pada ruangan ini
kebanyakan dihasilkan dari penggunaan lampu penerangan.
Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui nilai
intensitas penerangan pada kamar LPBA Al – Hasyimiah untuk kemudian
dibandingkan dengan standard yang telah ditentukan. Pengukuran intensitas
penerangan pada penelitian ini menggunakan standar SNI 7062:2019 yang masih
berlaku sampai saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang mendasari penelitian ini maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengukur intensitas penerangan kamar LPBA Al –
Hasyimiah?
2. Berapakah intensitas penerangan pada ruangan tersebut?
3. Apakah intensitas penerangan ruangan tersebut sudah sesuai standar
SNI?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai intensitas penerangan kamar LPBA Al –
Hasyimiyah Nurul Jadid.
2. Untuk membandingkan nilai intensitas penerangan pada kamar LPBA
Al – Hasyimiah dengan standar SNI 7062:2019.
3. Untuk mengetahui kualitas penerangan pada kamar LPBA Al –
Hasyimiah.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pembelajar di LPBA Al Hasyimiyah
Hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan masukan bagi pelajar LPBA
untuk mengetahui ideal intensitas cahaya pada ruangan kegiatan belajar

2. Bagi Perkantoran pondok pesantren Nurul Jadid


Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sekaligus menjadi
tolak ukur untuk kenyamanan intensitas cahaya pada perkantoran di pp
nurul jadid.

3. Bagi Responden
Sebagai informasi untuk menambah pemahaman (pengetahuan) tentang
intensitas cahaya di suatu ruangan yang berpengaruh terhadap kelelahan
mata sebagai akibat dari tidak idealnya intensitas pada suatu ruangan.

1.5 Dasar Teori


1.5.1 Cahaya dan Flux Cahaya
Cahaya adalah suatu gejala fisis dimana sumber cahaya memancarkan
energy. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang 380-750 nm atau frekuensi antara 4 x 10 14 Hz sampai 7,9 x 1014 Hz
(Tipler dalam Sugito, dkk. 2005). Cahaya inilah yang dapat memungkinkan
manusia melihat benda. Pencahayaan yang buruk akan mengganggu penglihatan
sehingga dapat menurunkan konsentrasi. Sedangkan pencahayaan yang terlalu
terang juga dapat mengganggu pengelihatan.
Flux cahaya adalah cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya
dalam satu detik. Satuan untuk flux cahaya adalah lumen. Flux cahaya per satuan
sudut ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu disebut dengan intensitas
cahaya.
Ada dua aspek yang diperlukan dipertinbabgakan dalam desain
pencahayaan yaitu :
1. Kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas yang diberikan, diukur
dalam lux, lux adalah kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas
tertentu atau arena tertentu.
2. Kualitas pencahayaan sehubung dengan distribusinya, penghindaran
kondisi silau, sorotan warna dan tingkat teranganya (Andarini &
Listianti, 2017).
1.5.2 Luminasi
Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda baik pada sumber
cahaya maupun pada suatu permukaan.Luminasi dalam hal ini penting kita
ketahui berhubungan dengan masalah kesilauan terhadap mata, kenyamanan serta
karakteristik penerangan yang kita inginkan.Hal ini berhubungan pula masalah
koefisien refleksi, perbedaan kontras yang terang dan yang gelap, dan juga
masalah bayangan.
1.5.3 Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan E dinyatakan dalam satuan lux atau lumen/m2.
Kecukupan nilai intensitas cahaya dalam ruangan dapat dipenuhi dari penerangan
alami dan penerangan buatan. Di bawah ini adalah table indeks pencahayaan
menurut jenis ruangan berdasarkan SNI 7062:2019 tentang konservasi pada
sistem pencahayaan.
1.5.4 Indeks Ruangan
Indeks ruangan diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan
pencahayaan ruang. Indeks ruangan atau indeks bentuk k menyatakan
perbandingan antara ukuran-ukuran utama ruangan yang berbentuk bujur sangkar,
rumus:
p .l
k=
h( p+l)
Keterangan:
p :panjang ruangan (meter)
l :lebar ruangan (meter)
h :tinggi sumber cahaya diatas bidang kerja (meter)
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur kamar LPBA
dengan memperoleh ukuran panjang dan lebar 7 x 6 meter.Penelitian ini
dilakukan pada siang hari pukul 14:00-15:00, sore hari pukul 17:00-18:00,
dan malam hari pukul 20:00-21:00.
1.6.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian Kuantitatif
dengan cara observasi, dimana di dalam penelitian akan dilakukan
pengamatan, pengukuran.

1.6.2 Waktu dan Tempat Penelitian


 Tempat penelitian
Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka yang
menjadi lokasi penelitian adalah di kamar LPBA Nurul
Jadid
 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 sampai
dengan bulan Maret 2022
1.6.3 Alat dan Bahan
 Alat
1. Roll meter
2. Lux meter
3. Kamera
 Bahan
1. Kamar LPBA Nurul Jadid

1.6.4 Prosedur Kerja


 Literasi tentang intensitas cahaya
 Melakukan pengukuran pada tempat penelitian

 Mengukur intensitas cahaya

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data


Proses penelitian dimulai dengan penyusunan proposal penelitian,
permohonan ijin penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari
pembimbing, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai