Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK

PENCAHAYAAN

Disusun oleh :

1. Anita Kumala Dewi (P07133214008)


2. Chairunisa R.M (P07133214011)
3. Dzakirotillah (P07133214011)
4. Oktaviana D.H (P07133214030)
5. Rizki Kurniawan S (P07133214032)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


DIV KESEHATAN LINGKUNGAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-beda
dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap kemampuan manusia.
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai hasil yang
optimal apabila lingkungan kerjanya mendukug. Salah satunya adalah penerangan yang baik.
Di beberapa tempat kerja telah membuktikan bahwa penerangan memberikan dampak positif
seperti peningkatan produksi yang maksimal, tersedianya barang dan jasa, serta perluasan
lingkungan kerja.
Laboratorium adalah salah satu tempat kerja yang digunakan untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan seperti riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah yang dilakukan secara terkendali. Laboratorium ini tentu membutuhkan
penerangan yang baik, agar kegiatan yang dilakukan didalamnya dapat berjalan lancar.
Penerangan yang baik yaitu penerangan yang memungkinkan kita dapat melihat
obyek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, berikut hal-hal
yang menentukan penerangan yang baik, antara lain:
 Pembagian luminensi dalam lapangan penglihatan
 Pencegahan kesilauan
 Panas penerangan terhadap keadaan lingkungan
 Arah sinar
 Warna

Penerangan yang buruk yaitu penerangan dimana kita kurang dapat melihat objek
yang dikerjakan secara tidak jelas dan memungkinkan dibantu oleh alat Bantu penglihatan.
Pengaruh yang mengakibatkan penerangan yang buruk, antara lain:
 Kelelahan mata
 Kelelahan mental
 Kerusakan alat penglihatan
 Keluhan pegal disekitar mata
 Bertambahnya kecelakaan

Selanjutnya pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara pada penurunan
performansi kerja, termasuk kehilangan produktivitas, kualitas kerja rendah, banyak terjadi
kesalahan dan kecelakaan kerja meningkat.
Tingkat pencahayaan dapat diukur dengan menggunakan alat Lux Meter. Lux meter
merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang
terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu.

B. Tujuan Praktik
a) Mahasiswa dapat mengoperasionalkan alat pengukur pencahayaan
b) Mahasiswa dapat melakukan pengukuran pencahayaan suatu ruang
c) Mahasiswa dapat menghitung tingkat pencahayaan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Cahaya
cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang terlihat oleh mata telanjang manusia.
Setiap hari bumi diguyur energi yang banyak sekali dari Matahari, dalam waktu satu tahun,
satu meter persegi tanah di bagian dunia yang banyak cahaya mataharinya menerima lebih
dari 2.000 kilowatt-jam energi cahaya. Seandainya semua energi ini dapat dikumpulkan dan
dapat diubah menjadi listrik, jumlahnya akan cukup membuat satu katel air mendidih tanpa
henti selama hampir enam minggu. Di dunia alam, sebagian kecil energi cahaya dikumpulkan
oleh daun-daun tumbuhan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk pertumbuhannya.
Namun kini cahaya matahari sudah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan kehidupan
manusia.
Apabila kita berpergian sambil menikmati beberapa keindahan alam sekitar kita
seperti memandang langit biru yang cerah, gunung-gunung yang tampak menjulang tinggi,
sawah hijau membentang, dan bunga-bunga yang beraneka warna. Kita dapat menikmati
semua keindahan alam tersebut karena ada cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh
benda yang masuk kedalam mata. Cahaya mempunyai peranan penting dalam kehidupan
kita. 

A. Cahaya Merupakan Gelombang Elektromagnetik

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang dapat dipantulkan jika


mengenai penghalang atau rintangan. Selain itu gelombang dapat dibiaskan jika masuk pada
medium yang berbeda. Salah satu jenis gelombang itu adalah gelombang elektromagnetik
dengan mempunyai cepat rambat
Ada satu perbedaan gelombang elektromagnetikdengan gelombang lainya yaitu
medium atau zat antaranya. Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium dalam
perambatannya. gelombang elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa. Menurut
teori gelombang dari Christian Huygens (1629-1695), cahaya pada dasarnya sama dengan
berbunyi. Perbedaannya hanya terletak pada frekuensi dan panjang gelombangnya. Selain itu,
menurut James Clerk Maxwell (1831-1879), cahaya adalah gelombang elektromagnetik. 

B. Cahaya Merambat Lurus

Kita dapat melihat sebuah benda karena ada berkas cahaya yang dipantulkan oleh
benda itu masuk ke mata kita. cahaya pada benda berasal dari sumber cahaya. Ada dua
sumber cahaya yaitu alami dan buatan. Contoh sumber cahaya alami adalah matahari dan
bintang, adapun sumber cahaya buatan misalnya lampu, senter, dan lilin. 

Dari sumber cahaya, gelombang cahaya merambat ke semua arah. Apabila medium yang
dilalui gelombang cahaya serba sama di semua bagiannya, gelombang cahaya merambat
menurut garis lurus. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati cahaya merambat
lurus, Misalnya, pagi hari, cahaya matahari yang masuk ke rumah melalui celah yang kecil
selalu tampak berupa batang-batang putih yang lurus. Berkas lampu pula jika kita melihat
film di bioskop. Berkas cahaya dari lampu proyektor film berupa batang-batang putih yang
lurus. 

C. Pemantulan Cahaya

Jika cahaya mengenai suatu permukaan maka cahaya akan dipantulkan. salah satu contoh
apabila di dalam ruang gelap dijatuhkan seberkas sinar ketitik S pada keping optik, sinar itu
akan dipantulkan, kemudian jika cermin diputar sehingga sudut datangnya berubah maka
sudut pantulnyapun berubah. 
Hukum Pemantulan Cahaya
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul selalu terletak pada sebuah bidang datar. 
2. Sudut datang selalu sama dengan sudut pantul 

D. Jenis – jenis Pemantulan Cahaya


Ada dua jenis pemantulan cahaya, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. 
a. Pemantulan Baurur
Pemantulan baur yaitu pemantulan cahaya yang acak atau tidak teratur. Hal ini
disebabkan cahaya mengenai permukaan yang tidak rata, misalnya pada permukaan tembok.
Dengan demikian, benda akan tampak lebih jelas.
b. Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur yaitu pemantulan cahaya yang teratur. Hal ini disebabkan cahaya
mengenai permukaan yang halus dan rata, misalnya permukaan cermin atau kaca. 
Jika kita letakan sebuah lilin yang menyala di depan cermin datar, akan terlihat
bayangan lilin itu. Apabila lilin itu digeser ke kanan atau ke kiri, menjauh atau
mendekat terhadap cermin tenyata kita akan memperoleh bayangan dan gerak yang
sama. hal ini terjadi jika kita berada di depan cermin datar itu. 

Bayangan yang terbentuk karena sinar-sinar dipantulkan secara teratur oleh suatu
permukaan.

E. Hubungan Cahaya dengan kesehatan


Kita dapat melihat suatu benda karena mempunyai mata dan ada cahaya .
Untuk dapat melihat dengan sempurna diperlukan mata yang sehat (normal) dan
cahaya yang cukup . Cahaya yang cukup disini apa artinya ? Cahaya yang cukup
artinya tidak terlalu terang dan tidak pula terlalu redup . Cahaya yang terlalu terang
akan menyilaukan mata dan begitupun sebaliknya cahaya yang terlalu redup membuat
mata menjadi cepat lelah . Mata memiliki bagian yang mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke dalam mata sesuai dengan kebutuhan yang ada . Dan apa menurut anda
bagian mata yang paling penting ? Yah , pupil . Pupil atau anak mata berfungsi
mengatur pemasukan jumlah cahaya . Dengan demikian cahaya tidak terlalu banyak
atau terlalu sedikit . Akan tetapi jika terlalu sering melakukan kerja yang berat maka
lama kelamaan fungsi bagian mata itu akan terganggu , juga bagian-bagian yang lain .
Jadi sebaiknya kita tidak membiarkan cahaya yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
untuk masuk ke dalam mata . Jagalah mata kita dan hindari hal-hal seperti : jangan
membaca di tempat yang terlalu redup (remang-remang) atau terlalu silau , pada
waktu membaca jagalah jarak antara buku dan mata kita kurang lebih 30 cm , jangan
membiasakan membaca buku sambil berbaring , hindarilah mata dari kotoran seperti
debu atau benda lain yang dapat mengganggu mata kita dan periksalah ke dokter atau
rumah sakit jika mata kita terasasakit atau penglihatan mata sudah mulai terganggu
BAB III
PROSEDUR PENGUKURAN

A. Prinsip Pengukuran

Penerangan suatu ruangan merupakan banyaknya cahaya yang jatuh pada ruang
tersebut, ukuran yang dipergunakan untuk menyatakan kuatnya pencahyaan dipergunakan
satuan Lux atau footcandel. Pengukuran pencahayaan suatu ruangan dapat dilakukan
dengan 2 (dua) metode yaitu
a. Pengukuran Pencahayaan Lokal
Pengukuran yang dilakukan dengan mengambil sample pada titik tertentu y minimal 5
titik pada susut dan tengah – tengah ruangan.

b. Pengukuran Pencahyaan Umum


Pengukuran pencahayaan yang dilakukan pada setiap 1 meter persegi ruangan

B. Alat dan bahan


1) Lux Meter
C. Langkah Kerja
1. Tentukan titik pengambilan sample, jarak dari dinding pemantul minimal 1
meter
2. Letakkan/pegang alat dengan ketinggian 1 – 1,2 meter
3. Arahkan receptor pada sumber cahaya
4. Hidupkan dengan menggeser tombol On/Of
5. Atur range sesuai dengan kuat cahaya
6. Catat angka yang muncul pada display
7. Ulangi 3 kali pada setiap titik.

Cara Menghitung Pencahayaan

X Rata-rata = ( Xa + Xb + Xc + ……… + Xn)/N

Keterangan :

X Rata-rata = Tingkat Pencahayaan rata – rata


A,b,c,n = titik – pengukuran
N = Jumlah Titik
BAB IV
HASIL PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengukuran Pencahayaan

Hari/Tanggal : 14 April 2015

Waktu :13.00-15.00 WIB

Lokasi : Ruang Sansur

A.

A B. B

C.

D.

E.
C
F.

G.

D E

Hasil dari pengukuran pencahayaan, diperoleh hasil seperti berikut :

A B C D E
703 776 120,1 44,7 28,13
720 763 114,9 37,8 28,28
678 718 124,0 37,1 24,99

Hitung :

A : 703+720+678/3 = 700,3
B :776+763+718/3 = 752,3
C :120,1+114,9+124,0/3 =119,6
D : 44,7 +37,8 +37,1/3 = 39,86
E : 28,13 +28,28 +24,99/3 = 27,1

Jadi hasilnya 700,3 +752,3 +119,6 +39,86+ 27,1 / 5 : 27,832

B. Pembahasan

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berikan rekomendasi apakah tingkatt kebisingan lingkungan memenuhi syarat

http://galerifisika.blogspot.com/2013/06/cahaya.html

Anda mungkin juga menyukai