Anda di halaman 1dari 4

Nama :Hilal Fadlillah

NIM : 2009076015

Sifat-sifat cahaya
Cahaya merambat lurus
Jika kita berada dalam suatu ruangan yang terdapat sebuah celah, dari luar tampak
berkas cahaya masuk ke dalam ruangan.

Cahaya dapat dipantulkan


Contoh, di suatu ruangan gelap, senter dinyalakan dan diarahkan ke cermin.
Ternyata cahaya memantul ke arah yang berlawanan. Artinya cahaya dapat
dipantulkan.

Cahaya dapat menembus benda bening


Cahaya mampu menembus dan melewati benda bening seperti kaca, air jernih, botol
bening dan lainnya.

Cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan


Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokkan cahaya setelah melalui medium
rambat.
Alat Optik
Alat-alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk
memanfaatkan sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan,
cahaya tersebut digunakan untuk melihat.
 Macam-macam Alat Optik
Alat optik terdiri dari dua macam: alat optik alamiah dan alat optik buatan.
1. Mata
Mata merupakan indra penglihatan dan merupakan organ tubuh kita yang
dapat menangkap perubahan dan perbedaan cahaya. Perbedaan spektrum cahaya
yang mampu ditangkap mata kita itulah yang menyebabkan kita dapat melihat
warna. Tanpa cahaya, mata kita susah untuk melihat, kecuali pada mata binatang-
binatang nokturnal yang memiliki struktur yang berbeda.

Mata berfungsi dengan cara menerima, memfokuskan, dan mentransmisikan


cahaya melalui lensa mata yang menghasilkan bayangan objek yang kemudian
ditangkap oleh retina mata. Bayangan objek yang ditangkap retina tersebut
kemudian dikirmkan ke otak melalui saraf optik untuk kemudian diolah menjadi
gambar yang mampu kita lihat secara nyata.

2. Kacamata
Kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu melihat
pada orang yang memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun
mata silindris. Kacamata terdiri dari lensa cembung atau cekung (tergantung jenis
cacat matanya), frame atau kerangka yang menyangga lensa.

3. Kamera
Kamera merupakan alat untuk menghasilkan foto. Cara kerja kamera hampir
sama dengan cara kerja mata, yakni cahaya masuk difokuskan oleh lensa dan
kemudian ditangkap oleh retina yang merupakan sensor pada kamera.

4. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat objek-objek
yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata. Cara kerja mikroskop
adalah dengan memperbesar bayangan sehingga tampak lebih besar dan jelas.

Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yakni lensa okuler dan lensa
objektif. Perbesaran pada mikroskop sama dengan perkalian antara pembesaran
pada lensa okuler dengan pembesaran pada lensa objektif.
5. Teropong/Teleskop
Teropong merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang jaraknya jauh dari pengamat sehingga tampak lebih dekat dan lebih
jelas. Galileo L. Galilei merupakan penemu teleskop, atau yang saat ini kita kenal
sebagai teropong.

Teropong terdiri dari dua macam: teropong bintang untuk melihat benda-
benda angkasa, dan teropong bumi untuk mengamati benda-benda di bumi yang
jaraknya jauh dari pengamat.

6. Kaca Pembesar
Kaca pembesar merupakan alat optik yang sangat sederhana, terdiri dari satu
lensa cembung yang berfungsi untuk mengamati benda kecil agar terlihat lebih
besar dan jelas.
Pembiasan & Pemantulan Cahaya
Pembiasan cahaya atau refraksi adalah peristiwa membeloknya arah rambat
cahaya karena ada perbedaan medium. Pada contoh sedotan patah tadi, seberkas
cahaya datang dari medium udara ke medium air. 
Hukum Pembiasan Cahaya

Hukum pembiasan cahaya dicetuskan oleh matematikawan asal Belanda,


Willebrord Snellius. Itulah sebabnya, hukum pembiasan cahaya biasa disebut hukum
Snellius. adapun pernyataan hukum Snellius adalah sebagai berikut.

1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak satu bidang datar.
2. Pembagian antara sinus sudut datang sudut bias menghasilkan suatu nilai
yang disebut indeks bias.

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pemantulan cahaya adalah proses
perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’ asalnya, setelah menumbuk
antarmuka dua medium. Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya.

Hukum Pemantulan Cahaya (Pernyataan Snellius)


1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang, sama besar dengan sudut pantul.

Pemantulan Teratur
Apabila seberkas cahaya sejajar mengenai permukaan bidang datar yang
rata maka berkas cahaya yang jatuh pada berbagai titik sudut memiliki sudut datang
yang sama (karena arah garis normal semuanya sama) dan semua berkas cahaya
tersebut dipantulkan dengan sudut yang sama pula. Akibatnya cahaya yang
dipantulkan berupa berkas sinar sejajar dengan jumlah berkas sinar pantul hampir
sama dengan berkas sinar datang. Sehingga permukaan benda yang mengalami
pemantulan teratur akan tampak mengkilap.

Pemantulan Baur
Apabila seberkas cahaya mengenai permukaan benda yang tidak rata
(berlekuk-lekuk) maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara tidak beraturan ke
segala arah. Akibatnya intensitas berkas cahaya yang masuk ke dalam mata tidak
terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju mata.

Anda mungkin juga menyukai