Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG LAMPU OPERASI

Nama : Chika Cantika Dewi

NIM : P27838018026

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah merembah
kesegala kehidupan masyarakat, menyebabkan keinginan untuk kemudahan juga
semangkin tinggi. Demikian juga halnya kemajuan perkembangan dan teknologi
dibidang alat-alat kesehatan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini
diperuntukan untuk memudahkan kerja dalam menjalankan tugasnya, termasuk juga
dengan tindakan jalannya operasi yang memerlukan penerangan lampu secara baik dan
berfungsi mempermudah perjalanan tindakan operasi.
Lampu operasi adalah sebuah alat yang digunakan untuk memberikan pencahayan
pada saat operasi berlangsung, lampu operasi menpunyai 2 tipe yaitu lampu operasi
celling dan lampu operasi mobile. Lampu operasi celling adalah lampu operasi yang
ditempatkan permanen pada ruang bedah melainkan lampu operasi mobile dapat
dipindah-pindahkan karena menggunakan roda yang digunakan diruang bedah darurat
atau UGD. Lampu operasi tidak memiliki bayangan dan nilai intensitas 10.000 – 20.000
lux.

1.2 Batasan Masalah


Dapat mempelajari dan menambah pengetahuan tentang alat lampu operasi bagi
mahasiswa.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud lampu operasi ?
2. Apa saja jenis – jenis lampu operasi ?
3. Bagaimana prinsip kerja lampu operasi ?
4. Bagaimana pengoperasian dan pemeliharaan lampu operasi ?

1.4 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu lampu operasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsi kerja lampu operasi
3. Mahasiswa dapat melakukan pengoperasikan dan pemeliharaan pada lampu operasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lampu Operasi
Lampu operasi adalah alat elektromedik yang berfungsi sebagai penerangan
dalam melanjutkan tindakan operasi. Lampu operasi tidak sama pada lampu – lampu pada
umumnya, karena lampu operasi harus memiliki syarat tidak boleh panas, tidak ada
bayangan karena dapat mengganggu proses tindakan operasi, oleh karena itu lampu
operasi ini memiliki lampu khusus yaitu lampu halogen dan yang terbaru menggunakan
lampu LED.
Lampu operasi memerlukan reflector khusus yang dapat memfokuskan cahaya
sehingga tidak menimbul bayangan dan tepat pada obyek yang dioperasi. Biasanya lampu
operasi mempunyai tegangan kecil dan daya yang besar, contohnya 12 Volt/15 Watt, 24
Volt/25 Watt, 24 Vollt/150 Watt.

Beberapa standar untuk lampu operasi adalah :


a. Cahaya Homogen
Cahaya yang digunakan harus menggunakan pencahayaan yang baik pada
permukaan yang datar dan memudahkan dalam proses operasi untuk mencegah
cahaya terhalang oleh kepala atau tangan ahli medis yang bertugas
b. Lux
Penerangan yang digunakan harus berada diantara 80.000 lux dan 160.000 lux 1. Lux
adalah satuan untuk menyatakan jumlah cahaya yang tampak.
c. Diameter Bidang Cahaya (field size)
Berfungsi untuk mengurangi cahaya yang berasal dari sekitar tempat operasi
d. Penampakan Warna
Kualitas warna dinyatakan dalam Color Temperature dan Color Rendering Index
(CRI).
Color Temperature adalah satuan cahaya untuk mendeskripsikan warna cahaya yang
dihasilkan sumber cahaya dalam satuan K (kelvin).
Color temperature dapat dikategorikan menjadi :
1) Cahaya hangat (warm) : 2.500 – 3.000 K
2) Cahaya putih netral : 3.000 – 4.000 K
3) Cahaya putih dingin : 4.000 – 5.000 K
4) Cahaya siang hari : > 5.000 K

1
Semakin rendah color temperature maka objek akan terlihat berwarna kemerah-
merahan dan semakin tinggi color temperature maka objek akan terlihat kebiruan.
Menurut IESNA (Illuminating Engineering Society of North America) color
temperature lampu operasi yang dapat diterima adalah 3.500 – 6.700 K

Color Rendering Index (CRI) adalah satuan cahaya yang digunakan untuk
mengukur kemampuan sumber cahaya dalam membedakan warna dalam interval 0 –
100. Semakin besar CRI maka semakin baik untuk membedakan warna. Pada saat
membedakan jaringan warna dalam rongga yang benar, indeks rendering warna (Ra)
harus antara 85 dan 100.

2.2 Jenis-Jenis Lampu Operasi


Berdasarkan posisinya, lampu operasi memiliki beberapa jenis, yaitu :
a. Lampu operasi ceiling yaitu lampu operasi yang diletakkan pada langit-
langit/plafon/atap ruang operasi. Lampu ini secara struktur berbentuk fix dengan
angle/sudut kemiringan dapat disesuaikan.
b. Lampu operasi mobile atau standing yaitu lampu operasi yang dapat dibawa kemana
– mana ( portable ).
c. Lampu operasi dinding yaitu lampu operasi yang ditempatkan menempel pada
dinding.

Berdasarkan jenis lampunya, lampu operasi terdiri dari :


a. Lampu Halogen
Sifat dari lampu halogen yaitu :
1) Memiliki kepekaan yang cukup tinggi.
2) Termasuk zat kimia.
3) Bukan merupakan zat radio aktif.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan lampu halogen:


1) Tidak boleh disentuh oleh tangan karena tangan mengandung zat radioaktif.
2) Memiliki toleransi yang terbatas.
b. Lampu LED
Sifat dari lampu halogen yaitu :
1) Cahaya dingin (rendah infrared) yang akan mencegah dehidrasi jaringan tubuh
dan membuat proses operasi lebih nyaman bagi user.
2) Tanpa sinar UV.
3) Aman dan dipercaya karena LED tidak akan rusak dan mengalami masalah
lampu mati.
4) Konsumsi listrik yang rendah sehingga lebih hemat energy listrik.
5) Temperature warna selalu konstan walaupun menggunakan intensitas pemakaian
cahaya yang bervariasi.
6) Ramah lingkungan dan mudah dibuang karena LED tidak mengandung merkuri,
gas beracun, dan filament.

2.3 Bagian-Bagian Alat


a. Pegangan lampu
Berfungsi untuk menggerakkan lampu, menaikan, menurunkan, dan menggeser bagian
cup lampu
b. Lampu Halogen / LED
Lampu yang digunakan pada tindakan operasi.
c. Penutup Lampu
Sebagai penutup lampu agar sinar dari lampu tidak langsung ke objek.
d. Cup Lampu
Adalah tempat untuk meletakkan lampu.
e. Ceiling Anchorage Ring
Berfungsi untuk mengaitkan lampu dinding.
f. Trafo Step Down
Berfungsi untuk mengatur tegangan listrik pada lampu yang digunakan.
g. Reflektor
Berfungsi untuk merefleksikan cahaya dari bola lampu yang terpasang dan mengontrol
panas.
h. Dimmer
Berfungsi untuk mengatur kekuatan cahaya untuk memperoleh tingkat pencahayaan
yang tepat.
i. Pengatur Fokus
Berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada satu area tertentu. Komponen ini lebih
sering dimanfaatkan pada lampu operasi portable yang bisa dengan mudah
dipindahkan dan mempunyai tangkai lampu yang mudah digerakkan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan user.
Gambar 2.1 Bagian-bagian Lampu Operasi

1. Penutup langit-langit 7. Bingkai lampu


2. Flange tube 8. Light emisin lens
3. Lengan horizontal 9. Pegangan lampu
4. Lengan vertical 10. Rel
5. Horizontal gimbal join 11. Control panel
6. Cup lampu

2.4 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari lampu operasi adalah dengan memanfaatkan tegangan dari PLN
untuk menyuplai lampu yang sebelumnya masuk ke rangkaian dimer untuk mengatur
intensitas lampu.
Lampu operasi tidak sama dengan lampu-lampu pada umumnya, arena lampu operasi
harus memiliki syarat tidak boleh panas dan tidak ada bayangan karena dapat
mengganggu proses tindakan operasi, oleh karena itu lampu operasi ini menggunakan
Shadowless Technology dan memakai lampu khusus yaitu lampu halogen ataupun lampu
LED.

2.5 Standar Prosedur Operasional


a. Pengoperasian
1) Lepaskan penutup debu.
2) Hubungkan alat dengan catu daya ( melalui handswitch / saklar ).
3) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON / OFF ke posisi ON.
4) Periksa regulator intensitas cahaya dari posisi minimum dan rubah ke posisi
maksimum.
5) Setelah selesai kembalikan pengatur intensitas penyinaran ke posisi minimum.
6) Matikan lampu operasi dengan menekan tombol ON / OFF ke posisi OFF.
7) Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
8) Bersihkan alat.
9) Kembalikan posisi operating lamp ( lampu operasi ) ke posisi awal dan pastikan
lampu operasi dalam kondisi baik dan siap digunakan pada pemakaian berikutnya.
10) Pasang penutup debu.
11) Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.

b. Pemeliharaan
1) Peralatan
a) Alat kerja : Tool set
b) Alat Ukur : Multimeter digital, Lux meter
2) Pelaksanaan

Kegiatan Pemeliharaan Periode Petugas

1 Pengecekan tombol saklar ON/Off 3 bulan Teknisi


2 Gunakan kain halus untuk mengelap bagian luar 3 bulan Teknisi
dari lampu oprasi
3 Gunakan kain halus untuk membersihkan debu 3 bulan Teknisi
dikaca sering dan penutup.
4 Sterilisasi handle dengan outoclave 4 bulan Teknisi

c. Perbaikan
Apabila lampu tidak menyala cek hour meter, apabila life time dari lampu itu
sudah habis maka ganti lampu dengan yang baru.
1) Apabila sudah diganti tetapi lampu operasi tetap mati, cek tegangan dengan
avometer.
2) Jika tegangan PLN sudah masuk dan lampu operasi masih tetap tidak menyala,
cek keadaan trafo apakah masih dalam keadaan baik atau tidak.
3) Apabila body lampu bertegangan listrik, dapat dikarenakan phasa dari PLN
putus dan menyentuh body.
4) Apabila intensitas cahaya lampu tidak dapat diatur, dapat disebabkan rangkaian
dimer bermasalah dan cek rangkaian komponen seperti triac dan potensiometer.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Lampu operasi adalah alat elektromedik yang berfungsi sebagai penerangan


dalam melanjutkan tindakan operasi. Lampu operasi tidak sama pada lampu – lampu pada
umumnya, karena lampu operasi harus memiliki syarat tidak boleh panas, tidak ada
bayangan karena dapat mengganggu proses tindakan operasi, oleh karena itu lampu
operasi ini memiliki lampu khusus yaitu lampu halogen dan yang terbaru menggunakan
lampu LED.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.scribd.com/document/344011272/lampu-operasi
2. https://www.scribd.com/document/370708694/Laporan-Lampu-Operasi
3. http://eprints.ums.ac.id/47428/4/BAB%20I.pdf
4. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/19921/5.BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai