NIM : P27838018026
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu lampu operasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsi kerja lampu operasi
3. Mahasiswa dapat melakukan pengoperasikan dan pemeliharaan pada lampu operasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lampu Operasi
Lampu operasi adalah alat elektromedik yang berfungsi sebagai penerangan
dalam melanjutkan tindakan operasi. Lampu operasi tidak sama pada lampu – lampu pada
umumnya, karena lampu operasi harus memiliki syarat tidak boleh panas, tidak ada
bayangan karena dapat mengganggu proses tindakan operasi, oleh karena itu lampu
operasi ini memiliki lampu khusus yaitu lampu halogen dan yang terbaru menggunakan
lampu LED.
Lampu operasi memerlukan reflector khusus yang dapat memfokuskan cahaya
sehingga tidak menimbul bayangan dan tepat pada obyek yang dioperasi. Biasanya lampu
operasi mempunyai tegangan kecil dan daya yang besar, contohnya 12 Volt/15 Watt, 24
Volt/25 Watt, 24 Vollt/150 Watt.
1
Semakin rendah color temperature maka objek akan terlihat berwarna kemerah-
merahan dan semakin tinggi color temperature maka objek akan terlihat kebiruan.
Menurut IESNA (Illuminating Engineering Society of North America) color
temperature lampu operasi yang dapat diterima adalah 3.500 – 6.700 K
Color Rendering Index (CRI) adalah satuan cahaya yang digunakan untuk
mengukur kemampuan sumber cahaya dalam membedakan warna dalam interval 0 –
100. Semakin besar CRI maka semakin baik untuk membedakan warna. Pada saat
membedakan jaringan warna dalam rongga yang benar, indeks rendering warna (Ra)
harus antara 85 dan 100.
b. Pemeliharaan
1) Peralatan
a) Alat kerja : Tool set
b) Alat Ukur : Multimeter digital, Lux meter
2) Pelaksanaan
c. Perbaikan
Apabila lampu tidak menyala cek hour meter, apabila life time dari lampu itu
sudah habis maka ganti lampu dengan yang baru.
1) Apabila sudah diganti tetapi lampu operasi tetap mati, cek tegangan dengan
avometer.
2) Jika tegangan PLN sudah masuk dan lampu operasi masih tetap tidak menyala,
cek keadaan trafo apakah masih dalam keadaan baik atau tidak.
3) Apabila body lampu bertegangan listrik, dapat dikarenakan phasa dari PLN
putus dan menyentuh body.
4) Apabila intensitas cahaya lampu tidak dapat diatur, dapat disebabkan rangkaian
dimer bermasalah dan cek rangkaian komponen seperti triac dan potensiometer.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. https://www.scribd.com/document/344011272/lampu-operasi
2. https://www.scribd.com/document/370708694/Laporan-Lampu-Operasi
3. http://eprints.ums.ac.id/47428/4/BAB%20I.pdf
4. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/19921/5.BAB%20I.pdf