Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PRAKTEK FISIKA MEMBUAT LAMPU BERJALAN

NAMA KELOMPOK:
● ACXEL NAHAMPUN
● TABITA SIAGIAN
● RAHEL PANJAITAN
● DESIKA SINAMBELA
● DIRLY NAPITUPULU
● JOHAN NAPITUPULU

I.PENDAHULUAN

Latar belakang:

Lampu berjalan adalah perangkat pencahayaan yang telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan kita. Dari lampu lalu lintas yang mengatur
pergerakan di jalan raya hingga lampu sorot panggung dalam pertunjukan hiburan,
lampu berjalan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu aspek yang
menarik dalam lampu berjalan adalah kemampuannya untuk menciptakan ilusi gerakan
melalui pola cahaya bergerak yang berulang-ulang.

Dalam konteks fisika, lampu berjalan melibatkan sejumlah konsep penting, termasuk
kinetika, energi listrik, dan perubahan gerak. Pemahaman yang mendalam tentang
prinsip-prinsip fisika ini adalah kunci untuk merancang, memahami, dan memperbaiki
lampu berjalan dengan lebih baik.

Tujuan:

Membuat lampu berjalan sederhana yang dapat menghasilkan efek kelap-kelip


menggunakan prinsip-prinsip fisika seperti kinetika energi listrik dan perubahan gerak.

Bahan dan alat:

1. LED (light emitting Diode)


2. Resistor (nilai tergantung pada LED yang digunakan)
3. Kabel listrik
4. Baterai kecil atau sumber daya sejenis
5. Papan sirkuit atau breadboard
6. Saklar (opsional)
7. Multimeter
8. Alat untuk menyolder

Langkah-langkah:

● persiapan alat dan bahan:


Kumpulkan semua bahan dan alat yang diperlukan sesuai dengan daftar di atas.

● Pembuatan rangkaian dasar:


1. pasang LED ke papan sirkuit atau Breadboard. Pastikan kaki panjang LED
terhubung ke sumber daya positif dan kaki pendek terhubung ke resistor.
2. Hubungkan resistor dengan sumber daya negatif
3. Pastikan koneksi-koneksi ini sudah cukup erat dan aman.

● Penghubungan ke sumber daya:


1. Hubungkan rangkaian yang telah anda buat ke sumber daya seperti baterai.
2. Perhatikan polaritas baterai atau positif dan negatif dan pastikan sesuai dengan
koneksi pada LED dan resistor.

● Uji coba awal:


1. Hidupkan sumber daya atau baterai
2. Perhatikan apakah LED menyala secara terus-menerus atau berkedip. jika
menyala terus-menerus tambahkan langkah berikut.

● Tambahkan efek kelap kelip:


1. Untuk membuat LED berkedip Anda dapat memasang saklar diantara sumber
daya dan rangkaian anda. Saat saklar dalam posisi tertentu rangkaian akan
terputus dan LED akan mati. Ketika saklar dipindahkan ke posisi lain rangkaian
terhubung kembali dan LED akan menyala. Ini akan menciptakan efek
kelap-kelip.

● Eksperimen dengan kecepatan berkedip:


1. Jika ingin mengubah kecepatan berkedip coba tambahkan kapasitor atau resistor
tambahan ke rangkaian. Kamu dapat mengujinya dengan melihat berapa lama
waktu yang diperlukan untuk LED menyala dan mati kembali.
pengamatan:

● Cahaya LED yang dipancarkan oleh LED akan berkedip on off dengan frekuensi
tertentu jika menambahkan efek kelap kelip.
● Polanya jika telah ditambahkan efek kelap-kelip adalah akan adanya pola
cahaya LED yang berkedip dengan kecepatan yang telah ditentukan ini akan
menciptakan efek kelap kelip yang menarik.

Pengukuran:

● Arus listrik (ampere) dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir
melalui rangkaian. Ini akan memberikan nilai dalam ampere.
● Tegangan atau volt dapat diukur dengan tegangan yang diberikan oleh sumber
daya atau baterai yang digunakan dalam eksperimen. Ini akan memberikan nilai
dalam volt
● Waktu dapat diukur berapa lama LED menyala dan berapa lama LED mati dalam
satu siklus kelap kelip.
● Pola kelap-kelip dapat diukur frekuensi kelap-kelip atau berapa kali LED menyala
dan mati dalam 1 detik. Atau periode waktu yang diperlukan untuk satu siklus.
● Intensitas cahaya memiliki alat pengukur intensitas cahaya atau lux meter dapat
diukur seberapa terang cahaya yang dipancarkan oleh LED.

Kesimpulan:

● Penerapan prinsip-prinsip fisika:


Eksperimen ini mengkonfirmasi bahwa prinsip-prinsip fisika seperti kinetika
energi listrik dan perubahan gerak berperan dalam operasi lampu berjalan.
Pembuatan lampu berjalan sederhana ini membuktikan bahwa pemahaman
terhadap prinsip-prinsip ini dapat digunakan untuk menciptakan efek kelap kelip
yang menarik.
● Kolerasi tegangan dan arus:
Anda mungkin telah melihat bahwa dengan mengubah tegangan atau arus listrik
dalam rangkaian dapat mengontrol kecepatan berkedip dan intensitas cahaya
lampu berjalan.
● Penggunaan komponen tambahan:
Eksperimen ini mungkin juga menunjukkan bahwa penggunaan komponen
tambahan seperti resistor kapasitor atau saklar dapat mempengaruhi pola
kelap-kelip dan efisiensi energi lampu berjalan.
● Peran resistor:
Anda mungkin telah mencatat peran resistor dalam melindungi LED dari arus
berlebihan yang dapat merusaknya.
● Perancangan eksperimen:
Kesimpulan ini juga dapat mencakup refleksi tentang perancangan eksperimen
itu sendiri. Apakah eksperimen berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Apakah ada faktor-faktor yang dapat diperbaiki atau variabel-variabel lain yang
dapat ditambahkan untuk eksperimen yang lebih mendalam?
● Pentingnya pengukuran dan pengamatan:
Pengukuran dan pengamatan yang teliti adalah kunci untuk memahami
fenomena fisika yang terlibat dalam pembuatan lampu berjalan. Data-data ini
memberikan wawasan tentang bagaimana prinsip-prinsip fisika beroperasi dalam
aplikasi praktis.
● Penerapan teknologi pencahayaan:
Meskipun eksperimen ini bersifat sederhana mereka mencerminkan
prinsip-prinsip yang juga digunakan dalam teknologi pencahayaan yang lebih
kompleks seperti lampu lalu lintas lampu sorot panggung atau teknologi
pencahayaan LED yang canggih.

Kesimpulan ini dapat membantu anda menggambarkan pemahaman Anda tentang


prinsip-prinsip fisika yang terlibat dalam lampu berjalan dan bagaimana anda dapat
mengaplikasikannya dalam desain dan pembuatan lampu berjalan yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai