Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik

Kelas : Karyawan
Semester : Tiga
Dosen : Insana Jatmiko, M.T
Hari/Tanggal Ujian : Minggu, 3 Desember 2023, Jam 10.00
Durasi : 2 hari (take home)

Soal:

1. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Trafo beserta

Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian berilah contoh perhitungannya !

Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran urutan proses, Ketepatan rumus,

Kedetailan analisis dan kebenaran Perhitungan.

2. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Generator Induksi

beserta Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian berilah contoh

perhitungannya! Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran urutan proses, Ketepatan

rumus, Kedetailan analisis dan kebenaran Perhitungan.

3. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Motor Untuk

Sepeda Motor Listrik beserta Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian

Saudara beri contoh perhitungannya ! Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran

urutan proses, Ketepatan rumus, Kedetailan analisis dan kebenaran Perhitungan


Jawab :

1.
Mulai

Menentukan Tema

Identifikasi dan Analisa

Pembatasan Permasalahan

Study Literatur

Membuat Konsep

Pembuatan Alat

Pengambilan Data

Selesai

Gambar 1. Metode Perancangan


 Menentukan Tema
Perancangan Tema yang dipilih penulis dalam penyusunan Tugas akhir ini adalah Trainer
Trafo Step Up dan Step Down dalam satu sistem. Karena perlunya adanya trainer ini di
Teknik Mesin adalah untuk memberikan pengalaman visual kepada mahasiswa secara
langsung antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah
konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap belajar.
 Identifikasi dan Analisa Kebutuhan Sebelum pembuatan alat perlu adanya identifikasi
mengenai kebutuhan yang berdampak pada analisa kebutuhan. Alat yang dibuat harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
o Efisiensi berpengaruh terhadap transformator.
o Pengaruh Ns>Np pada transformator.
o Pengaruh Nss<Np pada transformator.
o Listrik dari pusat berpengaruh terhadap pengukuran.
o Pengaruh ukuran sebuah transformator.
o Sulitnya mengontrol range tegangan dan arus agar dapat bekerja di range kerja.
o Loses yang terjadi pada transformator ketika bersentuhan dengan rangka penyangga.
 Pembatasan Masalah
o Inputan Trainer berupa tegangan listrik.
o Pengujian menggunakan sebuah transformator.
o Pengujian indikator Voltase input menggunakan volt meter analog.
o Pengujian indikator Voltase output menggunakan volt meter dan ampere meter digital.
o Suhu dan kelembapan ruangan diabaikan.
o Rangka dibuat dari papan kayu.
 Membuat Konsep Desain
Desain trainer trafo step up dan step down dalam satu sistem dengan ukuran panjang alas
300mm, Х lebar 350mm , dan Х tinggi 10mm menggunakan tegangan Ac yang
disalurkan trafonsformator berbeda untuk dinaikan maupun diiturunkan tegangan dan
Kutub positif dan negatif pada transformator disambungkan dengan lampu , kipas dc,
volmeter, dan amperemeter guna mengetahui output yang dihasilkan oleh Transformator.
 Pembuatan Alat
Setelah komponen tersedia, termasuk perkakas yang akan dipakai, maka langkah
selanjutnya adalah pembuatan ataupun perakitan alat.
 Pengambilan Data
Data yang diambil dari Trainer adalah variasi voltase output dan ampere output dalam
input yang telah ditentukan untuk pengambilan data. Penentuan voltase berdasarkan yang
dibutuhkan trafo
 Analisa Kerja Alat
Dalam analisa kerja alat kita bisa mengetahui apakah alat bisa berfungsi dengan baik dan
sesuai sesuai analisa kebutuhan. Berikut merupakan rencana analisis kerja alat sebagai
berikut :
o Perhitungan Voltase listrik yang dihasikan Transformator.
o Perhitungan Efisiensi Transformator.
Jenis Jenis Komponen :

 Sakelar
Berfungsi sebagai pemutus maupun menyambungkan suatu rangkaian sehingga dapat
memudahkan untuk mengontrol listrik.

 Trafo Penurun Tegangan 110 volt.


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer
,sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor ACDC.

 Trafo Penaik Tegangan 220 volt


Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

 Trafo Penurun Tegangan 14 volt


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer
,sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor ACDC.

 Trafo Penurun Tegangan 13 volt


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer
,sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor ACDC.

 Indikator Lampu
Berfungsi untuk mengetahui hasil tegangan yang dihasilkan Trafo.

 Voltmeter Digital
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik ditampilkan pada layar LED dilengkapi dengan hasil angka tegangan
listrik.

 Voltmeter Analog
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik ditampilkan dalam gerak jarum pada pengukuran.

- Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian


Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan data yang
diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Maka rumus yang digunakan:
Keterangan:
𝑝 𝑜𝑢𝑡
𝑛= × 100%
𝑝 𝑖𝑛
Dimana : Ƞ = efisiensi/ daya guna transformator
P in = Daya listrik primer
P out = Daya listrik sekunder
 Hasil dan pembahasan perencanaan desain rancang bangun Trainer Trafo Step Up dan
Step Down Dalam Satu Sistem dapat disimpulkan beberapa point antara lain :
- Trainer ini menghasilkan tegangan berbeda-beda pada masing-masing transformator
yang dibaca volt dan ampere. apabila lilitan (NpNs) maka berfungsi sebagai penurun
tegangan (Step Down) dari 220 volt ke 110 volt, 220 volt ke 14 volt dan 220 volt ke 13
volt
- Indikator voltmeter aliran listrik yang dihasilkan oleh Transformator berbeda mulai dari
110 volt, 220.

2.
Latar Belakang

Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Sistematika Pembahasan

Latar Belakang
Energi listrik sekarang sudah menjadi kebutuhan utama setiap orang. Tetapi belum semua orang
bisa menikmati listrik. Beberapa daerah terpencil bahkan belum tersentuh oleh listrik. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut dibangun pembangkit-pembangkit listrik berdaya kecil yang
dapat memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Pembangkit listrik ini menggunakan potensi alam
yang ada di daerah tersebut. Biasanya dibangun pembangkit energi listrik terbarukan seperti
pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Pembangkitpembangkit tersebut menggunakan generator induksi untuk membangkitkan energi
listrik. Generator induksi digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu biaya yang
murah, perawatannya yang mudah dan mudah untuk mendapatkannya. Selain itu generator
induksi dapat digunakan pada kecepatan yang rendah dan perubahan kecepatan yang tidak tentu.
Pada keadaan dimana generator induksi harus melayani beban pada daerah yang terisolir, maka
generator induksi harus dapat memenuhi kebutuhan daya reaktif yang diperlukannya. Oleh
karena itu jenis generator induksi yang digunakan ialah generator induksi berpenguatan sendiri
(self excited induction generator (SEIG)). Digunakannya generator induksi pada pembangkit
energi listrik terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin, maka penggerak mula atau
turbin berputar sesuai dengan perubahan kecepatan angin. Kecepatan putar turbin yang
berubahubah ini mengakibatkan tegangan yang generator induksi juga berubah-ubah. Perubahan
beban yang bervariasi juga berdampak pada perubahan tegangan yang dibangkitkan. Hal itu
mengakibatkan kualitas energi listrik yang dihasilkan menjadi buruk.
Tujuan Penelitian
Untuk mensimulasikan generator induksi menggunakan program komputer.
Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai tambahan referensi didalam memahami karakteristik Torsikecepatan
dari Generator Induksi
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup dan batasan masalah yang jelas pada bab hasil dan
pembahasan dalam penulisan ini, maka analisis dibatasi simulasi generator induksi dilakukan
dengan tegangan seimbang tiga phase dan menggunakan soft ware MatLab versdi 6.1.
Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan kejelasan mengenai isi penulisan ini, maka dapat dipaparkan sebagai berikut,
 Bab I : Pendahuluan
Berisikan latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan
batasan masalah serta sistematika pembahasan.
 Bab II : Metodologi Penelitian
Berisikan langkah langkah simulasi yang dilakukan
 Bab III : Hasil dan Pembahasan
Melakukan pembahasan melalui simulasi program dan menganalisis hasil
perhitungan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin Induksi
Mesin induksi terbagi menjadi dua macam yaitu generator induksi dan motor induksi. Kedua
mesin ini dapat bekerja secara bergantian (mesin induksi dapat digunakan sebagai motor dan
generator sekaligus). Generator induksi digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dan
kadang-kadang dipergunakan dalam pengereman regeneratif, yaitu bila motor induksi berputar
melebihi kecepatan sinkronnya, maka secara otomatis motor bekerja sebagai generator dan
berlangsung proses pengereman. Dalam pada kenyataanya generator induksi sangat jarang
dipergunakan. Jadi mesin induksi lebih banyak digunakan sebagai motor induksi untuk
menghasilkan tenaga mekanik yang diperlukan untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik,
industri dan rumah tangga.
Konstruksi Generator Induksi
Generator induksi terdiri dari 3 bagian utama yaitu,
1. Stator merupakan bagian generator yang diam.
2. Rotor merupakan bagian generator yang berputar.
3. Celah udara merupakan ruangan antara stator dan rotor.
Konstruksi stator dari Generator Induksi
Stator generator induksi terdiri dari beberapa bagian yaitu,
a. Rumah stator yang dibuat dari besi tuang.
b. Inti stator yang terbuat dari besi lunak atau baja silikon.
c. Alur atau gigi material yang digunakan untuk meletakkan belitan.
d. Belitan stator dari tembaga.
Dalam hal ini belitan stator dirangkai untuk generator induksi tiga fasa, tetapi juga dapat
dirangkai untuk generator induksi satu fasa. Disamping itu belitan stator pada generator induksi
juga dirangkai untuk jumlah kutub tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Stator dan rotor membentuk rangkaian magnetis, berbentuk silindris yang simetris dan
diantaranya terdapat celah udara. Apabila celah udara yang terdapat diantara stator dan rotor
terlalu lebar maka efisiensi mesin akan semakin rendah dan apabila terlalu sempit maka akan
menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin. Rangkaian kumparan rotor pada generator induksi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

R2 X2

E2
RL=R2[(1-S)/s]

Rangkaian rotor generator induksi.


Untuk mendapatkan rangkaian ekivalen, maka rangkaian kumparan rotor harus disesuaikandengan
besaran komponen-komponennya yakni dipindahkan atau dilihat dari sisi stator dengan memperhatikan
perbandingan transformasi, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan komponen-komponennya
sebelum dan sesudah dipindahkan ke stator akan mengikuti persamaan-persamaan seperti berikut,

𝐸2 ’ = a 𝐸2 = 𝐸1
𝐼2 ’ = 𝐼1 / a
𝑅2 ’ / S = 𝑎2 𝑅 2 / S
𝑋2’ = 𝑎2 𝑋2
Keterangan :
a = ( 𝑁1 𝐾𝑊1 ) / (𝑁2 𝐾𝑊2 ) : Perbandingan transformasi
𝑁1 : Banyaknyalilitan kumparan stator
𝑁2 : anyaknya kumparan rotor
𝐾𝑊1 = 𝐾𝑝1x 𝐾𝑑1 : Faktor belitan stator
𝐾𝑊2 = 𝐾𝑝2 x 𝐾𝑑2 : Faktor belitan rotor
Kp : Faktor kisar belitan
Kd : Faktor distribusi dari belitan

Prinsip Kerja Generator Induksi


Prinsip kerja generator induksi yaitu berdasarkan induksi elektromagnetik. Setelah rotor diputar
oleh penggerak mula (prime mover) dengan demikian kutub-kutub didalam rotor akan berputar.
Jika kumparan kutub diberi arus maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-
garis gaya fluks) yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan putaran kutub. Garisgaris
gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar yang ada di stator sehingga
pada kumparan jangkar tersebut timbul EMF atau GGL tegangan induksi. Frekuensi EMF atau
tegangan induksi tersebut mengikuti persamaan berikut ini,
f = (PxN) / 120 (Hz)
Oleh karena frekuensi dari tegangan induksi tersebut di Indonesia sudah ditentukan, yaitu
sebesar 50 Hz dan jumlah kutub selalu genap maka putaran kutub, putaran rotor dan putaran
penggerak mula sudah ditentukan terlebih dahulu. Besarnya tegangan induksi yang timbul pada
kumparan jangkar pada stator mengikuti persamaan berikut,
E = 4,44 . kc . kd . f . Φ . T (volt/fase)
Komponen-komponen yang ada pada generator induksi hampir sama dengan yang ada pada
motor induksi, baik itu stator maupun rotornya. Prinsip kerja generator induksi juga hampir sama
dengan motor induksi, perbedaannya hanya pada slipnya saja. Maka dari itu rumus-rumus yang
digunakan pada generator induksi identik dengan rumus-rumus yang digunakan pada motor 13
induksi. Untuk motor induksi, slipnya bernilai positif karena kecepatan statornya (Ns) lebih besar
dibandingkan kecepatan rotornya (Nr), sedangkan pada generator induksi slipnya bernilai negatif
karena kecepatan statornya (Ns) lebih kecil dibandingkan kecepatan rotornya (Nr). Hal ini akan
mempengaruhi besaran-besaran lainnya seperti daya, torsi dan lain-lain. Apabila mesin induksi
berputar dalam keadaan berbeban dengan kecepatan rotor (Nr) lebih besar dari kecepatan
statornya (Ns), maka slip menjadi negatif sesuai persamaan berikut,
𝑁𝑠−𝑁𝑟
S= 𝑁𝑠
Selain itu, torsi akan menjadi negatif dan MMF rotor (Mr) mendahului Φres dengan sudut Φ
(ΦR) dan arus stator (𝐼2 ) bertambah sesuai persamaan berikut,
𝑀𝑠 𝑐𝑜𝑠∅𝑠 = 𝑀𝑟 𝑐𝑜𝑠∅𝑟 - 𝑀𝑟𝑒𝑠 𝑐𝑜𝑠∅𝑟𝑒𝑠
Dalam hal ini, kenaikkan daya output sebanding dengan 𝑀𝑠 𝑐𝑜𝑠∅𝑠 , diikuti dengan kenaikkan
yang sama dari daya beban pada poros prime mover.
Motor induksi dapat menjadi generator induksi apabila motor induksi tersebut mengalami
pengeremen untuk membangkitkan daya yang dapat dikembalikan ke jala-jala. Jenis-jenis
pengereman motor induksi yang dapat mengakibatkan motor induksi berubah menjadi generator
induksi telah dibahas pada Bab II sebelumnya. Generator induksi jarang dipergunakan,
kadangkadang digunakan dalam pengereman regeneratif yaitu apabila motor induksi berputar
melebihi kecepatan sinkronnya. Besarnya kecepatan stator (Ns) dan kecepatan rotor (Nr) dalam
program ini dihitung dengan persamaan berikut,
120. 𝑓
𝑁𝑆 =
𝑃
𝑁𝑅 = (1 − 𝑆). 𝑁𝑆
Dengan menggunakan perbandingan slip pada persamaan 2.12, daya masuk rotor (Pg) dan daya
mekanis (Pm) dapat diketahui. Untuk memperoleh besarnya daya keluaran (Pout) dan daya
masukkan (Pin) digunakan aliran daya dan rugi pada motor induksi, maka besarnya daya
keluaran (Pout) dan daya masukkan (Pin) dapat dicari sesuai persamaan 2.13 dan 2.14. Tetapi
sebelumnya harus dihitung terlebih dahulu besarnya rugi tembaga pada rotor (Pcu) yang
besarnya adalah,
𝑃 = 3. 𝐼11 . 𝑅2
Pg : Pcu : Pm = 1 : S (1-S)
P out = Pm – P fw
P in = Pg+Ps
Harga daya masuk rotor (Pg) dan daya mekanis (Pm) merupakan harga mutlak (absolut) karena
harga slipnya adalah negatif. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat ditentukan
besarnya torsi elektromagnetis (Te), torsi poros (Tp) dan efisiensi generator induksi dengan
persamaan berikut ini
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑛= × 100%
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑚
𝑇𝑒 =
𝑁𝑟
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑇𝑝 =
𝑁𝑟
3. .
Mengetahui dan memahami pengertian motor
listrik AC

Mengetahui dan memahami prinsip kerja motor


listrik AC

Mengetahui dan memahami jenis-


jenis motor listrik AC

Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yangtepat guna sangat diperlukan
dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.Sebagian besar alat industri dan rumah tangga
menggunakan tenaga listrik sebagaienergi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating
Current) atau arus bolak-balik saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satu penggunaan
motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan
peralatanperalatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya. AC motor
induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam sistem kontrol gerak industri, serta home
appliances powered utama. Keuntungan utama AC induksi motor adalah sederhana dan kasar desain,
murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung kesumber listrik AC. Berbagai jenis motor induksi
AC yang tersedia di pasar motor yang berbeda cocok untuk berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC
lebih mudah untuk desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor
induksi ACmemerlukan pemahamanyang lebih besar dari desain dan karakteristik motor tersebut.

 Pengertian Motor Bolak-Balik (AC)


Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh alternating Current atau arus bolak
balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor., stator
adalah bagian yangdiam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai coil yang di aliri oleh
arus listrik bolak balik dan nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Bagian
yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di
sebelah dalam stator). Rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros dimana
torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.
 Prinsip Kerja Motor Sinkron
Adapun cara kerja motor sinkron yaitu bila kumparan stator atau armatur mendapatkan tegangan
sumber bolak-balik (AC) 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks magnet putar. Fluks
magnet putar ini setiap saat akan memotong kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan
stator timbul GGL armatur (Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh arus bolak-balik tidak seluruhnya
tercakup oleh kumparan stator. Dengan perkataan lain, pada kumparan stator timbul fluks bocor dan
dinyatakan dengan hambatan armatur (Ram) dan reaktansi armatur (Xam). Kumparan rotor terletak
antara kutub-kutub magnit KU dan KS yang juga mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet
tersebut akan saling berinteraksi dan mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor
sinkron dengan kecepatan putar stator. Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada
kecepatan putar rotor, sedangkan pada motor AC, GGL armatur besarnya tergantung pada faktor daya
(PF) beban yang berupa kumparan stator.Untuk memperbesar kopel putar rotor (kecepatan putar
rotor), kutub-kutub magnet yang terletak pada bagian rotor dililiti kumparan dan kumparan tersebut
dialiri arus listrik DC dan arus ini disebut penguat (Lf). Dari kumparan rotor yang ikut berputar
dengan kumparan stator (kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif
terhadap fluks putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans pemagnet bersamasama
dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor sinkron (Xsm).

Rangkaian Listrik Motor Sinkron

Keterangan:
- Ram = Hambatan armature
- Xsm = Reaktans sinkron
- Eam = GGL armatur
- IL = Arus jala-jala
- Iam = Arus armature
- Vt = Tegangan sumber bolak-balik
- If = Arus penguat medan
- Rf = Kumparan penguat medan
Dari gambar di atas berlaku persaman:
Vt = Iam.Xsm + Iam.Ram + Eam
Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat sumber arus AC 3 phasa, maka pada
kumparan stator timbul fluks putar yang mempunyai kutub utara stator (Ns) dan kutub selatan (Ss).
Andaikan saat awal fluks berputar searah jarum jam dengan kedudukan kutub utara stator pada titik A dan
kutub selatan stator pada titik B, sedangkan kedudukan kutubkutub magnet rotor yaitu kutub utara magnet
pada titik A dan kutub selatan magnet pada titik B (perhatikan gambar a), maka kedua kutub magnet
tersebut akan tolak-menolak. Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah periode berikutnya
(gambar b), kutub selatan fluks putar stator pada titik A sedangkan kutub utara fliks putar pada titik B.
Hal ini berlawanan dengan kedudukan kutub-kutub magnet rotor, yaitu kutub utara rotor pada titik A
sedangkan kutub selatan rotor pada titik B. Hal ini membuat magnet rotor akan tertarik oleh arah fluks
putar stator karena saling berlawanan tanda.

(A) (B) (C)


Proses Terjadinya Perputaran Motor

Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada titik A sedangkan kutub selatan
stator pada titik B, demikian juga kutub utara rotor pada titik A dan kutub selatan rotor pada titik B.
Sehingga pada periode berikutnya, rotor akan berputar sinkron dengan arah perputaran fluks stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan
rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehinggat imbul emf (ggl) atau
tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan
mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis
gaya fluks yangberasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai 38 | Motor-Motor Listrik dengan arah
pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor
padarotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar
mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada
rotor, sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban
motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang
ditempatkan pada slotslotnyayang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan
kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah
kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai
berikut: ωsink = 2πf (listrik, rad/dt)
= 2πf / P (mekanik, rad/dt)

atau: Ns = 60. f / P (putaran/menit, rpm)


yang mana : f = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator

Anda mungkin juga menyukai