Kelas : Karyawan
Semester : Tiga
Dosen : Insana Jatmiko, M.T
Hari/Tanggal Ujian : Minggu, 3 Desember 2023, Jam 10.00
Durasi : 2 hari (take home)
Soal:
1. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Trafo beserta
Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian berilah contoh perhitungannya !
Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran urutan proses, Ketepatan rumus,
2. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Generator Induksi
beserta Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian berilah contoh
perhitungannya! Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran urutan proses, Ketepatan
3. Silahkan Saudara buat Diagram Alir (Flow Chart) mengenai Perancangan Motor Untuk
Sepeda Motor Listrik beserta Rumus/Hukum yang terkait pada setiap proses, kemudian
Saudara beri contoh perhitungannya ! Penilaian yang akan diberikan meliputi: Kebenaran
1.
Mulai
Menentukan Tema
Pembatasan Permasalahan
Study Literatur
Membuat Konsep
Pembuatan Alat
Pengambilan Data
Selesai
Sakelar
Berfungsi sebagai pemutus maupun menyambungkan suatu rangkaian sehingga dapat
memudahkan untuk mengontrol listrik.
Indikator Lampu
Berfungsi untuk mengetahui hasil tegangan yang dihasilkan Trafo.
Voltmeter Digital
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik ditampilkan pada layar LED dilengkapi dengan hasil angka tegangan
listrik.
Voltmeter Analog
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik ditampilkan dalam gerak jarum pada pengukuran.
2.
Latar Belakang
Sistematika Pembahasan
Latar Belakang
Energi listrik sekarang sudah menjadi kebutuhan utama setiap orang. Tetapi belum semua orang
bisa menikmati listrik. Beberapa daerah terpencil bahkan belum tersentuh oleh listrik. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut dibangun pembangkit-pembangkit listrik berdaya kecil yang
dapat memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Pembangkit listrik ini menggunakan potensi alam
yang ada di daerah tersebut. Biasanya dibangun pembangkit energi listrik terbarukan seperti
pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Pembangkitpembangkit tersebut menggunakan generator induksi untuk membangkitkan energi
listrik. Generator induksi digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu biaya yang
murah, perawatannya yang mudah dan mudah untuk mendapatkannya. Selain itu generator
induksi dapat digunakan pada kecepatan yang rendah dan perubahan kecepatan yang tidak tentu.
Pada keadaan dimana generator induksi harus melayani beban pada daerah yang terisolir, maka
generator induksi harus dapat memenuhi kebutuhan daya reaktif yang diperlukannya. Oleh
karena itu jenis generator induksi yang digunakan ialah generator induksi berpenguatan sendiri
(self excited induction generator (SEIG)). Digunakannya generator induksi pada pembangkit
energi listrik terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin, maka penggerak mula atau
turbin berputar sesuai dengan perubahan kecepatan angin. Kecepatan putar turbin yang
berubahubah ini mengakibatkan tegangan yang generator induksi juga berubah-ubah. Perubahan
beban yang bervariasi juga berdampak pada perubahan tegangan yang dibangkitkan. Hal itu
mengakibatkan kualitas energi listrik yang dihasilkan menjadi buruk.
Tujuan Penelitian
Untuk mensimulasikan generator induksi menggunakan program komputer.
Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai tambahan referensi didalam memahami karakteristik Torsikecepatan
dari Generator Induksi
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup dan batasan masalah yang jelas pada bab hasil dan
pembahasan dalam penulisan ini, maka analisis dibatasi simulasi generator induksi dilakukan
dengan tegangan seimbang tiga phase dan menggunakan soft ware MatLab versdi 6.1.
Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan kejelasan mengenai isi penulisan ini, maka dapat dipaparkan sebagai berikut,
Bab I : Pendahuluan
Berisikan latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan
batasan masalah serta sistematika pembahasan.
Bab II : Metodologi Penelitian
Berisikan langkah langkah simulasi yang dilakukan
Bab III : Hasil dan Pembahasan
Melakukan pembahasan melalui simulasi program dan menganalisis hasil
perhitungan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin Induksi
Mesin induksi terbagi menjadi dua macam yaitu generator induksi dan motor induksi. Kedua
mesin ini dapat bekerja secara bergantian (mesin induksi dapat digunakan sebagai motor dan
generator sekaligus). Generator induksi digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dan
kadang-kadang dipergunakan dalam pengereman regeneratif, yaitu bila motor induksi berputar
melebihi kecepatan sinkronnya, maka secara otomatis motor bekerja sebagai generator dan
berlangsung proses pengereman. Dalam pada kenyataanya generator induksi sangat jarang
dipergunakan. Jadi mesin induksi lebih banyak digunakan sebagai motor induksi untuk
menghasilkan tenaga mekanik yang diperlukan untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik,
industri dan rumah tangga.
Konstruksi Generator Induksi
Generator induksi terdiri dari 3 bagian utama yaitu,
1. Stator merupakan bagian generator yang diam.
2. Rotor merupakan bagian generator yang berputar.
3. Celah udara merupakan ruangan antara stator dan rotor.
Konstruksi stator dari Generator Induksi
Stator generator induksi terdiri dari beberapa bagian yaitu,
a. Rumah stator yang dibuat dari besi tuang.
b. Inti stator yang terbuat dari besi lunak atau baja silikon.
c. Alur atau gigi material yang digunakan untuk meletakkan belitan.
d. Belitan stator dari tembaga.
Dalam hal ini belitan stator dirangkai untuk generator induksi tiga fasa, tetapi juga dapat
dirangkai untuk generator induksi satu fasa. Disamping itu belitan stator pada generator induksi
juga dirangkai untuk jumlah kutub tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Stator dan rotor membentuk rangkaian magnetis, berbentuk silindris yang simetris dan
diantaranya terdapat celah udara. Apabila celah udara yang terdapat diantara stator dan rotor
terlalu lebar maka efisiensi mesin akan semakin rendah dan apabila terlalu sempit maka akan
menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin. Rangkaian kumparan rotor pada generator induksi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
R2 X2
E2
RL=R2[(1-S)/s]
𝐸2 ’ = a 𝐸2 = 𝐸1
𝐼2 ’ = 𝐼1 / a
𝑅2 ’ / S = 𝑎2 𝑅 2 / S
𝑋2’ = 𝑎2 𝑋2
Keterangan :
a = ( 𝑁1 𝐾𝑊1 ) / (𝑁2 𝐾𝑊2 ) : Perbandingan transformasi
𝑁1 : Banyaknyalilitan kumparan stator
𝑁2 : anyaknya kumparan rotor
𝐾𝑊1 = 𝐾𝑝1x 𝐾𝑑1 : Faktor belitan stator
𝐾𝑊2 = 𝐾𝑝2 x 𝐾𝑑2 : Faktor belitan rotor
Kp : Faktor kisar belitan
Kd : Faktor distribusi dari belitan
Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yangtepat guna sangat diperlukan
dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.Sebagian besar alat industri dan rumah tangga
menggunakan tenaga listrik sebagaienergi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating
Current) atau arus bolak-balik saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satu penggunaan
motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan
peralatanperalatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya. AC motor
induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam sistem kontrol gerak industri, serta home
appliances powered utama. Keuntungan utama AC induksi motor adalah sederhana dan kasar desain,
murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung kesumber listrik AC. Berbagai jenis motor induksi
AC yang tersedia di pasar motor yang berbeda cocok untuk berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC
lebih mudah untuk desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor
induksi ACmemerlukan pemahamanyang lebih besar dari desain dan karakteristik motor tersebut.
Keterangan:
- Ram = Hambatan armature
- Xsm = Reaktans sinkron
- Eam = GGL armatur
- IL = Arus jala-jala
- Iam = Arus armature
- Vt = Tegangan sumber bolak-balik
- If = Arus penguat medan
- Rf = Kumparan penguat medan
Dari gambar di atas berlaku persaman:
Vt = Iam.Xsm + Iam.Ram + Eam
Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat sumber arus AC 3 phasa, maka pada
kumparan stator timbul fluks putar yang mempunyai kutub utara stator (Ns) dan kutub selatan (Ss).
Andaikan saat awal fluks berputar searah jarum jam dengan kedudukan kutub utara stator pada titik A dan
kutub selatan stator pada titik B, sedangkan kedudukan kutubkutub magnet rotor yaitu kutub utara magnet
pada titik A dan kutub selatan magnet pada titik B (perhatikan gambar a), maka kedua kutub magnet
tersebut akan tolak-menolak. Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah periode berikutnya
(gambar b), kutub selatan fluks putar stator pada titik A sedangkan kutub utara fliks putar pada titik B.
Hal ini berlawanan dengan kedudukan kutub-kutub magnet rotor, yaitu kutub utara rotor pada titik A
sedangkan kutub selatan rotor pada titik B. Hal ini membuat magnet rotor akan tertarik oleh arah fluks
putar stator karena saling berlawanan tanda.
Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada titik A sedangkan kutub selatan
stator pada titik B, demikian juga kutub utara rotor pada titik A dan kutub selatan rotor pada titik B.
Sehingga pada periode berikutnya, rotor akan berputar sinkron dengan arah perputaran fluks stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan
rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehinggat imbul emf (ggl) atau
tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan
mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis
gaya fluks yangberasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai 38 | Motor-Motor Listrik dengan arah
pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor
padarotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar
mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada
rotor, sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban
motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang
ditempatkan pada slotslotnyayang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan
kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah
kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai
berikut: ωsink = 2πf (listrik, rad/dt)
= 2πf / P (mekanik, rad/dt)