NIM : P27838018031 Kelas : 2A BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Operasi biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua perangkat lunak yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi- aplikasi perangkat lunak terinstal.Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan peramban web. Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi. Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubungantara lapisan hardware dengan lapisan software. Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengaturschedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. 1.2 Batasan Masalah 1.2.1 Mampu mengetahui Pengertian dari lampu operasi. 1.2.2 Mampu mengetahui bagian-bagian lampu operasi. 1.2.3 Mampu mengetahui jenis lampu operasi.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa yang dimaksud dengan Lampu Operasi? 1.3.2 Apa saja jenis pada lampu operasi? 1.3.3 Apa saja bagian-bagian dari lampu operasi? 1.3.4 Bagaimana troubleshooting dari lampu operasi? 1.3.5 Bagaimana pemeliharaan pada alat? 1.4 Tujuan Agar dapat memahami pengertian, jenis-jenis, bagian-bagian, dan troubleshooting dari lampu operasi. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lampu Operasi Lampu operasi adalah lampu yang digunakan untuk penerangan kegiatan operasi. Lampu operasi dipasang secara manual dan mobile, untuk ruang ruang tertentu dipasang secara manual, untuk tindakan rawat jalan digunakan system mobile. Lampu operasi ini tidak sama dengan lampu penerangan biasa, lampu operasi memerlukan reflector khusus yang dapat memfokuskan cahaya sehingga tidak timbul bayangan dan tepat pada objek yang akan dioperasi. Oleh karena itu lampu operasi ini memiliki lampu khusus yaitu lampu halogen, dan yang terbaru lampu operasi menggunakan LED. Biasanya lampu operasi mempunyai tegangan kecil dan daya yang besar, contohnya 12Volt/15Watt, 24Volt/150Watt.
Pemilihan lampu operasi tidak hanya sebatas dari jenis bohlam dan operating light-nya, namun yang lebih baik pemilihan jenis lampu operasi berdasarkan cara pemasangan dan penggunaannya, dalam hal ini juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Ceiling Operation Lamp Ceiling Operation Lamp merupakan lampu operasi yang posisinya terpasang secara permanen pada langit-langit ruangan operasi. Dalam hal ini lampu operasi ini secara struktur tidak dapat dipindah-pindah lagi, namun pada penggunaannya lampu operasi ini dapat diatur sedemikian rupa pada sudutnya agar membantu memberi pencahayaan yang lebih dalam proses operasi. Kelebihan lampu operasi ini tidak makan tempat, sehingga tenaga medis memiliki lebih banyak ruang yang fleksibel untuk bergerak saat penggunaannya. Sedangkan resikonya cukuplah besar, terutama pada rumah sakit yang terletak pada daerah rawan gempa, dikhawatirkan lampu jatuh dari langit-langit dan mengenai orang yang sedang melakukan operasi. 2. Stading Operation Lamp Stading Operation Lamp merupakan lampu operasi yang posisinya dapat dipindah-pindah sesuai dengan keperluan dalam pemakaiannya. Hal ini karena pada bagian bawah dari Stading Operation Lamp tedapat kaki yang dilengkapi dengan roda. Jenis lampu ini banyak digunakan pada rumah sakit karena lebih fleksibel untuk di pindah-pindahkan. Walaupun menggunakan lampu jenis ini, tenaga medis menjadi cukup terbatasi ruangannya.
2.3 Bagian-bagian Lampu Operasi
1. Kabinet lampu operasi
Sebagai tempat meletakkan komponen lampu operasi sekaligus sebagai tumpuan dari lengan lampu yang di tancapkan ke langit-langit kamar operasi. 2. Lengan lampu operasi Untuk mengarahkan dimana posisi head light yang sesuai kebutuhan. Ada 2 lengan yaitu tang bisa berputar 360 derajat dan yang bergerak keatas dan bawah dengan membentuk sudut tertentu dimana porosnya ada diujung lengan yang bisa berputar 360 derajat tadi. 3. Modul control Sebagai Tempat untuk mengontrol seberapa besar intensitas dan suhu yang di inginkan (berbentuk tombol-tombol). 4. Head light Sebagai tempat pemasangan modul-modul LED. Berbentuk seperti mangkuk yang terbalik. 5. Lengan penyangga Head Light Sebagai poros head light agar bisa di gerakkan memutar dengan sudut pancaran yang diinginkan. 6. Modul LED Berisi beberapa LED yang dirangkai jadi 1 untuk mempermudah dalam distribusi daya serta pengaturan cahayanya. 7. LED Komponen pengubah energy listrik menjadi cahaya. 8. Cup LED Untuk menggerakkan semua cahaya LED agar terpantul ke bawah. 9. Filter Untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari proses pengubah energi listrik menjadi cahaya. 10. Headle Pengatur Fokus Untuk mengarahkan fokus cahaya lampu operasi.
2.4 Troubleshooting pada Lampu Operasi
1. LED, merupakan komponen penghasil cahaya terus menerus dan selain itu juga terdapat panas, inilah yang sering cepat padam. 2. Trafo, merupakan komponen yang disipasi panasnya terbesar untuk itu trafo yang sudah berumur lama sering terbakar karena tidak kuat lagi menahan panas yang dihasilkan dari proses penurunan tegangan. 3. Pengaturan intensitas, Pengaturan terus menerus yang mengakibatkan umur dari intensitas menjadi pendek karna mengalami kerusakan.
2.5 Pemeliharaan Alat
Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan lampu operasi secara berkala dan teratur adalah sebagai berikut : 1. Kebersihan lampu operasi 2. Karena lampu operasi menggunakan mekanik berupa logam, pengaturan harus dengan lembut jika tidak as dan poros akan cepat longgar dan aus.
3. Periksa pengatur focus penyinaran
4. Periksa kesetabilan posisi lampu operasi
5. Periksa intensitas regulator cahaya mulai minimum hingga maksimum sebelum
pengoperasian.
6. Saat pertama dioperasikan pengatur intensitas lampu operasi harus dalam keadaan minimum, barulah diatur sesuai kebutuhan secara perlahan-lahan, karena LED sensitif terhadap perubahan tegangan.
7. Kembalikan posisi lampu operasi ke posisi parkir setelah selesai dioperasikan
BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Lampu operasi adalah lampu yang digunakan untuk penerangan kegiatan operasi. Lampu operasi dipasang secara manual dan mobile, untuk ruang ruang tertentu dipasang secara manual, untuk tindakan rawat jalan digunakan system mobile. Jenis Lampu Operasi ada 2 jenis yaitu Ceiling Operation Lamp dan Stading Operation Lamp. Bagian-bagian pada Lampu Operasi terdapat 10 bagian yang sudah dijelaskan diatas beserta fungsinya dan untuk troubleshootingnya sering terjadi pada LED, Trafo dan pengaturan intensitas. Daftar Pustaka 1. No Name, 2018. “Lampu Operasi Pengetahuan Elektromedik” https://pengetahuanelektromedik.blogspot.com/2018/05/lanpu-operasi.html 2. Fauzi, Fajar ahmad.2016. “Lampu Operasi” https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2016/11/23/lampu-operasi/