Anda di halaman 1dari 5

Void setup( )

Fungsi ini memungkinkan Anda untuk membaca semua kode program yang ada di
dalamnya melalui Arduino. Biasanya fungsi ini berisikan beberapa kode perintah yang
akan menentukan fungsi sebuah pin.

Void loop( )
Merupakan fungsi untuk membaca kembali melalui Arduino secara terus menerus dan
berulang pada kode program yang tadinya telah diproses oleh void setup. Proses
pembacaan ini akan terus berulang hingga Arduino di reset ataupun dimatikan. Void loop
ini berisikan kode perintah untuk ditujukan pada pin input dan output yang ada pada
Arduino.

pinMode( )
Adalah sebuah jenis fungsi yang memiliki fungsi untuk mengkonfigurasi secara spesifik
apa saja fungsi dari sebuah pin, serta kegunaannya. Entah pin tersebut berguna untuk
media input atau sebagai media output. Contoh penggunaan fungsi pinMode ini dapat
dilihat seperti contoh berikut

pinMode(0, INPUT); // hal ini mengindikasikan konfigurasi pin 0 Arduino sebagai


pin input.

pinMode(13, OUTPUT); // berarti pin 13 berfungsi sebagai pin output.

digitalRead( )
Adalah fungsi yang bisa digunakan sebagai media untuk membaca nilai digital yang
tampil dalam wujud lebih spesifik dan mengklasifikasikannya ke dalam kategori HIGH
dan LOW. Penggunaan fungsi digitalRead ini bisa dilihat dari contoh berikut :

digitalRead(0); // mengindikasikan nilai digital dari pin 0 Arduino.

digitalWrite( )
Fungsi ini sangat berguna dalam proses pembacaan nilai digital, di samping itu fungsi
digitalWrite juga bisa dimanfaatkan untuk menulis ataupun memberikan nilai tiap pin
digital yang ada secara detail dan spesifik. Dengan fungsi ini, nilai pin dapat dilihat dan
dibaca secara lebih spesifik dibanding ketika menggunakan fungsi digitalRead.
Contohnya :
digitalWrite(13, HIGH); // hal ini berarti fungsi ini memberikan nilai digital
HIGH pada pin 13 Arduino.

digitalWrite(13, LOW); // artinya fungsi memberikan nilai digital berupa LOW


pada pin 13 Arduino.

Delay()
Fungsi ini digunakan agar bisa memberikan tambahan waktu penundaan (dalam satuan
milisecond) untuk mengerjakan baris program dari yang pertama ke baris program
selanjutnya. Contoh penggunaan fungsi ini dapat dilihat sebagai berikut :

Delay(500); // hal ini mengindikasikan bahwa fungsi memberikan waktu penundaan


sebanyak 500 milisecond atau sama dengan 0,5 detik untuk mengambil jeda sebelum
memproses perintah baris program selanjutnya.

analogRead( )
Merupakan fungsi yang berguna untuk membaca nilai analog melalui pin analog yang
ada. Tiap model Arduino pada dasarnya memiliki channel analog yang berbeda-beda.

Tengok saja pada papan Arduino Uno yang memiliki 6 channel analog, sementara
Arduino Mini dan Nano masing-masing memiliki 8 channel analog, dan Arduino Mega
memiliki 10 channel analog dengan resolusi 10 bit analog to digital converter.

Resolusi ini memungkinkan pemetaan tegangan antara 0 volt hingga mencapai 5 volt
dalam nilai integer dari 0 hingga 1023. Contoh analogRead ini adalah sebagai berikut :

analogRead(A0); // artinya membaca nilai analog dari pin A0 Arduino.

Serial.print( )
Merupakan sejenis fungsi yang digunakan untuk menampilkan teks ataupun nilai pada
sebuah sensor yang terdapat pada serial monitor. Contohnya :

Serial.print(“Hello Word”); // berfungsi untuk menampilkan frasa Hello World

Serial.print(nama sensor); // berfungsi untuk menampilkan nilai sensor yang


telah dikenali.

Selain berbagai jenis fungsi yang telah dijabarkan di atas, masih terdapat beberapa jenis
fungsi lain di dalam pemrograman Arduino. Fungsi tersebut meliputi fungsi syntax,
variable, operator matematika, operator pembanding, digital, analog, dan fungsi struktur
pengaturan (if.. else).

VARIABLES
Variabel adalah kode program yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai

pada sebuah nama. Yang biasa digunakan diantaranya adalah Integer, Long,

Boolean, Float, Character.

int (integer)

Variabel yang paling sering digunakan dan dapat menyimpan data sebesar 2

bytes (16 bits).

long (long)

Biasa digunakan jika nilai datanya lebih besar dari integer. Menggunakan 4

bytes (32 bits).

boolean (boolean)

Variabel yang hanya menyimpan nila TRUE dan FALSE saja. Hanya

menggunakan 1 bit saja 😉

float(float)

Digunakan untuk floating point pada nilai decimal. Memory yang digunakan 4

bytes (32 bits).

char(character)

Menyimpan character berdasarkan ASCII kode (contoh: ‘A’=65). Menggunakan

1 byte (8 bits).

OPERATOR MATEMATIKA
Digunakan untuk memanipulasi nilai dengan perhitungan matematika

sederhana seperti: penjumlahan, pengurangan, sama dengan, dan sebagainya.

=      (sama dengan) (contoh  x=10*2 (x sekarang jadi 20))

%    (persentase) (contoh 12%10 (hasilnya yaitu 2))

+      (penambahan)

–       (pengurangan)

*       (perkalian)

/        (pembagian)
OPERATOR PERBANDINGAN
Digunakan untuk melakukan perbandingan secara logika.

== (sama dengan) contoh: 15 == 10 FALSE atau 15 == 15 TRUE

!=  (tidak sama dengan) contoh: 15 != 10 TRUE atau 15 != 15 FALSE

<   (lebih kecil dari) contoh: 15 < 10 FALSE  atau 12 < 14 TRUE

>   (lebih besar dari) contoh: 15 > 19 TRUE atau 15 > 10 FALSE

STRUKTUR PENGENDALI
Program yang digunakan untuk menentukan sebuah kondisi, dan jika

kondisinya sudah terpenuhi maka akan melaksanakan perintah yang sudah

ditentukan. Dan saat tidak memenuhi kondisinya juga ada perintah yang

dilaksanakan oleh Arduino.

if(kondisi A)
{
Kode Perintah A
}
else if(kondisi B)
{
Kode Perintah B
}
else
{
Kode Perintah C
}
Pertama Arduino akan lihat Kondisi A. Jika terpenuhi, maka akan

melaksanakan Kode Perintah A.

Tapi jika TIDAK, Arduino akan lihat Kondisi B. Jika terpenuhi, maka akan

melaksanakan Kode Perintah B.

Tapi jika TIDAK juga, maka Arduino akan melaksanakan Kode Perintah C.


for(int  i = 0; i < #repeats; i++)
{
Kode Perintah
}
Kode diatas digunakan saat kita ingin mengulangi kode atau nilai dalam

beberapa kali. Penjelasan detailnya nanti akan dibahas ketika mencoba

membuat projek, biar lebih mudah dipahami, OK. 😉

Anda mungkin juga menyukai