Anda di halaman 1dari 2

1.

Sentralisasi salah satu sistem yang juga dipakai oleh suatu negara dalam menjalankan roda
pemerintahannya. Sentralisasi merupakan kebalikan dari sistem desentralisasi yang sistem
pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah. Sentralisasi
merupakan sebuah penyerahan kekuasaan dan wewenang pemerintahan secara penuh kepada
pemerintah pusat. Arti sentralisasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sentralisasi
merupakan penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan sebagainya) yang dianggap
sebagai pusat, penyentralan, pemusatan. Dalam buku Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi
Daerah (2007) karya Hanif Nurcholis, sentralisasai adalah pemusatan semua kewenangan
pemerintah (politik dan administrasi) pada pemerintah pusat.
Yang dimaksud pemerintah pusat adalah presiden dan para menteri. Jika suatu negara memusatkan
semua kewenangan pemerintahannya pada tangan presiden dan para menteri. Tidak dibagi-bagi
kepada pejabatnya di daerah dan atau pada daerah otonom maka disebut sentralisasi. Kewenangan
yang di pusatkan di tangan presiden dan para menteri adalah kewenangan pemerintah, bukan
kewenangan legislatif dan yudikatif. Kewenangan pemerintahan sendiri ada dua, yakni kewenangan
politik dan kewenangan administrasi. Kewenangan politik adalah kewenangan dalam membuat
kebijakan. Sementara kewenangan administrasi adalah kewenangan dalam melaksanaan kebijakan
Dalam sentralisasi semua kewenangan, baik politik atau administrasi berada di tangan presiden dan
para menteri. Sebagai konsekuensinya dalam melaksanakan kewenangan tersebut anggarannya
dibebankan kepala APBN. Dilansir Theinvestorsbook, sentralisasi mengacu pada struktur organisasi
di mana kekuatan pengambilan keputusan terbatas pada manajeman puncak, dan bawahan perlu
mengikuti instruksi. Kelebihan dan kelemahan sentralisasi.
Dalam sistem sentralisasi memiliki kelebihan dan kelemahan pada pemerintahann yang
dijalankannya. Berikut kelebihan sentralisasi: Hemat biaya, pemerintah pusat secara langsung dapat
mengurusi semua urusan sampai ke daerah, peraturan diseluruh negara sama adanya kesederhanaan
hukum, memberikan keseragaman dalam manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan,
evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran, pengembangan organisasi atau
negara lebih terorganisasi. Berikut kelemahan sentralisasi: Keterlambatan mengambil keputusan,
kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah
pusat, melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak daerah,
kualiatas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas, kekayaan nasional, kekayaan daerah
telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite politik, mematikan kemampuan berinovasi,
mengurangi lingkup untuk spesialis

2. Paham yang memiliki sudut pandang bahwa menempatkan kelompok sendiri di atas kelompok yang
lain adalah paham etnosentrisme. Etnosentrisme adalah keyakinan suatu kelompok terhadap
superioritas etnis dan budayanya sendiri sehingga menganggap rendah kelompok lain diluar
kelompoknya.  Etnosentrisme menjadikan kebudayaan sendiri sebagai patokan dalam mengukur
baik buruk, tinggi rendah, serta benar atau tidaknya kebudayaan lain berdasarkan standar
kebudayaannya sendiri. Hal ini terwujud dengan adanya kesetiakawanan yang kuat antar anggota
terhadap kebudayaannya sendiri, tidak adanya kritikan terhadap kelompok etnis atau bangsa sendiri,
disertai prasangka negatif terhadap kelompok etnis atau bangsa lain. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa etnosentrisme adalah suatu sikap, perilaku dan pola pikir dari suatu kelompok
sosial berdasarkan etnis tertentu, yang memiliki in-group feeling yang kuat, menganggap bahwa
segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan, nilai, keyakinan, pandangan, sikap, perilaku dan
pemikiran kelompoknya sebagai segala sesuatu yang terbaik dibandingkan dengan yang dimiliki
kelompok sosial lain.
Secara sederhana, konsep etnosentrisme dapat dikatakan sebagai konsep hubungan sosial antar
anggota dalam kelompok dengan anggota luar kelompok yang mana hubungan itu biasanya lebih
banyak dilakukan oleh anggota dalam kelompok daripada anggota luar kelompok, sehingga orang
yang memiliki sikap etnosentris yang tinggi akan banyak berhubungan dengan sesama anggota
dalam kelompoknya dibandingkan dengan orang di luar kelompoknya. Hal ini disebabkan
etnosentrisme mengandung dua dimensi sikap yang positif dan negatif.
Norma agama adalah norma yang berasal dari agama yang di anut oleh suatu individu, dalam
bidang sosial(masyarakat) norma agama berfungsi untuk mengatur bagaimana cara melakukan
interaksi sosial yang benar dan baik. Norma agama merupakan unsur yang tidak dapat di pisahkan
dari interaksi masyarakat indonesia, oleh karena itu kita wajib mematuhi dan menjalankan norma
agama di lingkungan sosial agar tercapai kedamaian dan ketentraman

Anda mungkin juga menyukai