Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN

……………………… DAN …………………..


PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN
LAMPU OPERASI CEILLING HALOGEN DAN LED
RUMAH SAKIT ………………………………………………….

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan zaman, meskipun radiasi menimbulkan efek yang negatif bagi
tubuh manusia ternyata kemajuan teknologi radiasi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia terutama di dunia kedokteran Pemanfaatan radiasi tindakan radiodiagnostik,
radioterapi dan kedokteran nuklir. Ketiga jenis bidang ini mempunyai sumber-sumber radiasi
yang spesifikasi fisiknya berbeda dengan faktor risiko yang berbeda pula. Semua tindakan
pemakaian radiasi, baik untuk diagnostik, terapi maupun kedokteran nuklir, harus selalu melalui
proses justifikasi, limitasi dan optimasi agar pasien, petugas dan lingkungan di sekitar
mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan resiko sekeci mungkin. Keputusan investasi
peralatan radiodiagnositik memerlukan kajian kelayakan agar memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan user dan pasien namun tetap mempertimbangkan kemampuan finansial. Rencana
bisnis anggaran (RBA) tahun 2019 instalasi radioogi mengusulkan pengembangan layanan
radiodiagnostik pesawat Xray. Investasi alat tersebut perlu dilakukan penapisan untuk
menyesuaikan spesifikasi yang dibutuhkan oleh operator / user dan dinilai investasi tersebut
termasuk high cost dan high volume.

2. Tujuan
Memberikan acuan dalam pemilihan teknologi medis lampu operasi di instalasi bedah sentral
rumah sakit ……………………………………..

B. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Instalasi bedah sentral Rumah Sakit ………………………………………… dalam pelayananannya
didukung peralatan medis penunjang, salah satunya adalah lampu operasi dengan spesifikasi dan
kondisi sebagai berikut:
 Spesifikasi teknis
o Merk Health Force Type NF:S4001
o Hibah tahun 2016
o Jenis Ceilling double arm LED
 Performa fisik dan fungsi
o Performa fisik sederhana dan modern
o Fungsi dan kinerja masih baik
o Kalibrasi tahun 2018 masih layak hasilnya
o Kondisi cat sudah sedikit usam
o Board pengaturan tidak dapat berfungsi maksimal.
o Arm sudah pada kendur
o Bolam lampu ada sebagian yang mati

 Spesifikasi teknis
o Merk Acmatronic Type Halogen
o Hibah tahun 2017
o Jenis Ceilling double arm Halogen
 Performa fisik dan fungsi
o Performa fisik sederhana dan konvensional
o Fungsi dan kinerja sudah tidak layak
o Kalibrasi tahun 2019 tidak layak hasilnya
o Kondisi cat sudah sedikit usam
o Fokus lampu bias
o Bolam lampu sering mati dan mengembun

2. Data Sekunder
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2015 tentang Pengujian
dan Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan Difasilitas Pelayanan Kesehatan.

C. Tata Laksana Penilaian Teknologi Kesehatan


1. Topik
Menindaklanjuti usulan dari instalasi bedah sentral yang tertuang dalam RKA 20…. selanjutnya
dilakukan rapat koordinasi tim penapisan teknologi kesehatan rumah sakit ………………………..
……………… dan ditentukan topik PTK : Peralatan Medis lampu Operasi.

2. Pertanyaan PTK
a. P (Patient atau Population atau Problem):
Tidak sesuai hasil kalibrasi/tidak layak dan mengembun
b. I (Intervention atau Index atau Indicator):
Jenis tindakan bedah
c. C (Comparison):
Lampu Operasi ceiling double arm LED dan Halogen
d. O (Outcome):
Kesesuaian lumen dan ergonomis
Rumusan masalah penilaian teknologi kesehatan
“ Tingkat ergonomis lampu operasi ceiling LED apakah memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan lampu operasi ceilling halogen“

3. Metode PTK
Metode integratif dengan didukung data primer yang didapatkan di instalasi bedah sentral
rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang
4. Telusur bukti Ilmiah
Unnocs, Lizuka, Cara kerja dari lampu operasi adalah merubah energy listrik menjadi cahaya oleh
LED.  Proses pembentukan cahaya pada LED yaitu mengubah elektron menjadi foton. Elektron
yang dialiri oleh sumber tegangan (FORWARD BIAS) akan mengalami medan elektromagnetik
hingga menimbulkan arus listrik. Arus listrik ini kemudian akan meng”ON”kan dioda (LED) hingga
foton dalam LED akan memancarkan energi dalam bentuk cahaya LED ( Lizuka,  2008).

5. Telaah Kritis
lampu Operasi LED
User comfort, sangat mendukung user dengan fitur fokus otomatis (Adaptive Light Control Plus)
dan pengaturan intensitas yang mudah pada sterile handle (Sterile Light Control) Precise,cahaya
yang homogeni dengan fitur manajemen bayangan akan menghasilkan cahaya yang optimal
dalam mengurangi bayangan serta mencapai objek dengan cavity yang dalam Security,
mempunyai lifetime yang tinggi untuk LED hingga 40.000 jam. Efficient, sangat efisien dalam
menkonsumsi listrik sehingga mendukung penghijauanLampu
a. Lampu
1) Lumen/Kuat cahaya
Light Intensitas : 140,000 lux -160,000 lux
2) Fokus & Kontras
Focusable light field size d10 at 1m distance : 160 mm
3) Life Time
Life cycle of the light > 60,000 hours
4) Konsumsi daya listrik
Power consumtion 65 watt
5) Heat/Panas
Colour temperature (K) 4,500 kelvin
6) Ukuran Lampu 675 mm
b. Arm/Lengan
1) Jumlah lengan
2 lengan horizontal
2) Jumlah Lipatan
3 lipatan
c. Cover
1) Slim
2) Berat Lighthead (termasuk cardiag arm) 16.4 kg lebih ringan dibandingkan lampu
halogen
3) Camera
Tidak Ada, optional kedepan dapat disambungkan dengan kamera

Lampu Halogen
Merupakan sebuah lampu pijar dimana sebuah filament wolfram disegel disebuah filament
wolfram disegel didalam sampul transparan, yang diisi gas halogen seperti iodin atau bromin.
Fungsi dari halogen adalah untuk membalik reaksi kimia penguapan wolfram dari filament.
a.Lampu
1) Lumen/Kuat cahaya 123,000 lux – 140,000 lux
2) Color temperature (kelvin) 4300
3) Light Field Diameter (cm) d10 15
4) Pola ukuran 14-28
5) Power 110-130/220 – 240 v, 50/60 Hz
6) Bulp type Halogen, 150 w/24 v
7) Rata- rat lampu hidup 1000 jam
8) Swifel eadius 182 cm
b.Arm/Lengan
1) Jumlah Lipatan 3
2) Bahan/material besi karbon
c. Cover
1) Cembung
2) Ukuran pola (cm) 17 - 30
3) Manuver pergerakan 182
4) Tidak anti air
d.Camera
Tidak dapat disambungkan dengan kamera

Perbandingan dengan lampu operasi model LED dan halogen


a. Efektivitas
Tinjauan komparasi tingkat efektifitas pada prinsip kerja lampu operasi ceiling double arm
Halogen dan LED
Beberapa keuntungan Ceilling LED yang signifikan terhadap Ceilling Halogen adalah
o Ceilling LED mempunyai pancaran lampu yang shoft atau lembut dan tidak
menyilaukan mata operator.
o Ceilling LED mempunyai titik focus yang lebih tajam dan kualitas akurasi warna
jaringan.
o Ceilling LED konsumsi energy listrik sangat kecil sekali.
o Ceilling LED suhu panas yang dihasilkan dari lampu sangat rendah sekali sehingga
tidak menyebabkan pengembunan pada box/cover lampu.
o Untuk pengembangan bila akan ditambahkan kamera untuk pendidikan atau
pendokumentasian sangat bias sekali.
o Ceilling LED lebih ringan dan mudah untuk digerakkkan.

b. Keamanan
1. Terdapat display untuk pengaturan kuat cahaya yang dikeluarkan dari lampu.
2. Terdapat double cover hand pengaturan lampu yang dapat disterilkan kembali, dan box
lampu tahan air untuk disinfektan/pembersihan.
c. Efikasi
Efikasi suatu obat atau prosedur klinis paling baik dinilai pada uji klinis randomisasi/UKR
(randomized controlled trial/RCT) dengan subyek yang terseleksi dengan ketat sehingga

karakteristiknya homogen. Pemilihan teknologi medis lampu operasi ini tidak dilakukan
telaah efikasi.

d. Ekonomi, Sosial, Legal, Etik dan Agama


1. Aspek Ekonomi
o CMA ( cost minimization analysis)
CMA digunakan untuk membandingkan dua atau lebih teknologi kesehatan yang
memberikan hasil atau luaran klinis yang sama, serupa atau setara. Penggunaan
lampu operasi ceiling LED dan Halogen tidak mempengaruhi keluaran klinis yang
berbeda pada tindakan operasi, sehingga yang dibandingkan dari sisi harga.

Tabel 1.1 Cost Minimization Analysis


Diskripsi Lampu Operasi Lampu Operasi Lampu Operasi
Doubel arm LED Doubel arm LED Doubel arm
camera Halogen
Harga unit Rp. 747.000.000,- Rp. 430.000.000,- Rp. 350.000.000,-
Biaya Instalasi Include Include Include
Biaya listrik x Rp.14.400,-/hari Rp. 14.400/ hari Rp. 18.900 ,-/hari
utilisasi /hari
Usia ekonomis 6 tahun 6 tahun 4 tahun
*Rata –rata utilisasi kamar operasi ± 30

Analisis berdasarkan tabel 1.1


 Nilasi investasi awal lampu operasi ceiling LED paling tinggi dengan usia
ekonomis paling pendek
 Biaya operasional pasca pembelian untuk lampu operasi meliputi biaya listrik,
dengan konsumsi tertinggi pada lampu operasi halogen.
 Estimasi penggantian bolam lampu operasi dengan jenis halogen lebih cepat
sehingga memperpanjang usia ekonomis lampu operasi

o Break Event Point Anaysis ( BEP)

Tabel 1.2 Break Event Point


Lampu Operasi Lampu Operasi Lampu Operasi
Doubel arm LED Doubel arm LED Doubel arm
camera Halogen
HPP Alat 747.000.000,- 430.000.000,- 350.000.000,-
Maintenace 98.000.000 76.000.000 56.000.000
Kalibrasi 350.000 350.000 350.000
Total (FC) 845.350.000 506.350.000 406.305.000
Harga Jual 150.000 150.000 150.000
Margin 0,7 0,7 0,7
Totav (VC) 39.136 23.442 22.572
BEP unit 27.395 16.409 15.800
BEP rupiah 8.218.500 4.922.700 4.700.000

Analysis berdasarkan tabel 1.2


sesuai dengan usia ekonomis 6 tahun alat maka investasi lampu operasi ceiling double
arm LED capaian breakevent point lebih cepat dibandingkan dengan lampu operasi
double arm halogen dengan usia ekonomis 4 tahun
o CBA (Cost Benefit Analysis)
Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau
kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta
manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan
biaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Cost Benefit Analysis
juga digunakan untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan
yang akan direncanakan akan berubah

 Biaya (Cost)
o Lampu operasi ceiling Double arm LED dengan camera sistem
mempunyai investasi paling tinggi dan mempengaruhi kenaikan
pembebanan biaya fik cost yang berkorelasi dengan peningkatan tarif.
o Investasi lampu operasi ceiling dengan double arm LED nilai investasi
tidak tertalu tinggi dan spesifikasi memenuhi tuntutan kebutuhan
pelayanan. Tidak terlalu berpengaruh terhadap biaya fik cost dan tidak
menaikkan tarif pelayanan

 Manfaat ( Benefit)
o Lampu operasi ceiling double arm LED dengan camera mempunyai
keuntungan bagi coas yang praktek tidak harus semuanya masuk
kedalam ruang operasi, hemt energy dan tidak panas.
o Lampu operasi ceiling double arm LED mempunyai keuntungan hemat
energy listrik, lampu tidak cepat panas, dan tahan air.
o Lampu operasi ceiling halogen mempunyai keuntungan harga bolam
lampu bila padam cukup murah bila dibandingkan LED yang harus
mengganti secara keseluruhan.

2. Tinjauan dari aspek sosial, legal, etik dan agama


Investasi alat kesehatan lampu operasi ceiling ditinjau dari aspek agama tidak
bertentangan dengan nilai – nilai agama apapun. Bahan dasar alat kesehatan tidak
mengandung unsur – unsur yang diharamkan agama islam dan tidak bertentangan
dengan nilai etik dan sosial.

Ditinjau dari sisi legal maka dokumen – dokumen pembelian harus memenuhi aspek
hukum :
 Vendor harus memiliki dokumen resmi sebagai distributor / suplier
 Certifikat Of original produk (COO)
 Dokumen pembelian dan penerimaan barang antara lain (phurchasing order,
SPK, faktur, manual book dll)

6. Sintesis Telaah
Sintesis telaah perbandingan investasi lampu operasi LED dan Halogen.
a. Karekteristik teknis
Tinjauan secara teknis untuk investasi lampu operasi dengan system ceilling LED double arm
paling layak dari sisi performa, Mode pengaturan dan fleksibilitas.
b. Efektivitas
Tinjauan dari aspek efektifitas untuk pembelian lmapu operasi dengan sistem ceilling LED
dinilai lebih efektif
c. Ekonomi
Dinilai dari aspek ekonomi komparasi investasi lampu operasi ceiling double arm LED
menggunakan unsur penilaian CMA, CBA dan perhitungan BEP maka pembelian lampu
operasi LED double head dinilai cukup ekonomis
d. Sosial, legal, etik dan Agama
Kedua pilihan investasi tidak bertentangan dengan nilai – nilai sosial, legal, etik dan agama
dengan perkecualian apabila dokumen – dokumen pendukung dipenuhi.

7. Simpulan dan Rekomendasi


a. Kesimpulan
Berdasarkan telaah yang dilakukan oleh tim penapisan teknologi kesehatan untuk pemilihan
teknologi alat medis lampu operasi ceiling, dengan cakupan telaah meliputi aspek teknis,
keamanan, efektivitas, efikasi, ekonomi, sosial, legal dan agama, Maka :
Teknologi lampu operasi ceiling double arm LED dinilai paling layak untuk di
implementasikan di RS …………………………………...
b. Rekomendasi
Direkomendasikan untuk pemilihan teknologi medis lampu operasi ceiling menggunakan
lampu operasi ceiling double arm LED.

Lokasi, tanggal – bln - tahun


Ketua Tim HTA
…………………………………………………….

Nomor : 02/HTA/…………………/II/20……. Lokasi, tanggal – bln - tahun


Lampiran : Ada
Hal : Laporan Hasil Penilaian Tehnis Kesehatan

Kepada Yth.

Direktur Utama
Rumah Sakit .............................
.................................

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik,serta hidayah-Nya.

Berdasarkan hasil pertemuan bersama Tim Penilaian Teknology Kesehatan dalam rangka pembahasan
permintaan lampu operasi oleh bagian Instalasi Bedah Sentral, berikut kami sampaikan hasil penilaian Tim
sebagaimana terlampir sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam menetapkan pemilihan jenis lampu
operasi yang akan diadakan.

Demikian laporan ini kami buat,atas perhatian dan kebijaksaannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu,alaikum Wr.Wb.

Hormat kami

Ketua Tim HTA

……………………………………..

Anda mungkin juga menyukai