Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

DOSEN PENGAJAR
Ridha Hayati SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Sahrul Haki 19070002
M. Ridha Ilhami 19070059
Muhammad Ambrullah 19070093
Yenni Fitri 19070308
Bella 19070315
Laili Na’imah 19070331
Norkhaliza 19070336

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Promosi Kesehatan
Di Tempat Kerja".

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu makalah ini diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ridha Hayati, SKM., M.Kes, pada kuliah
Strategi Promosi Kesehatan. yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga
sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang
ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Banjarmasin , 08 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat serta aman merupakan hal yang
diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi
perusahaan merupakan hal yang mempengaruhi kecelakaan dan penyakit yang diderita
oleh pekerja.
Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi perkembangan
ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang sudah
maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan
ekonomi. Dimana industrialisasi banyak memberikan dampak positif terhadap kesehatan,
seperti meningkatnya penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang lebih baik dan
meningkatkan pelayanan, tetapi kegiatan industrialisasi juga memberikan dampak yang
kurang baik terhadap kesehatan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
Fokus program promosi kesehatan pekerja ( workers health promotion)
bermanfaat selain untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran atau kapasitas
kerja dan dapat mencegah penyakit degeneratif kronik seperti penyakit jantung koroner,
stroke, MSDs (Musculo Skeletal Disordes), kanker, penyakit paru obstruksi kronik dan
lain-lain. Bahkan penyakit degeneratif kronik itu kini telah menjadi penyebab kematian
nomor satu pekerja usia prima melebihi kematian yang disebabkan oleh KAK, PAK
maupun penyakit menular (WHO, 1996).
Oleh karena itu pelayanan kesehatan kerja tidak cukup hanya melindungi
kesehatan pekerja dari pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh pemajanan dengan hazard
kesehatan yang berasal dari lingkungan kerja dan pekerjaan, akan tetapi kesehatan kerja
masa kini harus memprioritaskan program promosi kesehatan pekerja di tempat kerja.
Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja (PKDTK) merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat kesehatan fisik, mental jelas
tinggi prevalensinya di antara pekerja (terutama yang berkaitan dengan gaya hidup),
selain mendukung sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang karir dan
produktivitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya.
Promosi Kesehatan didefinisikan sebagai ilmu dan seni yang membantu orang
merubah perilaku hidupnya untuk menuju tingkat kesehatan yang optimal.
Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan antara kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual dan intelektual.
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat
kerja untuk menegenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan
meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Promosi kesehatan pekerja didefinisikan sebagai ilmu dan seni yang membantu
pekerja dan manajemen merubah perilaku hidup, perilaku bekerja dan lingkungannya,
untuk memelihara atau mencapai kapasitas kerja dan tingkat kesehatan yang optimal,
dengan demikian meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja merupakan proses yang memungkinkan
pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya, yaitu pengendalian terhadap
faktor determinan atau faktor yang berpengaruh terhadap kesehatannya

B. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kesehatan?
2. Apa pengertian kesehatan di tempat kerja?
3. Bagaimana tujuan program kesehatan di tempat kerja?
4. Bagaimana lingkup kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja?
5. Bagaimana strategi promosi kesehatan di tempat kerja?
6. Apa dasar hukum promosi kesehatan di tempat kerja?
7. Bagaimana tahapan promosi kesehatan di tempat kerja?
C. Manfaat
Manfaat Promosi kesehatan Di Tempat Kerja :
1. Bagi pihak manajemen :
a. Meningkatnya dukungan terhadap program K3
b. Citra positif (tempat kerja yang maju dan peduli kesehatan)
c. Lingkungan kerja yang lebih sehat dan kurang hazardous
d. Meningkatnya moral dan kualitas pekerja
e. Menurunnya penggantian staf
f. Menurunnya angka absensi karena sakit
g. Meningkatnya produktivitas
h. Menurunnya biaya kesehatan ataau biaya asuransi
2. Bagi pekerja :
a) Lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman
b) Meningkatnya percaya diri
c) Meningkatnya Produktivitas
d) Menurunnya stres
e) Menurunnya risiko penyakit terutama kardiovaskular, gangguan
muskuloskeletal, penyakit psikosomatik
f) Meningkatnya kepuasan dan semangat kerja
g) Meningkatanya kemampuan mengenali dan mencegah penyakit
h) Meningkatnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sekitar

D.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kesehatan adalah sehat sebagai segala bentuk keadaan badan, rohani/ mental
dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan-kelemahan.
(WHO,1947)
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk
memelihara,meningkatkan dan melindungi diri serta lingkungannya (Ottawa, 1986)
Promosi kesehatan adalah suatu proses untuk membuat individu dan
masyarakatmampu dalam meningkatkan dan mengendalikan kesehatan mereka, sehingga
kesehatanindividu maupun masyarakat meningkat. (WHO,2003)
Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahanlingkungan
dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green)
Tempat kerja adalah suatu tempat yang sangat erat hubungannya dengan
pekerjadan pengelola/yang memiliki serta pengunjung yang digunakan untuk melakukan
suatukegiatan produksi barang atau jasa dan saling interaksi. (Halajur, 2007)Menurut
WHO (1999)
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah berbagai aktifitas di tempat kerja yang
dirancang untuk membantu tingkat pekerjaan dan perusahan di semua level, memperbaiki
dan meningkatkan kesehatan dengan partisipasi pekerja, manajemen dan stake holder
lainnya.
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat
kerja, untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu
mengatasi,memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga
memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
B. Tujuan Program Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Program promosi kesehatan di tempat kerja memiliki tujuan untuk
memaksimalkan tujuan berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman
sehingga terjadi perubahan perilaku idividu dan kelompok agar dapat menjaga
lingkungan tetap sehat, serta dapat merubah gaya hidup dan mengembangkan
kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap penyakit. Adanya program promosi
kesehatan dapat meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenalimasalah kesehatan
yang potensial terjadi di dalam maupun di luar tempat kerja.
Tujuan Promosi Kesehatan Di tempat Kerja adalah :
1. Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara gaya hidup yang sehat dan
positif.
2. Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara kebiasaan melakukan
aktivitas fisik serta olahraga yang teratur dan terukur.
3. Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara kebiasaan makan makanan
dengan kandungan gizi yang optimal.
4. Mempengaruhi pekerja untuk berhenti merokok.
5. Mempengaruhi pekerja untuk mengurangi/menurunkan/menghilangkan
penyalahgunaan obat dan alkohol.
6. Membantu pekerja untuk mampu dan terbiasa mengatasi stress yang dialami dalam
kehidupannya.
7. Mengajarkan pekerja mengenai kemampuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) dan pertolongan pertama pernapasan buatan (resusitasi kardiopulmonal).
8. Mengajarkan pekerja mengenai penyakit umum dan penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaannya serta bagaimana mencegah serta meminimalisasi akibatnya.
9. Mengadakan penilaian menyeluruh secara medis.
Menurut Departemen Kesehatan program promosi kesehatan ini untuk
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tempat kerja, mengurangi
absen, menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja, menumbuhkan
kebiasaan kerja dan gaya hidup sehat,tercipta lingkungan kerja sehat, dampak positif
pada lingkungan kerja dan masyarakat.Jika tujuan program ini dipisahkan dari segi
perusahaan dan pekerja, maka tujuan adanya program ini bagi perusahaan adalah:
1. Mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi akibat kecelakaan kerja.
3. Mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan kerja.
4. Memberikan pemahaman yang lebi dalam kepada pihak manejemen akan pentingka
alat pelindung diri bagi perusahaan.

Sedangkan tujuan adanya program promosi kesehatan di tempat kerja bagi pekerja, yaitu:

1. Meningkatnya kesadaran pekerja akan pentingnya alat pelindung diri.


2. Meningkatnya kesehatan kerja atau mengurangi sakit akibat kerja.
3. Meningkatnya pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja dan alat-alat
pelindung diri.
4. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pihak manejemen akan
pentingnyaalat pelindung diri bagi pekerja.

Tujuan adanya program promosi kesehatan di tempat kerja menurut Departemen


Kesehatan Republik Indonesia:

1. Mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.


2. Bisa menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3. Mengurangi angka penyakit baik dalam lingkungan kerja atau di luar lingkungan
kerja.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

C. Lingkup Kegiatan Program Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Lingkup kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja secara umum
1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan ( health education) yang
penekanannya ada perubahan atau perbaikan perilaku melalui
peningkatankesadaran ,kemauan, dan kemampuan
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial ( sosial marketing),yang
penekanannya pada pengenalan produk atau jasa melalui kampanye .
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan ( upaya komunikasi dan informasi)
yangtekannaya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehtan merupakan upaya peningkatan ( promotif)yang penekanannya
padaupaya pemeliharan dan peningkatan kesehatan .
5. Promosi kesehatan mecakup upaya advokasi dalam bidang kesehatan,yaitu
upayauntuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan
kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan
peraturan,dukungansuasana dan lain-lain di berbagai bidang atau sektor,sesuai
keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah pengorganisasian masyarakat
(communityorganization),pengembangan masyarakat (community
development),pergerakanmasyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat
(communityempowerment),dll.\

D. Strategi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Strategi terbaik untuk promosi kesehatan di tempat kerja
1. Implementasi program perubahan gaya hidup karyawan (berhenti
merokok,programfitnes,meningkatkan nutrisi,pengurangan strees,dll)
2. Program konsultasi dan penilaian resiko kesehatan di perusahaan
3. Menunjukan dukungan manajemen terhdap program promosi kesehatan
khususnyamembangun pernyataan misi promosi kesehatan perusahaan.
4. Membangun budaya organisasi yang fleksibel,dukungan masyarakat ,responsif
terhdapkebutuhan karyawan.
5. Membangun kebijakan perusahaan untuk emmelihara area bebas rokok dan
minumankeras dan narkoba di tempat kerja.
6. Membentuk komite kesehatan dan keselamatan kerja dan melakukan pertemuan
secarareguler.
7. Mengawasi efektivitas, biaya, keuntungan dan partisipasi dalam program
promosikesehatan.
8. Promosikan kepedulian perusahaan dengan OSHA dan pangil reghulation OSHA.
9. Tawarkan program pengobatan dan pencegahan penyakit termasuk pelayanan klinik
untuk karyawan dan keluarganya.
10. Tawarkan program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dengan target sebagai
persyaratan untuk bekerja di swasta dan industry
11. Membuat dan memelihara fasilitas promosi kesehatan dengan menghubungkan
auditkualitas lingkungan kerja pada interval reguler dan ambil langkah untuk
identifikasi alamat area yang bermasalah.
12. Komunikasi secara reguler dengan karyawan untuk menghormati promosi kesehatan.

E. Dasar Hukum Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja


Pasal Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN PERMEN
No. PER. 03/MEN/1992 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja Pasal 1. B

F. 8 Tahapan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja


1. Rekognisi promosi kesehatan yang sudah ada
Pada tahap rekognisi, HSE Officer melakukan penilaian terhadap risiko
kesehatan dan keselamatan (K3) yang ada di tempat kerja (Health Risk Assesment) .
Tahapan ini ditujukan untuk lebih mengenal total risiko kesehatan dan kapasitas kerja
seluruh pekerja.
Rekognisi mencakup pemeriksaan kebugaran, status gizi dan tingkat stres
pekerja. Hasil dari penilaian risiko antara lain adalah status kesehatan pekerja,
identifikasi gangguan kesehatan dan identifikasi kondisi kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Data dukungan dan informasi lain yang diperlukan dalam tahap ini adalah
aktivitas promosi kesehatan yang ada, persepsi pekerja tentang program aktivitas
yang sudah ada dan prevalensi risiko pekerja.
2. Analisis kebutuhan pekerja mengenai promosi kesehatan
Setelah merekognisi kebutuhan dan risiko yang dialami pekerja dan
memfasilitasi kegiatan saling menukar pengalaman dan ide, kita dapat
menegosiasikan program promosi kesehatan seperti apa yang dibutuhkan oleh
pekerja.
Hal-hal yang dapat dipertimbangan dalam tahap ini antara lain besarnya
kontribusi masalah kesehatan terhadap biaya kesehatan, cacat yang mungkin timbul
dan akses terhadap fasilitas pendukung. Tahap analisis harus dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pekerja.
3. Perencanaan Program Promosi Kesehatan
Setelah merekognisi dan menganalisis, kita sudah dinilai siap untuk melakukan
perencanaan program. Perencanaan program harus dikembangkan berdasarkan 4 hal
penting:
 Pertama, target perubahan perilaku pekerja yang ingin dicapai setelah program
berjalan. Target perubahan diperlukan untuk menentukan keluaran (output)
dari program yang sudah dibuat.
 Kedua, proses menuju target perubahan. Proses menjadi penting dalam
bagaimana program yang sudah direncanakan akan berjalan.
 Ketiga, cara penilaian keberhasilan pencapaian target. Cara penilaian
keberhasilan harus dilakukan dengan valid dan realible agar keluaran program
dapat terukur dengan baik.
 Keempat, cost-benefit analysis akan menjadi pendukung utama program. Dana
yang dikeluarkan untuk program harus diperhitungkan secara efektif dan
efisien.
4. Komunikasi kepada pihak terkait
Untuk menyukseskan program, HSE Officer bekerja sama dengan pihak
manajemen dan pekerja. Hal penting dalam bekerja sama adalah komunikasi. HSE
Officer dituntut untuk mampu mengkomunikasikan risiko kesehatan yang ada dan
tujuan dan manfaat dari program yang direncanakan.
Komunikasi yang baik akan mencapai sebuah kesepakatan bersama dalam
penyusunan prioritas program dan mendapatkan dukungan dari manajemen tingkat
tertinggi. Dalam jangka panjang, kesepakatan tersebut dapat menciptakan program
yang melibatkan seluruh anggota organisasi sehingga menjadi lebih komprehensif.
5. Persiapan program promosi kesehatan
Seluruh perencanaan dan komunikasi telah dilakukan, saatnya mematangkan
persiapan. Persiapan program meliputi komitmen, SDM, prasarana dan sarana
program. HSE officer memerlukan persiapan mengenai susunan organisasi/tim
pelaksana, dukungan tertulis dari manajemen puncak, sarana dan prasarana promosi
dan melaksanakan koordinasi efektif dengan aktifitas kesehatan lainnya.
6. Implementasi
Implementasi program dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sesi
kelompok, konsultasi personal dan praktek perilaku sehat. Sesi kelompok
memungkinkan interaksi antara teman sekerja sehingga dapat saling memberikan
dukungan dan meningkatkan pengetahuan. Sedangkan sesi konsultasi personal
dilakukan untuk pelaksanaan terapi perilaku. Sesi konsultasi dilakukan secara one-by-
one.
Metode terakhir adalah praktek perilaku sehat dimana pekerja langsung
mempraktekan apa yang sudah dipelajari. Dalam mempraktekan perilaku sehat, perlu
adanya keterlibatan lingkungan dan orang terdekat seperti keluarga dan teman dekat.
Pada prakteknya, pekerja dapat mengurangi pola hidup tidak sehat seperti merokok,
gerak badan kurang dan sering begadang.
7. Evaluasi serial
Evaluasi bertujuan untuk melihat apakah dana yang digunakan sudah efisien
dan efektif, apakah tujuan program kesehatan tercapai dan menyediakan data untuk
menjadi landasan kebijakan selanjutnya. Dua macam evaluasi yang dapat dilakukan
adalah evaluasi jangka pendek dan jangka panjang.
Evaluasi jangka pendek dilakukan dengan melihat perubahan pola pikir,
berkurangnya risiko kesehatan pekerja dan peningkatan status kesehatan. Berbeda
dengan evaluasi jangka pendek, evaluasi jangka panjang mengukur variabel yang
lebih luas. Hal-hal yang diukur dalam evaluasi jangka panjang antara lain
peningkatan produktivitas dan profitabilitas.
8. Kontinuitas
Kontinuitas atau kesinambungan program merupakan hal yang penting. Jika
hasil evaluasi menunjukkan bahwa pekerja berhasil mencapai target perlu diberikan
apresiasi dan pihak manajemen berhak untuk merancang target yang lebih tinggi lagi.
Apabila belum berhasil, siklus semula perlu dilakukan dengan beberapa improvisasi
program.
G. Kunci Aktifitas
Kunci Efektivitas Program Kesehatan Di Tempat Kerja
1. Menunjukkan keterlibatan dan dukungan manajemen pada program kesehatan.
2. Melibatkan karyawan dalam tahapan perencanaan program.
3. Tawarkan program pada waktu dan tempat yang menyenagkan bagi karyawan.
4. Membuat tujuan program dan identifikasi kebutuhan kesehatan karyawan.
5. Berikan hadiah terhadap prestasi dan keikutsertaan dalam pencapaian tujuan program.
6. Meyakinkan karyawan bahwa status kesehatan mereka adalah sangat penting.
7. Berikan program yang bervariasi untuk mempertemukan kebutuhan karyawan.
8. Membuat lingkungan tempat kerja mendukung usaha perubahan gaya hidup.
9. Membantu karyawan untuk mengerti dampak dari masalah kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Promosi kesehatan di tempat kerja adalah upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat
kerja, untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu
mengatasi,memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga
memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
 Program promosi kesehatan di tempat kerja memiliki tujuan untuk memaksimalkan
tujuan berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman sehingga terjadi
perubahan perilaku idividu dan kelompok agar dapat menjaga lingkungan tetap sehat,
serta dapat merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan
peningkatan terhadap penyakit.
 Dasar hukm yang mengatur promosi kesehatan ditempat kerja yaitu pada Undang-
undang No. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN PERMEN No. PER.
03/MEN/1992 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja Pasal 1. B.
 Tahapan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
 Rekognisi promosi kesehatan yang sudah ada
 Analisis kebutuhan pekerja mengenai promosi kesehatan
 Perencanaan Program Promosi Kesehatan
 Komunikasi kepada pihak terkait
 Persiapan program promosi kesehatan
 Implementasi
 Evaluasi serial
 Kontinuitas

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Press Release Webinar “Promosi Kesehatan di Tempat Kerja”. Diakses tanggal 8 Desember
2022 pada pukul 15.00 WITA. https://departemenperkesling.fk.ugm.ac.id/press-release-
webinar-promosi-kesehatan-di-tempat-kerja/

8 Tahapan Promosi Ksehatan di Tempat Kerja. Diakses tanggal 8 Desember 2022 pada pukul
15.10 WITA. https://katigaku.top/2021/04/08/tahapan-promosi-kesehatan-di-tempat-kerja/

Promosi Kesehatan ditempat Kerja. Diakses pada tangggal 8 Desember 2022 pada pukul 15.10
WITA. https://rsj.babelprov.go.id/content/promosi-kesehatan-di-tempat-kerja

Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Diakses pada Tanggal 8 Desember 2022 pada Pukul 15.15
WITA. https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F141968%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F1%2F9_7518_KMS112_112018_PDF.pdf

Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Diakses pada Tanggal 8 Desember 2022 pada Pukul 15.15
WITA. https://www.academia.edu/44410630/Promosi_Kesehatan_di_Tempat_Kerja

Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Diakses pada Tanggal 8 Desember 2022 pada Pukul 15.15
WITA. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=u4KGDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT4&dq=info:ggRF11XrSqgJ:scholar.google
.com/
&ots=eNXJNUy7eI&sig=Ik5imfqBxTmmoCwlAL0M0OZcEmU&redir_esc=y#v=onepage&q
&f=false
Kurniawidjaja, LM. Promosi kesehatan pekerja. Bahan kuliah Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Indonesia, 2004

Kurniawidjaja LM, Promosi Kesehatan Pekerja. Bahan Training Dokter Kesehatan kerja
pratama. Hotel Bidakara,Jakarta, 2004

Martomulyono S, Strategi Promosi Kesehatan Pekerja. Bahan kuliah Departemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia,
2004.

Anda mungkin juga menyukai