KELAS 2B
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “K3 DASAR” tentang teori
kecelakaan kerja ( teori human faktor ) dengan tepat waktu tanpa apapun.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca
tentang perkembangan obat dalam kehidupan sehari-hari Bagaimana pun kami telah berusaha
membuat makalah ini dengan sebaik - baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya
manusia.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Definisi.......................................................................................................................5
B. Fokus Utama Faktor manusia dalam teori kecelakan kerja.......................................5
C. Faktor lingkungan dan organisasi menurut perspektif teori human factor................7
D. Hubungan psikologis dan prilaku manusia dengan kecelakaan kerja .......................8
E. Penerapan pencegahan teori human factor.................................................................9
F. Peran teknologi dalam memperbaiki faktor – faktor manusia...................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan tidak
terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau
properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau
yang berkaitan dengannya. Kecelakaan kerja sebesar 80-85% disebabkan oleh
kelalaian pekerja saat bekerja. Selain faktor kelalaian saat bekerja faktor manusia
lainnya yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yaitu
perilaku penggunaan APD saat bekerja.
Teori kecelakaan kerja yang melibatkan faktor manusia sangat penting untuk
dipahami guna mencegah terjadinya kecelakaan dan memperbaiki kondisi kerja yang
lebih aman. Faktor manusia dalam konteks kecelakaan kerja mencakup berbagai
aspek, seperti perilaku, keterampilan, motivasi, kelelahan, dan faktor psikologis
lainnya yang dapat memengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
2. Apa saja faktor manusia yang menjadi fokus utama dalam teori kecelakaan kerja?
3
3. Bagaimana faktor lingkungan dan organisasi memainkan peran dalam kecelakaan
kerja menurut perspektif teori Human Factor?
4. Apa hubungan antara kondisi psikologis dan perilaku manusia dengan kejadian
kecelakaan kerja?
C. Tujuan
1. Menjelaskan peran penting faktor – faktor manusia dalam risiko kecelakaan kerja.
2. Menguraikan model teori faktor manusia daalam kecelakaan kerja.
3. Menjelaskan bagaimana hubungan antara kondisi psikologis dan prilaku manusia
dengan kejadian kecelakaan kerja.
D. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses. Juga kecelakaan ini biasanya terjadi akibat kontak dengan suatu zat
atau sumber energy.
Dalam teori kecelakaan kerja, faktor manusia menjadi fokus utama karena
pengaruhnya yang signifikan terhadap keselamatan dan kecelakaan di tempat kerja.
Berikut adalah beberapa faktor manusia yang menjadi fokus utama dalam teori
kecelakaan kerja:
5
1. Keterampilan dan Kemampuan:
Tingkat pengetahuan tentang tugas kerja dan pelatihan yang diberikan kepada
pekerja juga penting. Pemahaman yang baik tentang prosedur kerja, peralatan, dan
bahaya potensial dapat mengurangi risiko kecelakaan.
Kondisi fisik dan kesehatan individu seperti kelelahan, sakit, atau pengaruh obat-
obatan juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja dengan
aman dan waspada.
4. Faktor Psikologis
Aspek psikologis seperti motivasi, kepercayaan diri, sikap terhadap risiko, dan
stres juga dapat berdampak pada perilaku kerja dan reaksi terhadap situasi yang
berpotensi berbahaya.
6
Peran manajemen dalam memberikan pengawasan, pelatihan, dan dukungan
terhadap keselamatan kerja juga merupakan faktor penting dalam mencegah
kecelakaan.
1. Faktor Lingkungan
- Lingkungan kerja yang tidak aman seperti kebisingan yang tinggi,
pencahayaan yang buruk, atau ventilasi yang tidak memadai dapat
mengganggu konsentrasi dan respons pekerja, meningkatkan risiko
kecelakaan.
- Perancangan ruang kerja yang tidak ergonomis, seperti meja atau kursi
yang tidak sesuai, juga dapat menyebabkan cedera atau kelelahan pada
pekerja.
- Kondisi Psikologis faktor lingkungan dan organisasi juga dapat
memengaruhi kondisi psikologis karyawan, seperti tingkat stres, kelelahan,
atau kurangnya motivasi. Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi
kewaspadaan dan konsentrasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
risiko kecelakaan.
2. Faktor Organisasi
- Kebijakan dan prosedur kerja yang tidak jelas atau tidak terstandarisasi
dapat menyebabkan kebingungan atau kesalahan pada pekerja,
meningkatkan risiko kecelakaan.
7
- Kurangnya pelatihan atau pemahaman yang tepat tentang tugas dan
tanggung jawab juga dapat menyebabkan kesalahan manusia yang
berpotensi berujung pada kecelakaan.
- Budaya keselamatan yang buruk di tempat kerja, di mana kesalahan atau
pelanggaran keselamatan diabaikan atau bahkan didorong, juga dapat
meningkatkan risiko kecelakaan.
- Sistem Manajemen Keselamatan Organisasi perlu memiliki sistem
manajemen keselamatan yang kuat untuk mengidentifikasi, mengurangi,
dan mengelola risiko kecelakaan. Ini termasuk prosedur keselamatan yang
jelas, pelatihan untuk karyawan, dan pengawasan yang efektif terhadap
kepatuhan terhadap kebijakan keselamatan.
Dengan memperhatikan dan memperbaiki faktor-faktor ini, organisasi dapat
mengurangi risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih
aman dan sehat bagi semua pekerja.
8
3. Stres dan Kondisi Emosional
Tingkat stres dan kondisi emosional yang tidak seimbang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk merespons situasi darurat atau mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat saat terjadi potensi bahaya di tempat kerja.
4. Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi
Perilaku komunikasi yang kurang efektif atau kurangnya kolaborasi antar tim
dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi saat melakukan
tugas-tugas yang melibatkan banyak orang, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan risiko kecelakaan.
5. Pengaruh Sosial dan Budaya Kerja
Lingkungan kerja yang tidak mendukung, seperti budaya yang mengabaikan
keselamatan atau tekanan dari rekan kerja untuk mengambil risiko yang tidak
perlu, dapat memengaruhi perilaku manusia terkait keselamatan di tempat kerja.
9
2. Pelatihan Keselamatan
Teori human factor memandu pengembangan program pelatihan keselamatan
yang efektif. Pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga
mengajarkan karyawan untuk mengenali dan mengatasi faktor manusia yang dapat
menyebabkan kecelakaan, seperti kurangnya kesadaran, kecerobohan, atau stres.
3. Komunikasi dan Konsultasi
Dengan memahami teori human factor, manajemen dapat memperbaiki
komunikasi di tempat kerja dan mendorong konsultasi antara karyawan dan
manajemen mengenai masalah keselamatan. Hal ini dapat meningkatkan
kesadaran akan risiko dan memperkuat budaya keselamatan di tempat kerja.
4. Evaluasi Tugas dan Lingkungan Kerja
Dengan menerapkan prinsip-prinsip teori human factor, tugas-tugas kerja dan
lingkungan kerja dapat dievaluasi secara menyeluruh untuk mengidentifikasi
potensi bahaya dan risiko. Tindakan preventif dapat diambil untuk mengurangi
risiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia.
5. Kebijakan dan Prosedur Keselamatan
Teori human factor membantu dalam pengembangan kebijakan dan prosedur
keselamatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik manusia. Ini
termasuk mempertimbangkan faktor psikologis, sosial, dan perilaku dalam
menetapkan standar keselamatan dan prosedur darurat.
6. Pengelolaan Stres dan Beban Kerja
Teori human factor juga membantu dalam mengelola stres dan beban kerja yang
dapat memengaruhi kinerja dan keselamatan karyawan. Strategi dapat
dikembangkan untuk mengurangi tekanan kerja, memperbaiki manajemen waktu,
dan meningkatkan kesejahteraan mental.
10
F. Peran teknologi dalam memperbaiki faktor – faktor manusia
Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam memperbaiki faktor-faktor
manusia yang berkontribusi pada kecelakaan kerja. Beberapa peran utamanya adalah:
1. Pemantauan Keselamatan
Teknologi memungkinkan pemasangan sensor dan sistem pemantauan yang dapat
melacak perilaku pekerja dan kondisi lingkungan kerja. Contohnya, penggunaan
sensor di helm untuk memantau kelelahan atau sistem pemantauan gas beracun di
lingkungan kerja.
2. Pelatihan Virtual
Teknologi memungkinkan pelatihan virtual yang realistis tanpa risiko kecelakaan
nyata. Ini membantu pekerja untuk belajar dan berlatih tanpa membahayakan diri
sendiri atau orang lain.
3. Robotika dan Automasi
Penggunaan robot dan sistem otomatisasi dapat mengurangi keterlibatan manusia
dalam tugas-tugas berbahaya. Misalnya, menggunakan robot untuk melakukan
pekerjaan di lingkungan berbahaya seperti dalam tambang atau bahan kimia.
4. Kommunikasi dan Peringatan Cepat
Teknologi memungkinkan komunikasi yang lebih cepat antara pekerja dan tim
darurat jika terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya. Sistem peringatan dini
juga dapat dipasang untuk memberi tahu pekerja tentang bahaya yang mungkin
terjadi.
5. Analisis Data
Teknologi memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih baik tentang
faktor-faktor penyebab kecelakaan. Ini dapat membantu organisasi untuk
mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin memerlukan perbaikan dalam
prosedur atau lingkungan kerja.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep "error chain" atau rantai kesalahan merupakan aspek penting dalam
teori kecelakaan berbasis human faktor. Hal ini menunjukkan bahwa kecelakaan
seringkali bukanlah akibat dari satu kesalahan tunggal, tetapi merupakan hasil dari
serangkaian kesalahan dan kondisi yang saling berhubungan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
12
Reason, J. (1990). Human Error. Cambridge University Press.
Salas, E., et al. (Eds.). (2012). The Oxford Handbook of Crew Resource
Management. Oxford University Press.
Hollnagel, E. (2014). Safety-I and Safety-II: The Past and Future of Safety
Management. Ashgate Publishing, Ltd.
Stanton, N. A., et al. (Eds.). (2005). Human Factors Methods: A Practical Guide
for Engineering and Design. Ashgate Publishing, Ltd.
13