SENYAWA AROMATIK
Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi, tata nama, sintesis, sifat-sifat dan reaksi
yang terjadi pada benzena dan turunannya serta beberapa contoh kegunaan senyawa
aromatik.
Struktur benzen terletak antara keduanya, sehingga sebagai perjanjian digunakan rumus
struktur heksagon dengan sebuah lingkaran di dalamnya :
45
CH3 OH NH2
O O CH=CH2
C C
OH H
Stirena
Asam benzoat Benzaldehida
Benzena dengan disubstitusi dapat diberi angka sebagai awalan atau dengan
sistim orto, meta, para, yang menunjukkan hubungan tempat antara kedua gugusan
dalam cincin.
46
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
m-kloroanilin
0-bromotoluena p-bromofenol 3-kloroanilin
2-bromotoluena 4-bromofenol
Suatu benzena dengan substitusi lebih dari dua, lebih mudah memberi nama
dengan memakai awalan angka untuk membedakan tempat dari gugus dalam cincin.
Jadi, bila fenol, anilin, atau benzen yang sudah tersubstitusi dipakai sebagai nama
induk, substitusi utama dianggap berada pada tempat 1.
Contoh :
2,4,6-trinitrotoluena 2-kloro-1,4-dinitrobenzen
H2 H2
sikloheksena sikloheksana
benzena sikloheksana
Br
Br2
Br2
Br
Reaksi substitusi yang terjadi pada cincin aromatik disebut reaksi subatitusi
aromatik. Mekanisme dari reaksi substitusi aromatik dimulai dengan serangan oleh
elektrofil (biasanya ditulis dengan tanda E+) pada cincin benzena, karena itu reaksi ini
47
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
disebut juga reaksi substitusi elektrofil. Beberapa pereaksi penyumbang elektrofil yang
dapat menyerang inti benzena yaitu halogen (X2), HNO3; H2SO4 ; RX (alkilhalida) dan
RCOX (asilhalida).
A. Halogenasi
Mereaksikan benzena dengan brom (Br2) atau klor (Cl2) dengan katalisator besi (Fe
III) halide akan menghasilkan halobenzen.
Contoh reaksi brominasi berikut :
Br
FeBr3
Br Br HBr
hangat
B. Nitrasi
Bila benzena direaksikan dengan asam nitrat pekat, menggunakan katalis asam
sulfat pekat akan terbentuk nitrobenzena.
NO2
H2SO4
HONO2 H2O
panas
benzen nitrobenzen
C. Sulfonasi
Mereaksikan benzena dengan asam sulfat berasap/oleum (campuran H2SO4 pekat
dengan gas SO3 jenuh) menghasilkan asam benzensulfonat.
SO3H
SO3
HOSO3 H H2O
panas
48
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
Contoh :
CH3
AlCl3
Cl CH3 HCl
E. Asilasi
Friedel dan Crafts membuat juga reaksi asilasi Friedel – Crafts, karena yang
tersubstitusi kedalam cincin benzennya adalah gugusan asil bukan alkil.
O
O
AlCl3 CCH2 CH3
CH3CH2CCl HCl
panas
Suatu benzena yang sudah tersubstitusi dapat mengalami substitusi kedua dan
menghasilkan disubstitusi benzena. Struktur dari substitusi pertama menentukan tempat
dari substitusi kedua dalam cincin benzena. Misalnya, suatu gugus metil dalam cincin
mengarahkan substitusi terutama ketempat orto dan para. Sedangkan suatu gugus nitro
dalam cincin benzena mengarahkan substitusi berikutnya terutama ke tempat meta.
Reaksi brominasi :
NO2 NO2
FeBr3
Br Br HBr
Br
49
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
Reduksi senyawa nitrobenzena dengan H2 (Zn + HCl)
NO2 HH2
H2
anilin
( Anilin : bahan untuk membuat zat warna)
B. Toluena
Toluena merupakan suatu zat cair yang tidak berwarna. Toluena bereaksi dengan klor,
asam nitrat dan dapat dioksidasi dengan oksidator kuat.
Cl
HCl
CH3
Cl2 o-klorotoluena.
CH3
Cl
p-klorotoluena
Jika klor dialirkan pada t oluena yang mendidih, maka reaksi yang terjadi :
50
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
CH3
CH2Cl
+ Cl2 + HCl
Jika substitusi dilakukan dengan asam nitrat pekat maka reaksi yang terjadi adalah
reaksi nitrasi :
CH3 CH3
NO3 NO3
HONO2
NO3
2, 4, 6, tri nitro toluena
- Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi toluena oleh kalium bikromat dalam asam sulfat encer
menghasilkan asam benzoat.
O
CH3 C
H2SO4 OH
K2Cr2O7
encer
asam benzoat
51
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
SO3H
SO3Na
NaOH H2O
Na - benzen sulfonat
(Natrium benzen sulfonat : bahan untuk membuat detergen)
Apabila Na-benzena sulfonat direaksikan dengan NaOH berlebih akan terbentuk fenol.
SO3Na OH
NaOH Na2SO3
(berlebih)
Etilbenzena dapat dibuat dengan mereaksikan benzena dengan etena. Sebagai katalis
digunakan campuran AlCl3 dan HCl.
CH2-CH3
+ CH2=CH2
etilbenzena
Dari senyawa etilbenzena ini dapat dibuat stirena dengan cara dehidrogenasi. Pada proses ini
etilbenzena dipanaskan pada suhu 650oC dengan katalis Fe2O3.
CH2-CH3 CH2=CH2
650oC
Fe2O3
stirena
Stirena dapat digunakan antara lain sebagai bahan untuk membuat plastik dan karet
sintetis.
52
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK