Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

SENYAWA AROMATIK

Capaian Pembelajaran :

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi, tata nama, sintesis, sifat-sifat dan reaksi
yang terjadi pada benzena dan turunannya serta beberapa contoh kegunaan senyawa
aromatik.

Senyawa aromatik adalah senyawa organik yang mengandung hidrokarbon


siklik, benzen dengan rumus molekul C6H6. Benzen merupakan senyawa paling
sederhana dari senyawa aromatik.

4.1. Struktur Benzen


Benzen memiliki sifat kimia yang khusus terutama kestabilannya, yang
berwujud cair, tak berwarna dan mendidih pada 80oC.
Dalam molekul benzen ada tiga ikatan rangkap C=C yang diselingi oleh tiga
ikatan tunggal C-C yang digambarkan oleh Kekule (1865) sebagai struktur resonansi
dimana ikatan rangkap dan ikatan tunggal saling mengadakan kesetimbangan. Menurut
Kekule ada dua kemungkinan rumus bangun benzen, yaitu :

Struktur benzen terletak antara keduanya, sehingga sebagai perjanjian digunakan rumus
struktur heksagon dengan sebuah lingkaran di dalamnya :

4.2. Tata Nama Benzen yang Tersubstitusi


Benzen yang tersubstitusi dinamakan juga senyawa turunan benzen, dimana
satu atau lebih atom hidrogen disubstitusi oleh atom atau gugus lain. Nama trivial asli
dari sejumlah senyawa aromatik telah diterima oleh IUPAC sebagai nama sistimatik.
Berikut beberapa contoh nama senyawa turunan benzen:

45
CH3 OH NH2

Toluen Fenol Anilin

O O CH=CH2
C C
OH H

Stirena
Asam benzoat Benzaldehida

Menurut sistim IUPAC pemberian nama senyawa benzen monosubstitusi dengan


benzennya sebagai nama induk. Nama substitusi menjadi awalan bagi nama induk.
Contoh :
Cl NO2 CH2-CH3

Klorobenzena Nitrobenzena Etilbenzena

Benzena dengan disubstitusi dapat diberi angka sebagai awalan atau dengan
sistim orto, meta, para, yang menunjukkan hubungan tempat antara kedua gugusan
dalam cincin.

Contoh berikut menunjukkan bagaimana awalan tersebut dipakai.

46
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
m-kloroanilin
0-bromotoluena p-bromofenol 3-kloroanilin
2-bromotoluena 4-bromofenol

Suatu benzena dengan substitusi lebih dari dua, lebih mudah memberi nama
dengan memakai awalan angka untuk membedakan tempat dari gugus dalam cincin.
Jadi, bila fenol, anilin, atau benzen yang sudah tersubstitusi dipakai sebagai nama
induk, substitusi utama dianggap berada pada tempat 1.
Contoh :

2,4,6-trinitrotoluena 2-kloro-1,4-dinitrobenzen

4.3. Reaksi pada Benzen


Sifat benzena terletak antara sifat senyawa jenuh dan tidak jenuh, tetapi lebih
mendekati sifat senyawa jenuh. Misalnya benzena cenderung hanya sedikit melakukan
reaksi adisi, tetapi lebih banyak melakukan reaksi-reaksi substitusi. Benzena tidak dapat
mengadisi brom dalam kondisi yang sama seperti alkena; dalam kondisi tertentu,
benzena masih dapat mengadisi hydrogen dan klor.

H2 H2

sikloheksena sikloheksana
benzena sikloheksana

Br
Br2
Br2
Br

Reaksi substitusi yang terjadi pada cincin aromatik disebut reaksi subatitusi
aromatik. Mekanisme dari reaksi substitusi aromatik dimulai dengan serangan oleh
elektrofil (biasanya ditulis dengan tanda E+) pada cincin benzena, karena itu reaksi ini

47
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
disebut juga reaksi substitusi elektrofil. Beberapa pereaksi penyumbang elektrofil yang
dapat menyerang inti benzena yaitu halogen (X2), HNO3; H2SO4 ; RX (alkilhalida) dan
RCOX (asilhalida).
A. Halogenasi
Mereaksikan benzena dengan brom (Br2) atau klor (Cl2) dengan katalisator besi (Fe
III) halide akan menghasilkan halobenzen.
Contoh reaksi brominasi berikut :

Br
FeBr3
Br Br HBr
hangat

B. Nitrasi
Bila benzena direaksikan dengan asam nitrat pekat, menggunakan katalis asam
sulfat pekat akan terbentuk nitrobenzena.

NO2
H2SO4
HONO2 H2O
panas

benzen nitrobenzen

C. Sulfonasi
Mereaksikan benzena dengan asam sulfat berasap/oleum (campuran H2SO4 pekat
dengan gas SO3 jenuh) menghasilkan asam benzensulfonat.

SO3H
SO3
HOSO3 H H2O
panas

D. Alkilasi Friedel Crafts


Bila benzena direaksikan dengan suatu haloalkana (RX) dengan katalisator suatu
asam Lewis (dalam reaksi ini AlX3), benzennya diubah menjadi alkilbenzena.
Reaksi ini disebut reaksi alkilasi Friedel – Crafts, diambil dari nama ahli kimia
Perancis Charles Friedel dan James Crafts, ahli kimia Amerika, yang membuat
reaksi ini pada tahun 1877. Istilah alkilasi berarti substitusi oleh suatu gugus alkil.
Reaksi umum :

48
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
Contoh :
CH3
AlCl3
Cl CH3 HCl

E. Asilasi
Friedel dan Crafts membuat juga reaksi asilasi Friedel – Crafts, karena yang
tersubstitusi kedalam cincin benzennya adalah gugusan asil bukan alkil.

O
O
AlCl3 CCH2 CH3
CH3CH2CCl HCl
panas

4.4. Sifat-sifat, Reaksi, dan Kegunaan Beberapa Turunan Benzen


A. Nitrobenzena
Nitrobenzena adalah suatu zat cair berwarna kuning. Substitusi pada nitro
benzena akan menghasilkan senyawa meta. Jika nitrobenzena direduksi dapat
menghasilkan aniline.

Substitusi pada Nitrobenzen (pengarah meta)

Suatu benzena yang sudah tersubstitusi dapat mengalami substitusi kedua dan
menghasilkan disubstitusi benzena. Struktur dari substitusi pertama menentukan tempat
dari substitusi kedua dalam cincin benzena. Misalnya, suatu gugus metil dalam cincin
mengarahkan substitusi terutama ketempat orto dan para. Sedangkan suatu gugus nitro
dalam cincin benzena mengarahkan substitusi berikutnya terutama ke tempat meta.

Reaksi brominasi :

NO2 NO2

FeBr3
Br Br HBr
Br

meta bromo nitro benzen

49
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
Reduksi senyawa nitrobenzena dengan H2 (Zn + HCl)

NO2 HH2

H2

anilin
( Anilin : bahan untuk membuat zat warna)
B. Toluena

Toluena merupakan suatu zat cair yang tidak berwarna. Toluena bereaksi dengan klor,
asam nitrat dan dapat dioksidasi dengan oksidator kuat.

- Substitusi pada inti benzena (pengarah orto, para)


Jika klor dialirkan pada suhu ruang, dengan katalis FeCl3, maka reaksi yang terjadi:
CH3

Cl

HCl
CH3

Cl2 o-klorotoluena.
CH3

Cl
p-klorotoluena

- Substitusi pada gugus metil

Jika klor dialirkan pada t oluena yang mendidih, maka reaksi yang terjadi :

50
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
CH3
CH2Cl

+ Cl2 + HCl

Jika substitusi dilakukan dengan asam nitrat pekat maka reaksi yang terjadi adalah
reaksi nitrasi :

CH3 CH3

NO3 NO3

HONO2

NO3
2, 4, 6, tri nitro toluena

TNT : bahan peledak

- Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi toluena oleh kalium bikromat dalam asam sulfat encer
menghasilkan asam benzoat.
O
CH3 C
H2SO4 OH
K2Cr2O7
encer

asam benzoat

C. Asam Benzena Sulfonat

Asam benzena sulfonat dapat beraksi dengan natrium hidroksida membentuk


garam na-benzena sulfonat.

51
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK
SO3H
SO3Na

NaOH H2O

Na - benzen sulfonat
(Natrium benzen sulfonat : bahan untuk membuat detergen)

Apabila Na-benzena sulfonat direaksikan dengan NaOH berlebih akan terbentuk fenol.

SO3Na OH

NaOH Na2SO3
(berlebih)

D. Etil Benzena dan Stirena

Etilbenzena dapat dibuat dengan mereaksikan benzena dengan etena. Sebagai katalis
digunakan campuran AlCl3 dan HCl.

CH2-CH3

+ CH2=CH2

etilbenzena
Dari senyawa etilbenzena ini dapat dibuat stirena dengan cara dehidrogenasi. Pada proses ini
etilbenzena dipanaskan pada suhu 650oC dengan katalis Fe2O3.

CH2-CH3 CH2=CH2

650oC
Fe2O3

stirena

Stirena dapat digunakan antara lain sebagai bahan untuk membuat plastik dan karet
sintetis.

52
KIMIA ORGANIK – SENYAWA AROMATIK

Anda mungkin juga menyukai