JURUSAN KIMIA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesaikannya makalah
pada mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar ini sebagai salah satu laporan tugas
rutin untuk memenuhi tugas kuliah.
Sebagai manusia yang tak sempurna kami sadar bahwa dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan.
Kiranya kesalahan tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk penulisan yang
lebih baik pada tugas berikutnya. Kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan kami untuk menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, kami berharap laporan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca, Terima kasih.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………..…………………………………………. 3
A. Pendahuluan ……………………………………………………… 4
C. Tujuan ……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN………..……………………………………….. 5
A. Sejarah HP………………………………………………………… 5
C. Dampak Negatif…………………………………………………… 8
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 11
B. Saran ……………………………………………………………… 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Gadget
5
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular
adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui
dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940)
dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia
memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell
Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di
bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat
sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang
lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah
dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan
Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum bisa
dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat, rata-rata 430
gram atau hampir setengah kilogram.Tidak ada layar di HP ini, dan baterainya
bisa melakukan panggilan selama 35 menit. Harganya pun masih mahal, sekitar
Rp10 jutaan.
6
Berikut penampakannya
7
4. Berbagai hasil penelitian bisa bertukar informasi hasil penelitian lewat
internet.
5. Bisa lebih tahu tentang dunia.
6. Menggampangkan mencari informasi.
7. Lebih mudah untuk memasarkan apa yang kita jual.
8
5. Seseorang menjadi lebih menyukai berkomunikasi via handphone daripada
dengan bertatap muka sehingga menjadikan seseorang mengalami
disfungsi
6. Dapat menjadikan seseorang menjadi hyperpersonal, komsumtif dan
membuat seseorang menjadi kurang peka terhadap lingkungan nya dan
kurang bersosialisasi antar sesame
7. Adanya ketergantungan seseorang terhadap Handphone
a. Faktor Sosial
1. Melalui gadget masyarakat lebih mudah dalam berkomunikasi jarak jauh
antar sesama baik di media sosial maupun media lainnya hal ini
menyebabkan luasnya cakupan interaksi sosial masyarakat. Orang-orang
bahkan bisa berkomunikasi di sosial media dengan orang asing/orang tak
dikenal manapun.
2. Pengaruh penggunaan gadget juga terlihat jelas pada saat ini, pembelajaran
dan perkuliahan dapat dilakukan melalui gadget dengan menggunakan
fitur-fitur canggih, sehingga mempermudah interaksi di saat wabah
berlangsung.
3. Adanya gadget juga menyebabkan sebagian masyarakat menjadikannya
sebagai gaya hidup baru. Orang-orang bahkan mengikuti perkembangan
trend gadget terbaru dan berusaha untuk memilikinya.
4. Penggunaan gadget juga menimbulkan prilaku eksistensi dari masyarakat.
Orang-orang menunjukkan perilaku konsumtif melalui berbagai macam
cara, salah satunya melalui sosial media. Banyak sekali sosial media yang
menyediakan wadah untuk para pengguna gadget agar dapat menunjukkan
status sosialnya. Seperti media sosial instagram, facebook, tiktok, dll.
Contoh : banyak orang yang sering memamerkan aktivitas sehari-harinya
agar dilihat oleh banyak orang.
9
5. Munculnya prilaku antisosial. Beberapa orang lebih memilih mengobrol
lewat smartphone dibanding bertemu tatap muka karena dianggap lebih
mudah. Tak jarang cara ini malah membuat hubungan pertemanan menjadi
rusak.
b. Faktor Budaya
1. Melalui gadget masyarakat menjadi mudah dalam mencari informasi baru
dan belajar sesuatu. Namun hal ini menyebabkan mulai lunturnya budaya
nasional akibat masuknya budaya luar ke Indonesia.
Contoh: Masyarakat di Indonesia saat ini khususnya generasi muda lebih
senang dalam mempelajari budaya Korea dengan mempelajari bahasanya,
mengikuti cara berpakaiannya, dari segi makanan, film, dan lain
sebagainya.
2. Adanya gadget di dalam kehidupan masyarakat menandai adanya
kemajuan kebudayaan dalam bidang teknologi informasi di Indonesia.
Karena jika masyarakat Indonesia rata-rata sudah menggunakan gadget
maka menandai bahwa kebudayaan di bidang teknologi informasi sudah
mulai maju.
3. Dengan adanya gadget swharusnya dapat membuka wawasan dan
memnculkan budaya critical thinking (berpikir kritis), sikap kreatif,
inovatif, dan meningkatkan rasa ingin tahu di tengah masyarakat. Namun
malah sebaliknya, yang muncul budaya plagiatisme dan mencontek.
4. Hilangnya budaya etika dalam berperilaku sopan santun dan saling
menghargai diantara masyarakat dengan adanya gadget.
Contohnya: Saat sedang berkumpul seseorang lebih memilih fokus
terhadap gadget yang ada di tangannya dibandingkan orang lain yang ada
di hadapannya.
5. Banyak orang yang mulai melupakan nilai-nilai kebudayaan yang ada di
Indonesia.
Contohnya: Anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan
gadget canggih dibandingkan dengan permainan tradisional yang
merupakan salah satu kebudayaan Indonesia. Dengan hal tersebut, maka
10
anak-anak tersebut tidak dapat mengenal bahkan melestarikan budaya-
budaya yang ada di Indonesia sejak dahulu.
6. Pentingnya budaya parenting dalam mendidik anak tergantikan dengan
adnaya gadget.
Contohnya: Saat anak menangis orang tua akan memberikan gadget
sebagai alat untuk menenangkannya. Sehingga hubungan yang dimiliki
orang tua dengan anak menjadi renggang.
7. Memunculkan budaya konsumerisme dan sikap boros.
Dengan adanya gadget serta aplikasi belanja online yang sedang trending
saat ini, masyarakat akan berlomba-lomba dalam membeli barang yang
mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan sehingga memunculkan
sikap konsumerisme dan boros.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
Untuk menyikapi modernisasi yang terus terjadi, sebagai masyarakat
Indonesia kita harus bisa lebih bijak dalam menggunakan sesuatu. Karena tanpa
kita sadari dengan mudahnya berkomunikasi saat ini, banyak komunikasi yang
digunakan dengan cara yang kurang tepat dan dapat menyebabkan beberapa
masalah muncul dengan tak beraturan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13