LET OP HET SURFEN OP HET INDIASE

OOSTEN
Penjelajahan Samudera oleh Bangsa Belanda dimulai karena perdagangan
rempah-rempah di Pusat Pasar Lisabon yang dikuasai oleh Spanyol. Belanda
tidak diperbolehkan membeli rempah-rempah yang semula didapat dari
Portugis. Akhirnya Belanda memutuskan untuk mencari jalan menuju daerah
penghasil rempah-rempah. Dan mencari harta karunnya sendiri tanpa perantara
Spanyol atau Portugis.
TAHUN 1594
WILLEM BARENTS bersama 2 buah kapal mencoba berlayar untuk mencari
Dunia Timur atau Tanah Hindia melalui Kutub Utara. Keyakinan Barents
tentang bentuk bumi yang bulat menyebabkan ia tidak begitu mengenali medan.
Barents gagal untuk melanjutkan penjelajahannya dikarenakan kapalnya terjepit
es di Kutub Utara. Ketika Barents dan armadanya hendak kembali ke Belanda,
mereka gagal. Barents meninggal di perjalanan saat kembali. Dalam
penjelajahan yang singkat itu, Barents terhenti disebuah pulau yang bernama
Novaya Zemlya.
TAHUN 1595
CORNELIS DE HOUTMAN dan PITER DE KEYSER memulai pelayaran
bersama 4 buah kapal dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam. Cornelis
De Houtman mengambil jalur laut yang biasa dilalui orang-orang Portugis. De
Houtman sangat ambisius untuk menemukan daerah yang terkenal sebagai
penghasil rempah-rempah tersebut.
TAHUN 1596
CORNELIS DE HOUTMAN bersama armadanya berhasil mencapai
Nusantara. Ia dan rombongannya bersandar di Banten. Tepatnya pada 27 Juni
1596. Namun persinggahan di Banten tidak berlangsung lama, karena pihak
Belanda diusir oleh Sultan Banten bersama dengan petugas Portugis di Banten.
Ekspedisi De Houtman berlanjut ke utara yaitu ke pantai Jawa. Namun kapal De
Houtman takluk kepada pembajak di daerah Madura.

TAHUN 1597
Kapal-kapal milik Belanda melanjutkan perjalanan ke Bali dengan pimpinan
yang sama yaitu De Houtman, di Bali mereka bertemu dengan Raja Bali.
Mereka berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Febuari 1597
Kapal-kapal Belanda yang membutuhkan persedian air dan bahan-bahan pangan
juga bahan bakar tidak diperbolehkan mendapatkannya di ST. Helena oleh pihak
Portugis. Dari jumlah 249 awak kapal Belanda, hanya 87 yang berhasil kembali
ke Belanda.
CORNELIS DE HOUTMAN tewas di atas geladak kapal dalam perjalanan
kembali ke Belanda dikarenakan adanya pertempuran dengan pasukan Inong
Balee, Aceh yang dipimpin oleh Malahayati pada 11 September 1599
TAHUN 1598
JACOB VAN NECKdan anak buahnya sampai di Banten melalui jalur yang
dilewati oleh De Houtman. Mereka bersikap lebih berhati-hati dan bersahabat
dengan maksud dapat menarik simpati rakyat Banten. Karena berhasil menarik
simpati rakyat Banten, aktivitas perdagangan oleh Belanda berjalan baik.
Belanda-pun berambisi menemukan daerah-daerah baru di Nusantara. Belanda
meneruskan pelayaran ke timur dan singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran
dilanjutkan ke timur lagi menuju Maluku.

Cornelis de Houtman (lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565

meninggal di Aceh, 11 September 1599 pada umur 34 tahun) yang merupakan
saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang penjelajah Belanda yang
menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai
perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis
mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan de
Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan
tersebut sebenarnya berlangsung buruk.

Van Neck adalah dari keluarga Amsterdam dalam performa yang baik , dan
menerima pendidikan menyeluruh . Sejak ia datang dari latar belakang
komersial dan tidak berpengalaman dalam berlayar , ia mengambil kelas
tambahan dalam navigasi. Van Neck membuat satu ekspedisi lebih ke Hindia
setelah perjalanannya dari 1598, kehilangan tiga jari saat melakukan
pertempuran dengan armada Portugis Spanyol - dekat Ternate . Ia pensiun dari
menjelajahi setelah itu , dan kemudian menjadi walikota Amsterdam , dan
anggota dewan kotapraja , dan anggota dari dua perguruan tinggi admiralty . Ia
meninggal pada tanggal 8 Maret

Wybrand Van Warwijck (1566 atau 1570 - Amsterdam , 11 Juli 1615 ) adalah
seorang Belanda Laksamana dan komandan armada delapan kapal, yang disebut
Perang Pengiriman, dilengkapi oleh penerus dari Compagnie van Verre . Dia
adalah pelatih asal Belanda pertama ke Maluku dikunjungi. Pada tahun 1602 ia
admiral dari armada empat belas kapal dan kapal pesiar. Dia membuat upaya
untuk menyimpulkan perjanjian perdagangan dengan China, tetapi kembali
dengan tangan kosong dengan banyak informasi tentang kebijakan perdagangan
Cina.

Jan Huyghen (atau Huijgen) van Linschoten (lahir di Haarlem, Belanda, 1563 meninggal di Enkhuizen, 8 Februari 1611) adalah penjelajah, pedagang, penulis,
dan sejarawan Belanda beragama Kristen Protestan.
Nama van Linschoten dikenal terutama dari dua tulisan perjalanannya yang
dianggap sebagai kunci bagi ekspedisi Cornelis de Houtman ke Nusantara. Van
Linschoten menyalin peta pelayaran milik Portugis yang sangat dirahasiakan,
sehingga membuka jalan bagi penjelajah Inggris dan Belanda ke Kepulauan
Rempah-rempah (Maluku/Nusantara). Akibatnya, pada abad ke-17 dominasi
Portugis (berpangkalan di Malaka dan menguasai perdagangan di Maluku) di
Nusantara melemah dan berdirilah kongsi dagang VOC (milik Belanda) di
Batavia dan EIC (milik Inggris) di Bombay, India.

Petrus Plancius (1552 - 15 Mei 1622) adalah seorang Flemish astronom ,

kartografer dan pendeta . Ia lahir sebagai Pieter Platevoet di Dranouter ,
sekarang di Heuvelland , Flanders Barat . Ia belajar teologi di Jerman dan
Inggris. Pada usia 24 ia menjadi menteri dalam Gereja Reformasi Belanda .

Karena ketakutan untuk penuntutan agama oleh Inkuisisi ia melarikan diri dari
Brussels ke Amsterdam setelah kota itu jatuh ke tangan Spanyol pada 1585. Di
sana ia menjadi tertarik pada navigasi dan kartografi dan, yang cukup beruntung
untuk memiliki akses ke grafik bahari baru-baru ini dibawa dari Portugal, ia
segera diakui sebagai ahli di rute pelayaran ke India . Dia sangat percaya pada
gagasan tentang bagian North East melalui Amerika Utara sampai kegagalan
Willem Barentsz pelayaran ketiga 's pada 1597 tampaknya menghalangi
kemungkinan rute tersebut.