Guru Pembimbing:
Ibu Ratna Pratiwi SPd.
Disusun Oleh:
1. Hilal Armada
2. Syahrul Khoirur Ramadhan
Kelompok 4
Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang
"Kerajaan Kesultanan Siak Sri Inderapura”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini . Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
A. Latar Belakang
Kerajaan Siak merupakan suatu kerajaan yang berdiri pada abad ke 16
masehi. Kemakmurannya hingga ke masa abad 20. Kerajaan tersebut berdiri
tepatnya pada tahun 1723 oleh seorang sultan. Mulanya Kerajaan tersebut
menyatu dengan kerajaan Johor. Namun, di masa selanjutnya kesultanan Siak
merupakan pemecahan dari kerajaan Johor.
Untuk itu, jika ingin mengenal sejarah Kerajaan Siak, Anda bisa
menelusurinya dari Kerajaan Johor. Dulu sempat terjadi perang saudara
memperebutkan kekuasaan dimana tidak lain kedua saudara tersebut adalah
Tengku Sulaiman dan Sultan Abdul Jalil. Namun, di waktu perseteruan tersebut
keduanya mengalami banyak kerugian baik moril maupun materil. Sehingga
perseteruan pun dihentikan dan masing-masing pihak memilih untuk memisahkan
diri.
Saat itu, Tengku Sulaiman pergi ke daerah Pahang sedangkan Sultan abdul
Jalil pergi ke daerah Bintan. Sejak berdirinya Kerajaan Siak, banyak daerah yang
mulai terpengaruh dengan kepemimpinannya. Bahkan pengaruhnya sampai ke
Sumatera dan Kalimantan.
Semenjak itu, Sultan Abdul Jalil Syah mendapat julukan Raja Kecil dimana beliau
membangun negeri Buantan serta melakukan pembaharuan dalam ranah militer.
Apalagi akibat peperangan saudara sebelumnya, ekonomi pemerintahan sempat
menurun.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis
Kerajaan Siak Inderapura mulai didirikan di daerah Siak, Riau, Indonesia.
Kerajaan tersebut merupakan salah satu Kesultanan Melayu di daerah Sumatera.
Untuk wilayah kerajaannya sendiri didirikan oleh Raja Kecil di mana nama gelar
yang dikenal adalah sultan Abdul Jalil. raja Kecil tersebut berasal dari Kerajaan
Pagaruyung.
Sejak awal kemunculannya, kerajaan ini telah menjadi kerajaan bahari yang
kuat dan cukup disegani. Bahkan di tengah imperialisme Eropa, Kesultanan Siak
menjadi kekuatan baru untuk pesisir Sumatera yang disegani. Bahkan sejak
kepemimpinan raja Kecil, Kesultanan Siak mampu memperluas daerah pelayaran
perdagangan di sekitar Selat Malaka.
Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah
II mangkat dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu
itu sedang hamil dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu
lahirlah Raja Kecik dan kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung
Minangkabau. Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk
Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.
Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut
tahta Johor. Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh
Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat
Syah. Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa
bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang
cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak
mengundurkan diri. Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik
mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir
Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di
Buantan. Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan.