Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR M 2

NAMA : SUSANA DEVI WULANDARI


KELAS :H
PRODI : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
NOMER PESERTA : 18120209710121
ASAL SEKOLAH : SMPN SATU ATAP 1 GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH

1. Rumuslanlah kompetensi guru secara utuh?


Kompetensi guru yang harus dimiliki secara utuh adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengevaluasi. Yang meliputi:
 Agar guru dapat menguasai karakteristik pesrta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual
 Agar guru dapat menguasai teori belajar dan prinsip prinsip pembelajaran
yang mendidik.
 Agar guru mampu mengembangkan kurikulum yamg terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
 Agar guru dapat menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
 Agar guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pemelajaran
 Agar guru dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
 Agar guru mampu menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
 Agar guru mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
 Agar guru dapat melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
b. Kompetensi kepribadian yakni kompetensi yang mencerminkan kepribadian
yang mantab, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta
didik dan berakhlak mulia. Yang meliputi :
 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasinal indonesia.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa.
 Menunjukkan etos kerja tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri
 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c. Kompetensi sosial yakni kempuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Yang
meliputi :
 Bersikap inklusif, bersikap objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
 Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi profesional yakni kemampuan yang berkenaan dengan pengusaan
materi pembelajaran sacara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran dan substansi keilmuan yang menaungi materi
dalam kurikulum serta menambah wawasan keilmuan. Yang meiputi :
 Menguasai materi struktu, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

2. Menghadapai abad 21 ini ketrampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?

a. Ketrampilan yang harus dimiliki guru untuk menghadapi abad 21 adalah sebagai
berikut :
 Ketrampilan pedagogis yakni mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk berfikir kritis, kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan persoalan
kompleks di kehidupannya.
 Ketrampilan melakukan penilaian terhadap dampak pembelajaran
menggunakan beragam pendekatan dan metode. Penilaian mencakup
kemajuan belajar didasarkan standar kompetensi nasional dalam kurikulum,
pencatatan sistematis pencapaian belajar, melaksanakan penilaian otentik,
merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kemajuan peserta
didik dan mengelola umpan balik dari hasil penilaian. Pembelajaran abad 21
penilaian bisa menggunakan bantuan teknologi contohnya dalam penerapan
e-learning berbasis moodle guru dapat menggunakan learning management
system (LSM).
 Ketrampilan mengelola suasana pembelajaran. Respon pembelajaran adalah
respon budaya dimana pada konteks tatap muka langsung guru mengelola
kelas yang menjamin adanya motivasi, saling berkomunikasi langsung, dan
disipin belajar. Pada konteks pembelajaran berbasis teknologi (dimensi
teknologi) guru perlu mengembangkan ketrampilan cara menjaga motivasi
dan menghundarkan perilaku-perilaku menyimpang. Contohnya pada
pembelajaran e-learning guru harus mampu mengelola forum diskusi online
yang sederhana forum diskusi melalui wahtsapp.
 Ketrampilan profesional yakni guru dihadapkan pada tuntutan
mengantarkan peserta didik memiliki kecakapan abad 21 (konsep 4C), di era
dimana ketrampilan tingkat medium tergantikan ketrampilan tingkat tinggi
yang mengutamakan kreatifitas. Menghadapi situasi ini guru perlu
melengkapi diri dengan rentang ketrampilan yang memadai, penguasaan
materi dan pengalaman praktis. Ketrampilan ini membawa peserta didik
memenuhi kualifikasi dibidang dan kehidupan era ekonomi berbasis
pengetahuan atau ekonomi era inovasi. Perkembangan masif mode
pembelajaran dan jarinagn komunikasi membawa konsekuensi perubahan
cara bekerja dan cara berinteraksi para guru, khususnya dalam
menggunakan perangkat (tool) berbasis ICT dan penerapan paradigma baru
pembelajaran.

b. Ketrampilan yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi abad 21 adalah sebagai
berikut :
 Communication (komunikasi)
Di abad 21 siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi
dengan berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk
memahami , mengelola, menciptakan komunikasi yang efektif dalam
berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa
diberikan kemampuannya untuk mengutarakan ide-ide nya baik itu pada
saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan
masalah dari gurunya. Siswa dan guru tidak boleh kagi anti TIK, mereka
harus biasa dengan komunikasi yang berteknologi.
 Collaboration (kolaborasi)
Siswa harus mampu kemampuannya dalam bekerjasama berkelompok dan
kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab,
bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada
tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan
tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja dan
hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang
tinggi untuk diri sendiri dan orang lain memaklumi kerancuan.
 Critical thinking and problem solving (berfikir kritis dan memecahkan
masalah)
Terdiri dari dua macam masalah yakni masalah akademis dan masalah
otentis.
Masalah akademis terkait pada ranah kognisi sedangakn masalah otentis
terkait pada masalah yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri,
siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisa dan menyelesaikan masalah.
 Creativity and innovation (kreatif dan inovatif)
Siswa mampu mengembangkan, melaksanakan dan menyampaikan
gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?


Rancangan strategi pengembangan guru berkelajutan ada 3 yaitu : pengembangan
diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif
a. Pengembangan diri dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
 Diklat fungsioanal berupa kegiatan pendidikan atau latihan yang bertujuan
untuk mencapai standar kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu.
 Diklat kolektif adalah kegitan bersama dalam forum ilmiah untuk mencapai
standar standar kompetensi atau diatas standar kompetensi profesi yang
ditetapkan. Contohnya : dengan mengikuti pendidikan dan latihan (diklat)
pengembangan media di lembaga penjamin mutu pendidikan (diklat
fungsional), mengikuti pertemuan kelompok kerja guru (KKG), musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP), kelompok kajian, diskusi terbatas, simosium,
bedah buku, video conference, dan sebagainya (kegiatan kolektif)
b. Publikasi ilmiah bisa berupa suatu karya tulis ilmiah yang disampaikan kegiatan
persentasi karya ilmiah, menjadi narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan
gagasan inovatif.
c. Karya inovasi bisa merupakan penemuan baru hasil pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan sains/teknologi
dan seni.

Anda mungkin juga menyukai