Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“QASHASH AL-QUR’AN/KISAH-KISAH DALAM


AL-QUR’AN”

Disusun Oleh :

MUHAMMAD REZALDI (

AULVIANA SUHAESA M (05220190111)

MUHAMMAD AL-ATSQOLANI (

RESKI AMELIA (

Fakultas Agama Islam


Universitas Muslim Indonesia
2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kisah Al-Qur’an


B. Macam-Macam Kisah Al-Qur’an
C. Unsur-Unsur Kisah Al-Qur’an
D. Pengulangan Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hikmanya
E. Tujuan dan Pengaruh Kisah Dalam Al-Qur’an

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang memiliki
mukjizat paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu mengkaji lebih jauh terkait isi
kandungan Alquran sehingga akan diketahui hakekat makna dalam Alquran itu.
Untuk mengetahui kandungan Alquran itu diperlukan suatu metode keilmuan yang
dikenal dengan nama ulumul quran.
Menurut Az-Zarqani, ulumul quran merupakan suatu bidang studi yang membahas
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Alquran, baik dilihat dari segi
turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya,
kemu’jizatannya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang menimbulkan keraguan
terhadap Alquran dan sebagainya.
Dalam Alquran terdapat beberapa pokok-pokok kandungan. Diantara pokok-pokok
kandungan Alquran adalah aqidah, syariah, akhlak, sejarah, iptek, dan filsafat.
Sebagian orang seperti Mahmud Syaltut, membagi pokok ajaran Alquran menjadi dua
pokok ajaran, yaitu Akidah dan Syariah. Namun sesuai dengan tema makalah ini
hanya akan dijelaskan secara lebih rinci terkait dengan bidang sejarah.
Kandungan Alquran tentang sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah Qashashul
Quran (kisah-kisah Alquran). Bahkan ayat-ayat yang berbicara tentang kisah jauh
lebih banyak ketimbang ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Hal ini memberikan
isyarat bahwa Alquran sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di
dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah). Sesuai firman Allah yang artinya:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.[QS yusuf : 111].

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kisah Al-Qur’an
2. Macam-Macam Kisah Al-Qur’an
3. Unsur-Unsur Kisah Al-Qur’an
4. Pengulangan Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hikmanya
5. Tujuan dan Pengaruh Kisah Dalam Al-Qur’an

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kisah Al-Qur’an
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kisah Al-Qur’an
3. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Kisah Al-Qur’an
4. Untuk Mengetahui Pengulangan Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hikmanya

4
5. Untuk Mengetahui Tujuan dan Pengaruh Kisah Dalam Al-Qur’an

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kisah Al-Qur’an
Dari segi bahasa, kata qashash berasal dari bahasa arab al qashshu atau al
qishshatu yang berarti cerita. Dikatakan ً‫ َره‬Fَ‫ت أَث‬ ُ F‫ص‬ َ َ‫ ق‬artinya, “saya mengikuti atau
ْ ‫ص‬
mencari jejaknya”. Kata al qashash adalah bentuk masdar. Firman allah: ‫َلى‬ ٰ ‫فَارْ تَ َّدا ع‬
ُ ْ َ‫َوقَال‬
ِ َ‫( آث‬al kahfi :64). Dan firman allah melalui lisan ibu musa: ‫ت أل ِختِ ِه قُصِّي ِه‬
َ َ‫ار ِه َماق‬
‫صصًا‬
(dan berkatalah ibu musa kepada saudaranya yang perempuan: ikutilahdia.) [al
qashash : 11]. Maksudnya, ikutilah jejaknya sampai kamu melihat siapa yang
mengambilnya.
Qashash berarti berita yang berurutan. Firman allah: ‫ق‬ ُّ ‫صصُ ْال َح‬
َ َ‫إِ ْن هَ َذا لَهُ َو ْالق‬
(sesungguhnya ini adalah berita yang benar) [ali imran : 62]. Sedangkan al qishah
berarti urusan, berita, perkara dan keadaan.
Qashash al qur’an adalah pemberitaan qur’an tentang hal ihwal umat yang telah
lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
B. Macam-Macam Kisah Al-Qur’an
Menurut Ahmad Syadali, Qashash dalam al-Qur’an dibagi menjadi:
1. Dari Segi Waktu
a. Kisah hal gaib yang terjadi pada masa lampau, contohnya:
 Kisah dialog malaikat dan Tuhannya tentang penciptaan khalifah bumi yang
ada didalam Q.S Al-Baqarah: 30-34.
 Kisah tentang penciptaan alam semesta sebagaimana terdapat pada Q.S Al-
Furqan: 59, Qaf: 38.
 Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya ketika disurga yang
terdapat pada Q.S Al-A’raf: 11-25.
b. Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini, contohnya:
 Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar seperti
di dalam Q.S Al-Qadar: 1-5.
 Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin, iblis yang
ada di dalam Q.S Al-A’raf: 13-14.
c. Kisah hal gaib yang terjadi pada masa yang akan datang, contohnya:
 Kisah tentang akan datangnya hari kiamat yang terdapat dalam Q.S Al-Qariah,
Q.S Az-Zalzalah dan lainnya.
 Kisah tentang Abu Lahab kelak di akhirat seperti yang diungkapkan pada Q.S
Al-Lahab.
 Kisah tentang kehidupan orang-orang yang hidup di surga dan hidup di neraka
pada Q.S Al-Ghasyiah dan lainnya.
2. Dari Segi Materi
a. Kisah-kisah para Nabi, contohnya:

5
 Kisah Nabi Nuh di dalam Q.S Hud: 25-49.
 Kisah Nabi Ibrahim di dalam Q.S Al-Baqarah: 124, 132, Al-An’am: 74-83.
 Kisah Nabi Isa dalam Q.S Al-Maidah: 110-120.
 Kisah Nabi Muhammad dalam Q.S At-Takwir: 22-24, Al-Furqan: 14 dan
lainnya.
b. Kisah-kisah yang terjadi pada masa lampau yang tidak dapat dipastikan
kenabiannya, contohnya:
 Kisah tentang Luqman dalam Q.S Luqman: 12-13.
 Kisah tentang Maryam dalam Q.S Maryam: 16-35.
 Kisah tentang Dzul Qarnain dalam Q.S Al-Kahfi: 83-98.
c. Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
Rasulullah SAW, contohnya:
 Kisah tentang Ababil di dalam Q.S Al-Fiil: 1-5.
 Kisah Hijrahnya Nabi SAW dalam Q.S Muhammad: 13
 Kisah tentang perang Badar dan Uhud dalam Q.S Ali Imran, dan
lain sebagainya.
C. Unsur-Unsur Kisah Al-Qur’an
Dalam suatu kisah terdapat empat unsur yang terdapat didalamnya, yaitu:
1. Jenis peristiwa itu sendiri
Di dalam Al-Qur’an banyak dikisahkan tentang berbagai jenis peristiwa yang pernah
terjadi di bumi ini. Seperti kisah banjir bandang pada masa Nabi Nuh, kisah hujan
batu pada masa Nabi Luth, kisah perang Badar, dll.
2. Pelaku peristiwa
Dalam mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang sudah dan akan yang terjadi, Al-
Qur’an menyebutkan beberapa tokoh seperti para Nabi dan utusan Allah yang diberi
tugas untuk menyampaikan risalah, orang-orang saleh yang tidak dapat dipastikan
kenbiannya, seperti: Lukman, Zul Qarnain, dan Thalut.
3. Tempat peristiwa
Adapun megenai tempat dan waktu kejadian peristiwa hanya diungkapkan secara
global, disamping itu tempat kejadian setiap saat dapat berubah secara alamiah, dan
rata-rata umur masing-masing generasi manusia relative singkat,Nun demikian di
dalamAl-Qur’an juga terungkap beberpa tempat sejarah seperti: Safa dan Marwa,
Bukit Turisina Masjidil Hram, Masjidil Aqsa, dan lain sebagainya.
4. Waktu peristiwa
Pengungkapan Al-Qur’an yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa sperti
dijelaskan pada kisah tentang diturunkannya Al-Qur’an yang pertama kali ke bumi,
kisah tentang turunnya wahyu terakhir dan lain sebagainya. Keempat hal tersebut
akan selalu berkaitan dan menyatu dalam setiap peristiwa.
D. Pengulangan Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hikmanya
Menurut Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, pengulangan kisah dalam al-Quran
bukanlah pengulangan yang meliputi seluruhnya, melainkan hanya bagian-bagian
tertentu saja. Jika diteliti secara mendalam pengulangan tersebut terjadi dalam tiga
bentuk :

6
1. Pengulangan kisah dengan tokoh yang berbeda. Misalnya kisah Nabi Nuh
as., Hud as., dan Saleh as. dalam QS. al-A'raf (7): 59-64, 65-72,73-79.
2. Pengulangan kisah dengan kronologi yang berbeda. Misalnya kisah Nabi
Syu'aib yang di-ceritakan dalam QS. al-A'raf (7): 85-93. QS. Hud (11): 84-
95, dan kisah Nabi Luth as. dalam QS. Hud (11): 77-83 dan, al-Hijr (15):
61-75.
3. Pengulangan dengan gaya bahasa yang berbeda. Misalnya kisah Nabi
Musa as. yang diceritakan dalam QS. Thaha (20): 24-98, asy-Syu'ara (26)'
10-68 dan al-Qashash (28): 1-24.

Adapun hikmah pengulangan kisah dalam al-Quran adalah :

1. Menjelaskan kebalaghahan al-Quran dalam tingkat paling tinggi.


Sebab di antara keistimewaan balaghah adalah mengungkapkan sebuah
makna dalam berbagai macam bentuk yang berbeda. Dan kisah yang
berulang itu dikemukakan di setiap tempat dengan uslub yang berbeda
satu dengan yang lain serta dituangkan dalam pola yang berlainan pula,
sehingga tidak membuat orang merasa bosan karenanya. Bahkan dapat
menambah ke dalam jiwanya makna-makna baru yang tidak
didapatkan di saat membacanya di tempat lain.
2. Menunjukkan kebenaran ijaz al-Quran. Sebab mengemukakan sesuatu
makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah satu
bentuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab. Merupakan
tantangan dahsyat dan bukti bahwa al-Quran itu datang dari Allah
3. Memberikan perhatian penuh kepada kisah itu, agar pesannya lebih
mantap dan melekat dengan jiwa. Hal ini karena pengulangan
merupakan salah satu cara pengukuhan dan indikasi betapa besarnya
perhatian misalnya kisah Musa dan Fir'aun.
4. Perbedaan tujuan yang karenanya kisah itu diungkapkan maka
sebagian dari maknanya diterangkan dan satu sama lainnya itulah yang
diperlukan, sedang makna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang
lain sesuai dengan tuntutan yang lain.
E. Tujuan dan Pengaruh Kisah Dalam Al-Qur’an
1. Tujuan kisah dalam Al-Qur’an
Cerita dalam al qur’an bukanlah suatu gubahan yang hanya bernilai sastera saja, baik
gaya bahasa maupun cara menggambarkannya peristiwa-peristiwanya. Memang
biasanya demikianlah wujudnya, cerita yang merupakan hasil kesusastraan murni.
Bentuknya hanya semata-mata menggambarkan seni bahasa saja. Tetapi cerita dalam
al qur’an merupakan salah satu media untuk mewujudkan tujuannya yang asli.
Jika dilihat dari keseluruhan kisah yang ada maka tujuan-tujuan tersebut dapat dirinci
sebagai berikut.
 Pertama, salah satu tujuan cerita itu ialah menetapkan adanya wahyu dan
kerasulan. Dalam al qur’an tujuan ini diterangkan dengan jelas di antaranya
dalam QS.12 : 2-3 dan QS 28 : 3. Sebelum mengutarakan cerita nabi musa,

7
lebih dahulu al qur’an menegaskan, “kami membacakan kepadamu sebagian
dari cerita Musa dan Fir’aun dengan sebenarnya untuk kamu yang beriman”.
Dalam QS 3 : 44 pada permulaan cerita Maryam disebutkan, “itulah berita
yang ghaib, yang kami wahyukan kepadamu”.
 Kedua, menerangkan bahwa agama semuanya dari Allah, dari masa Nabi Nuh
sampai dengan masa Nabi Muhammad SAW, bahwa kaum muslimin
semuanya merupakan satu umat. Bahwa Allah yang maha esa adalah tuhan
bagi semuanya (QS 21 : 51-92).
 Ketiga, menerangkan bahwa agama itu semuanya dasarnya satu dan itu
semuanya dari tuhan yang Maha Esa (QS 7 : 59).
 Keempat, menerangkan bahwa cara yang ditempuh oleh nabi-nabi dalam
berdakwah itu satu dan sambutan kaum mereka terhadap dakwahnya itu juga
serupa (QS Hud).
 Kelima, menerangkan dasar yang sama antara agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad dengan agama Nabi Ibrahim As., secara khusus, dengan agama-
agama bangsa israil pada umumnya dan menerangkan bahwa hubungan ini
lebih erat dari pada hubungan yang umum antara semua agama. Keterangan
ini berulang-ulang disebutkan dalam cerita Nabi Ibrahim, Musa dan Isa As.
2. Pengaruh kisah dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an kitab Allah yang menaklukkan dunia dalam dalam waktu dua puluh tiga
tahun, membuat gunung-gunung, langit dan bumi tunduk gemetar tiada sanggup
mengembannya. Al-Qur’an adalah amanat yang dibebankan kepada manusia untuk
melestarikan dan mengharmoniskan kehidupan di dunia dan memperoleh kebahagiaan
sejati yang abadi di akhirat kelak. Kisah- kisah dalam al-Qur’an menjadi bagian tak
terpisahkan dari isi Al-Qur’an yang menjadi referensi utama bagi umat manusia.
Kisah- kisah al-Qur’an bermanfaat dalam rangka pembentukan karakter manusia yang
berbudi luhur dan memiliki aqidah tauhid. Dalam dunia pendidikan, pola pendidikan
yang hanya menggunakan metode ceramah secara monolog tentu sangat
membosankan bagi peserta didik, terlebih di kalangan peserta didik pemula. Kisah-
kisah aL-Qur-an menjadi bagian dari metode pendidikan yang efektif bagi
pembentukan jiwa yang mentaukhidkan Allah Swt. Karena itu ditegaskan Allah Swt
“faqshush al qashash la’allahum yatafakkarun”, maka kisahkanlah kisah-kisah agar
mereka berpikir. Seorang pendidik harus mampu memberikan variasi metode
pembelajaran dengan menyisipi berbagai kisah dan cerita yang relevan dengan
kompetensi dan materi pembelajaran. Kisah juga menjadi media yang efektif untuk
memberikan peringatan kepada peserta didik agar tidak terjerumus dalam berbagai
kemaksiatan maupun kejahatan. Dengan suatu cerita atau kisah peserta didik akan
mendapat sentuhan nilai-nilai yang akan berpengaruh terhadap karakternya. Seorang
pendidik dapat menjadikan kisah sebagai metode alternatif bagi pembentukan jiwa
peserta didik terutama dalam ranah afektif dan psikomotorik. Pendidik dapat
menempatkan kisah atau cerita dalam proses pembelajaran.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas kita dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Alquran merupakan kitab suci umat Islam dan manusia seluruh alam yang tidak dapat
diragukan kebenarannya dan berlaku sepanjang zaman, baik masa lalu, masa sekarang
maupun masa yang akan datang. Sebagian isi kandungan dalam Alquran kebanyakan
memuat tentang qashas (sejarah) umat-umat terdahulu sebagai bahan pelajaran bagi
umat sekarang (umat Islam).
Qashashul quran adalah kabar-kabar dalam Alquran tentang keadaan-keadaan umat
yang telah lalu dan kenabian masa dahulu, serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
2. Macam-macamnya terbagi menjadi tiga, yaitu tentang kisah masa lalu, pada masa
Rasulullah atau masa sekarang dan masa yang yang akan datang serta kisah-kisah yang
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan orang-orang yang tidak
dipastikan kenabiannya.
3. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada kisah-kisah Al-Qur’an adalah jenis peristiwa itu
sendiri, pelaku peristiwa, tempat peristiwa, waktu peristiwa.
4. Tujuan kisah Alquran adalah untuk memberikan pengertian tentang sesuatu yang terjadi
dengan sebenarnya dan agar dijadikan ibrah (pelajaran) untuk memperkokoh keimanan
dan membimbing ke arah perbuatan yang baik dan benar.
Daftar Pustaka
https://amichasblog.wordpress.com/pendidikan/ilmu-quran/qashas-dalam-al-quran/
https://www.referensimakalah.com/2012/09/pengulangan-kisah-dalam-al-quran.html?m=1
https://staibinamadani.ejournal.id/jurdir/article/view/195#:~:text=Kisah%2D%20kisah%20al
%2DQur'an%20bermanfaat%20dalam%20rangka%20pembentukan,luhur%20dan
%20memiliki%20aqidah%20tauhid.&text=Dengan%20suatu%20cerita%20atau%20kisah,yang
%20akan%20berpengaruh%20terhadap%20karakternya.
https://niqabisisterswordpresscom.cdn.ampproject.org/v/s/niqabisisters.wordpress.com/20
12/03/10/makalahqashashalquran/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16060178984286&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fniqabisisters.wordpress.com
%2F2012%2F03%2F10%2Fmakalah-qashash-al-quran%2F

Anda mungkin juga menyukai