Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN ILMU QASHASH AL-QUR’AN,

MACAM-MACAM, DAN HIKMAHNYA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an


Dosen Pengampu Bapak : Mohammad Bashrin Asyari, MA

Disusun oleh Kelompok 9 :

(18383031017)

(18383031067)

(18383031117)

SITI AISYAH (18383032179)

PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS SYARI’AH


JURUSAN EKONOMI SYARI’AH ( C )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat ilahi robbi karena atas berkat rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Pengertian Ilmu Qashash al-Qur’an,Macam-macam, dan Hikmahnya. Shalawat serta
salam kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Tidak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada Bapak Mohammad Bashri Asyari, MA dan semua pihak yang telah
memberikan dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an pada semester
Gasal program studi Ekonomi Syari’ah pada Institut Agama Islam Madura. Kami
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
2.1 Pengertian Ilmu Qashash al-Qur’an...................................................
2.2 Macam-macam Ilmu Qashash al-Qur’an............................................
2.3 Hak Mempelajari Ilmu Qashash al-Qur’an.........................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan demikian kita bisa mengetahui dan mempelajari lebih dalam lagi
tentang Pengertian Ilmu Qashash Al-Qur’an, Macam-macam, dan Hikmahnya

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengetian Ilmu Qashash al-Qur’an ?
b. Apa saja Macam-macam Ilmu Qashash al-Qur’an ?
c. Apa saja Hikmah Mempelajari Ilmu Qashas al-Qur’an ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk Mengetahui Pengertian Ilmu Qashash al-Qur’an
b. Untuk Mengetahui Macam-macam Ilmu Qashash al-Qur’an
c. Untuk Mengetahui Hikmah Mempelajari Ilmu Qashash al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Qashash al-Qur’an


Secara bahasa qashash ( B55 ) merupakan bentuk jamak dari kata ( B5 ) yang
berarti berita, kisah, perkara, mengikuti jejak atau keadaan.
Secara istilah, qashash al-Qur’an adalah pemberitaan al-Qur’an tentang hal-
ihwal umat-umat terdahulu, kisah-kisah para Nabi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi
di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.1
Al-Qashash adalah bentuk mashdar dari qashsha-yaqushshu-qashashan,
sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Qur’an:
Yang artinya: “Musa berkata’itulah (tempat) yang kita cari’. Lalu keduanya kembali,
mengikuti jejak mereka semula.” (QS. Al-Kahfi: 64).
Al-Qashash dalam Qur’an sudah pasti dan tidak fiktif, sebagaimana yang
ditegaskan Al-Qur’an:
Yang artinya: “Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar,dan tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali ‘Imran: 62).
Al-Qur’an selalu menggunakan terminologi qashash untuk menunjukkan
bahwa kisah yang disampaikannya itu benar dan tidak mengandung kemungkinan
salah atau dusta. Sementara cerita-cerita lain yang mengandung kemungkinan salah
dan benar biasanya bentuk jamaknyadiungkapkan dengan istilah qishash.
Dari segi istilah, kisah berarti berita-berita mengenai suatupermasalahan dalam
masa-masa yang saling berurutan. Qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan mengenai
ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-
peristiwa yang telah, sedang, dan akan terjadi.2

Qashash artinya meneliti sesuatu seperti dalam firman Allah “Dan berkatalah
ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: “ikutilah dia” (QS. 28: 11). Berarti
1
Mohammad Gufron, dkk, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Kalimedia, 2017) hlm. 13
2
Anshori, dkk, Ulumul Qur’an ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014) hlm. 123
Qashash Al-Qur’an adalah ilmu jejak-jejak orang terdahulu yang diceritakan oleh Al-
Qur’an.3

2.2 Macam-macam Ilmu Qashash al-Qur’an


Kisah-kisah dalam al-Qur’an dapat dibagi dalam beberapa tinjauan, yaitu: 1)
Ditinjau dari segi waktu, 2) ditinjau dari segi materi, 3) ditinjau dari pelaku dan
kondisinya, dan 4) ditinjau dari segi ketaatan pelaku dan tidaknya, 5) ditinjau dari
segi panjang dan pendeknya.

1. Ditinjau dari segi Waktu


Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam al-
Qur’an, maka qashash al-Qur’an dapat dibagi menjadi 3 macam:
A. Kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa lalu. Maksudnya kisah-kisah al-
Qur’an yang menceritakan peristiwa masa lampau yang tidak dapat
ditangkap oleh panca indra.
Contohnya seperti kisah-kisah pada Nabi Nuh, Nabi Musa, dan lainnya.
B. Kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa sekarang. Maksudnya kisah-kisah
al-Qur’an yang menceritakan peristiwa hal ghaib pada masa sekarang.
Peristiwa ini sebenarnya sudah ada pada masa dahulu dan masih akan
tetap adasampai masa yang akan datang.
Contohnya seperti kisah para Malaikat, Jin, Setan, dan sebagainya.
C. Kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa yang akan datang. Yaitu, kisah-
kisah al-Qur’an yang menceritakan peristiwa yang akan terjadi pada
masa turunnya al-Qur’an.
Contohnya seperti kemenangan bangsa Romawi atas Persia.

2. Ditinjau dari segi Materi

3
PISS KTB, Kaidah Tanya Jawab Agama Islam ( Jakarta: Tim Dakwah Pesantren, 2015) hlm. 368
Jika ditinjau dari segi materi yang diceritakan, maka kisah-kisah al-Qur’an
dapat dibagi menjadi 3 macam:
A. Kisah-kisah yang berhubungan dengan para Nabi dan Rasul. Seperti,
kisah Nuh, Ibrohim, Musa, Harun,Yusuf, dan lain-lainnya.
B. Kisah-kisah yang berhubungan dengan personil atau kelompok.
Misalnya kisah Thalut dan Jalut, Zulkarnain, Ash-habul Kahfi, dan lain-
lainnya.
C. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada masa Rasulullah. Seperti perang Badar dan Perang Uhud dalam
surat Ali ‘Imran, perang Hunain danTabuk dalam surat al-Taubah dan
lain-lain.

3. Ditinjau dari Pelaku


Jika ditinjau dari pelaku, maka kisah dalam al-Qur’an dapat dibagi menjadi
4 macam, yaitu:
A. Malaikat
Seperti kisah Malaikat yang datang pada Nabi Ibrahim dan Nabi Luth
dalam surat Hud: 69-83
B. Jin
Seperti kisah jin pada masa Nabi Sulaiman dalam surat Saba’: 12
C. Manusia
Banyak sekali kisah manusia dalam al-Qur’an, baik itu para Nabi
orang-orang shalih ataupun para pembangkang. Bahkan dalam QS.
Yusuf diceritakan tentang lika-liku kehidupan Nabi Yusuf.
D. Binatang
Seperti kisah semut dan burung Hud pada masa Nabi Sulaiman, yang
terdapat dalam surat al-Naml: 18-20.

4. Ditinjau dari segi Kondisi Ketaatan Pelaku dan Tidaknya


Jika dilihat dari kondisi ketaatan pelaku dan ketidaktaatannya, maka dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
A. Kondisi orang-orang yang taat kepada Allah. Mereka adalah orang-
orang yang menjalankan perintah Allah, seperti kisah tentang para
Nabi, para Rasul, dan orang-orang shalih.
B. Kondisi orang-orang yang membangkang.Mereka adalah orang-orang
yang mengingkari dan tidak mentaati perintah Allah, seperti kisah
Fir’aun, raja Namrud, dan lain-lain.

5. Ditinjau dari segi Panjang dan Pendeknya


Jika ditinjau dari segi panjang dan pendeknya, maka kisah-kisah dalam al-
Qur’an dapat dibagi menjadi 4 macam:
A. Panjang dan berikut rinciannya. Seperti kisah Nabi Yusuf, Nabi Musa,
Nabi Isa,dan lain-lainnya.
B. Kisah yang perinciannya sedang-sedang saja.Dalam hal ini termasuk
cerita Nabi Nuh, Nabi Adam, dan lain-lainnya.
C. Kisah yang rinciannya pendek, bahkan pendek sekali. Seperti kisah
yang pendek adalah kisah Nabi Hud, Nabi Shalih, dan lainnya.
Sedangkan yang pendek sekali, seperti kisah Nabi Zakariya yang
disebutkan hanya ketika kelahiran Yahya dan ketika menanggung biaya
Maryam.
D. Kisah yang hanya disyaratkan (disinggung) saja. Tidak disinggung
kecuali hanya sekilas ssifat pelaku saja. Seperti kisah Nabi Idris, Nabi
Ilyas, Nabi Zulkifli, dan lainnya.4

4
Ibid, , Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Kalimedia, 2017) hlm. 14-16
2.3 Hikmah Mempelajari Ilmu Qashash al-Qur’an
Kisah-kisah dalam al-Qur’an mempunyai banyak hikmah, diantaranya:
1. Dengan mempelajari kisah-kisah, minimal dapat memberikan informasi tentang
kondisi perkembangan suatu masyarakat, alurperkembangan sejarah manusia,
hubungan manusia bersama Tuhan dengan ikatan akidah, dan hubungan
manusia dengan manusia dengan perundang-undangan.
2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umatnya atas agama Allah, memperkuat
kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para
pendukungnya serta hancurnya kebatilan. Firman Allah yang artinya: “Semua
kisah para Rasul yang Kami Ceritakan kepadamu, yang dengannya Kami
teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang yang beriman.” (QS.Hud: 120)
3. Mengetahui pokok-pokok syari’at yang dibawa oleh para Nabi. Firman Allah
yang artinya: “Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu
melainkan Kami mewahyukan padanya,bahwa tidak ada Tuhan selain
Aku,maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya’: 25).
4. Menyibak kebohongan Ahli Kitab dengan hujjah yang membenarkan
keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menantang isi Kitab
mereka sendiri sebelum Kitab itu dirubah dan diganti. Firman Allah yang
artinya: “Semua makanan adalah haram bagi Bani Israi, melainkan makanan
yang diharamkan oleh Israil (Ya’kub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat
diturunkan. Katakanlah: (Jika kamu mengatakan ada makanan yang
diharamkan sebelum Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah ia jika
kamu orang-orang yang benar.” (QS.Ali ‘Imran: 93)
5. Menarik perhatian dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya keadaan jiwa. Firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah
mereka itu terdapat pelajaran bagi orang yang berakal.”5
BAB III
5
Ibid, , Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Kalimedia, 2017) hlm. 17
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari apa yang sudah dipaparkan dalam pembahasan di atas sesuai dengan judul
makalah Pengertian Ilmu Qashash Al-Qur’an, Macam-macam, dan Hikmahnya
dapat disimpulkan bahwa:
1. Qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan mengenai
ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian)
yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah,
sedang, dan akan terjadi.
2. Kisah-kisah dalam al-Qur’an dapat dibagi dalam
beberapa tinjauan, yaitu: 1) Ditinjau dari segi waktu,
2) ditinjau dari segi materi, 3) ditinjau dari pelaku
dan kondisinya, dan 4) ditinjau dari segi ketaatan
pelaku dan tidaknya, 5) ditinjau dari segi panjang
dan pendeknya.
3. Hikmah yang dapat kita petik dalam mempelajari
ilmu Qashash Al-Qur’an diantaranya; dapat
memberikan informasi tentang kondisi
perkembangan suatu masyarakat, mengetahui pokok-
pokok syari’at yang dibawa oleh para Nabi, dan lain-
lainnya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai