PENDAHULUAN
1
kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'[231]. dan Allah
tidak menyukai orang-orang yang zalim
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Qashashul Qur’an?
2. Berapa macam Qashashul Qur’an?
3. Bagaimana karakteristik Qashashul Qur’an?
4. Apa tujuan Qashashul Qur’an?
5. Apa faedah Qashashul Qur’an?
6. Bagaimana kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian Qashashul Qur’an
2. Mengetahui macam Qashashul Qur’an
3. Mengetahui karakteristik Qashashul Qur’an
4. Mengetahui tujuan Qashashul Qur’an
5. Mengetahui faedah Qashashul Qur’an
6. Mengetahui kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ilmu Qashashil Qur’an ialah ilmu yang membahas kisah-kisah yaitu jejak-
jejak umat dan Nabi terdahulu serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam
al-Qur’an. Kata Qashashul berasal dari bahas Arab yang merupakan bentuk jamak
dari kata Qishash yang berarti tatabbu’ al-atsar (napak tilas/ mengulang kembali
masa lalu). Qishash menurut Muhammad Ismail Ibhrahim yang berarti “hikayat
(dalam bentuk) prosa yang panjang”.1 sedang menurut Manna Khalil al-Qattan
“qashashtu atsarahu” yang berarti “kisah ialah menelusuri jejak”. 2 Kata al-
qashash adalah bentuk masdar seperti dalam firman Allah QS. Al-Kahfi (18): 64
disebutkan:
3
Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunya akal”.
Dengan melihat beberapa arti Qishshash di atas dapat diambil pengertian
bahwa Qishash sama dengan kisah yang mempunyai arti segala peristiwa,
kejadian atau berita yang telah terjadi dari suatu cerita untuk menelusuri jejaknya.
Adapun yang dimaksud dengan Qashashul Qur’an adalah
5
Purwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984),
h. 512
6
Muhammad al Khidir Husain, Balogat al Qur’an, (Ali al Rida al Tunisi, 1971),
h. 104
7
Manna Khalil al Qattan, Manahis fi Ulum.., h. 306
4
Bagian ini bersikan tentang ajakan para nabi kepada kaumnya, mukjizat-
mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap orang-orang yang
memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta
akibat yang menimpa orang beriman (mempercayai) dan golongan yang
mendustakan para nabi. Misalnya kisah nabi Nuh as., Ibrahim as., Musa
as., Harun as, Isa as., Muhammad saw, dan nabi-nabi serta rasul lainnya.
Kisah yang berhubungan dengan masa lalu dan orang-orang yang tidak
disebutkan kenabiannya.
Misalnya kisah orang yang keluar dari kampung halamannya, yang beribu-
ribu jumlahnya karena takut mati, kisah Talut dan Jalut, dua orang putera
Adam, Ashabul Kahfi, Dzul Qarnain, Qarun, Ashabus Sabti (orang –orang
yang menangkap ikan pada hari sabtu), misalnya Maryam, Ashabul
ukhdud, Ashabul Fil dan lain-lain.
Kisah yang terjadi pada masa Rasulullah SAW
Seperti perang Badar dan Uhud dalam surah Ali Imran, perang Hunain dan
Tabuk dalam surah al_Taubah, perang al-Akhzab, Hijrah, Isra’ dan lain-
lain.
Cerita-cerita mengenai para nabi dalam Al-Qur’an bervariasi sesuai
dengan kasus, tetapi mereka semua adalah pemberi peringatan yang
mendapat perlindungan Allah swt. Kepada para hambaNya. Perlindungan
ini adalah salah satu elemen dalam narasi yang dipercepat dengan
insiden. Contoh Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari api yang dilempar
kedalamnya oleh umatnya setelah dia menghancurkan patung-patung QS.
al Anbiya’ (21): 68-71. Nabi Isa as diselamatkan ketika Allah swt, secara
mukjizat menghalanginya dari orang-orang Yahudi dari menyalibnya QS.
an-Nisa (4): 157.
2. Dilihat dari panjang pendeknya
Dilihat dari panjang pendeknya, kisah-kisah al-Qur;an dapat dibagi menjadi
tiga,8 yaitu:
Kisah panjang, contohnya kisah nabi Yusuf a.s dalam QS. Yusuf (12) yang
hamper seluruh ayatnya mengungkapkan kehidupan nabi Yusuf, sejak
masa kanak-kanak sampai dewasa dan memiliki kekuasaan.
8
Hanafi, Segi-segi Kesusesteraan pada Kisah-kisah al Qur’an, (Jakarta: Pustaka
al Husna, 1984), h. 1516
5
Contoh lainnya adalah kisah nabi Musa a.s dalam surah al-Qashash (28),
kisah nabi Nuh a.s dan kaumnya dalam QS Nuh (71), dan lain-lain.
Kisah yang lebih pendek dari bagian yang pertama (sedang), seperti kisah
Maryam dalam QS Maryam (19), kisah Ahzab al-Kahfi pada QS al-Kahfi
(18), kisah nabi Adam a.s dalam QS al-Baqarah (2), dan QS Thoha(20),
yang terdiri atas sepuluh atau beberapa belas ayat saja.
Kisah pendek yaitu kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat,
misalnya kisah nabi Hud a.s nabi Luth a.s dalam Qs al-A’raaf (7), kisah
nabi Shahih a.s dalam Qs Hud (110), dan lain-lain.
3. Dilihat dari jenisnya
Dilihat dari jenisnya Kisah-kisah dalam al-Quran di bagi menjadi tiga macam ,
yaitu:
Kisah Sejarah (al-qishash al-tarikhiyyah), berkisar tentang kisah-kisah
sejarah, seperti para nabi dan rasul.
Kisah sejarah/ perumpamaan (al-qishash al-tamtlisiyah), untuk
menerangkan atau memperjelas suatu pengertian, bahwa peristiwa itu tidak
benar terjadi tetapi hanya perkiraan.
Kisah asatir, kisah ini untuk mewujudkan tujuan-tujuan ilmiah atau
menafsirkan, fenomena yang ada atau menguraikan masalah yang sulit
diterima akal.
Kisah-kisah al-Qur’an pada umumnya mengandung tiga unsur yaitu:
Pelaku (al-sakhsiyyat), kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an tidaklah
hanya manusia. Dalam QS an-Naml (27): 23, tetapi juga ada malaikat,
dalam QS Hud (11): 69-83, Jin dalam QS saba’ (34):12, dan binatang
(burung, semut, dll), dalam QS An-Naml (27): 18-19.
Peristiwa (ahdats), hal ini terbagi menjadi: peristiwa yang berkelanjutan,
peristiwa yang dianggap luar biasa dalam QS Almaidah (5): 110-115, dan
peristiwa yang dianggap biasa dalam QS Almaidah (5):116-118.
Dialog (alhiwar), dalam QS Al-A’raf (7):11-25, Thaha (20): 9-99.
6
disajikan secara ringkas dan kadang secara panjang lebar. Hal tersebut
menimbulkan perdebatan diantara kalangan orang yang meyakini dan orang-orang
yang meragukan al-Qur’an. Mereka yang ragu terhadap al-Qur’an sering
mempertanyakan, mengapa kisah-kisah dalam al-Qur’an tidak disusun secara
kronologis dan sistematis sehingga lebih mudah dipahami? Karena hal itu tersebut
menurut mereka dipandang tidak efektif dan efisien.9
Menurut Manna Khalil al-Qattan, bahwa penyajian kisah-kisah dalam al-
Qur’an begitu rupa mengandung beberapa hikmah yaitu,
1. Menunjukkan kehebatan mukjizat al-Qur’an
2. Memberi perhatian besar terhadap kisah tersebut untuk menguatkan kesan
yang mantap dan melekat dalam jiwa
3. Memperlihatkan adanya perbedaan tujuan diungkapkannya kisah tersebut.
9
Muhammad Chirjin, al Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Dana Bakti
Prima Yasa, 1989), h. 11.
7
dewasa bahkan sampai tua, jarang orang yang tak suka pada kisah, apalagi bila
kisah mempunyai tujuan ganda, yakni disamping pengajaran dan pendidikan juga
berfungsi sebagai hiburan. Al-Qur’an sebagai kitab hidayah mencakup kedua
aspek itu, disamping tujuan yang mulia, juga kisah-kisah tersebut diungkapkan
dalam bahasa yang indah dan menarik, sehingga tak ada orang yang bosan
membaca dan mendengarnya. Sejak dahulu sampai sekarang, telah berlalu empat
belas abad, kisah-kisah al-Qur’an yang diungkapkan dalam bahasa Arab itu masih
up dated, mendapat tempat dan hidup di hati umat, padahal bahasa-bahasa lain
telah banyak yang masuk museum, dan tidak terpakai lagi dalam berkomunikasi
seperti bahasa Ibrani, Latin dan lain-lain.10
Cerita-cerita dalam al-Qur’an bukanlah suatu gubahan yang bernila sastera
saja, baik gaya bahasa maupun cara menggambarkan peristiwa-peristiwa, tetapi
merupakan suatu media untuk mewujudkan tujuan yang asli. Kisah-kisah dalam
al-Qur’an secara umum mempunyai tujuan untuk kebenaran dan semata-mata
untuk keagamaan. Adapun tujuan-tujuan kisah dalam secara keseluruhan dapat
dirinci sebagai berikut11:
1. Menetapkan adanya wahyu dan kerasulan, QS. Yusuf (12): 2-3, QS. (28):3,
QS. (3):44.
2. Menerangkan bahwa agama semuanya dari Allah SWT. QS. (21): 51-92
3. Menerangkan bahwa semua agama itu dasarnya satu dan semuanya dari
Tuhan Yang Maha Esa, QS. Al-A’raf (7):59
4. Menerangkan bahwa cara yang ditempuh oleh nabi-nabi dalam berdakwah itu
satu dan sambutan kaum mereka terhadap dakwahnya itu juga serupa. QS.
Hud
5. Menerangkan dasar yang sama antara agama yang diajarkan oleh nabi
Muhammad SAW. Dengan agama nabi Ibrahim a.s secara khusus. Dengan
agama-agama bangsa Israil pada umumnya dan menerangkan bahwa
hubungan ini lebih erat daripada hugungan umum antara semua agama.
10
Nasruddi Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005), h.230
11
Sayyid Qutb, Seni Penggambaran dalam al Qur’an, Terjemah Khadijah
Nasution (Yogyakarta: Nur Cahaya, 1981), h. 138
8
E. Faedah Qashashil Al-Quran
Banyak faedah yang terdapat dalam qashash (kisah-kisah) Al-Quran sebagaimana
yang diutarakan Manna Al-Qaththan berikut ini.
1. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umatnya dalam menegakkan agama
Allah, serta menguatkan kepercayaan orang-orang yang beriman melalui
datangnyabpertolongan Allah dan hancurnya kebatilan beserta para
pendukungnya.
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dakwah dan pokok-pokok syariat yang dibawa
setiap nabi.
3. Membenarkan nabi-nabi terdahulu dan mengingatkan kembali jejak-jejak
mereka.
4. Memperlihatkan kebenaran Nabi Muhammad dalam penuturannya mengenai
orang-orang terdahulu.
5. Membuktikan kekeliruan ahli kitab yang telah menyembunyikan keterangan
dan petunjuk. Di samping itu, kisah-kisah itu memperlihatkan isi kitab suci
mereka sesungguhnya, sebelum diubah dan direduksi.
6. Kisah merupakan salah satu bentuk sastra yang menarik bagi setiap
pendengarnya dan memberikan pengajaran yang tertanam dalam jiwa.
9
Biblical Institute di Vatican, Misi Arkeolog lemabaga-lembaga AS, Perancis,
Inggris dan lain sebagainya. Meskipun penelitian mereka didasarkan atas metode
ilmiah, namun tidak diragukan lagi bahwa kepentingan mereka adalah untuk
mencocokan tablet atau lempeng arkeologis tersebut dengan kisah-kisah Injil yang
mempengaruhi mereka-baik sengaja ataupun yang tidak sengaja-telah banyak
melakukan kesalahan tafsir terhadap lempeng-lempeng tersebut dan
menguntungkan kepentingan mereka .
Bukti sejarah yang dapat kita lihat sampai sekarang dan masih tetap eksis
adalah adalah baitullah Ka’bah serta runtutan ritual ibadah Hajji yang
dilaksanakan di Mekkah, yang kebanyakan diambil dari kisah nabi Ibrahim dan
keluarganya. Selain itu, sudah banyak video-video yang memperlihatakan kepada
kita peninggalan dari para Nabi terdahulu, seperti penayangan “Jejak Rosul” yang
dapat kita saksikan di setiap bulan Ramadhan, serta bukti-bukti arkeolog lain yang
telah banyak ditemukan. Fakta lain, Melalui studi yang mendalam, diantaranya
kisahnya dapat ditelusuri akar sejarahnya, misalnya situs-situs sejarah bangsa Iran
yang di identifikasikan sebagai bangsa ‘Ad dalam kisah Al-Qur’an, Al-Mu’tafikat
yang di identifikasikan sebagai kota-kota palin, Sodom dan Gomorah yang
merupakan kota-kota wilayah Nabi Luth. Kemudian berdasarkan penemuan-
penemuan modern, mummi Ramses II di sinyalir sebagai Fir’aun yang dikisahkan
dalam Al-Qur’an. Disamping itu memang terdapat kisah-kisah yang tampaknya
sulit untuk di deteksi sisi historisnya, misalnya peristiwa Isra’ Mi’raj dan kisah
Ratu Saba.
10
Kemudian tahun ini diikuti oleh belasan atau bahkan puluhan negara lainnya.
Brazil lebih “hebat” lagi. Mereka menjadi salah satu yang terdepan, pernikahan
gay telah disahkan sejak tahun 2011 di negeri samba itu.
11
ألئئننتكأم للتلأأتتوُلن الررلجاَلل
Demikianlah fitrah yang Allah ﷻberikan kepada orang-orang shalih dan memiliki
kehormatan.
Jika kita perhatikan sejarah, sekelompok orang atau kaum akan terlihat
watak aslinya ketika mereka memiliki power. Apakah mereka menggunakan
kekuatan yang mereka punya untuk kebaikan ataukah untuk keburukan? Kita lihat
orang-orang Yahudi. Mengemis kepada rakyat Palestina saat pertama kali datang
ke sana. Mereka bentangkan spanduk di kapal-kapal yang membwa mereka
berlabuh di tanah Kan’an. Berharap masyarakat Arab, khususnya Palestina, tidak
mengecewakan mereka sebagaimana orang-orang Jermah telah melakukannya.
Sekarang? Dunia pun habis cara menyembunyikan kekejaman mereka. Kita juga
saksikan minoritas orang-orang Syiah di negeri ini, merasa dizalimi sebagai
minoriti. Bacalah apa yang dilakukan Daulah Fatimiyah (Ubaidiyah). Lihatlah apa
yang terjadi di Irak dan Suriah. Mereka menampakkawa keasliannya.
Cara yang sama dipakai oleh kaum gay. Menjeriti kezaliman saat mereka
sedikit. Saat mereka banyak? Mereka menyiksa, mengancam, bahkan
memperkosa kaum laki-laki. Alquran telah bercerita tentang mereka. Mereka usir
orang-orang yang menentang mereka. Mereka sebut yang mengingatkan mereka
sebagai orang-orang “sok suci”.
12
Artinya: mereka menjawab: "Hai Luth, Sesungguhnya jika kamu tidak
berhenti, benar-benar kamu Termasuk orang-orang yang diusir"
(QS:Asy-Syu’araa | Ayat: 167).
Melakukan Pengusiran
13
akan terjadi. Adam, Allah ﷻciptakan tanpa perantara ayah dan ibu. Hawa lahir
tanpa campur tangan wanita. Dan Isa hanya dari seorang ibu.
Maryam Melahirkan Manusia Mulia
14
Keluarga Maryam adalah orang yang mencintai dan mengenalnya Mereka
pun tetap mempertanyakan. Timbul sebersit rasa di hati mereka. Lalu bagaimana
pula dengan orang-orang yang jauh, orang-orang fasik, apa yang akan mereka
katakan?
15
dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu,
niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang
masak kepadamu,
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang siapa yang menyeru Maryam
dalam ayat ini. Said bin Jubair, adh-Dhahhak, Amr bin Maimun dll. menyatakan
bahwa itu Jibril. Mujahid, al-Hasan, dll. menyatakan bahwa Nabi Isa berbicara
kepada Maryam. Ia menghiburnya, ‘Wahai Ibu, janganlah bersedih’. Sang anak
menunjukkan bahwa kelahirannya adalah mukjizat dan karunia dari Allah ﷻ.
Maryam pun menjadi tenang.
16
melakukan sesuatu yang sangat mungkar, yakni perzinahan. Mereka bawa-bawa
kedua orang tuanya yang baik-baik, agar Maryam semakin malu. Mereka tuduh
Nabi Zakariya lah yang menzinainya. Tanpa pengadilan, mereka hakimi Zakariya
dengan membunuhnya. Di antara mereka juga ada yang menuduh Yusuf an-Najjar,
sepupu Maryam, adalah bapaknya Isa.
Artinya :Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al
Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,” (QS:Maryam |
Ayat: 30).
Kalimat pertama dari lisan Isa menegaskan bahwa dia adalah hamba Allah ﷻ,
bukan anak Tuhan. Sekaligus juga membantah tuduhan kaumnya terhadap ibunya.
Ia membantah orang yang mengatakannya anak Allah atau anak zina.
17
Artinya: Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan
Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,
pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali”. (QS:Maryam | Ayat: 31-33).
Kami tutup kisah ini dengan penjelasan Alquran tentang Nabi Isa ﷺ:
Artinya: “Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,
yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak
bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”,
maka jadilah ia.” (QS:Maryam | Ayat: 34-35).
18
meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap
(dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian)
ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya
olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap
satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian
panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu
dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS:Al-Baqarah | Ayat: 260).
ت ُ إبان الابذيِ أنلحأنيانها لندملحبييِ اللنملوتنىى ُ إبنأاهد ض نخابشنعةي فنإ بنذا أنلنأنزللننا نعلنلينها اللنمانء الهتناز ل
ت نونربن ل ك تننرىَ اللنلر ن
نوبملن آنياتببه أننأا ن
نعلنىى دكنل نشليِدء قنبديرر
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering
dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya,
Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (QS:Fushshilat | Ayat: 39).
Jika hal ini Anda anggap lumrah, karena terbiasa menyaksikannya, maka
Allah ﷻtelah mengubah keyakinan hati Nabi Ibrahim menjadi haqqul yaqin,
keyakinan yang derajatnya lebih tinggi. Bukan hanya hati yang meyakini, bukan
juga mata yang hanya menyaksikan, tapi haqqul yaqin adalah tingkat keyakinan
seseorang buah dari indera perasanya. Allah ﷻmenghidupkan empat ekor burung
yang sudah disembelih, dicincang, kemudian diletakkan secara acak di puncak
gunung-gunung yang berbeda. Imam Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Abbas
19
bahwasanya setelah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mencincang tubuh burung-
burung, mengacaknya, dan melatakkannya di puncak bukit, beliau memegang
kepala mereka di tangannya. Kemudian Allah ﷻperintahkan untuk memanggil
burung-burung tersebut. Ibrahim‘alaihissalam memanggil mereka sebagaimana
yang Allah ﷻperintahkan. Keajaiban terjadi. Hal-hal yang tidak dapat dinalar
manusia hanyalah perkara kecil di sisi Allah ﷻ. Allah, Dialah Yang Maha
Mengetahui yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi, dan Dia
mengetahui sesuatu yang tidak mungkin terjadi bagaimana bila itu terjadi.
نوالعلنلم أنان ا
ان نعبزيرز نحأبكيرم
Artinya: “Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
20
Dia Maha Perkasa, tidak ada yang mampu mengalahkan-Nya. Dia Maha Perkasa,
tidak ada yang mampu mencega kehendak-Nya. Dan Dia Maha Bijaksana dalam
firman dan tindakan-Nya.
Beliau adalah Musa bin Imran, dan masih keturunan Nabi Ya’kub ‘alaihis
sahalatu was salam. Allah tegaskan dalam Alquran bahwa beliau termasuk orang
yang sangat banyak mendapatkan ujian kehidupan,
ك فددتوينأا
نوفنتنانا ن
Dan inilah yang menjadi rahasia mengapa sejarah beliau paling sering disebutkan
dalam Alquran, agar kita bisa mengambil pelajaran dari perjuangan beliau dan
usaha beliau dalam mendakwahkan kebenaran kepada seluruh umatnya. Dr.
Utsman al-Khamis mengatakan,
، وما لقى من المشاق،تكرر اسمه كثيرا فيِ كتاب ا تعالى مما يدل على أن ا يريد منا أن نأتدير أحأواله
والتعب والذىَ والفتنة
21
Doa Nabi Musa ‘alaihis salam, Doa-doa itu beliau panjatkan dalam setiap
kesempatan yang berbeda. Namun ada satu doa yang sangat menakjubkan, doa
yang mengobati sekian banyak kegelisahan yang dialami oleh Musa,
Allah menceritakan Musa dari ayat 3 hingga ayat 43. Doa ini diucapkan
Musa ketika beliau berada di kondisi serba susah. Diliputi rasa cemas dan
ketakutan. Bagi orang awam, keadaan itu mungkin sudah dianggap puncak ujian,
seolah tidak ada lagi harapan untuk hidup.
3) Firaun membuat lemah setiap sendi kehidupan bani Israil, seolah tidak ada
harapan untuk bisa bangkit memperjuangkan kemerdekaannya.
6) Setelah besar, Musa melarikan diri dari kerajaan Firaun. Musa membunuh
pengikut Firaun ketika berusaha membantu lelaki bani Israil yang rebutan
air dengan korban.
22
9) Di tengah perjalanan beliau menjumpai dua wanita yang mengantri untuk
mengambil air untuk ternaknya, namun mereka tidak mampu
melakukannya. Kemudian dibantu Musa.
Artinya: Musa memberi minum ternak itu untuk menolong kedua wanita itu,
kemudian dia duduk di tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku
Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau
turunkan kepadaku“. (QS. Al-Qashas: 24).
Gayung pun bersambut, seusai doa Allah hilangkan keresahan Musa, setahap demi
setahap. Datanglah salah satu diantara wanita yang ditolong Musa, menawarkan
kepada Musa agar mampir ke rumahnya. Menemui ayah sang gadis.
5) Musa diajak oleh Allah untuk menuju lembah penuh berkah, lembah
Tuwa.
23
7) Musa mendapatkan banyak Mukjizat untuk melawan Firaun.
Seperti itulah diantara adab dalam berdoa. Berdoa dan memohon kepada Allah, di
saat Anda merasa sangat membutuhkan pertolongan Allah, menjadikan doa
mustajab. Karena Anda merasa sangat dekat dengan Allah. Sehingga doa yang
dilantunkan menjadi sangat berkualitas. Berbeda dengan doa yang sifatnya
rutinitas. Membaca teks Arab, namun tidak diiringi kehadiran hati. Hanya sebatas
di lisan, tanpa ada perasaan butuh kepada Allah. Kondisi ini menjadikan doa kita
tidak mustajab. Sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kata Qashashul berasal dari bahas Arab yang merupakan bentuk jamak dari
kata Qishash yang berarti tatabbu’ al-atsar (napak tilas/ mengulang kembali
24
masa lalu). Qishash menurut Muhammad Ismail Ibhrahim yang berarti
“hikayat (dalam bentuk) prosa yang panjang”. sedang menurut Manna
Khalil al-Qattan “qashashtu atsarahu” yang berarti “kisah ialah menelusuri
jejak”
25
orang yang beriman melalui datangnyabpertolongan Allah dan hancurnya
kebatilan beserta para pendukungnya. Menjelaskan prinsip-prinsip dakwah
dan pokok-pokok syariat yang dibawa setiap nabi.
6. Kisah-kisah para nabi menjadi informasi yang sangat berguna bagi upaya
meyakini para Nabi dan rosul Allah. Keimanan pada para Nabi dan Rosul
merupakan suatu keharusan bagi umat Islam yang harus ditamamkan
semenjak usia dini. Tanpa adanya keyakinan ini, seseorang tidak akan bisa
membenarkan wahyu Allah SWT yang terdapat dalam kitab Allah yang
berisi berbagai macam perintah maupun larangan-Nya. Jika seorang telah
memiliki kemantapan dalam mengimani para Nabi dan Rosul, mereka akan
dibawa dalm suatu keyakinan yang sama-sama diimani semua Nabi, yakni
keesaan Allah SWT (tauhid).
B. Saran-saran
26
Berdasarkan penguraian tentang qashash Al-Qur’an diatas, menceritakan
kisah-kisah dalam Al-Qur’an sebagai metode pembelajaran pendidikan agama
terutama untuk para pendidik adalah cara yang tepat mengingat usia anak-anak
yang dapat lebih menyerap kisah tersebut dan akan berlanjut dari pembicaraan
meraka dengan individu-individu lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
27
Al-Qattan, Manna khalil, Mahabis fi Ulum al-Qur’an, Mansyurat al-Asr al-
Haidis, 1973.
Basri, Hasan, Horizon Al-Qur’an, dari judul asli Lea grands themes du Coran
oleh Jasques Jomies Cet. I; Jakarta: Balai Kajian Tafsir Al-Qur’an Pase,
2002
28